Cara Melakukan Isolasi Diri untuk Mencegah Penyebaran Covid-19
Artikel ini berisi panduan tentang isolasi diri untuk mencegah penyebaran Covid-19. Mulai dari apa itu sebenarnya isolasi diri, bagimana cara melakukannya, dan kapan seseorang harus melakukan isolasi diri.
—
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sudah mengeluarkan panduan dalam melakukan isolasi diri selama wabah Covid-19. Sayangnya, masih banyak kesimpangsiuran informasi yang terjadi di masyarakat. Bisa jadi Anda salah satunya. Sebenarnya, siapa, sih, yang perlu melakukan isolasi diri? Bagaimana pula cara melakukannya?
Pertama, mari kita cari tahu tentang definisi isolasi mandiri. Berdasarkan covid19.go.id, isolasi mandiri adalah upaya mencegah penyebaran COVID-19 dengan berdiam diri di rumah sambil memantau perkembangan kondisi tubuh kita.
Meski demikian, kita tetap perlu memberi jarak aman dari anggota keluarga dan orang yang ada di rumah.
Mungkin Anda bertanya, bagaimana bisa dengan berdiam diri di rumah, seseorang dapat memutus mata rantai penyebaran virus ini? Bukankah kita seharusnya beranjak ke rumah sakit saja?
Pertanyaan bagus. Permasalahannya, jika Anda, dan orang lain yang berpikiran sama seperti Anda, berbondong-bondong datang ke rumah sakit secara bersamaan, rumah sakit akan kewalahan. Ranjang yang tersedia belum tentu cukup memenuhi kebutuhan seluruh pasien. Belum lagi problematika lain yang muncul dari virus ini: ia cepat menyebar. Artinya, bisa saja dokter dan perawat yang seharusnya mengurusi Anda justru tertular dan membutuhkan pertolongan medis.
Baca: Mencegah Anak Stress dengan Self Talk
Maka jawabannya: ya. Dengan berdiam diri dan melakukan physical distancing, kita dapat memutus rantai penyebaran wabah Covid-19.
Kesimpulan pertama: jika Anda tidak termasuk ke dalam kelompok rentan seperti lansia, atau tidak memiliki riwayat penyakit kronis seperti diabetes, jantung, kanker, paru kronik, AIDS, autoimun sebaiknya Anda secara sukarela melakukan isolasi diri.
Dalam menanggulangi penyebaran virus corona, lakukanlah isolasi diri minimal 14 hari. Kenapa? Karena itu adalah masa inkubasi virus. Masa “tinggal” si virus sampai akhirnya ia mengeluarkan gejala kepada orang yang dijangkitinya.
Baca juga: 6 Langkah Menjaga Empati dan Nuansa Positif di Masa Pandemi Covid-19
Artinya, bisa jadi Anda hari ini tertular virus corona dari orang lain. Hari ini di badanmu sudah ada si virus. Tapi, Anda tidak merasakan gejala apa-apa. Anda tidak merasa demam, batuk kering, maupun sesak napas. Mungkin Anda baru merasakan gejala itu di hari ketiga, kelima, atau hari keempat belas, misalnya. Padahal, sejak hari ini Anda beraktivitas seperti biasa. Anda tetap naik transportasi umum, bertemu orang-orang lain, bekerja, dan bercengkerama bersama keluarga.
Bukan tidak mungkin, selama beraktivitas hari ini, Anda sudah menyebarkan virus yang ada di dalam tubuh Anda ke orang lain. Itulah mengapa dianjurkan untuk melakukan isolasi diri selama 14 hari. Paling tidak, jika Anda melakukan isolasi diri selama masa itu, Anda menghilangkan kemungkinan tertular atau menularkan virusnya ke orang lain.
Apabila Anda melakukan isolasi diri atas rekomendasi petugas kesehatan, maka isolasi diri Anda akan berakhir sampai hasil pemeriksaan sampel di laboratorium diketahui.
Sejatinya, ada 10 hal rinci yang sebaiknya Anda lakukan selama masa isolasi diri. Tapi, secara garis besar Anda harus melaksanakan ini: pola hidup bersih dan sehat. Selama di rumah, usahakan untuk memisahkan diri/kamar dengan anggota keluarga yang ada di rumah. Berjemurlah di pagi hari, santap makanan bergizi, dan biasakan cuci tangan dengan sabun sebelum dan setelah melakukan sesuatu selama 20 detik. Semprotkan desinfektan ke benda yang sering dipegang. Pisahkan peralatan makan, mandi, dan sandang (pakaian, sprei, selimut) pada setiap orang di rumah. Lakukan pengecekan suhu badan setiap harinya sambil periksa kondisi tubuh. Jika kondisi badan Anda mulai memburuk, segera hubungi 119 ext 9 untuk melakukan pelaporan.
Nah, itu lah cara melakukan isolasi diri yang benar untuk mencegah penyebaran virus corona. Pada masa ini, kita memang perlu lebih waspada. Namun, jangan sampai informasi yang beredar membuat kita panik dan takut.
Anda juga tidak perlu khawatir dengan pendidikan anak selama masa pandemi ini. Kamu bisa berlatih ratusan latihan soal dan membaca rangkuman di ruangbelajar.