4 Macam Hukum Nun Mati dan Tanwin Beserta Contohnya

hukum nun mati dan tanwin

Apa saja macam-macam hukum bacaan nun mati dan tanwin? Simak, cara membaca hukum nun mati dan tanwin, serta contohnya berikut ini!

 

Dalam membaca Al-Qur’an, terdapat tajwid, atau hukum bacaan yang mengatur bagaimana cara membaca huruf-huruf hijaiyah dengan baik dan benar. Salah satunya, yaitu hukum nun mati dan tanwin.

Pada artikel ini, akan dibahas mengenai macam-macam hukum nun mati dan tanwin beserta contohnya. Ada 4 hukum nun mati dan tanwin, yakni izhar, idgham, ikhfa, dan iqlab. Yuk, simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!

 

Pengertian Hukum Nun Mati dan Tanwin

Hukum nun mati dan tanwin adalah hukum bacaan dalam Al-Qur’an apabila terdapat huruf nun mati maupun tanwin yang bertemu dengan huruf-huruf hijaiyah tertentu

Nun mati disebut juga sukun (نْ) adalah huruf nun yang tidak berharakat fathah, kasrah, ataupun dhammah. Nun mati biasanya diberi tanda bulatan kecil di atasnya. Huruf ini dibaca menjadi akhiran -n.

Sedangkan tanwin ( ـَــًـ , ـِــٍـ , ـُــٌـ ) adalah tanda harakat dua atau harakat ganda yang bunyinya mirip seperti nun mati, yakni dibaca akhiran -n. 

Untuk mengetahui macam-macam beserta contoh hukum nun mati dan tanwin, kamu bisa membaca penjelasan berikut.

Baca Juga: Mengenal 30 Huruf Hijaiyah: Pengertian, Harakat, Cara Membaca & Menulisnya

 

Macam-Macam Hukum Nun Mati dan Tanwin Beserta Contohnya

Terdapat empat hukum bacaan nun mati atau sukun dan tanwin , yaitu izhar, idgham, iqlab, dan ikhfa. Masing-masing hukum bacaan ini memiliki ketentuan serta cara baca yang berbeda-beda. Seperti apa perbedaannya? Yuk, simak penjelasan berikut ini!

 

1. Hukum Bacaan Izhar

Hukum nun mati dan tanwin yang pertama bernama izhar. Secara bahasa, izhar artinya jelas atau nampak. Sesuai artinya, izhar adalah hukum bacaan yang dibaca jelas apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu dari enam huruf halqi (tenggorokan).

Jadi, cara membaca hukum izhar yaitu nun mati atau tanwin harus dilafalkan dengan jelas, tidak boleh terpengaruh oleh huruf halqi yang terletak setelahnya.

Huruf izhar atau huruf halqi ada enam, yaitu:

  • ha (ح)
  • kha (خ)
  • ain (ع)
  • ghain (غ)
  • ha (ه)
  • hamzah (ء)

 

Contoh izhar salah satunya terdapat pada potongan QS. Yasin: 9 sebagai berikut:

وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّ

 

Cara membacanya yaitu: wa min khalfihim saddan. 

Karena terdapat nun mati (نْ) bertemu dengan huruf kha (خ), maka nun mati tersebut harus dibaca jelas.

 

2. Hukum Bacaan Idgham

Hukum nun mati dan tanwin yang kedua yaitu idgham. Secara bahasa, idgham artinya memasukkan atau melebur. Sementara secara istilah, idgham artinya memasukkan huruf mati pada huruf yang berharakat, sehingga keduanya akan menjadi huruf bertasydid yang diucapkan dengan satu kali ucapan. 

Baca Juga: 10 Nama Malaikat dalam Islam beserta Tugas dan Sifatnya

Jika disimpulkan, maka arti dari idgham adalah memasukkan bacaan nun mati atau tanwin ke huruf sesudahnya, yang merupakan huruf-huruf idgham. 

Idgham dibagi menjadi dua jenis hukum bacaan, yaitu idgham bighunnah dan idgham bilaghunnah. Berikut penjelasan mengenai idgham bighunnah, serta idgham bilaghunnah dan contohnya.

 

a. Idgham Bighunnah

Idgham bighunnah artinya hukum bacaan yang dibaca mendengung. Idgham bighunnah dibaca dengan dengung selama 2 harakat atau 1 alif. Idgham bighunnah hurufnya ada empat, yaitu:

  • wau (و)
  • mim (م)
  • nun (ن)
  • ya (ي)

 

Hukum ini hanya berlaku ketika huruf-huruf tersebut bertemu tidak dalam satu kata. Jika nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf idgham bigunnah dalam satu kata, maka harus dibaca jelas, bukan berdengung.

Contoh idgham bighunnah antara lain terdapat pada potongan QS. Al-Hasyr: 6 sebagai berikut:

وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يُسَلِّطُ رُسُلَهُۥ عَلَىٰ مَن يَشَآءُ

 

Cara membacanya yaitu: wa lākinnallāha yusalliṭu rusulahụ ‘alā may yasyā`. 

Karena nun mati (نْ) bertemu huruf (ya) ي tidak dalam satu kata, maka harus dibaca dengung selama selama 2 harakat atau 1 alif (kurang lebih 3 ketukan).

