Potensi dan Pemanfaatan Perairan Darat | Geografi Kelas 10
Artikel Geogrfi kelas X ini akan membahas berbagai potensi dan cara pemanfaatan air darat. Dengan Ruangguru, #30MenitBisa
—
Hai Squad, tahu nggak sih kalau sebenarnya permukaan bumi kita ini 70% bagiannya tertutup oleh air, dan sisanya sebesar 30% adalah daratan? Itulah faktanya, bahwa permukaan bumi kita ini lebih didominasi oleh air. Terdapat banyak jenis perairan pada permukaan bumi kita. Ada sungai, rawa, danau, dan juga air tanah. Nah, perairan darat sendiri dibagi menjadi 2 jenis, yaitu air permukaan dan air tanah.
Pada artikel ini kita akan melihat berbagai macam potensi dari air permukaan dan juga air sungai. Kita juga akan lihat apakah potensi air permukaan dan air tanah ini sudah dipergunakan dengan baik, atau justru sebaliknya. Pada kenyataannya masih banyak daerah yang mengalami kesulitan air bersih, padahal wilayahnya berada di dekat sungai dan aliran air lainnya.
Kamu tahu nggak ke mana perginya air hujan yang turun ke bumi? Ya, jawabannya adalah ke permukaan bumi. Ada yang meresap ke dalam tanah, namun ada juga yang mengalir di permukaan tanah. Jika hujan tidak kunjung turun atau dengan kata lain sedang dalam masa kemarau, maka intensitas air yang masuk ke tanah dan mengaliri permukaan bumi menjadi berkurang.
Sebenarnya, air permukaan itu memiliki banyak potensi dan antara wilayah yang satu dengan wilayah lainnya, potensinya sangat bervariasi. Ada wilayah dengan potensi air permukaan yang besar, namun ada juga wilayah yang potensi air permukaannya sedang, bahkan terbatas. Kenapa kok bisa beda-beda gitu sih setiap wilayah? Ya jelas bisa banget, kita bisa melihatnya dari faktor-faktor berikut.
1. Faktor Iklim
Perbedaan presipitasi (hujan, salu, atau butir-butir es) antara negara beriklim tropis dengan negara beriklim arid (gurun) cukup signifikan. Negara beriklim tropis memiliki presipitasi yang cukup tinggi, sedangkan yang beriklim arid (gurun) sebaliknya.
2. Faktor Topografi
Ketinggian dan kemiringan lereng suatu tempat juga sangat berpengaruh, karena curah hujan akan lebih tinggi di wilayah dataran tinggi, sedangkan untuk dataran rendah sebaliknya.
3. Faktor Jenis Tanah
Air hujan sulit meresap pada tanah yang padat seperti lempung dan tanah liat, sedangkan air hujan mudah meresap pada tanah yang berongga atau berpasir.
4. Faktor Karakteristik Daerah Aliran Sungai (DAS)
DAS yang panjang dan luas akan menangkap hujan yang cukup besar dan berpotensi untuk menerima, menyimpan, dan mengalirkan air. Sedangkan untuk DAS dengan ukuran sempit dan pendek, potensi tangkapannya hujannya kecil.
5. Faktor Vegetasi
Vegetasi berfungsi sebagai reservoir (tempat menyimpan cadangan-cadangan) air di permukaan bumi. Air hujan yang jatuh di wilayah hutan, akan tertahan dulu oleh daun dan akar, sehingga tidak langsung mengalir ke permukaan tanah. Artinya, banyak vegetasi maka banyak pula air tanahnya.
Faktor-faktor tersebut sangat menentukan kualitas serta kuantitas dari air permukaan. Seberapa besar sih manfaat dari air permukaan? Oh sangat besar. Air permukaan bisa dimanfaatkan sebagai sumber air irigasi untuk mengairi tanaman-tanaman pertanian. Pernah lihat? Banyak kok di desa-desa, contohnya itu irigasi Jatiluhur.
