Hasil dan Dampak Perjanjian Renville bagi Indonesia | IPS Kelas 9
Halo! Kalian tahu nggak kalau Indonesia pernah melakukan perundingan dengan Belanda di sebuah kapal? Saat itu, pasca Indonesia merdeka di tahun 1945, Belanda tetap melakukan penyerangan. Tepatnya tanggal 27 Juli 1947 sampai 4 Agustus 1947, Belanda melakukan Agresi Militer pertamanya. Nah, akhirnya dilakukanlah Perjanjian Renville. Apa saja ya yang dibahas di dalamnya? Penasaran? Baca terus!
Kalian tahu kenapa Belanda melakukan Agresi Militer Pertama? Hal itu disebabkan oleh adanya perbedaan penafsiran yang ada dalam Persetujuan Linggarjati. Karena adanya penolakan Indonesia terhadap Belanda, sehari sebelum Agresi Militer Pertama, Belanda tidak lagi terikat dengan Perjanjian Linggarjati. Maka, jadilah Belanda melakukan Agesi Militer Pertamanya.
Pada akhirnya, Dewan PBB dan KTN (Komisi Tiga Negara) mengusulkan agar Indonesia dan Belanda melakukan perundingan. Usulan itu disepakati dan perundingan pun dilaksanakan di atas kapal pasukan Angkatan Laut Amerika Serikat yang bernama USS Renville, pada 8 Desember 1947. Dalam perundingan itu, Indonesia diwakili oleh Mr. Amir Syarifuddin dan Belanda diwakili oleh R. Abdulkadir Widjojoatmodjo, seorang Indonesia yang memihak Belanda.
Beberapa tokoh yang menghadiri Perjanjian Renville (sumber: elnuha.net)
1. Hasil Perjanjian Renville
- Belanda akan tetap berdaulat hingga terbentuknya RIS atau Republik Indonesia Serikat.
- RIS atau Republik Indonesia Serikat memiliki kedudukan sejajar dengan Uni Indonesia Belanda.
- Belanda dapat menyerahkan kekuasaannya ke pemerintah federal sementara, sebelum RIS terbentuk.
- Negara Republik Indonesia akan menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat.
- Enam bulan sampai satu tahun, akan diadakan pemilihan umum dalam pembentukan Konstituante RIS.
- Setiap tentara Indonesia yang berada di daerah pendudukan Belanda harus berpindah ke daerah Republik Indonesia.
Berdasarkan isi perjanjian Renville, pihak Indonesia mendapat banyak kerugian, lho Squad! Kok bisa ya?
2. Dampak Perjanjian
- Semakin menyempitnya wilayah Republik Indonesia karena sebagian wilayah Republik Indonesia telah dikuasai pihak Belanda.
- Dengan timbulnya reaksi kekerasan sehingga mengakibatkan Kabinet Amir Syarifuddin berakhir karena dianggap menjual Negara terhadap Belanda.
- Diblokadenya perekonomian Indonesia secara ketat oleh Belanda
- Republik Indonesia harus memakasa menarik mundur tentara militernya di daerah gerilya untuk ke wilayah Republik Indonesia.
- Untuk memecah belah republik Indonesia, Belanda membuat negara Boneka, antara lain negara Borneo Barat, Negara Madura, Negara Sumatera Timur, dan Negara jawa Timut.
3. Tokoh
Komisi Tiga Negara:
- Ketua: Frank Graham (Amerika Serikat)
- Anggota: Paul van Zeeland (Belgia), Richard Kirby (Australia)
Indonesia:
- Ketua: Amir Syarifuddin
- Anggota: Ali Sastroamidjojo, Haji Agus Salim, Dr. J. Leimena, Dr. Coa Tik Len, Nasrun
Belanda:
- Ketua: R. Abdulkadir Wijoyoatmojo
- Anggota: Mr. H.A.L van Vredenburgh, Dr. P.J Koets, Mr. Dr. Chr. Soumokil
Berdasarkan Persetujuan Renville, wilayah RI semakin dipersempit dengan adanya garis Demarkasi Van Mook, yang dikenal dengan istilah Kantong. Kesatuan TNI yang berada di dalam wilayah Belanda harus meninggalkan daerah tersebut. Di Jawa Barat, semua pasukan Siliwangi sebanyak 35.000 orang, pada 26 Februari 1948 telah meninggalkan daerah-daerah gerilyanya menuju ke daerah RI di Jawa Tengah. Adapun pasukan TNI di Jawa Timur yang harus hijrah ke daerah RI di Jawa Tengah sebanyak 6.000 pasukan. Peristiwa ini dikenal dengan nama Hijrah.
Jadi begitu! Pihak Indonesia bersedia menandatangai perjanjian ini karena memang kondisi persediaan amunisi perang yang semakin menipis. Jadi, untuk menghindari serangan Belanda yang lebih hebat, Indonesia bersedia menyetujui isi perjanjian tersebut.
Masih mau mengupas tuntans tentang materi sejarah? Kamu bisa melihat video beranimasi lengkap untuk membantu kamu lebih mudah memahami konsep materi di ruangbelajar.
Referensi:
AM, Sardiman. (2017) Sejarah Indonesia Kelas XI Semester 2. Jakarta: Kemendikbud RI.
Sumber foto:
Foto Beberapa tokoh yang menghadiri Perjanjian Renville [daring]. Tautan: https://elnuha.net/perjanjian-renville/ (Diakses: 26 Oktober 2020)
Artikel terakhir diperbarui pada 26 Oktober 2020