Sejarah Kerajaan Kediri, Singasari, dan Majapahit | Sejarah Kelas 10
Kisah kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara masih berlanjut, nih! Penasaran buat cari tahu lebih dalam tentang sejarah Kerajaan Kediri, Kerajaan Singasari, dan Kerajaan Majapahit? Yuk simak artikel Sejarah kelas 10 berikut ini!
—
Kalau kamu sudah menyimak sejarah Kerajaan Medang, mungkin kamu bisa menarik benang merah kalau kerajaan ini yang menjadi cikal bakal atau akar dari munculnya kerajaan-kerajaan besar berikutnya, yaitu Kerajaan Kadiri, Kerajaan Singhasari, dan Kerajaan Majapahit.
Wah, kok bisaaa? Makannya, simak artikel ini sampai habis, ya!
Baca Juga: Sejarah Kerajaan Sriwijaya, Mataram Kuno, dan Medang | Sejarah Kelas 10
Sejarah Kerajaan Kediri
Oke, disclaimer yaaa. Kerajaan ini sebenarnya lebih tepat disebut sebagai Kerajaan Kadiri. Gimana sih sejarah dari kerajaan ini?
Airlangga, raja Kahuripan yang sempat menikah dengan putri dari Dharmawangsa Tguh, singkat cerita, beliau sudah tua dan ingin turun takhta. Beliau pun berencana membagi kerajaan untuk kedua putranya, yang akan ‘dibagi’ oleh Mpu Baradha. Pertama, Kerajaan Panjalu atau Kadiri yang diberikan kepada Samarawijaya. Kedua, Kerajaan Jenggala yang diberikan kepada Mapanji Garasakan.
Niat awal pembagian kerajaan tersebut untuk menghindari perebutan takhta antar putra Airlangga. Tapi, namanya kakak adik yang susah akur, perang saudara tetap terjadi antara Kerajaan Jenggala dan Kerajaan Panjalu. Nah, di era ini, sempat ada missing link gitu. Intinya kedua kerajaan ga ketawan beritanya gimana.
Sampai, pada abad ke-11, muncul Kerajaan Kadiri yang berpusat di Daha, Kadiri, Jawa Timur. Kerajaan ini diketahui bercorak Hindu. Dalam prasasti Ngantang atau Hantang yang berangka tahun 1057 Saka (atau 1135 Masehi) disebutkan bahwa Pangjalu Jayati yang artinya Pangjalu menang. Bisa dibilang, prasasti ini merupakan sumber sejarah dari Kerajaan Kediri.
Prasasti ini dikeluarkan pada masa pemerintahan Raja Jayabaya. Selain Prasasti Hantang, ada prasasti lain yang dibuat di masa pemerintahannya, seperti prasasti Talan dan prasasti Bunga Jepun.
-
Runtuhnya Kerajaan Kediri
Selain Jayabaya, raja Kadiri lainnya yang terkenal adalah Kertajaya. Beliau menjabat sejak tahun 1185 Masehi. Di masa pemerintahannya, Kerajaan Kadiri mengalami ketidakstabilan politik karena punya masalah dengan kaum Brahmana.
Saat itu, hak-hak kaum Brahmana mulai dikurangi sehingga menimbulkan pertentangan. Di samping itu, Kertajaya mengklaim dirinya merupakan titisan dewa dan memaksa kaum Brahmana untuk menyembah dirinya. Ya otomatis kaum Brahmana gak mau dong yaa.
Maka dari itu, kaum Brahmana kemudian meminta bantuan dari seorang bupati Tumapel yang bernama Ken Angrok. Akhirnya peperangan pun meletus di dekat Genter pada tahun 1222 Masehi.
Ken Angrok pun berhasil mengalahkan Kertajaya. Hal ini menandakan runtuhnya Kerajaan Kadiri.
—
Kalau kamu tertarik buat cari tahu kisah ini lebih lanjut, kamu bisa cek video lebih lengkapnya di ADAPTO, lho! Di situ akan dijelasin, kenapa kaum brahmana minta bantuannya ke Ken Angrok, dan bagaimana proses pertempuran di Desa Ganter. Yuk langsung klik link di bawah ini buat materi lebih lengkap!
