Literasi Finansial: Pengertian, Manfaat, & Cakupan Kemampuan | Ekonomi Kelas 9
Apa yang dimaksud dengan literasi finansial? Yuk, kita pelajari pengertian, manfaat, serta cakupan kemampuan dari literasi finansial di artikel Ekonomi Kelas IX ini!
—
Pernahkah kamu mendengar istilah literasi finansial? Literasi finansial atau disebut juga literasi keuangan merupakan salah satu hal penting yang perlu kita pelajari sejak dini. Terlebih di era digital saat ini, di mana kegiatan transaksi sudah semakin mudah untuk dilakukan melalui gadget. Namun sebenarnya, apa itu literasi finansial dan mengapa hal ini penting untuk dipelajari sejak dini? Yuk, kita bahas selengkapnya!
Pengertian Literasi Finansial
Sesuai dengan namanya, literasi keuangan atau literasi finansial adalah kemampuan dalam memahami dan menerapkan pengetahuan mengenai pengelolaan keuangan dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan ini meliputi pemahaman tentang berbagai aspek keuangan, baik yang sederhana, seperti perencanaan keuangan pribadi, maupun yang kompleks seperti investasi, pengelolaan utang, hingga asuransi dan kredit.
Literasi finansial penting karena dapat membantu individu dalam merencanakan masa depan finansial mereka dengan lebih baik, menghindari kesalahan dalam pengelolaan uang, serta meningkatkan kesejahteraan finansial jangka panjang.
Sebelumnya terdapat pandangan umum yang keliru di masyarakat yang memandang jika kemampuan mengelola keuangan hanya diperlukan oleh orang kaya atau orang yang memiliki uang yang banyak. Padahal, literasi keuangan diperlukan oleh siapa saja, terlebih bagi orang yang memiliki keterbatasan penghasilan untuk dapat mengatur pengelolaan keuangannya menjadi efektif dan efisien.
Sebagian besar pelajar juga termasuk ke dalam orang yang memiliki keterbatasan penghasilan karena penghasilan utamanya berasal dari pemberian orang tua. Oleh karena itu, pelajar termasuk ke dalam pihak yang sangat memerlukan literasi finansial.
Manfaat Literasi Finansial
Apa manfaat literasi finansial? Berikut ini adalah beberapa manfaat utama dari literasi finansial:
1. Meningkatkan Pengelolaan Keuangan Pribadi
Salah satu manfaat utama dari literasi finansial adalah kemampuan untuk mengelola keuangan pribadi secara lebih baik. Dengan pemahaman yang mendalam tentang pendapatan, pengeluaran, tabungan, dan investasi, seseorang dapat membuat rencana keuangan yang matang untuk mencapai tujuan finansial. Literasi finansial memungkinkan individu untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan, sehingga dapat membuat keputusan yang lebih bijak dalam pengeluaran sehari-hari.
Baca Juga: Kegiatan Ekonomi dan Perkembangan IPTEK
2. Mencegah Hutang Berlebih
Literasi finansial juga membantu individu dalam menghindari masalah keuangan seperti hutang yang berlebihan. Seseorang yang memiliki literasi finansial yang baik akan lebih mampu memahami risiko dari penggunaan kredit dan pinjaman. Mereka cenderung lebih berhati-hati dalam meminjam uang dan lebih disiplin dalam mengelola hutang agar tidak menjadi beban di masa depan.
3. Membantu Perencanaan Masa Depan
Dengan literasi finansial, seseorang dapat merencanakan masa depan keuangannya dengan lebih baik. Mereka dapat memahami pentingnya menabung dan berinvestasi untuk kebutuhan di masa depan seperti dana pensiun atau dana untuk pembelian aset berharga. Literasi finansial juga memberikan pemahaman tentang pentingnya asuransi sebagai bentuk perlindungan dari risiko-risiko tak terduga yang dapat mengganggu kestabilan keuangan.
4. Meningkatkan Kemampuan Berinvestasi
Literasi finansial memungkinkan seseorang untuk lebih memahami produk investasi yang tersedia di pasar, seperti saham, obligasi, reksadana, atau properti. Dengan pengetahuan yang cukup tentang keuntungan dan risiko dari setiap produk investasi, individu dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam menempatkan dana mereka, serta menghindari penipuan atau investasi yang tidak menguntungkan.
