5 Fakta Konflik Iran dan Amerika Serikat di Awal Tahun 2020
Artikel kali ini akan membahas tentang beberapa fakta terkait konflik Iran dan Amerika Serikat di awal tahun 2020 ini. Kira-kira fakta apa saja yang terungkap? Berikut penjelasannya yang sudah dirangkum dari berbagai sumber portal berita.
—
Kakak sih ngerasa banyak banget ya permasalahan di awal tahun 2020 ini. Ngga tau ya kalau kamu yang habis liburan di luar negeri atau di luar planet. Bagi beberapa orang, mungkin termasuk sebagian dari kamu nih yang tinggal di Jakarta khususnya, adakah yang terdampak banjir?
Yaps. Merayakan malam tahun baru dengan guyuran hujan deras dan ngga lama kelelep deh.
Nonton berita, isinya kalo ngga banjir ya konflik.
Konfliknya pun beragam, mulai dari masalah banjir itu sendiri sampai konflik di dunia internasional.
Ada juga konflik di dunia kucing (giphy.com)
Tau kan ada kapal Tiongkok yang mengambil hasil laut di Laut Natuna? Sampai-sampai duta besar Tiongkok ditegur oleh pemerintah Indonesia? Oke, kita bahas nanti.
Sekarang kita bahas konflik yang lebih fenomenal lagi. Katanya nih, baru katanya lho ya belum pasti…
Akan ada Perang Dunia ke 3 bahasa kerennya World War III.
Bukan tanpa alasan lho teman-teman. Kemungkinan perang tersebut dipicu oleh konflik Iran dan Amerika Serikat baru-baru ini. Nah, berikut sama-sama kita simak yuk fakta-fakta yang terjadi atas konflik Iran dan Amerika di awal tahun ini.
1. Terbunuhnya Jenderal Iran Qasem Soleimani
Qassem Soleimani merupakan orang nomor dua di Iran setelah pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Soleimani menjabat sebagai pimpinan Pasukan Quds. Pasukan ini merupakan pasukan khusus pengawal revolusi di negara Iran. Soleimani dianggap berbahaya bagi Amerika Serikat karena memiliki intelijen yang luar biasa.
Melalui perintah presiden Amerika, Donald Trump, para pejabat penting di bidang intelijen, diplomatik, dan militer Amerika, diminta untuk “menuntaskan” Soleimani dengan cara apapun. Operasi pembunuhan itu dilakukan saat pesawat yang ditumpangi Soleimani dari Beirut, Libanon, mendarat di Bandara Internasional Baghdad.
Sesaat Soleimani meninggalkan bandara dengan beberapa pengawalnya, mobil iring-iringan Soleimani ditembak oleh drone yang sudah mengintai di atas bandara tersebut sejak pesawat Soleimani mendarat. Seketika, tubuh jenderal Iran tersebut dan para pengawalnya hangus terbakar.
2. Teknologi Drone “Pembunuh Sang Jenderal”
Drone ini favorit Donald Trump. Ngga sebatas bisa merekam video atau foto-foto kemacetan aja, drone atau pesawat nirawak ini punya spesifikasi yang keren banget deh. Diberi nama MQ-9 Reaper (namanya aja udah keren didengarnya kan?), drone ini bisa dibongkar pasang meski ukurannya cukup besar.
Baca Juga: Konflik Timur Tengah: Perang Irak dan Iran
MQ-9 Reaper ini punya enam tempat amunisi dalam pesawat. Nah, masing-masing tempatnya itu bisa ngangkut beban lebih dari 600 kilogram. Lebih canggih lagi sistem penargetan musuhnya nih teman-teman. Dengan sistem multi-spectral targeting, drone ini mengintegrasikan sensor infra merah, kamera TV warna/monokrom, kamera intensif gambar, pencari jangkauan menggunakan laser, hingga penentu jarak tembak.
Kira-kira kapan ya Indonesia punya drone ini?
3. Harga Kepala Donald Trump
Setelah Jenderal Soleimani terbunuh, beberapa hari setelahnya diadakan persemayaman jenazah Soleimani. Puluhan ribu warga negara Iran menghadiri acara tersebut. Saat pidato pemakaman, dibacakan seruan dengan menawarkan hadiah bagi siapa saja yang bisa menyerahkan kepala Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Media Inggris, Express, melaporkan bahwa orang yang berpidato tersebut akan memberikan hadiah 80 juta dollar Amerika jika berhasil membawa kepala dari orang yang sudah memerintahkan membunuh Soleimani.
4. Berkibarnya Bendera Merah di Iran
Kalau di Indonesia, ada bendera merah artinya apa?
Jangan nyebut nama salah satu partai lho ya….
Warga yang tinggal di Indonesia kayaknya lebih familiar dengan bendera kuning yang ada di ujung gang gitu deh. Bendera kuning menandakan bahwa ada orang yang meninggal di daerah tersebut.
Lain warna, lain pemaknaannya pula.
Bendera merah yang dikibarkan di Iran ini, sebuah penunjuk akan adanya aksi balas dendam. Hal ini terlihat saat dua roket yang menghantam pangkalan udara Al-Balad (tempat pasukan Amerika dikerahkan).
5. Jebolnya Situs Publikasi Pemerintah di Amerika
Ngga lama setelah kematian Soleimani, Iran menyerang Amerika. Bukan dengan persenjataan militer, tapi melalui dunia siber. Situs milik Federal Depository Library Program (FDLP) ini diretas dengan berubahnya tampilan website-nya dan tak bisa diakses oleh publik.
Situs ini dibuat oleh Amerika untuk mempublikasikan dokumen dan informasi milik pemerintah Amerika ke publik. Dikutip dari detik.com yang memberitakan bahwa, situs ini diretas oleh Iran Cyber Security Group Hacker.
Hmm…melihat beberapa fakta konflik Iran dan Amerika di atas, kira-kira kedepannya akan terjadi apa ya? Tentunya kita berharap Indonesia terhindar dari dampak konflik tersebut. Buat kamu nih yang mau tahu lebih banyak tentang sejarah konflik di berbagai negara, bisa banget tanya-tanya dengan guru privat sejarah terbaik yang ada di Ruangguru Privat Sejarah.
Belajar di Ruangguru Privat, kamu akan diajari konsepnya sampai paham. Apalagi, guru-gurnya sudah terstandarisasi dan berkualitas. Kamu juga bisa pilih, belajarnya mau online atau offline. Asyik banget kan! Yuk langsung saja daftar!