Kemudian dapat juga dimanfaatkan sebagai air minum dan keperluan rumah tangga lainnya, bisa dijadikan sumber tenaga listrik juga, kalo nggak percaya coba aja main ke waduk Jatiluhur atau Asahan. Terus juga bisa buat peternakan dan perikanan. Selain itu, bisa juga untuk kebutuhan industri. Paling terpenting, limbah industrinya itu tidak dibuang sembarangan, soalnya bisa mencemari air dan juga lingkungan.
Selain air permukaan, ada juga air tanah yang termasuk ke dalam jenis perairan permukaan bumi. Nah, air tanah juga memiliki fungsinya tersendiri begitu juga dengan manfaatnya. Air tanah itu air yang meresap ke dalam tanah kemudian mengendap atau tinggal di lapisan batu pasir (arkifer), bisa juga di celah-celah batuan.
Terdapat 2 lapisan pada air tanah yaitu:
1. Lapisan Akifer Bebas
Lapisan ini dapat menampung dan meloloskan air. Untuk letaknya sendiri berada dekat dengan permukaan tanah. Nah sumur-sumur yang dibuat di rumah-rumah itu mengambil air dari lapisan akifer bebas, yaa kira-kira antara 5-25 meter di bawah permukaan tanah laah letaknya.
2. Lapisan Akifer Terikat
Lapisan ini terkurung oleh lapisan yang kedap air. Nah lapisan itu punya daerah imbuhan yang lebih kecil dibandingkan lapisan akifer bebas. Kamu tahu mata air kan? Mata air itu munculnya dari lapisan akifer tertekan yang disebabkan oleh tekanan statis dari muka air tertinggi.
Lalu apa manfaat dari air tanah? Banyak, banyak banget, apalagi untuk kehidupan sehari-hari, baik untuk manusia, tumbuhan, juga hewan. Biasanya penduduk menggunakan air tanah untuk keperluan rumah tangga, misalnya mencuci, memasak, mandi, dan lainnya. Kemudian air tanah juga berfungsi sebagai irigasi pertanian, dan juga sebagai keseimbangan ekosistem dalam tanah. Selain sungai, ada juga danau dan rawa sebagai jenis air permukaan.
Wah banyak ya manfaat dan potensi dari air permukaan dan air tanah. Tapi kenapa masih banyak daerah yang kekurang air bersih? Ternyata penyebabnya itu ada 2, yaitu faktor alami dan faktor perbuatan manusia. Kalau faktor alami, kesulitan air bersih itu bisa terjadi karena intensitas hujan yang terlalu kecil, juga letak geografis suatu daerah.
Jika manusia membangun pemukiman di atas lahan kering yang jarang vegetasi, kemudian jauh dari aliran air, maka sudah dipastikan akan kesulitan mendapat air dengan kualitas bagus. Nah yang sering terjadi itu justru karena faktor manusia.
Mulai dari penebangan liar, membuang limbah ke sungai, membangun hotel di dekat pemukiman, buang sampah sembarangan, sampai penggunaan air yang tidak teratur. Hal-hal itu membuat daerah aliran air menjadi kotor, berbau, dan tidak layak.
Oleh karena itu, kita sebagai manusia harus benar-benar menjaga lingkungan kita dari tangan-tangan jahil. Tidak lagi membuang sampah sembarangan, dan bisa juga mulai menanam pohon di pekarangan rumah. Nah kalau kamu ingin tahu bagaimana menjaga dan merawat supaya sumber permukaan air tetap bagus dan terjaga, kamu bisa mencari tahunya dengan belajar menggunakan ruangbelajar, di sana dijelaskan dengan menarik materi-materi yang berkaitan dengan potensi dan pemanfaatan perairan darat.
Referensi:
Wardiyatmoko. 2006. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Sindhu P. Yasinto. 2016. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Artikel terakhir diperbarui pada 3 Desember 2020.