 

b. Idgham Bilaghunnah

Idgham bilaghunnah adalah hukum bacaan yang membunyikan nun mati atau tanwin dengan memasukkannya ke dalam huruf setelahnya tanpa dengungan. Idgham bilaghunnah hurufnya ada dua, yaitu:

  • la (ل)
  • ra (ر)

 

Contoh idgham bilaghunnah terdapat pada potongan QS. Al-Kahfi: 2 sebagai berikut:

قَيِّمًا لِّيُنذِرَ بَأْسًا

 

Cara membacanya yaitu: qayyimal liyundżira ba’san. 

Karena fathatain (ـًـ) bertemu dengan huruf la (ل), maka tanwin dileburkan ke dalam huruf setelahnya.

 

3. Hukum Bacaan Iqlab

Secara bahasa, Iqlab artinya mengubah huruf asli. Sedangkan secara istilah, iqlab berarti menukar atau mengganti suatu huruf menjadi huruf lain. Oleh karena itu, hukum bacaan iqlab adalah menukar atau mengganti nun mati atau tanwin menjadi huruf mim mati (م) dengan disertai dengungan.

Iqlab terjadi ketika nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf iqlab, yaitu ba (ب). Iqlab dibaca dengan merapatkan bibir atas dengan bawah, serta diiringi dengan suara dengung selama kurang lebih 2 ketukan.

Contoh hukum bacaan iqlab terdapat pada potongan QS. Al-Maidah: 39 sebagai berikut:

فَمَن تَابَ مِنْ بَعْدِ ظُلْمِهِ

 

Cara membacanya yaitu: fa man tāba mim ba‘di ẓulmihī. 

Karena nun mati (نْ) bertemu dengan huruf ba (ب), maka nun sukun diganti menjadi mim sukun dan dibaca dengung.

 

4. Hukum Bacaan Ikhfa

Secara bahasa, ikhfa artinya adalah menutup atau tersembunyi. Oleh karena itu, ikhfa adalah hukum bacaan yang dibaca dengan menyamarkan nun mati atau tanwin menjadi samar-samar, antara jelas dan dengung sepanjang 2 harakat. 

Baca Juga: 15 Manfaat Zikir bagi Umat Islam beserta Makna dan Caranya

Hukum ini terjadi apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu dari huruf ikhfa. Huruf ikhfa ada berapa? Jawabannya ada 15! Kelima belas huruf ikhfa tersebut yaitu sebagai berikut:

  • kaf ( ك )
  • qaf ( ق )
  • fa’ ( ف )
  • zha ( ظ )
  • tha ( ط )
  • dhad ( ض )
  • shad ( ص )
  • syin ( ش )
  • sin ( س )
  • za’ ( ز )
  • dzal ( ذ )
  • dal ( د )
  • jim ( ج )
  • tsa’ ( ث )
  • ta’ ( ت )

 

Contoh hukum bacaan ikhfa terdapat pada potongan QS. An-Nisa: 2 sebagai berikut:

إِنَّهُۥ كَانَ حُوبًا كَبِيرًا

 

Cara membacanya yaitu: innahụ kāna ḥụbang kabīrā. 

Karena fathatain (ـًـ) bertemu dengan huruf kaf ( ك ), maka tanwin harus dibaca samar-samar.

Baca Juga: Hukum Tajwid Alif Lam Qomariyah, Macam Huruf, dan Contohnya

Sekian artikel yang membahas mengenai hukum bacaan nun mati dan tanwin, mulai dari pengertian, macam-macam, cara membaca, hingga contohnya. Semoga artikel ini dapat membantu kamu yang sedang mempelajari hukum dan cara membaca Al-Qur’an yang baik dan benar, ya! 

Jangan lupa, perbanyak mengaji dan mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an di kehidupan sehari-hari. Semoga kita senantiasa diberi kesehatan agar dapat beribadah dengan lebih khusyu’.

Nah, kalau kamu mau belajar agama Islam lebih dalam lagi? Kamu bisa mencari guru agama terbaik di Ruangguru Privat! Para pengajar di Ruangguru Privat juga sudah terstandarisasi kualitasnya, loh. Kamu juga bisa pilih nih, mau diajarkan secara langsung (offline) atau daring (online). Klik banner di bawah ini untuk info lebih lanjut!

CTA Ruangguru Privat

Referensi:

https://kumparan.com/berita-hari-ini/hukum-nun-sukun-atau-tanwin-dalam-ilmu-tajwid-beserta-contohnya-1ytwNpiWpMw/full (Diakses pada 2 Februari 2024)

https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7051207/mengenal-5-hukum-nun-mati-dan-tanwin-beserta-contohnya-dalam-ilmu-tajwid#:~:text=Salah%20satu%20hukum%20tajwid%20yang,idgham%20bilagunnah%2C%20iqlab%20dan%20ikhfa. (Diakses pada 2 Februari 2024)

https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230426160106-569-942305/macam-macam-hukum-nun-mati-dan-tanwin-izhar-idghom-iqlab-ikhfa (Diakses pada 2 Februari 2024)

Kenya Swawikanti