Bacaan Lafadz Adzan dan Iqomah, Doa, hingga Cara Menjawabnya

lafadz adzan dan iqomah

Salah satu hal yang perlu dipelajari dalam Islam, yaitu adzan dan iqomah sebagai seruan untuk mendirikan sholat. Yuk, pelajari bersama!

 

Setiap hari, kita pasti mendengar adzan dan iqomah dikumandangkan dari masjid atau mushola setempat di sekitar tempat tinggal kita. Adzan dan iqomah merupakan seruan yang dikumandangkan untuk mengajak umat Muslim mendirikan sholat. Namun, terdapat perbedaan antara adzan dan iqomah. Apa perbedaan antara keduanya?

 

Pengertian Adzan dan Iqomah

Adzan adalah sebuah seruan kepada seluruh umat Muslim untuk meninggalkan aktivitasnya sejenak, dan berkumpul untuk mendirikan sholat berjamaah. Sedangkan iqomah adalah seruan yang menjadi penanda bahwa sholat berjamaah akan segera didirikan.

Jadi, jika adzan digunakan sebagai panggilan yang menandakan bahwa sudah memasuki waktu sholat fardu, maka iqomah artinya adalah seruan untuk segera menunaikan sholat fardu tersebut, karena sholat berjamaah akan segera dimulai. 

Waktu adzan dikumandangkan setiap memasuki waktu sholat fardhu (sholat lima waktu), sehingga adzan dikumandangkan sebanyak lima kali dalam sehari. Orang yang mengumandangkan adzan disebut dengan muadzin. Selain itu, muadzin juga bertugas untuk mengumandangkan iqomah.  

Baca Juga: Bacaan Niat dan Doa Setelah Sholat Fardhu disertai Makna & Keutamaannya

pengertian adzan dan iqomah

Adzan dikumandangkan untuk mengajak seluruh umat Muslim melaksanakan sholat. (Sumber: Unsplash.com)

 

Bacaan Adzan

Cara adzan yaitu dengan mengucapkan bacaan adzan secara lantang. Lafadz adzan dan iqomah diawali dengan takbir (Allaahu Akbar). Berikut ini teks bacaan adzan dalam bahasa Arab, latin, serta terjemahannya:

 

(٢x) اَللهُ اَكْبَرُ،اَللهُ اَكْبَرُ

(٢x) أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلٰهَ إِلَّااللهُ

(٢x) اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

(٢x) حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ

(٢x) حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ

(١x) اَللهُ اَكْبَرُ ،اَللهُ اَكْبَرُ

(١x) لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ

 

Bacaan latin adzan:

Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (2x)

Asyhadu allaa illaaha illallaah (2x)

Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah (2x)

Hayya ‘alashshalaah (2x)

Hayya ‘alalfalaah (2x)

Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (1x)

Laa ilaaha illallaah (1x).

Arti bacaan adzan:

Allah Maha Besar, Allah Maha Besar

Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah

Aku bersaksi bahwa nabi Muhammad itu adalah utusan Allah

Marilah mendirikan sholat

Marilah menuju kepada kejayaan

Allah Maha Besar, Allah Maha Besar

Tiada Tuhan selain Allah.

 

Untuk lafal adzan subuh, terdapat kalimat khusus yang ditambahkan. Kalimat ini dikumandangkan sebanyak 2 kali setelah lafal “Hayya ‘alalfalaah”. Kalimat khusus tersebut yaitu sebagai berikut:

 

اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ

 

Bacaan latin: Ash-shalaatu khairum minan-nauum.

Artinya: Sholat itu lebih baik daripada tidur.

 

Jawaban Adzan

Bagaimana cara menjawab adzan? Cara menjawab adzan yaitu dengan melafalkan kalimat yang sama dengan yang diucapkan muadzin. Dengan kata lain, kita menjawab dengan mengulangi kalimat yang diucapkan muadzin. 

Namun, khusus untuk bagian “Hayya ‘alashshalaah (2x)” dan “Hayya ‘alalfalaah (2x)”, kita menjawabnya dengan mengucapkan:

 

لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ

 

“Laa haula walaa quwwata illa billah”

Artinya: “Tidak ada daya upaya dan kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah.”

Baca Juga: Bacaan Sholat, Tata Cara, Rukun, Jumlah Rakaat & Syarat Sahnya

 

Untuk lebih detailnya, kamu bisa melihat bacaan untuk menjawab adzan berikut ini.

