Pengertian Ekosistem, Komponen Penyusun, Jenis & Contoh | Biologi Kelas 7

macam-macam ekosistem di bumi

Ekosistem ternyata memiliki banyak macam, lho! Apa aja sih jenis-jenis ekosistem yang ada di kehidupan kita? Yuk, simak penjelasannya di artikel Biologi kelas 7 ini!

 

Ketika belajar tentang makhluk hidup, tentunya kita juga akan banyak mempelajari tentang tempat tinggal atau habitat dari makhluk hidup tersebut. Nah, habitat dari makhluk hidup sangat erat kaitannya dengan suatu istilah yang disebut ekosistem.

Pernahkah kamu mendengar tentang ekosistem? Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan ekosistem? Yuk, kita pahami bersama!

 

Apa itu Ekosistem?

Ekosistem adalah istilah yang diambil dari bahasa Yunani, yaitu dari kata “oikos” yang berarti rumah atau tempat dimana organisme hidup, dan “system” yang berarti cara atau susunan.

Jika disimpulkan, arti ekosistem adalah sebuah sistem ekologi yang terbentuk dari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnyaOleh karena itu, suatu proses ekosistem melibatkan komponen biotik (makhluk hidup) dan abiotik (tidak hidup).    

Dalam ekosistem, terdapat tatanan kesatuan yang utuh dan menyeluruh, dimana unsur-unsur lingkungan hidup saling mempengaruhi satu sama lain.

Interaksi ini menciptakan keseimbangan yang mendukung keberlangsungan hidup berbagai organisme. Salah satu contoh ekosistem yang mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari kita adalah ekosistem sawah. Gambar ekosistem sawah dan komponennya dapat kamu lihat pada infografis berikut:

komponen biotik dan abiotik

 

Ekosistem bersifat dinamis, yang berarti dapat bergerak atau menyesuaikan diri terhadap perubahan. Ada loh cabang ilmu yang khusus mempelajari tentang ekosistem, yaitu Ekologi. Ilmu ini mempelajari lebih jauh mengenai interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya.

Baca Juga: Mengenal 8 Ciri-Ciri Makhluk Hidup dan Contohnya, Yuk!

 

Komponen Ekosistem

Ekosistem, baik yang bersifat terestrial (daratan) maupun akuatik (perairan), terdiri atas berbagai komponen. Komponen-komponen ini dikelompokkan berdasarkan segi trofik (nutrisi) serta struktur dasar ekosistem. Namun secara umum, komponen ekosistem terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik.

 

1. Komponen Biotik

Komponen biotik mencakup semua makhluk hidup atau organisme yang ada di permukaan bumi, termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan.

Berdasarkan ukurannya, komponen biotik dapat dibagi menjadi makroorganisme dan mikroorganisme. Selain itu, berdasarkan perannya dalam ekosistem, komponen biotik dibedakan menjadi tiga kelompok utama, yaitu produsen, konsumen, dan dekomposer.

 

a. Produsen (Penghasil)

Produsen adalah makhluk hidup autotrof yang mampu menghasilkan karbohidrat sederhana, seperti glukosa dari karbondioksida melalui proses fotosintesis.

Selain berperan penting dalam menyerap karbondioksida untuk menjaga keseimbangan suhu dan curah hujan, produsen juga menghasilkan oksigen sebagai produk sampingan, yang dibutuhkan oleh organisme lain untuk metabolisme energi.

Produsen berada di tingkat trofik pertama dan merupakan dasar dari semua piramida energi. Contoh produsen meliputi alga, lumut, dan tumbuhan hijau seperti beringin, mahoni, dan tanaman lainnya.

 

b. Konsumen (Pemakai)

Konsumen adalah organisme heterotrof yang tidak mampu menghasilkan makanan sendiri, sehingga bergantung pada organisme lain untuk memperoleh energi. Berdasarkan jenis makanannya, konsumen terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu:

  • Karnivora (pemakan daging), contohnya singa, harimau, buaya, ular, serigala, dsb.
  • Herbivora (pemakan tumbuhan), contohnya kambing, sapi, kerbau, kelinci, belalang, dsb.
  • Omnivora (pemakan segala, baik daging maupun tumbuhan), contohnya manusia, ayam, bebek, cacing, tupai, dsb.

 

c. Dekomposer (Pengurai)

Dekomposer atau pengurai adalah organisme yang mampu menguraikan sisa makhluk hidup, baik heterotrof maupun autotrof, yang telah mati.

Dekomposer memainkan peran penting dalam mengembalikan zat-zat organik dari konsumen ke produsen melalui proses pembusukan. Proses ini menghasilkan zat anorganik sederhana yang diperlukan oleh produsen untuk membuat makanan.

Contoh dekomposer meliputi ganggang, cacing, jamur, bakteri, dan mikroorganisme lain yang ditemukan di berbagai lingkungan seperti darat, air, maupun udara.

Baca Juga: Benarkah Penyumbang Oksigen Terbesar Bumi Berasal dari Pohon?