-
Peninggalan Kerajaan Kediri
Meskipun tergolong singkat, Kerajaan Kadiri memiliki beberapa peninggalan, baik berupa prasasti, candi, maupun karya sastra. Beberapa peninggalannya antara lain:
- Prasasti Padlegan
- Prasasti Panumbangan
- Prasasti Hantang/Ngantang
- Prasasti Talan
- Prasasti Desa Jepun
- Prasasti Desa Kemulan
- Prasasti Desa Sapu Angin
- Prasasti Lawadan
- Prasasti Palah
- Prasasti Biri
- Candi Penataran
- Candi Gurah
- Candi Tondowongso
- Petirtaan Kepung
- Kitab Bhatarayuddha oleh Pu Sedah dan Pu Panuluh
- Kitab Hariwangsa oleh Pu Panuluh
- Kitab Ghatotkacasraya oleh Pu Panuluh
- Kitab Smaradahana oleh Pu Dharmaja
- Kitab Sumanasantaka oleh Pu Monaguna
- Kitab Krsnayana oleh Pu Triguna
Sejarah Kerajaan Singasari
Setelah berakhirnya Kerajaan Kediri, kemudian berdirilah Kerajaan Singasari atau Kerajaan Singhasari. Yes, pendiri dari Kerajaan Singasari adalah Ken Angrok, seorang bupati Tumapel. Ia memiliki gelar Sri Rangga Rajasa Sang Amurwabumi. Ken Angrok juga merupakan pendiri dinasti Rajasa (Rajasawangsa) atau dinasti Girindra (Girindrawangsa).
Awalnya, Tumapel merupakan wilayah kabupaten yang berada di bawah Kerajaan Kadiri. Kalau sekarang, daerah Tumapel ada di sekitar Malang, ya. Kerajaan Singasari berkembang pada abad ke-13 dan berlangsung sekitar 70 tahun.
Sumber sejarah Kerajaan Singhasari adalah Prasasti Mula Malurung. Memang sih, ada informasi-informasi seputar kerajaan ini yang didapat dari kitab Pararaton dan Nagarakertagama. Tapi, kalo Pararaton disinyalir bukan merupakan sumber absah, karena lebih bersifat supranatural, dan bukan berdasarkan kejadian sejarah. Sementara, Nagarakertagama merupakan kitab peninggalan Majapahit. Jadi gap waktunya cukup jauh.
-
Masa Kejayaan Kerajaan Singasari
Lanjut ya. Kerajaan Singasari mencapai puncak kejayaan ketika dipimpin oleh Kertanegara antara tahun 1268-1292 Masehi. Pada masa pemerintahannya agama Hindu dan Buddha berkembang dengan baik.
Kertanegara juga memiliki visi Mandala Dwipantara untuk menjadikan Singaasari sebagai kerajaan yang besar. Untuk itulah, ia melakukan perluasan daerah Singasari dengan menaklukkan wilayah Pahang, Sunda, Bali, Kalimantan Barat Daya, dan Maluku. Penguasaan daerah-daerah tersebut merupakan strategi Kertanegara untuk mengimbangi pengaruh Kubilai Khan dari Cina.
Dari sini terlihat, kalau Kertanegara bertujuan untuk menyatukan seluruh Nusantara dibawah kerajaan Singasari. Hal ini dibuktikan pada tahun 1275 Masehi, Kertanegara mengirimkan Ekspedisi Pamalayu yang dipimpin oleh Mahesa Anabrang. Dari ekspedisi inilah, Singasari menjalin kerja sama dengan penguasa Melayu dan menghadiahkan patung Amoghapasa kepada penguasa Melayu.
Patung Amoghapasa (Sumber: Wikipedia.org)
-
Keruntuhan Kerajaan Singasari
Keruntuhan Kerajaan Singasari diakibatkan serangan Jayakatwang dari Kadiri yang berusaha menjatuhkan kekuasaan Kertanegara. Untuk melawan serangan dari Jayakatwang, Kertanegara dibantu oleh menantunya, yaitu Raden Wijaya.
Sayangnya, Kertanegara terbunuh oleh pasukan Jayakatwang. Meskipun begitu, Raden Wijaya berhasil meloloskan diri ke tempat lain. Wafatnya Kertanegara menandai akhir dari Kerajaan Singhasari.
Jenazah Kertanegara kemudian diabukan dan ditempatkan di dua lokasi, yaitu di Candi Jawi, Pandaan dan di Candi Singosari, Malang.