 

(٢x) اللّهُ‏ أَکْبَرُ، اللّهُ‏ أَکْبَر

 

Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (2x)

Jawaban: Allahu Akbar, Allahu Akbar (2x)

 

(٢x) أَشْهَدُ أَنْ لا إِلٰهَ إلّا اللّهُ 

 

Asyhadu allaa illaaha illallaah (2x)

Jawaban: Asyhadu allaa illaaha illallaah (2x)

 

(٢x) أَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللّهِ

 

Asyhadu anna Muhammadar Rasuulullah (2x)

Jawaban: Asyhadu anna Muhammadur Rasulullah (2x)

 

(٢x) حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ

 

Hayya ‘alashshalaah (2x)

Jawaban: Laa haula walaa quwwata illa billah (2x)

 

(٢x) حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ

 

Hayya ‘alalfalaah (2x)

Jawaban: Laa haula walaa quwwata illa billah (2x)

 

(٢x) اللّهُ‏ أَکْبَرُ، اللّهُ‏ أَکْبَر

 

Allaahu Akbar, Allaahu Akbar

Jawaban: Allahu Akbar, Allahu Akbar

 

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ

 

La ilaha illallah

Jawaban: La ilaha illallah

 

Kemudian, khusus untuk adzan subuh, ketika muadzin mengucapkan bacaan:

 

(٢x) الصّلاة خير من النّوم

 

As shalaatu khairum minan naumi (2x)

Kita dapat menjawabnya dengan bacaan:

 

(٢x) صدقت وبررت وانا على ذلك من الشّاهدين

 

Shadaqta wabararta wa anaa ‘alaa dzaalika minasy syaahidiina

Artinya: “Benar dan baguslah ucapanmu itu dan aku pun atas yang demikian termasuk orang-orang yang menyaksikan.”

 

Doa Sebelum Adzan

Berikut ini adalah bacaan doa sebelum adzan:

 

سُبْحَانَ اللّـهِ وَالْحَمْدُ لِلّهِ وَلآ اِلهَ اِلَّا اللّهُ وَاللّهُ اكْبَر, وَلآ حَوْلَ وَلآ قٌوّةَ اِلّا بِآللّهِ العَلِئىُّ العَظِيْمِ, اللهُمَّ صَلّ وسَلِمْ عَلى سَيِدِنَا مُحَمَّدٍ اللّهُ يَا كَرِيْمُ

 

Subhaanallah walhamdulillah wala ilahaillah wallahuakbar, wala haulawala kuuwata illabillahiladhim, allahummasholli wasallim ‘ala sayyidina muhammadillahu ya kariim.

Artinya: “Maha suci Allah, segala puji bagi Allah dan tiada tuhan selain Allah yang maha besar, dan tidak ada daya dan upaya kecuali pertolongan dari Allah, ya Allah, limpahkan kasih sayang kepada junjungan kita Nabi Muhammad yang pemurah.”

 

Doa Setelah Adzan

Berdasarkan anjuran Rasulullah SAW, terdapat bacaan doa yang bisa diucapkan setelah mendengar adzan. Bacaan doa setelah adzan dan artinya yakni sebagai berikut:

 

اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ اِنَكَ لاَ تُخْلِفُ اْلمِيْعَاد

 

Allahumma rabba haadzihid da’watit taammah. Wash shalaatil qaa-imah. Aati muhammadal wasiilata wal fadhiilah, wab’atshu maqoomam mahmuudal ladzii wa’adtahu innaka la tukhliful mi’ad.

Artinya: “Ya Allah, Tuhan yang memiliki panggilan ini, yang sempurna dan memiliki sholat yang didirikan. Berilah Nabi Muhammad wasilah dan keutamaan, serta kemuliaan dan derajat yang tinggi, dan angkatlah dia ke tempat yang terpuji sebagaimana yang Engkau telah janjikan.”

 

Bacaan Iqomah

Bacaan iqomah serupa dengan bacaan adzan. Namun bedanya, jika lafadz adzan dibaca dua kali, maka iqomah hanya dibaca sekali saja. Selain itu, ada lafadz tambahan yaitu “Qad qaamatish-shalaah” yang dibaca 2 kali setelah lafadz Hayya ‘alalfalaah. Berikut ini teks bacaan iqomah dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahannya:

 

اَللهُ اَكْبَرُ ،اَللهُ اَكْبَرُ

أَشْهَدُ اَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّااللهُ

اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ

حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ

قَدْ قَامَتِ الصَّلَاةُ ،قَدْ قَامَتِ الصَّلَاةُ

اَللهُ اَكْبَرُ ،اَللهُ اَكْبَرُ

لَاإِلٰهَ إِلاَّاللهُ

 

Bacaan latin iqomah:

Allaahu Akbar, Allaahu Akbar

Asyhadu allaa illaaha illallaah

Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah

Hayya ‘alashshalaah

Hayya ‘alalfalaah

Qad qaamatish-shalaah, Qad qaamatish-shalaah

Allaahu Akbar, Allaahu Akbar

Laa ilaaha illallaah

Arti iqomah:

Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.

Aku bersaksi bahwa Tiada Tuhan melainkan Allah.

Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu adalah utusan Allah.

Marilah menunaikan salat.

Marilah menuju kepada kejayaan.

Sesungguhnya sudah hampir mengerjakan shalat.

Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.

Tiada Tuhan melainkan Allah.

