Melihat 7 Fakta Unik Ramadan di Berbagai Negara di Dunia!
Apa aja sih kebiasaan Ramadan yang selalu kamu lakukan? Kita lihat yuk fakta unik Ramadan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia berikut ini.
—
“Marhaban Ya Ramadhan”. Selamat menunaikan ibadah bulan Ramadan! Bulan Ramadan tentunya menjadi bulan penuh berkah yang selalu ditunggu-tunggu kedatangannya oleh umat Islam di dunia, termasuk Indonesia. Nah, kebiasaan yang dilakukan oleh umat Muslim di seluruh belahan dunia saat Ramadan juga berbeda-beda, mulai dari makanan hingga durasi berpuasa. Ingin tahu fakta unik Ramadan dari berbagai negara? Check these out!
1. Indonesia
Mari kita mulai dari negara kita sendiri ya. Sebagai salah satu negara di dunia dengan masyarakat Muslim terbesar, Indonesia tentu mempunyai beragam keunikan saat bulan Ramadan datang. Beberapa keunikannya antara lain menjamurnya pedagang-pedagang makanan berbuka puasa (takjil) di sepanjang jalan raya atau di kompleks perumahan. Selain itu, akan bermunculan pula anak-anak atau orang dewasa yang bermain kembang api dan petasan, walaupun sebenarnya hal tersebut telah dilarang.
Suasana takbiran menjelang lebaran di Indonesia (Sumber: gotravelly.com)
Kebiasaan yang luar biasa unik adalah adanya mudik besar-besaran yang mengakibatkan jalan-jalan menjadi macet dan tiket transportasi habis terjual jauh sebelum hari Idul Fitri. Pasti masih ingat ‘kan macet panjang di pintu keluar tol Brebes tahun lalu yang sampai menelan korban jiwa? Di masa pandemi ini, pemerintah masih menghimbau untuk kita menghindari mudik. Kalau kamu, mudik nggak tahun ini?
2. Arab Saudi
Umat Islam mempunyai cara tersendiri untuk memberitahukan tanda waktu berbuka, waktu salat, dan sebagainya. Misalnya dengan adzan, melalui pengumuman di masjid, atau menabuh bedug untuk memberitahukan waktu berbuka dan sahur. Nah, ternyata di Arab Saudi terdapat kebiasaan unik saat menyambut bulan Ramadan, yaitu “Meriam Ramadlan” di Makkah Al-Mukarramah yang digunakan untuk mengumumkan tanda masuknya bulan suci Ramadan, tanda berbuka, tanda sahur, tanda waktu Imsak, dan masuknya tanggal 1 Syawal.
Suasana berbuka di Makkah (Sumber: republika.co.id)
Pada bulan Ramadan, semua orang di Arab Saudi juga berlomba-lomba untuk menyediakan hidangan berbuka puasa. Saat puasa tiba, akan ada kurang lebih 12.000 meter taplak meja atau plastik dengan hidangan yang memang disuguhkan untuk para jamaah Masjidil Haram. Umumnya hidangan yang disajikan antara lain air minum, buah, kurma, dan yoghurt.
3. Rusia
Suasana salat di Rusia (Sumber: dailynewsegypt.com)
Durasi puasa di Rusia merupakan salah satu durasi puasa terlama di dunia, lho, yaitu 17 jam. Namun, lamanya waktu berpuasa tersebut tidak menjadi halangan bagi umat Muslim Rusia untuk menjalani ibadah puasa. Lebih dari 20 juta umat Islam di Rusia kerap berkumpul di masjid-masjid dan menyantap khingalsh atau galnash untuk berbuka. Khingalsh merupakan roti yang diisi dengan keju, dan galnash merupakan roti yang terbuat dari gandum. Mereka juga mempunyai minuman hasil fermentasi yang tidak mengandung alkohol, yaitu kvass.
4. Mesir
Umat Muslim di Kairo, Mesir mempunyai kebiasaan unik tersendiri saat menyambut bulan Ramadan. Pada bulan puasa kota Kairo berubah menjadi kota sejuta lampu, karena umat Muslim Kairo mempunyai tradisi memasang lampu Fanus (lampu tradisional Kairo) di rumah mereka. Tradisi memasang lampu ini sudah dimulai sejak zaman Dinasti Fattimiyah. Saat itu, pemasangan lampu ditujukan untuk menyambut kedatangan pasukan Raja Mesir yang akan berkunjung saat Ramadan. Jadi jangan heran ya jika menjelang Ramadan masyarakat Kairo akan banyak membeli lampu-lampu Fanus.
