Latihan Soal SBMPTN TPA: Kemampuan Numerikal Deret
Squad, menghadapi soal TPA memang membutuhkan strategi khusus untuk mengerjakannya. Bila tes lainnya (bahasa Inggris, Matematika, bahasa Indonesia, Saintek, dan Soshum) menuntut kamu untuk paham dengan konsep-konsep dasarnya, soal TPA membutuhkan logika berpikir yang runut. Untuk itu, yuk kita berlatih soal-soal TPA berikut.
1. 4, 12, 28, 60, 124, 252, …
- 504
- 508
- 512
- 516
- 520
Kunci: B
Pembahasan:
Jika polanya seperti tersebut, deret setelah 252 adalah 252 + 256 = 508
2. ½, 1, 1, 3, 9, 13, 65, 71, …
- 378
- 492
- 497
- 515
- 604
Kunci: C
Pembahasan:
Jika mengikuti pola beda dan rasio, akan didapat angka 497 untuk deret setelah angka 71.
3. 4, 5, 11, 13, 25, 29, 46, …
- 49
- 51
- 52
- 53
- 54
Kunci: D
Pembahasan:
Terdapat dua pola dalam deret tersebut.
Pola pertama (suku ganjil):
Pola kedua (suku genap):
Jadi, suku berikutnya sesuai dengan pola kedua adalah 53.
4. 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, …
- 203
- 213
- 223
- 233
- 243
Kunci: D
Pembahasan:
Jika dilihat sekilas, deret ini adalah deret Fibonaci, yaitu suku berikutnya adalah jumlah dari dua suku sebelumnya.
5 + 8 =13, 8 + 13 = 21, 13 + 21 = 34, 21 + 34 = 55, 34 + 55 = 89, 55 + 89 = 144
Maka, suku setelah 144 adalah hasil dari 89 + 144 = 233.
Jadi, suku berikutnya sesuai dengan pola kedua adalah 53.
5. 0,25, , 1, 1,375, …
- 2
- 2,375
Kunci: A
Pembahasan:
Semua suku deret diubah menjadi pecahan untuk memudahkan mengetahui pola deretnya.
Disamakan penyebut menjadi 8.
Deret pembilangnya adalah dengan beda 3.
Ini berarti deret selanjutnya adalah
6. 6, 11, 21, …, 81, 9, 14, 24, 44, …
- 31 dan 64
- 36 dan 74
- 41 dan 84
- 46 dan 94
- 51 dan 104
Kunci: C
Pembahasan:
Terdapat dua pola pengerjaan deret tersebut.
Pola pertama:
Pada pola tersebut terlihat bahwa pola deret sebelum tanda akar sama dengan pola beda setelah tanda akar sehingga setelah beda 10 akan muncul beda 20 juga di sebelah kiri. Hal ini berarti beda deret ini adalah 2x beda sebelumnya.
Pola kedua (sebaiknya deret separuhnya disusun ke bawah):
Deret atas dan bawah bedanya stabil +3. Hal ini berarti deret di atas 44 adalah 41 dan deret di bawah 81 adalah 84.
7. 3, 6, 6, 10, 10, 14, 15, …
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
Kunci: B
Pembahasan:
Jika diperhatikan, deret ini tidak mungkin memiliki satu pola karena ada dua pasang angka yang sama. Oleh karena itu, kemungkinan besar deret ini memiliki dua pola:
Suku ganjil:
Suku genap:
Pada suku genap, beda deret stabil +4 sehingga suku kedelapan dalam deret tersebut adalah 14+4=18.
8. 17, 25, 42, 67, 109, 176, …
- 245
- 255
- 265
- 275
- 285
Kunci: E
Pembahasan:
Jika dilihat dari pola deret, deret ini adalah deret fibonaci.
42=17+25 67=25+42 109=42+67 176=67+109
Jadi, deret berikutnya adalah 109+176=285.
9. 168, 161, 164, 82, 75, 78, 39, 32, …
- 64
- 25
- 28
- 35
- 70
Kunci: D
Pembahasan:
Deret ini hanya memiliki satu pola sebagai berikut:
Jika mengikuti pola, deret selanjutnya adalah 32+3=35.
10. 5, 11, 23, 47, …, 191, 383, 767, 1535
- 105
- 95
- 90
- 85
- 80
Kunci: B
Pembahasan:
Jadi, suku yang hilang di tengah adalah 47+48=95
11. 1, 9, 25, 49, …
- 64
- 70
- 72
- 76
- 81
Kunci: E
Pembahasan
Pola deret adalah bilangan ganjil yang dikuadratkan. Suku berikutnya adalah
12. 21,4; …; 17,4; 4,5; 13,4; 7,5; …; 11,5.
- 5,4 dan 9,4
- 2,5 dan 9,4
- 5,4 dan 5,5
- 6,5 dan 7,4
- 7,4 dan 4,5
Jawaban: B
Pembahasan:
Soal-soal TPA memang membutuhkan rumus-rumus yang cukup kompleks. Namun jangan khawatir, dengan berlatih kamu pasti bisa semakin lancar dalam mengerjakannya. Lakukanlah persiapan sebaik mungkin agar kamu tidak menyesal nantinya. Mau berlatih dengan soal-soal lainnya lengkap dengan pembahasannya? Yuk, berlangganan paket SBMPTN di ruangbelajar sekarang!