Baca Juga: Bacaan Niat Sholat Hajat, Doa, Tata Cara & Waktu Pelaksanaan

 

Doa Setelah Iqomah

Lafadz doa yang dibaca oleh Rasulullah SAW setelah mendengar iqamah sebagaimana hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari adalah sebagai berikut:

 

اللّٰهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآتِهِ سُؤْلَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

 

Allahumma Rabba hadzihi ad-da’wati at-tammati, wa ash-shalati al-qaimati, shalli ‘ala sayyidina muhammadin wa atihi su’lahu yaumal qiyamah.

Artinya: “Ya Allah Tuhan yang memiliki seruan yang sempurna dan shalat yang tetap didirikan, rahmatilah Nabi Muhammad dan berikan padanya permintaannya di hari kiamat.”

 

Adab saat Adzan dan Iqomah

Bagi muadzin yang akan mengumandangkan adzan, dianjurkan untuk mengumandangkannya dengan tartil dan suara tinggi. Sedangkan untuk iqomah, disunnahkan dengan suara rendah, sehingga suaranya lebih rendah tekanannya dibandingkan suara adzan.

Selain itu, dianjurkan pula bagi muadzin untuk bersuara bagus, percaya diri, dapat dipercaya, berpengalaman, serta memahami waktu sholat dengan baik. Muadzin juga dianjurkan untuk berdiri dalam keadaan suci, berada di tempat yang lebih tinggi, serta menghadap ke arah kiblat.

Apabila muadzin mengumandangkan adzan ataupun iqamah dengan membelakangi arah kiblat, melakukannya sambil duduk, berbaring, atau dalam keadaan berhadats dan bahkan junub, maka adzannya tetap sah tetapi makruh. Kemakruhan bagi yang junub jauh lebih besar dibandingkan orang yang sekedar berhadats kecil.

Baca Juga: Tata Cara Sholat Qodho, Syarat, Niat, dan Hukumnya

adab saat adan dan iqomah

Adzan harus dikumandangkan secara lantang, sementara iqomah disunnahkan dengan suara rendah. (Sumber: Unsplash.com)

 

Adzan tidak dianjurkan, kecuali untuk mendirikan shalat lima waktu, yaitu Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya’, baik dilakukan orang yang hadir (bisa melaksanakannya tepat waktu) ataupun yang telah habis waktunya (qadha’), baik yang menetap maupun yang sedang bepergian, dan baik sholat sendirian ataupun berjamaah. Sementara itu, iqomah tidak boleh dilakukan kecuali pada waktunya, tepatnya ketika akan mendirikan sholat.

Apabila seseorang mengqadha’ beberapa waktu sholat dalam satu waktu tertentu, maka cukup mengumandangkan adzan bagi sholat yang pertama saja. Sedangkan iqomah dilakukan untuk setiap waktu shalat.

Selain sholat lima waktu (sholat fardhu), maka tidak perlu mengumandangkan adzan sama sekali. Dianjurkan pula ketika akan mengerjakan sholat sunnah secara berjamaah untuk mengucapkan, “Ash-Shalatu Jami’ah”, seperti sholat dua hari raya, sholat gerhana bulan dan gerhana matahari, shalat istisqa’, dan sholat sunnah lainnya. Ada pula yang tidak dianjurkan untuk melakukan hal tersebut, yakni seperti sholat-sholat sunnah mutlak dan sunnah rawatib.

Itu tadi penjelasan lengkap mengenai bacaan lafadz adzan dan iqomah, dalam bahasa arab, latin, hingga artinya. Selain itu, terdapat juga bacaan jawaban adzan dan doa setelah adzan maupun iqomah. Semoga artikel ini dapat membantu kamu memahami lebih jauh tentang adzan dan iqomah serta tata cara menjawabnya yang baik dan benar!

Nah, kalau kamu mau belajar agama Islam lebih dalam lagi? Kamu bisa mencari guru agama terbaik di Ruangguru Privat! Para pengajar di Ruangguru Privat juga sudah terstandarisasi kualitasnya, loh. Kamu juga bisa pilih nih, mau diajarkan secara langsung (offline) atau daring (online). Klik banner di bawah ini untuk info lebih lanjut!

CTA Ruangguru Privat

Referensi:

https://tirto.id/bacaan-lafadz-adzan-dan-iqomat-arab-latin-serta-artinya-gnMF (Diakses pada 19 Juni 2024)

https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7078092/tata-cara-adzan-dan-iqamah-perhatikan-adabnya (Diakses pada 19 Juni 2024)

https://almanhaj.or.id/3080-adzan-dan-iqamah.html (Diakses pada 19 Juni 2024)

Sumber Gambar:

https://unsplash.com/photos/a-woman-using-a-microphone-MAX5ElEPDak (Diakses pada 21 Agustus 2024)

https://unsplash.com/photos/a-roof-with-a-weather-vane-and-a-satellite-dish-on-top-chKzuBsKydY (Diakses pada 22 Agustus 2024)

https://unsplash.com/photos/man-in-black-coat-standing-near-brown-wooden-door-NfW29JvUODQ (Diakses pada 22 Agustus 2024)

Kenya Swawikanti