 

2. Komponen Abiotik

Komponen abiotik mencakup unsur-unsur tidak hidup yang terdapat di lingkungan dan sangat mempengaruhi keberlangsungan hidup makhluk hidup.

Komponen ini meliputi faktor kimiawi, seperti senyawa anorganik (H2O, N2, O2, CO2, mineral) dan senyawa organik (karbohidrat, protein), serta faktor fisik seperti suhu, sinar matahari, angin, air, udara, kelembapan, cahaya, pH, salinitas, dan topografi.

Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi untuk menciptakan kondisi yang mendukung kehidupan dalam ekosistem.

 

Ciri-Ciri Ekosistem

Ciri-ciri ekosistem secara umum adalah sebagai berikut:

1. Memiliki Komponen Abiotik dan Biotik

Ekosistem terdiri dari komponen biotik (organisme hidup) dan komponen abiotik (faktor non-hidup). Komponen abiotik meliputi iklim, suhu, tanah, air, sinar matahari, dan elemen fisik lainnya. 

2. Aliran Energi dan Siklus Materi

Ekosistem melibatkan aliran energi melalui rantai makanan dan siklus materi. 

3. Keseimbangan Ekologis

Ekosistem cenderung menuju keseimbangan ekologis, di mana populasi organisme dapat berfluktuasi tetapi tetap relatif stabil. 

4. Interaksi Antar Organisme

Organisme dalam ekosistem saling berinteraksi, misalnya melalui hubungan predator-mangsa, simbiosis, atau kompetisi.

5. Keanekaragaman Hayati

Ekosistem memiliki beragam spesies organisme, seperti tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme.

6. Peran Lingkungan Fisik

Faktor-faktor lingkungan fisik seperti iklim, tanah, dan air sangat mempengaruhi ekosistem.

Baca Juga: Apa Saja Jenis-Jenis Interaksi dalam Ekosistem?

 

Fungsi Ekosistem untuk Makhluk Hidup dan Lingkungan

Ekosistem memainkan peran penting dalam kehidupan dan membawa berbagai manfaat untuk kita. Manfaat ekosistem untuk makhluk hidup dan lingkungan, di antaranya:

  • Mendukung Kehidupan → Ekosistem menyediakan kebutuhan dasar seperti makanan, air, dan udara.
  • Pengatur Iklim → Ekosistem seperti hutan hujan tropis berfungsi sebagai penyerap karbondioksida.
  • Pengelola Limbah → Dekomposer dalam ekosistem menguraikan limbah organik menjadi bahan yang bermanfaat.
  • Konservasi Keanekaragaman Hayati → Ekosistem menjaga keberlanjutan berbagai spesies makhluk hidup.

 

Jenis-Jenis Ekosistem   

Secara umum, ekosistem dibagi menjadi dua jenis, yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan. Berikut penjelasan dan contohnya!

 

A. Ekosistem Alami

Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alami tanpa campur tangan manusia. Ekosistem alami terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu ekosistem akuatik (air) dan ekosistem terestrial (darat).

 

1. Ekosistem Akuatik (Air)

Ekosistem akuatik merupakan ekosistem yang didominasi oleh air sebagai komponen abiotiknya. Macam-macam ekosistem akuatik adalah sebagai berikut:

 

  • Ekosistem Air Tawar

Sesuai namanya, ekosistem air tawar merupakan ekosistem yang didominasi oleh air tawar seperti sungai dan danau. Ekosistem ini cenderung memiliki variasi suhu yang kecil, penetrasi cahaya yang rendah, konsentrasi garam yang rendah atau kurang dari 1%, dan dipengaruhi oleh iklim serta cuaca.

Bioma air tawar meliputi danau, sungai, dan rawa-rawa (wetland). Danau atau kolam merupakan perairan tawar yang memiliki luasan tertentu. Sementara sungai adalah badan air yang mengalir dari hulu ke hilir. Kemudian, rawa-rawa sendiri merupakan genangan air yang mendukung kehidupan tanaman-tanaman air.  

 

  • Ekosistem Air Laut

Air laut mendominasi permukaan bumi hingga 75%. Sumber air yang ada di bumi 97% berasal dari laut. Ekosistem ini memiliki kadar garam (salinitas) tinggi dengan ion klorida mencapai 55%.

Bioma air laut terdiri dari lautan dan estuari. Lautan adalah ekosistem terbesar yang ada dengan keanekaragaman hayati yang tinggi. Bioma estuari merupakan perairan payau yang terbentuk akibat percampuran air laut dan air tawar.   

 

  • Ekosistem Lamun

Lamun atau seagrass merupakan satu‑satunya kelompok tumbuhan berbunga yang hidup di lingkungan laut. Tumbuhan ini hidup di habitat perairan pantai yang dangkal. Seperti hal­nya rumput di darat, lamun memiliki tunas berdaun yang tegak dan tangkai‑tangkai merayap yang efektif untuk berkembang biak.