5. Mengurangi Stres Keuangan
Ketika seseorang memiliki pengelolaan keuangan yang baik, mereka akan merasa lebih aman dan percaya diri dalam menghadapi tantangan finansial. Literasi finansial dapat membantu individu mengatasi ketidakpastian ekonomi dan mengurangi stres yang terkait dengan masalah keuangan. Mereka juga akan lebih siap menghadapi keadaan darurat finansial karena memiliki tabungan atau investasi yang dapat diandalkan.
Literasi finansial diperlukan untuk memastikan seseorang agar dapat menggunakan uang serta kekayaan yang dimilikinya dengan tepat dan bijak. Terlebih, di tengah perkembangan industri yang semakin pesat, ketiadaan literasi finansial bisa menjebak seseorang ke dalam gaya hidup yang konsumtif.
—
Gimana, udah lebih paham tentang literasi finansial? Selain materi ini, kamu juga bisa lho mempelajari materi ekonomi lainnya di Ruangguru Privat Ekonomi!
Belajar nggak cuma menyenangkan, tapi kamu juga bakal diajari konsepnya sampai paham! Para pengajar di Ruangguru Privat juga sudah terstandarisasi kualitasnya, loh. Kamu juga bisa pilih nih, mau diajarkan secara langsung (offline) atau daring (online). Fleksibel, kan? Untuk info lebih lanjut, cuss klik link berikut!
Pentingnya Literasi Finansial Bagi Siswa
Mengapa literasi keuangan penting bagi siswa atau peserta didik? Mengajarkan literasi finansial sejak dini, khususnya kepada siswa atau peserta didik, memiliki dampak yang sangat positif dalam membentuk kebiasaan keuangan yang sehat. Berikut adalah beberapa alasan mengapa literasi finansial penting bagi siswa:
1. Membentuk Kebiasaan Keuangan Sejak Dini
Siswa yang diajarkan literasi finansial sejak dini akan lebih siap dalam mengelola keuangan mereka di masa depan. Dengan pemahaman tentang pentingnya menabung, pengelolaan uang saku, dan pengendalian pengeluaran, siswa dapat membentuk kebiasaan finansial yang sehat dan berguna sepanjang hidup mereka.
2. Menghindari Masalah Keuangan di Masa Depan
Banyak orang dewasa menghadapi masalah keuangan karena kurangnya pemahaman tentang literasi finansial. Dengan memberikan pengetahuan tentang pengelolaan keuangan kepada siswa, mereka dapat terhindar dari masalah seperti hutang berlebihan, investasi yang salah, atau pengeluaran yang tidak terkendali di masa dewasa.
3. Mengajarkan Tanggung Jawab Keuangan
Literasi finansial mengajarkan siswa untuk bertanggung jawab atas keuangan mereka. Mereka diajarkan untuk merencanakan pengeluaran, menabung untuk kebutuhan mendatang, dan memahami pentingnya keputusan keuangan yang baik. Hal ini akan membantu mereka menjadi individu yang mandiri secara finansial.
4. Menumbuhkan Jiwa Wirausaha
Literasi finansial juga dapat mendorong siswa untuk berpikir kreatif dalam mencari peluang keuangan, seperti memulai usaha kecil-kecilan. Pemahaman tentang keuangan akan membantu siswa dalam mengelola keuangan bisnis mereka secara efektif, sehingga mereka dapat mengembangkan potensi kewirausahaan sejak usia dini.
Cakupan Kemampuan dari Literasi Finansial
Berdasarkan arahan pemerintah dalam program Gerakan Literasi Nasional di bidang literasi finansial, kita sebagai pelajar dapat mempelajari dan mengembangkan kemampuan literasi finansial dalam enam cakupan berikut:
1. Memiliki Pemahaman tentang Transaksi Ekonomi dan Beragam Jenis Praktiknya
Seseorang yang memiliki kemampuan literasi finansial dapat memahami dengan baik informasi mengenai pengetahuan dasar dalam melakukan kegiatan ekonomi, seperti memahami kegiatan pokok ekonomi (produksi-distribusi-konsumsi), jenis-jenis kebutuhan (primer-sekunder-tersier), sistem perdagangan, peran uang dan lembaga keuangan, sistem dan alat pembayaran modern, hingga dampak perkembangan teknologi terhadap transaksi perdagangan. Pengetahuan umum ini dapat menjadi bekal utama seseorang untuk mengembangkan kemampuannya dalam literasi finansial.
