Hari Tanpa Kantong Plastik: Sudah Efektifkah Diet Kantong Plastik?
Artikel ini akan menjabarkan seberapa efektif sebenarnya gerakan diet kantong plastik untuk kelestarian dan kebersihan lingkungan.
—
Ambil es krim lima bungkus, makanan ringan dua bungkus besar, beberapa botol minuman dingin nggak ketinggalan. Eh, pas di kasir, mbak-mbak minimarketnya malah tanya, “Mau pakai kantong plastik, dek?”
“Lho, ya iya, mbak.”
Squad, pernah nggak, sih, ketika kamu belanja di minimarket, kakak kasirnya bertanya kamu mau pakai kantong plastik atau nggak? Atau malah minimarket di daerah kamu tinggal sudah nggak menyediakan kantong plastik lagi untuk belanjaanmu? Wah, pasti sebel banget, ya.
Tapi, hal itu bukan tanpa alasan, lho, Squad. Mbak-mbak kasir minimarket melakukan itu bukan karena kehabisan kantong plastik, tetapi memang sedang melakukan sebuah gerakan massal yang dikenal sebagai diet kantong plastik.
Wah, gerakan apa itu, ya? Sederhananya nih, diet kantong plastik adalah gerakan untuk mengurangi jumlah penggunaan plastik. Gerakan ini dilakukan karena menurut data dari Loveyourearth.org, ada sekitar 2 juta kantong plastik yang digunakan setiap menit di seluruh dunia. Iya, setiap menit. 50 persen di antaranya bahkan hanya digunakan sekali saja sebelum akhirnya dibuang. Hayoo ngaku, kamu termasuk yang menggunakan kantong plastik sekali saja setelah itu dibuang nggak nih?
Baca Juga: Yuk Kenali Jenis Plastik dan Bahayanya Bagi Kesehatan
Berita buruknya, sebagian besar sampah plastik yang dibuang itu akan berakhir di lautan dan kita harus menunggu kurang lebih 1.000 tahun untuk plastik-plastik itu bisa terurai atau hancur. Dampaknya, jutaan burung laut dan ratusan mamalia laut terbunuh setiap tahun dengan plastik yang ditemukan di dalam tubuh mereka. Duh, bahaya banget, ‘kan!
Kantong plastik yang biasa kita anggap sebagai barang yang remeh, kalau digunakan secara berlebihan tanpa adanya proses daur ulang yang baik, malah bisa jadi malapetaka bagi planet kita, lho, Squad!
Nah, tahu nggak negara mana di dunia yang menggunakan kantong plastik secara berlebihan itu? Menurut OurWorldinData.org, negara Tiongkok menempati urutan pertama, bahkan angkanya hingga 3 miliar kantong plastik yang digunakan dalam sehari di sana.
Sekarang coba tebak, negara mana yang menempati urutan kedua? Yup, betul. Indonesia. Berdasarkan kajian Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2016, 1 orang di Indonesia berkontribusi menghasilkan 700 sampah plastik per tahun. Tujuh ratus sampah plastik.
Data itu akhirnya membuat pemerintah kita turun tangan, memperkenalkan gerakan diet kantong plastik sejak tahun 2016 di beberapa wilayah Indonesia. Salah satu kebijakan yang dikeluarkan adalah mengharuskan konsumen untuk membayar Rp200 untuk setiap kantong plastik yang digunakan di minimarket maupun toko-toko retail besar lainnya dengan harapan hal itu akan membuat orang nggak ingin menggunakan plastik.
Coba deh kalau belanja di minimarket mulai sekarang cek struknya, nanti kamu akan melihat adanya nominal kantong plastik berbayar sesuai dengan plastik yang kamu gunakan untuk belanjaanmu itu.
Pertanyaannya sekarang, apakah gerakan ini efektif?
Kita lihat hasil risetnya saja yuk, Squad. Menurut hasil riset dari Greeneration Indonesia pada tahun 2019, gerakan tersebut ternyata belum efektif karena masih banyak masyarakat yang nggak peduli.
Hasil riset itu menyatakan bahwa masyarakat baru akan membawa kantong belanja sendiri kalau toko nggak menyediakan kantong plastik lagi (33%), kantong plastik nggak gratis lagi (30%), ada reward yang diberikan jika membawa kantong belanja sendiri (13%), dan lain-lain (24%).
