Mengenal Organ Reproduksi Wanita, Struktur, dan Fungsinya | Biologi Kelas 9
Artikel Biologi kelas 9 ini membahas tentang organ reproduksi perempuan, proses menstruasi, dan kehamilan. Yuk, kita simak!
—
Saat seorang perempuan mengalami menstruasi pertamanya (menarche), nggak jarang orang tua akan bilang “Kamu kan udah haid, bergaulnya hati-hati ya!” atau “Kamu harus bisa jaga diri, jangan mau diajak yang aneh-aneh.” Emang kenapa sih orang tua bisa bilang kaya gitu? Yaudah kita bahas deh.
Baik remaja putra maupun remaja putri mengalami perubahan sekunder dan primer saat memasuki masa pubertas. Masa pubertas pada remaja putri umumnya terjadi pada usia 10,5 sampai 14 tahun. Perubahan sekunder pada remaja putri ditandai dengan growth spurt, berupa puncak kecepatan pertumbuhan tinggi badan atau Peak Height Velocity (PHV), serta puncak kecepatan penambahan berat badan atau Peak Weight Velocity (PWV).
Selanjutnya, payudara remaja putri mulai membesar, lalu tumbuh rambut-rambut halus di ketiak dan organ intim. Nah, remaja putri juga mengalami produksi keringat berlebih sehingga muncul bau badan, serta munculnya jerawat. Ini nih yang bikin remaja cewe-cewe suka cranky.
Perubahan primer remaja putra ditandai dengan mengalami mimpi basah, sedangkan remaja putri ditandai dengan menstruasi pertama (menarche). Seorang perempuan yang telah mengalami menstruasi menunjukkan bahwa ia telah mampu menghasilkan sel telur. Artinya, ia telah siap bereproduksi dan melahirkan bayi.
Baca Juga: Memahami Organ Reproduksi Pria, Struktur, dan Fungsinya | Biologi Kelas 9
By the way, kenapa ya seorang perempuan yang sudah menstruasi bisa hamil? Hmm sebelum kesana, kamu harus tahu dulu apa aja sih alat reproduksi perempuan beserta fungsinya?
Mengenal Alat Reproduksi Wanita
Alat reproduksi wanita itu terdiri atas organ reproduksi bagian dalam dan organ reproduksi bagian luar. Nah, kita bahas satu-satu, yuk!
A. Organ Reproduksi Wanita Bagian Dalam
1. Ovarium (Indung Telur)
Ovarium berjumlah sepasang, yang terletak di kedua sisi rahim. Ovarium berfungsi sebagai tempat untuk memproduksi sel telur (ovum) serta hormon estrogen dan progesteron.
2. Tuba Fallopi (Oviduk/Saluran Telur)
Tuba fallopi atau oviduk berjumlah sepasang, merupakan saluran yang menghubungkan ovarium dengan uterus. Sel telur yang dilepaskan dari ovarium diterima oleh ujung tuba fallopi yang berbentuk corong (disebut infundibulum). Dari tuba fallopi, sel telur kemudian menuju rahim. Tuba fallopi juga berfungsi sebagai tempat pembuahan sel telur (fertilisasi).
3. Uterus (Rahim)
Uterus atau rahim adalah organ berongga dan berotot yang merupakan bagian penting dari sistem reproduksi perempuan. Uterus terletak di panggul (antara kandung kemih dan rektum). Uterus berfungsi sebagai tempat melekatnya sel telur yang telah dibuahi oleh sperma. Organ ini mampu mengembang mengikuti perkembangan embrio.
4. Vagina
Vagina merupakan saluran berotot yang menghubungkan rahim (uterus) dengan bagian luar tubuh. Vagina berfungsi sebagai alat reproduksi perempuan, tempat keluarnya darah menstruasi dari rahim ke luar tubuh, serta jalur keluarnya bayi. Vagina mampu meregang secara signifikan untuk memungkinkan bayi melewatinya, berkat jaringan otot yang elastis.
Baca Juga: Konsep Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup
B. Organ Reproduksi Wanita Bagian Luar
1. Lubang Vagina
Lubang vagina atau introitus vagina, adalah pembukaan eksternal dari saluran vagina yang terletak di bagian luar alat kelamin wanita. Lubang vagina berfungsi sebagai alat kopulasi pada perempuan, jalan lahir bayi waktu melahirkan, dan saluran tempat keluarnya menstruasi.