-
Peninggalan Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari meninggalkan beberapa candi dan prasasti, di antaranya:
- Candi Jawi
- Candi Kidal
- Candi Jago
- Prasasti Mula Malurung
- Prasasti Maribong
- Prasasti Kusmala
- Prasasti Wurare
- Arca Prajnaparamita
Candi Jawi (Sumber: Wikipedia.org)
Baca Juga: 13 Kerajaan Maritim Hindu-Buddha di Nusantara | Sejarah Kelas 11
Sejarah Kerajaan Majapahit
Raden Wijaya, yang berhasil melarikan diri dari dari serangan, berencana menyerang balik pasukan Jayakatwang. Strateginya berhasil karena saat itu ia dibantu oleh pasukan Mongol.
Raden Wijaya kemudian mendirikan Kerajaan Majapahit pada tahun 1292 Masehi. Masa pemerintahan kerajaan ini berlangsung cukup lama, sekitar hampir dua abad. Pusat pemerintahan Majapahit terletak di sekitar Mojokerto, Jawa Timur.
Setelah Raden Wijaya wafat, takhta raja digantikan oleh Raden Jayanegara yang merupakan anak dari Raden Wijaya. Pada masa pemerintahannya, banyak terjadi pemberontakan-pemberontakan. Pemberontakan yang paling besar adalah pemberontakan Kuti, yang akhirnya menyebabkan ia harus mengungsi ke Desa Bedander bersama Gajah Mada. Kemudian Jayanegara merencakan serangan balik kepada Kuti bersama Gajah Mada.
Oiya, kisah tentang pemberontakan-pemberontakan Majapahit juga bisa kamu pelajari di video Adapto, lho! Seru banget kannnn~
-
Masa Kejayaan Kerajaan Majapahit
Setelah penyerangan berhasil, Gajah Mada diangkat menjadi patih. Setelah Jayanegara wafat, takhta diberikan kepada putrinya, Tribhuwana Tunggadewi. Di masa pemerintahan beliau, Kerajaan Majapahit mulai berkembang dan menuju puncak kejayaan. Pada masa pemerintahannya terjadi pemberontakan Sadeng pada tahun 1331 M, yang akhirnya mampu ditumpas oleh Gajah Mada.
Berkat upayanya, Gajah Mada diangkat sebagai Patih Mangkubumi Majapahit dan memiliki wewenang menetapkan politik pemerintah. Saat itu ia mendampingi Hayam Wuruk, anak Tribhuwana Tunggadewi yang diangkat sebagai raja. Bisa dibilang, Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaan di masa pemerintahan raja Hayam Wuruk yang memerintah sejak 1350 Masehi.
Ilustrasi Gajah Mada dan Hayam Wuruk
Saat upacara pelantikan, Gajah Mada menyampaikan sumpahnya yang dikenal dengan Sumpah Palapa. Ia bersumpah tidak akan hidup mewah sebelum menyatukan Nusantara di bawah kekuasaan kerajaan Majapahit.
Alhasil, wilayah kekuasaan Majapahit jadi luas banget. Menurut Kakawin Nagarakertagama pupuh XIII-XV, wilayah kekuasaan Majapahit meliputi Tumasik (Singapura), Semenanjung Malaya, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, dan sebagian Filipina.
-
Keruntuhan Kerajaan Majapahit
Kejayaan Majapahit mulai pudar setelah Hayam Wuruk turun takhta. Salah satu faktor yang membuat Majapahit menuju keruntuhan adalah terjadinya Perang Paregreg atau perang saudara yang terjadi antar anggota keluarga kerajaan.
Padahal, seperti yang kita tahu, Kerajaan Majapahit nih tergolong sangat besar dan digdaya. Wilayah kekuasaannya sangat luas, dan mereka juga berhasil mempertahankan stabilitas ekonominya lewat perdagangan. Tapi, raja-raja Majapahit selanjutnya gak bisa mengembalikan kejayaan Majapahit seperti pada masa Hayam Wuruk.
Apalagi, di akhir masa Kerajaan Majapahit, Islam sudah mulai masuk dan menyebar di Nusantara. Di tengah morat-marit kerajaan, Majapahit akhirnya runtuh setelah dikuasai oleh Kesultanan Demak sekitar tahun 1521.