2. Mengenali Pemasukan (Earning)
Pemasukan atau penghasilan adalah sejumlah uang yang didapatkan dalam jangka waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kita dapat mengenali dari mana saja penghasilan yang didapatkan dan berapa rincian jumlahnya. Bagi orang yang sudah bekerja, penghasilan dapat dilihat secara kotor dan bersih.
Penghasilan kotor adalah penghasilan yang belum dipotong oleh berbagai keperluan seperti pajak, asuransi, cicilan pinjaman, dan sebagainya. Sementara penghasilan bersih adalah penghasilan yang diterima setelah dikurangi potongan-potongan tersebut. Kalian sebagai pelajar sekolah atau orang yang belum resmi bekerja juga perlu memahami tentang hal ini. Penghasilan yang didapatkan dari orang tua atau kerja sambilan perlu dikenali jumlah persisnya agar kita dapat mengelolanya lebih lanjut.
3. Mengelola Pengeluaran (Spending)
Setelah mengetahui rincian dan jumlah pasti penghasilan, maka kemampuan yang diperlukan selanjutnya adalah mengelola pengeluaran dengan cara membuat anggaran belanja.
Meski sudah sering kita dengar, nyatanya hanya sedikit orang yang secara konsisten dapat mempraktikkan kemampuan ini. Padahal membuat anggaran belanja merupakan hal penting untuk memastikan agar kita bisa berbelanja dan menghabiskan uang sesuai kebutuhan dan kemampuan.
Baca Juga: 10 Prinsip Dasar Akuntansi dalam Membuat Laporan Keuangan
Anggaran belanja digunakan untuk merencanakan berbagai pengeluaran jangka pendek dan jangka panjang. Pengeluaran jangka pendek adalah pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan dalam satu atau beberapa hari, seperti membayar ongkos kendaraan umum atau membeli makan siang.
Sementara pengeluaran jangka panjang adalah pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan dalam jangka waktu lama, seperti membayar iuran atau membeli tas sekolah, sepeda, meja belajar, dan lain sebagainya.
Dalam hal ini, kita perlu menghitung berdasarkan skala prioritas, yakni memetakan kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Pemenuhan kebutuhan primer menjadi prioritas sebelum kebutuhan yang lainnya.
Yang perlu kalian ketahui, mengelola pengeluaran tidak selamanya harus berkaitan dengan kegiatan membayar atau membeli sesuatu, tetapi juga termasuk menabung, melakukan investasi, atau memberikan sedekah.
4. Merancang Tabungan (Saving)
Sisa dari selisih antara pemasukan dan pengeluaran kebutuhan primer dapat kita alokasikan untuk keperluan lain seperti tabungan, asuransi, dan investasi.
Pilihan untuk menabung daripada membeli sesuatu yang tidak begitu diperlukan adalah hal yang sangat dianjurkan dalam literasi finansial, karena menabung akan memberikan manfaat yang lebih banyak.
Menabung juga mengasah kemampuan kita untuk bersabar. Jika tabungan sudah terkumpul, seseorang akan memiliki kemampuan yang cukup untuk membeli sesuatu yang diidamkan secara langsung tanpa harus mencicilnya dengan bunga.
Di samping menabung, terdapat juga pilihan untuk melakukan investasi dengan cara menyimpan dana atau modal untuk menghasilkan keuntungan. Penyimpanan dana juga bisa dilakukan dengan mengonversi uang menjadi benda yang memiliki nilai yang terus meningkat seperti emas atau tanah.
Sementara menyimpan modal bisa dilakukan dengan cara membeli saham, membuat deposito, atau mendanai langsung sebuah usaha.