Berbeda dengan tumbuhan laut lainnya (alga dan rumput laut), tumbuhan lamun dapat berbunga, berbuah, serta meng­hasilkan biji. Lamun juga mempunyai akar dan sistem internal untuk mengangkut gas dan zat hara.

ekosistem lamun

Gambar Ekosistem Lamun. (Sumber: lcdi-indonesia.id)

 

  • Ekosistem Muara

Muara merupakan pertemuan antara sungai dan laut. Ekosistem ini kaya akan nutrisi dan sangat produktif. Tumbuhan seperti rumput rawa garam dan fitoplankton, serta hewan seperti kepiting dan ikan hidup di ekosistem ini.

 

  • Ekosistem Pantai

Ekosistem pantai didominasi oleh tumbuhan seperti mangrove atau bakau yang tahan terhadap angin dan ombak.

 

  • Ekosistem Sungai

Ekosistem sungai memiliki air yang mengalir, dingin, dan jernih, dengan kadar oksigen tinggi akibat aliran konstan. Hewan yang ditemukan meliputi ikan, kura-kura, ular, dan buaya.

 

  • Ekosistem Terumbu Karang

Ekosistem ini terletak di dekat pantai, kaya akan invertebrata, mikroorganisme, dan ikan. Terumbu karang berperan penting dalam ekosistem pantai.

 

  • Ekosistem Laut Dalam

Ekosistem ini berada di kedalaman lebih dari 6.000 meter, dihuni oleh organisme seperti ikan laut bercahaya dan bakteri yang bersimbiosis dengan karang.

Baca Juga: Jenis-Jenis Sumber Daya Alam, Potensi & Persebarannya

 

2. Ekosistem Terestrial (Darat)

Ekosistem terestrial merupakan ekosistem yang bergantung pada suhu dan curah hujan suatu wilayah. Pola ekosistem ini dapat berubah akibat aktivitas manusia, terjadinya kebakaran, atau terjadinya petir. Macam-macam ekosistem terestrial antara lain:

 

  • Gurun

Ekosistem gurun merupakan daerah kering dengan curah hujan rendah dan perbedaan suhu ekstrem antara siang dan malam. Kondisi gurun yang cukup ekstrim membuatnya hanya dapat ditempati oleh beberapa jenis makhluk hidup saja. Contohnya adalah kaktus, unta, ular, dan lain-lain.    

macam-macam ekosistem

Gurun Danakil, Ethiopia. (sumber: africa-discovery.com)

 

  • Hutan Gugur

Ekosistem hutan gugur merupakan ekosistem yang terdapat di iklim sedang, dengan curah hujan merata sepanjang tahun.

 

  • Taiga

Ekosistem taiga adalah ekosistem yang berada di wilayah utara bumi atau pegunungan tropis. Bioma taiga beriklim dingin yang didominasi oleh jenis tumbuhan konifer (pohon) sehingga dapat disebut hutan boreal.

macam-macam ekosistem

Gambar Bioma Taiga. (sumber: nomadictrails.com)

 

  • Hutan Sabana

Ekosistem hutan sabana adalah ekosistem padang rumput dengan beberapa pohon, ditemukan di wilayah dengan curah hujan sedang.

 

  • Padang Rumput

Ekosistem padang rumput merupakan ekosistem yang terbentang dari daerah tropis ke subtropis, memiliki curah hujan rendah dan drainase cepat.

 

  • Tundra

Ekosistem tundra adalah ekosistem yang berada di lingkaran kutub utara atau puncak gunung tinggi, dengan tumbuhan seperti lumut kerak dan rumput alang-alang.

 

  • Karst

Ekosistem karst merupakan kawasan batu gamping dengan tanah yang kurang subur dan rentan erosi, memiliki keanekaragaman hayati yang unik.

 

  • Hutan Hujan Tropis

Ekosistem hutan hujan tropis merupakan ekosistem yang memiliki curah hujan tinggi dan biodiversitas yang kaya, dihuni oleh berbagai spesies tumbuhan dan hewan. Indonesia memiliki banyak bioma hutan tropis di setiap pulaunya. Hal itulah yang menjadikan Indonesia sebagai negara kedua dengan biodiversitas tertinggi di dunia.

Baca Juga: Macam-Macam Bioma di Dunia Beserta Ciri dan Contohnya

 

B. Ekosistem Buatan  

Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Keanekaragaman hayatinya cenderung rendah karena didominasi oleh campur tangan manusia. Contoh ekosistem buatan di antaranya yaitu:

  • Hutan produksi, seperti hutan jati dan hutan pinus.
  • Bendungan.
  • Agroekosistem (sawah tadah hujan atau irigasi).
  • Perkebunan sawit.
  • Ekosistem permukiman (kota atau desa), dan lain sebagainya.

 

Gimana nih gengs? Udah paham mengenai pengertian ekosistem, ciri-ciri, hingga macam-macam ekosistem dan contohnya. Semoga paham ya dengan penjelasan di atas. Tapi, kalo memang masih ada yang bingung, yuk kita belajar lebih lanjut di aplikasi Ruangguru! Download aplikasinya sekarang, ya!

CTA ruangbelajar

Referensi:

https://www.gramedia.com/literasi/ekosistem/ (Diakses pada 26 November 2024)

https://lindungihutan.com/blog/ekosistem/ (Diakses pada 26 November 2024)

Kenya Swawikanti