Lampu Fanus, lampu khas dari Mesir (Sumber: wego.com)
Makanan khas untuk berbuka puasa di Mesir yang paling dinantikan adalah makanan pencuci mulut yang bernama kunafa dengan cita rasa manis. Banyak umat Muslim Mesir juga turut berlomba-lomba membuat tempat buka puasa gratis untuk mencari pahala.
5. Afrika Selatan
Bulan Ramadan di Afrika Selatan berlangsung selama lebih dari 14 jam setiap harinya, dengan temperatur di atas 30 derajat celsius. Wah, cukup berat ya. Namun, umat Muslim di Afrika memaknai Ramadan tidak hanya untuk menahan lapar dan haus, tetapi juga dimaknai sebagai momentum untuk memperbaiki diri, emosi, moralitas, dan spiritual mereka.
Samosa (Sumber: pinterest.com)
Umat Islam di Afrika juga memanfaatkan bulan Ramadan untuk memublikasikan serta menjelaskan agama dan budaya Islam. Caranya adalah dengan menggunakan media Islam, seperti melalui radio atau koran. Seperti di Indonesia, mereka juga kerap mengunjungi pemakaman untuk mendoakan keluarga yang telah tiada. Untuk menu makanan yang kerap disajikan adalah samosa, pie, kari, dan halim (sejenis kaldu).
Baca Juga: Nuzulul Qur’an, Peristiwa Turunnya Al-Qur’an pada 17 Ramadan
6. Jepang
Umat Muslim di Jepang (Sumber: japantimes.co.jp)
Jika kebanyakan umat Muslim di Indonesia atau di Arab Saudi mempunyai makanan khas berbuka puasa seperti kurma, Jepang mempunyai menu berbuka khas tersendiri yaitu kue khas Jepang kue Dorayaki. Para umat Muslim Jepang juga biasanya membentuk semacam panitia Ramadan yang bertugas untuk menyusun kegiatan selama bulan Ramadan di Japan Islamic Centre.
7. Australia
Lama berpuasa di Australia merupakan salah satu durasi puasa terpendek di dunia. Di Australia, penduduk Muslim hanya berpuasa selama 10 hingga 11 jam. Umat Islam di Australia biasanya berbuka puasa saat sedang berada di jalan pulang dari kantor atau tempat kerja masing-masing. Hal ini karena waktu berbuka di sana bersamaan dengan waktu pulang kerja, yaitu sekitar pukul 5 sore. Salat tarawih di Melbourne pada umumnya dilakukan dengan 11 rakaat. Berbeda dengan di Indonesia, di Australia salat tarawih biasanya tidak diawali dengan ceramah.
—
Ternyata kebiasaan umat Muslim di dunia saat bulan Ramadan sangat berbeda-beda ya. Apakah kamu tertarik untuk mengunjungi salah satunya untuk merasakan suasana Ramadan yang unik dan berbeda?
Sumber foto:
Foto Suasana takbiran menjelang lebaran di Indonesia [daring]. Tautan: https://www.gotravelly.com/blog/tradisi-unik-ramadhan-di-indonesia/ (Diakses: 4 Mei 2021)
Foto Suasana berbuka di Makkah [daring]. Tautan: https://www.republika.co.id/berita/qrfok5430/mau-berbagi-takjil-ramadhan-di-masjidil-haram-ini-syaratnya (Diakses: 4 Mei 2021)
Foto Suasana salat di Rusia [daring]. Tautan: https://dailynewsegypt.com/2018/06/03/ramadan-in-russia/ (Diakses: 4 Mei 2021)
Foto Lampu Fanus, lampu khas dari Mesir [daring]. Tautan: https://blog.wego.com/ramadan-in-egypt/ (Diakses: 4 Mei 2021)
Foto Samosa [daring]. Tautan: https://www.pinterest.ru/pin/305330049732308793/ (Diakses: 4 Mei 2021)
Foto Umat Muslim di Jepang [daring]. Tautan: https://www.japantimes.co.jp/news/2015/02/23/national/mosques-japan-harassed-wake-hostage-crisis/ (Diakses: 4 Mei 2021)
Foto Umat muslim di Australia sedang sholat di Masjid Canberra [daring]. Tautan: https://www.republika.co.id/berita/pgl65u313/tiga-masjid-terkenal-di-canberra (Diakses: 4 Mei 2021)