5. Merancang Alokasi Berbagi (Sharing)
Mengalokasikan uang untuk berbagi bisa menjadi pilihan dalam mengelola pengeluaran. Dana berbagi yang wajib menurut hukum adalah dengan membayar pajak negara. Misalnya saat kita berbelanja makanan di restoran, maka kita akan dikenai Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10%. Uang pajak tersebut akan digunakan negara untuk membiayai keperluan negara dalam melayani masyarakat.
Di samping pajak, kegiatan berbagi lainnya tidak diikat oleh hukum, namun biasanya terkait dengan tradisi masyarakat atau ajaran agama. Bentuknya adalah seperti pemberian uang atau dana bantuan dalam berbagai bentuk yang bersifat wajib atau sukarela, seperti zakat (wajib) dan sedekah (sukarela) dalam ajaran agama Islam.
6. Mengenali Praktik Tidak Baik dan Kejahatan Finansial
Hal terakhir yang tidak kalah pentingnya terkait dengan kemampuan literasi finansial adalah mengenali praktik penyalahgunaan keuangan seperti modus atau cara yang sering dilakukan dalam tindakan penipuan atau korupsi. Pemahaman mengenai hal ini penting agar dapat menghindarkan kita untuk menjadi korban atau pelaku dari tindakan penyalahgunaan keuangan yang dapat merugikan orang lain.
Contoh Literasi Finansial
Berikut ini adalah beberapa contoh praktik literasi finansial dalam kehidupan sehari-hari:
1. Membuat Anggaran Bulanan
Seseorang yang melek finansial akan membuat anggaran bulanan untuk mengatur uang yang dimilikinya. Dengan cara ini, ia dapat menghindari pengeluaran berlebihan dan tetap memiliki cadangan dana untuk kebutuhan mendadak.
2. Menabung untuk Masa Depan
Seseorang yang memiliki literasi finansial yang baik akan menyisihkan sebagian pendapatannya setiap bulan untuk ditabung atau diinvestasikan. Menabung merupakan langkah awal dalam membangun keamanan finansial dan mempersiapkan kebutuhan jangka panjang seperti membeli rumah, membiayai pendidikan anak, atau pensiun.
3. Menggunakan Kartu Kredit dengan Bijak
Penggunaan kartu kredit yang tepat adalah salah satu contoh literasi finansial. Seseorang yang melek finansial akan memahami bahwa kartu kredit harus digunakan dengan bijak dan tidak melebihi kemampuan pembayaran mereka. Mereka juga akan membayar tagihan kartu kredit secara penuh setiap bulan untuk menghindari bunga yang tinggi.
Baca Juga: Apa Itu OJK (Otoritas Jasa Keuangan), Fungsi & Wewenangnya?
4. Berinvestasi di Produk Keuangan yang Tepat
Seorang individu yang paham tentang literasi finansial akan mencari informasi tentang berbagai produk investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangannya. Misalnya, seseorang yang berusia muda mungkin memilih untuk berinvestasi di saham karena potensi keuntungannya yang tinggi dalam jangka panjang, meskipun risikonya juga lebih besar.
5. Mempersiapkan Dana Darurat
Literasi finansial juga berarti memahami pentingnya memiliki dana darurat. Dana darurat adalah sejumlah uang yang disisihkan untuk kebutuhan mendesak atau keadaan darurat yang tidak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau kebutuhan medis. Dana darurat biasanya setara dengan pengeluaran selama tiga hingga enam bulan dan disimpan di tempat yang mudah diakses, seperti rekening tabungan.
Secara keseluruhan, literasi finansial adalah keterampilan yang tidak hanya berguna untuk mengelola keuangan pribadi tetapi juga untuk merencanakan masa depan yang lebih aman dan sejahtera. Dengan pemahaman yang baik tentang keuangan, seseorang dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana, menghindari hutang yang berlebihan, dan meraih kebebasan finansial.
—
Bagi kamu yang saat ini sedang duduk di bangku sekolah, ada baiknya untuk mulai mengatur keuangan yang kamu miliki dengan menerapkan konsep literasi finansial agar kamu terbiasa mengelola uang sejak dini dan tidak kesulitan di masa depan saat kamu dewasa nanti. Selain literasi finansial, yuk pelajari juga materi ekonomi lainnya hanya di Ruangguru!