Interaksi Antar Ruang: Kupas Tuntas Sumber Daya Manusia Indonesia dan ASEAN | Geografi Kelas 8
Artikel IPS kelas VIII kali ini akan membahas mengenai Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia dan wilayah-wilayah ASEAN.—
Squad, Menurut World Bank, populasi jumlah penduduk di Indonesia pada tahun 2016 sekitar 261,1 juta jiwa. Jumlah penduduk Indonesia ini banyak banget, ya. Kalian juga merasakan hal yang sama nggak, sih? Bahkan katanya, Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia, lho! Luar biasa, ya! Oh iya, penduduk Indonesia ini tidak hanya banyak, tetapi juga beragam. Beragam dalam artian banyak sekali etnis-etnis yang berbeda yang tinggal di Indonesia. Oleh karena itu, semboyan negara kita adalah Bhinneka Tunggal Ika. Hayo, apa aja sih etnis yang ada di Indonesia? Yuk, coba sebutkan di kolom komentar!
Tahukah kamu, jenjang pendidikan masyarakat Indonesia cukup beragam, lho. Secara garis besar pendidikan di Indonesia terdiri dari 6 tingkat pendidikan. Keenam tingkat pendidikan tersebut adalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Perguruan Tinggi atau Universitas. Dengan tingkat pendidikan yang beragam, persentasi literasi di Indonesia sudah mencapai 90%. Wah, luar biasa ya! Eh tapi meskipun persentasenya sudah cukup tinggi, masih cukup banyak penduduk Indonesia yang belum bisa melanjutkan pendidikan ke tingkat lanjut.
Menurut World Bank, penduduk Malaysia berjumlah sekitar 31,19 juta jiwa terdiri dari berbagai kelompok suku. Suku dengan jumlah terbanyak di Malaysia adalah Melayu, dengan persentase sebanyak 50.4%. Di Malaysia, ada banyak sekali suku bangsa yang mendiami Malaysia. Di antaranya keturunan Tionghoa-Malaysia dan India-Malaysia. Ada yang sudah pernah ke Malaysia dan bertemu warga keturunan ini secara langsung?
Kamu tau nggak sih, dari segi pendidikan, pendidikan di Malaysia ternyata diselenggarakan dalam dua Bahasa, lho. Jadi, di sana ada sekolah berbahasa Malaysia dan sekolah berbahasa Tionghoa. Sistem pendidikan di Malaysia dimulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai pendidikan tinggi.
Menurut World Bank, pada tahun 2016 penduduk Singapura sekitar 5,607 juta jiwa. Kalau dibandingkan dengan Indonesia, jadi berasa sedikit banget, ya. Penduduk Singapura ini mayoritasnya pendatang dan warga asing. Biasanya penduduknya berasal dari Tiongkok, Malaysia, Filipina, Amerika Utara, Timur Tengah, Eropa, Australia, Bangladesh dan India.
Eits, meskipun jumlah penduduknya jauh lebih sedikit dibanding negara-negara lain, sistem pendidikan di Singapura termasuk yang paling maju di antara negara Asia Tenggara lainnya. Bahasa pengantar yang digunakan adalah Bahasa Inggris. Bahkan, beberapa universitas di Singapura adalah universitas terbaik di dunia, lho. Salah satunya adalah Nanyang Technological University (NTU) yang masuk ke daftar 20 besar universitas terbaik di dunia.
Menurut World Bank, pada tahun 2016 penduduk Brunei Darussalam berjumlah sekitar 423.196 jiwa. Penduduk asli Brunei Darussalam adalah orang Melayu dan kaum-kaum pribumi lain seperti etnis Dusun, Tutong, Iban dan lain-lain. Sebanyak 74% penduduk Brunei adalah etnis Melayu, 6% etnis pribumi lainnya, 15% etnis Tionghoa, dan 5% lainnya merupakan pendatang.
Sistem pendidikan di Brunei Darussalam memiliki banyak kesamaan dengan negara persemakmuran Inggris lainnya. Sistem ini dikenal dengan pola A7-3-2-2 yang menggambarkan lamanya tingkat pendidikan. Di Brunei Darussalam, sekolah dasar ditempuh selama 7 tahun, tingkat menengah pertama 3 tahun, tingkat menengah atas 2 tahun, kemudian 2 tahun pra-universitas.
Penduduk Myanmar pada tahun 2016 tercatat sekitar 52,89 juta jiwa. Penduduk Myanmar terdiri dari beberapa kelompok etnis. Kelompok terbesar adalah etnis Burma yang menempati wilayah sekitar Sungai Irawadi. Sistem pendidikan Myanmar ini mirip-mirip dengan sistem pendidikannya Britania Raya. Pendidikan wajib Myanmar ini berlangsung selama 9 tahun. Kalau di Indonesia, pendidikan wajibnya berlangsung selama berapa tahun, coba? Yap, 12 tahun!