2. Labia Mayora
Labia mayora (bibir besar) adalah dua lipatan tebal yang membentuk sisi vulva (terdiri atas labia mayora, labia minora dan klitoris). Labia mayora berfungsi untuk melindungi struktur alat kelamin yang berada di dalam. Selain itu, labia mayora juga berfungsi untuk mengatur kelembaban daerah vulva dan menjaga kesehatan organ-organ genital internal.
3. Labia Minora
Labia minora (bibir kecil) adalah dua lipatan kecil dari kulit di antara bagian atas labia mayora. Bisa dibilang labia minora merupakan lapisan kedua pelindung vagina. Labia minora memiliki fungsi untuk melindungi dan menjaga sistem reproduksi wanita.
4. Mons Pubis
Mons pubis merupakan bagian menonjol berisi lemak yang terletak di bagian depan tulang kemaluan pada wanita, di atas labia mayora. Saat pubertas, kulit mons pubis ditutupi oleh rambut-rambut.
Mons pubis berfungsi sebagai bantalan pelindung untuk tulang kemaluan dan organ genital internal. Lemak yang terkandung di mons pubis membantu mengurangi gesekan antara tulang kemaluan dan pakaian, serta menjaga suhu yang optimal untuk fungsi dan kesehatan reproduksi.
5. Klitoris
Klitoris terletak di ujung atas kedua labia minora. Klitoris banyak dialiri pembuluh darah dan urat saraf, sehingga klitoris merupakan daerah yang sangat sensitif terhadap rangsangan seksual.
Baca Juga: Kelainan dan Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia
Bagaimana Menstruasi bisa Terjadi?
Lalu, gimana ya berbagai alat reproduksi ini saling bersinergi, sehingga seorang perempuan mengalami menstruasi?
Pada umumnya, setiap 28 hari sekali ovarium menghasilkan sebuah sel telur (ovum). Peristiwa ini disebut ovulasi. Ketika terjadi ovulasi, dinding rahim mengalami penebalan sehingga menjadi tempat yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan zigot.
Namun, jika tidak terjadi pembuahan di tuba falopii, sel telur yang sudah matang akan menuju rahim. Setelah beberapa hari, jika sel telur di rahim tidak dibuahi oleh sperma, sel telur mati dan dikeluarkan dari uterus bersama dengan dinding rahim yang meluruh bersama darah dan dikeluarkan melalui vagina. Peristiwa ini disebut menstruasi.
Hubungan antara Menstruasi dengan Fertilisasi
Sebaliknya, jika sesaat setelah ovulasi ada sperma yang masuk ke sel telur, maka akan terjadi pembuahan (fertilisasi) di tuba falopii. Saat fertilisasi berlangsung, hanya kepala sperma yang mengandung inti sel yang masuk ke dalam dinding sel telur, sedangkan ekornya tertinggal di luar.
Sel telur yang telah dibuahi sperma disebut zigot. Kemudian zigot berkembang menjadi embrio yang kemudian menempel pada dinding rahim. Beberapa hari setelah zigot menempel di dinding rahim, akan terbentuk sekumpulan pembuluh-pembuluh darah di dinding rahim yang disebut plasenta.
Kebutuhan janin akan disalurkan ibu melalui plasenta dengan perantara tali pusat atau ari-ari. Kemudian janin terus berkembang di dalam rahim sekitar 266 hari atau 9 bulan lebih 10 hari. Setelah kehamilan mencapai usia tersebut, tibalah saatnya untuk proses persalinan atau kelahiran bayi.
Makanya ga heran kebanyakkan orang tua cerewet ke anak perempuannya yang telah mengalami menstruasi karena artinya anaknya sudah siap bereproduksi.
Meskipun secara biologis sudah siap, namun remaja seusiamu dianggap belum siap secara fisik, mental, dan ekonomi untuk mengalami kehamilan. Jadi, ingat ya kamu harus hati-hati dalam bergaul, jangan sampai terjerumus ke pergaulan bebas. Sekolah dan gapai cita-citamu dulu, ya!
Baca Juga: Perkembangbiakan Generatif & Vegetatif pada Hewan
Okedeh, sekian sudah materi tentang organ reproduksi perempuan dan fungsinya. Kalau kamu masih ada pertanyaan terkait materi ini, jangan ragu untuk bertanya ke tutor-tutor keren di Ruangguru Privat. Nggak cuma materi ini, materi apapun bisa dijawab lho. Asal ga nanya “Ka, udah punya pacar belum?” pasti dijawab deh!
Referensi:
Zubaidah, S, Mahanal, S, dkk. 2015. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX Kurikulum 2013. Kemdikbud.