Terus, gimana biar gerakan diet kantong plastik ini bisa lebih efektif? Kita sendiri nih Squad yang harus memulai gerakan ini. Biar kamu yakin untuk melakukannya, kita cari tahu dulu apa bahayanya kantong plastik sehingga gerakan seperti ini ada yuk!
1. Kantong Plastik Mencemari Lingkungan
Sepertinya sudah jelas untuk hal ini ya, Squad. Kantong plastik yang dibuang sembarangan itu bisa menyebabkan tersumbatnya selokan air, termakan oleh hewan, hingga rusaknya ekosistem di sungai dan laut.
Dilansir Tirto.id, beberapa studi yang dilakukan pada tahun 2012 mendapati hasil bahwa sampah-sampah plastik yang diproduksi selama ini juga akan berakhir dalam beberapa hal. Pertama, ada yang ditindaklanjuti tanpa dikelola sebanyak 7%, dibakar 5%, dijadikan pupuk kompos dan didaur ulang 7%, dikubur (atau terkubur) 10%, dan ditimbun di Tempat Pembuangan Akhir sebanyak 69%.
Coba lihat data di atas deh, Squad. Cuma 7 persen sampah yang dijadikan pupuk dan didaur ulang. Sisanya yang nggak dikelola dengan baik ada begitu banyak, yang pada akhirnya mencemari lingkungan, mencemari lautan, mencemari planet kita.
2. Berbahaya Bagi Manusia
Tahukah kamu walaupun kantong plastik memang berguna untuk mengangkut belanjaan, tapi di sisi lain juga berbahaya untuk manusia? Seperti misalnya kantong plastik yang dibakar, hal itu bisa menyebabkan pencemaran udara, yang pada akhirnya menyebabkan gangguan pernapasan kita. Selain itu, kantong plastik yang digunakan sebagai wadah makanan berpotensi mengganggu kesehatan manusia, bahkan memicu kanker.
3. Memicu Perubahan Iklim
Pernah merasa nggak kalau belakangan ini cuaca lebih panas daripada beberapa tahun yang lalu? Hal itu salah satunya disebabkan oleh plastik, lho, Squad! Dari mulai proses produksi, konsumsi, hingga pembuangannya, plastik menghasilkan emisi karbon yang tinggi sehingga berkontribusi terhadap perubahan iklim, membuat kondisi bumi semakin memanas.
Semakin banyak plastik yang digunakan, semakin tinggi juga tingkat produksinya, sehingga semakin panas juga bumi kita karena polusinya.
4. Terurai Sangat Lama
Nah, ini yang paling bahaya. Kantong plastik (dan jenis plastik lainnya) sangat sulit terurai di tanah karena rantai karbonnya yang panjang, hal itu membuatnya sulit diurai oleh mikroorganisme. Kantong plastik yang diklaim ramah lingkungan saja akan terurai ratusan hingga ribuan tahun kemudian. Terbayang dong kalau sekarang kita masih membuang-buang kantong plastik, sudah berapa banyak plastik di masa depan nanti?
Baca Juga: Tahukah Kamu Cara Mengelola Limbah?
Eits, nggak cuma itu saja bahayanya, Squad. Coba langganan ruangbelajar deh, kamu bisa belajar mengenai jenis-jenis plastik dan bahayanya bagi kehidupan lewat video belajar yang menarik.
Kalau kamu sudah yakin untuk mengurangi penggunaan kantong plastik, tandanya gerakan diet kantong plastik ini akan memiliki dampak yang benar-benar efektif. Karena, sebesar apapun gerakan tersebut, kalau nggak diimbangi dengan kemauan kamu dan masyarakat luas untuk mengurangi plastik, tentunya akan percuma saja.
Mantul~ (Sumber: GIPHY)
Pada intinya, kunci dalam pengelolaan sampah plastik adalah konsistensi dan kesadaran diri sendiri, Squad. Kita bisa mulai dari hal sederhana, misalnya mengurangi penggunaan kantong plastik kalau lagi belanja ke minimarket dengan mulai menggunakan tas kantong belanja yang bukan berbahan plastik.
Dengan menggunakan tas-tas non-plastik itu, kamu telah membantu mengurangi beban sampah plastik yang digunakan dan dibuang setiap harinya, serta menjadikan gerakan diet kantong plastik bukan hanya wacana saja, tetapi benar-benar gerakan efektif yang berdampak nyata bagi lingkungan. Selamat hari tanpa kantong plastik sedunia, Squad!