Squad, jumlah penduduk Laos pada tahun 2016 ini sekitar 6,758 juta jiwa. Pertumbuhan penduduk Laos memang tidak terlalu tinggi, sih. Penduduk Laos terdiri atas beberapa etnis, diantaranya etnis Laos, Man Khmer, dan Yao. Orang Laos hidup di dataran rendah dekat sungai. Kalian ada yang tinggal di dekat sungai jugakah? Oh iya, suku bangsa yang tinggal di Laos adalah suku Lao, Thai, Meo, Mon Khmer dan Tiongkok.
Pendidikan di Laos mewajibkan lima tahun untuk tingkat dasar. Kemudian dilanjutkan tiga tahun di tingkat menengah pertama, tiga tahun di tingkat menengah atas dan terakhir tiga sampai tujuh tahun di tingkat presecondary. Mata pelajaran yang diambil di tingkat presecondary tergantung dari jurusan yang diambil. Pendidikan di Laos belum ditunjang dengan teknologi yang cukup karena banyaknya keterbatasan. Semoga segera meningkat, ya!
Tahukah kamu, jumlah penduduk Thailand pada tahun 2016 sekitar 68,86 juta jiwa, lho. Penduduk Thailand didominasi oleh etnis Thai dan etnis Lao yang berjumlah ¾ dari jumlah seluruh penduduk. Di Thailand juga terdapat beberapa etnis lain, seperti Tionghoa, Melayu dan Mon Khmer yang tinggal di Thailand.
Sistem pendidikan di Thailand ternyata tidak jauh berbeda dengan di Indonesia. Thailand menganut sistem wajib wajib belajar 9 tahun, yang dapat ditempuh melalui sekolah formal dan sekolah informal. Pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar dan pendidikan tinggi, sedangkan pendidikan informal terdiri dari sertifikat kejuruan, program kursus sekolah kejuruan dan program kelompok.
Menurut World Bank, jumlah penduduk Filipina pada tahun 2016 sekitar 103,3 juta jiwa. Tapi kamu tahu nggak, sih kalau 2/3 penduduknya tinggal di Pulau Luzon dan Pulau Mindanau? Nah, ternyata penduduk asli Filipina ini namanya suku Aeta. Tapi sayang banget nih, populasinya hanya tinggal 30.000 jiwa. Di Filipina, 3 kelompok minoritas asing terbesar adalah orang Tionghoa, Amerika, dan Asia Selatan. Tapi, ada juga nih orang Eropa, Arab, Indonesia, Korea, dan Jepang.
Ada fakta lain nih tentang Filipina! Sebanyak 95,5% penduduk Filipina bisa membaca. Presentase ini adalah salah satu yang paling tinggi di Asia, lho! Oh iya, Filipina juga menerapkan sistem pendidikan selama 13 tahun untuk warga negaranya. Kebijakan ini diterapkan sebagai salah satu cara untuk mengurangi kemiskinan.
Jumlah penduduk Kamboja pada tahun 2016 sekitar 15,76 juta jiwa, dengan etnik Khmer sebagai penduduk mayoritasnya. Selain etnik Khmer, di Kamboja juga tinggal penduduk dengan etnis Vietnam, etnik Tiongkok, dan muslim Cham. Di Kamboja, Mayoritas penduduknya adalah etnik Khmer dengan persentasi 85%. Sisanya adalah dari etnik Vietnam, lalu diikuti oleh orang-orang etnik Tiongkok dan muslim Cham. Oh iya, di Kamboja, kurikulum pendidikannya dibuat oleh Kementerian Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga. Sistem pendidikannya sangat terpusat, lho! Keren banget, ya. Lebih kerennya lagi, Kamboja ini memberikan pendidikan gratis selama 9 tahun.
Menurut World Bank, jumlah penduduk Vietnam pada tahun 2016 sekitar 92,7 juta jiwa. Populasi penduduknya sekitar 85% merupakan etnis Vietnam. Sisanya yaitu Tiongkok, Hmong, Thai, Khmer, Cham, dan Montagnard (masyarakat bukit). Nah, masyarakat Vietnam mengenal lima jenjang pendidikan mulai dari TK sampai Universitas nih. Fasilitas pendidikannya juga tergolong lengkap sampai ke pelosok negeri. Hebat, ya!
Wah, ternyata kondisi negara-negara di ASEAN sangat beragam, ya! Kita nggak boleh iri nih dengan kelebihan yang dimiliki oleh negara lain. Sebaliknya, kita harus menjadikan itu motivasi untuk membangun Indonesia agar menjadi lebih baik lagi. Yuk, semangat belajarnya Squad! Biar lebih semangat, gimana kalau kamu belajar pakai ruanglesonline? Kamu bisa foto nih PR yang susah, terus tanya deh ke kakak tutor melalui aplikasi. Praktis dan solutif banget, kan? Kuy, download sekarang!
Referensi:
Mukminan, Endang Mulyani, M. Nursa’ban, dan Supardi. 2017. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTS Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Artikel ini diperbarui pada 8 Desember 2020