Negara Maju dan Negara Berkembang | Geografi Kelas 12
Pada artikel geografi kelas XII kali ini kita akan mempelajari tentang negara maju dan negara berkembang, berikut dengan ciri-ciri, masalah-masalah yang dihadapi serta contoh negaranya.
—
Siapa yang nanti lulus SMA, mau melanjutkan kuliah di Inggris? Negara yang terletak di benua Eropa ini termasuk dalam negara maju, lho.
Inggris terkenal kemajuannya di bagian ilmu pengetahuan dan teknologi. Banyak universitas bertaraf internasional berumur ratusan tahun yang ada di sini seperti Oxford dan Cambridge. Selain itu, ilmuwan terkenal pun banyak yang berasal dari Inggris contohnya James Watt penemu mesin uap dan Michael Faraday penemu dinamo. Coba kamu bisa nggak sebutkan ilmuwan siapa saja yang berasal dari negara ini?
Selain ada negara maju, ada juga negara yang disebut sebagai negara berkembang. Negara-negara tersebut diberi istilah negara maju dan negara berkembang bukan tanpa alasan. Ada beberapa indikator yang dijadikan dasar untuk mengelompokkan negara-negara tersebut. Sebelumnya, kita bahas dulu ya apa itu negara maju dan negara berkembang.
Baca juga: Permasalahan Tata Kota & Perencanaan Ruang
Tolak ukur kemajuan negara dapat dilihat dari keberhasilan dalam proses pembangunannya. Pembangunan tersebut dapat berupa pembangunan fisik dan pembangunan nonfisik. Pembangunan fisik merupakan pembangunan sarana fisik yang meliputi sarana dan prasarana pemerintahan seperti jalan, jembatan, pasar, pertanian dan irigasi. Sedangkan pembangunan nonfisik merupakan pembangunan mental dan psikologis seperti ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan segala hal yang berhubungan dengan sumber daya manusia itu sendiri.
Jadi, suatu negara dapat disebut sebagai negara maju jika ekonomi di negara tersebut merata, standar hidupnya relatif tinggi dan teknologi yang digunakan berstandar canggih. Sementara itu, negara berkembang adalah negara yang kesejahteraan materialnya masih dalam tingkat rendah.
Nah, sekarang kita lihat indikator apa saja yang dijadikan dasar untuk mengelompokkan negara menjadi negara maju dan negara berkembang.
Bagaimana cara membedakannya? Setiap indikator pada negara maju akan berada di tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara berkembang. Misalnya, tingkat pendidikan di negara maju tinggi, tapi di negara berkembang tingkat pendidikannya rendah. Hal ini dapat dibedakan juga dari sistem pendidikannya, misalnya di Jepang dan di Indonesia. Di Jepang, tahun ajaran baru sekolah dan perkuliahan dimulai pada tanggal 1 April, bertepatan dengan fenomena mekarnya bunga sakura. Hal ini dipercaya bisa menambah semangat anak-anak untuk sekolah dan kuliah. Coba kamu bayangin deh, lagi berangkat ke sekolah, pemandangannya penuh dengan bunga sakura yang sedang mekar. Bagus banget ya pasti?
Kalau di Indonesia, mau panas terik atau hujan deras, sekolah dan perkuliahan harus tetap berjalan. Maksudnya, tidak ada musim tertentu untuk memulai tahun ajaran baru. Paling seru sih kalau lagi musim hujan, pemandangannya pasti warna-warni. Bukan karena bunga-bunga sedang mekar, tapi karena orang-orang pada pakai jas hujan. Keren ya, lagi hujan begitu tetap semangat berangkat ke sekolah dan ke kampus.
Perbedaan negara maju dan negara berkembang nggak hanya di pendidikan saja, begitu juga dengan indikator-indikator yang lain. Untuk lebih mudahnya, kita lihat perbandingan ciri-ciri negara maju dan negara berkembang.
Umumnya, negara-negara maju berada di Benua Eropa, Amerika Utara, Australia, Selandia Baru dan sebagian di Asia Timur. Sementara itu, negara-negara berkembang umumnya tersebar di kawasan Asia Selatan, Asia Tengah, Asia Tenggara, Afrika, Amerika Selatan, dan beberapa kepulauan di Pasifik. Berikut ini adalah persebaran negara maju dan negara berkembang di dunia:
Nggak hanya kita, baik negara maju ataupun negara berkembang juga punya masalahnya masing-masing. Ya, asal jangan nyari masalah aja sih. Masalah yang dihadapi oleh negara-negara tersebut berbeda-beda. Masalah yang dihadapi oleh negara maju berupa kesulitan memasarkan hasil produksi, kekurangan tenaga kerja baik yang ahli maupun yang tidak ahli, dan kekurangan bahan mentah seperti minyak bumi, batu bara, dan lain-lain.
Sedangkan pada negara berkembang, masalah yang dihadapi ialah tingkat pengangguran yang tinggi, tingkat pendidikan penduduknya yang rendah, tingkat pertumbuhan dan ketergantungan yang tinggi, dan tingkat taraf hidup yang rendah. Walaupun saat ini Indonesia masih berada di dalam kelompok negara berkembang, bukan berarti Indonesia tidak bisa menjadi negara maju yaa. Ada kok negara yang bertumbuh dari negara berkembang menjadi negara maju, contohnya yaitu Singapura.
Di balik keberhasilannya memajukan negara Singapura, banyak masyarakat Singapura yang tidak menyukai gaya kepemimpinan Lee Kuan Yew yang otoriter. Gaya kepemimpinan Lee Kuan Yew yang cenderung suka ‘mendorong’ rakyatnya, akhirnya membawa Singapura menjadi negara maju seperti sekarang ini. Contohnya, pada kurun waktu 20 tahun tepatnya pada tahun 1960-1980 pendapatan per-kapita Singapura naik sebesar 15 kali lipat. Tidak heran kalau akhirnya Singapura dinobatkan sebagai negara terkaya keempat di dunia. Keren ya?
Sebenarnya Indonesia memiliki banyak potensi untuk menjadi negara maju seperti sumber daya alam, hasil tambang yang berlimpah, serta keragaman budaya yang bernilai tinggi. Nah, kita sebagai penduduknya harus bisa menguasai dan mengembangkan potensi negara kita sendiri. Bagaimana caranya? Ya dengan menguasai ilmu-ilmu pengetahuan. Setelah baca artikel ini, mendingan kita lanjut belajar lagi di ruangbelajar biar bisa belajar seru dari video. Daftar sekarang, yuk!