Baca Juga: Kerajaan-Kerajaan Maritim Islam di Indonesia | Sejarah Kelas 11
-
Peninggalan Kerajaan Majapahit
- Candi Singosari
- Candi Sukuh
- Candi Cetho
- Candi Pari
- Candi Jabung
- Candi Brahu
- Candi Tegowangi
- Candi Surawana
- Candi Tikus
- Gapura Wringin Lawang
- Gapura Bajang Ratu
- Prasasti Kudadu
- Prasasti Sukamrta
- Prasasti Tuhanaru
- Prasasti Balambangan
- Prasasti Balitar I
- Prasasti Trowulan I/Prasasti Canggu
- Kakawin Nagarakertagama
- Kitab Sutasoma
- Kitab Panjiwijayakrama
- Kitab Sorandakan
Mau disclaimer lagi biar kamu gak bingung. Kok Candi Singosari termasuk dalam peninggalan Kerajaan Majapahit? Bukannya candi itu peninggalan Kerajaan Singosari ya?
Nah, dalam buku Beschhrijving can Tjandi Singasari en de volkentoneelen van Panataran oleh J.L.A Brandes, terdapat Piagam Singosari bertarikh 1273 Saka atau 1351 Masehi yang menyebutkan tentang pembangunan Candi Singosari.
Di situ disebutkan bahwa Candi Singosari dibangun atas keputusan Dewan Pertimbangan Agung (Sapta Prabhu) yang perintahnya disampaikan oleh Tribhuwana Tunggadewi kepada Mahamentri Rakryan Empu Mada (kemungkinan besar beliau adalah Gadjah Mada) untuk mendirikan candi bagi Mahabrahmana, kepada agama Syiwa Buddha (ajaran Tantrayana), mantan mahapatih yang gugur bersama-sama prabu Kertanegara.
Jadi, kalau merujuk dari piagam Singosari jelas ya, kalau Candi Singosari baru dibangun pada masa Kerajaan Majapahit yang ditujukan untuk memperingati jasa dan kesetiaan mantan Patih Singosari, Pu Raganatha yang gugur bersama Prabu Kertanegara saat terjadi penyerangan oleh Jayakatwang.
Nah, disinyalir, lokasi Candi Singosari dulunya merupakan kompleks percandian yang digunakan Kertanegara beserta patih dan menteri-menterinya untuk mengadakan peribadatan. Saat penyerangan oleh pasukan Jayakatwang terjadi, beliau dan sejumlah mentrinya sedang mengadakan upacara Tantrayana di sekitar halaman candi.
—
Berdasarkan sejarah, ketiga kerajaan ini saling berkaitan. Kerajaan Kediri adalah kelanjutan dari kerajaan Medang. Kemudian kerajaan Singasari dibentuk oleh Ken Angrok setelah mengalahkan kerajaan Kediri, tapi kerajaan Kediri berhasil mengalahkan keajaan Singasari setelah Ken Arok wafat.
Nah, Kerajaan Majapahit berdiri setelah berhasil mengalahkan Jayakatwang dari Kerajaan Gelang-Gelang, penerus Kerajaan Kediri. Tentunya, semua kejadian pada ketiga Kerajaan Hindu-Buddha itu, berkaitan dengan sistem pemerintahan, sosial, kebudayaan, dan juga ekonomi.
Nah, buat kamu yang ingin mengetahui banyak lagi pengetahuan sejarah Indonesia, kalian bisa belajar menggunakan video animasi di ruangbelajar. Dengan begitu, kalian bisa mendapat informasi dari tutor yang tentunya berpengalaman, dan juga kalian bisa menghemat waktu.
Referensi:
Boechari. 2013 Melacak Sejarah Kuno Indonesia Lewat Prasasti. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Hapsari, Ratna. 2012. Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Sejarah Indonesia – Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Mulyadi, Lalu, dan Hutabarat, Yulianus. 2015. Relief dan Arca Candi Singosari-Jawi. Malang: Dream Litera Buana
Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto (Eds). 2008. Sejarah Nasional Indonesia II: Zaman Kuno. Jakarta: Balai Pustaka.
Wardaya. 2009. Cakrawala Sejarah Untuk SMA/MA Kelas XI (Program IPS). Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Sumber Gambar:
Foto Candi Jawi [daring]. https://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Jawi#/media/Berkas:Candi_Jawi_A.JPG (Diakses: 13 Maret 2025)
Foto Arca Amoghapasa [daring]. https://id.wikipedia.org/wiki/Arca_Amoghapasa#/media/Berkas:Amoghapasa_Padang_Roco_Inscription_Front.JPG (Diakses: 14 Maret 2025)
Artikel pertama kali ditulis oleh Fahri Abdillah pada 15 Februari 2018, kemudian diperbarui.