Sebelum Membangun Usaha, Pelajari Dulu Studi Kelayakan dalam BUMS | Ekonomi Kelas 10
Pada artikel ini dijelaskan bagaimana menerapkan uji aspek-aspek kelayakan pada perusahaan yang akan kita dirikan.
—
Wah tahun 2018 telah berakhir ya Squad. Banyak hal menarik yang terjadi selama satu tahun ini, namun banyak juga kejadian yang mengharukan, seperti bencana alam di berbagai wilayah Indonesia. Turut berduka cita, semoga yang merasa kehilangan segera diberi kekuatan untuk bangkit kembali, dan buat kita yang tidak terkena, semoga tetap bisa ikut andil membantu.
Oke-oke, kita balik lagi. Sepanjang tahun 2018 ini, kamu sering nggak sih dengar kata “generasi milenial”, “revolusi industri 4.0”, dan juga “bonus demografi”? Sewaktu kamu baca berita, berselancar di sosial media, atau ketika menonton acara talkshow, pasti keluar deh kata-kata itu. Nah ketika kata itu memang lagi sering dilontarkan oleh banyak pihak Squad, termasuk pemerintah, pengusaha, dan anak-anak muda.
Soalnya nih, hari ini masyarakat usia produktif kita disebut-sebut sebagai generasi milenial. Nah generasi milenial saat ini sedang menghadapi revolusi industri 4.0. Teruuus kesiapan generasi milenial dalam menghadapi revolusi industri 4.0 ini berdampak pada bonus demografi yang akan didapat oleh negara nantinya. Ketiganya memang sangat penting, oleh karena itu sering banget dibahas, apalagi oleh pemerintah dan kelompok-kelompok anak muda.
Nah, pada artikel ini kita akan bahas bagaimana sih caranya, kita sebagai generasi milenial mampu dan siap menghadapi revolusi industri 4.0, sehingga bonus demografi yang akan terjadi kira-kira pada tahun 2025 nanti, mampu menguntungkan negara dan kita semua.
Mendirikan usaha adalah salah satu pilihan karir yang bisa kamu pilih. Melihat persaingan masuk dunia kerja yang semakin ketat, angka pengangguran yang segitu-gitu aja (masih tinggi), mendirikan usaha bisa jadi peluang kamu untuk menjadi sukses dan membuka peluang kerja bagi banyak masyarakat.
Kita bisa lihat William Tanuwijaya dengan Tokopedianya, Ahmad Zaki dengan Bukalapaknya, Nadiem Makarim dengan Gojeknya, Alfatih dan Vikra dengan Kitabisanya, dan juga Belva dan Iman dengan Ruanggurunya.
Mereka adalah anak-anak muda yang memiliki langkah berani dalam membangun usaha, sehingga dapat memberi dampak positif dan manfaat bagi banyak orang, mulai dari produk dan jasa yang ditawarkan, sampai kesempatan bekerja.
Pertanyaan selanjutnya, bagaimana caranya membangun usaha seperti itu? Bagaimana supaya usaha yang kita dirikan itu bisa dikatakan layak dan akhirnya mendapat kepercayaan orang?
Tenang-tenang. Dalam materi pelajaran ekonomi kelas 10, ada kok tahapan-tahapan studi kelayakan usaha dalam Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). BUMS ini adalah badan usaha yang dimiliki oleh perorangan, kelompok orang, atau pihak swasta. Pokoknya yang bukan dikelola dan dimiliki negara deh, itu dinamakan BUMS.
1. Penemuan Ide
Setiap pebisnis harus memiliki sebuah ide ketika memulai sebuah usaha. Ide berpengaruh dalam menentukan arah perjalanan bisnis kamu, juga menentukan sukses atau gagalnya bisnis yang kamu dirikan.
2. Tahap penelitian
Nggak akan ada usaha yang bisa berjalan tanpa adanya penelitian. Ide aja nggak cukup. Lakukan penelitian seperti observasi segmentasi pasar, target usia konsumen, dan banyak lagi lainnya. Ketika kamu sudah memegang hasil observasinya, kamu bisa deh memulai bisnis kamu.
3. Tahap evaluasi
Evaluasi penelitian sangat diperlukan untuk mengukur kelayakan hasil penelitian yang kamu lakukan. Selain itu, penting juga sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan perusahaan.
4. Tahap pengurutan usaha yang layak
Setelah melakukan tahap penelitian dan evaluasi, beberapa ide yang sudah didapat bisa dipilih sesuai dengan prioritas kriteria kelayakan usaha.
5. Tahap rencana pelaksanaan usaha
Rencana pelaksaan diperlukan untuk merealisasikan ide usaha yang telah dibuat. Rencana pelaksaan itu sendiri berupa penentuan jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga yang akan melaksanakannya, ketersediaan dana dan juga sumber daya lain, serta kesiapan manajemen.
6. Tahap pelaksanaan usaha
Setelah semua persiapan selesai, tahap pelaksanaan usaha pun bisa dimulai. Baik atasan sampai karyawan bisa mulai bekerja dengan baik dan mengutamakan kerjasama, sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
Keenam tahap studi kelayakan usaha ini penting lho buat setiap pengusaha. Kenapa? Karena untuk mendatangkan investor sampai ia mau memberikan modalnya pada pengusaha, investor akan mengecek sedetail mungkin kelayakan dari usaha itu sendiri. Soalnya, investor nggak akan mau memberikan modal kepada pengusaha yang belum jelas apa tujuan dan rencananya mendirikan perusahaan.
Selain untuk investor, studi kelayakan juga penting untuk pemerintah. Kok pemerintah? Katanya nggak ada sangkut pautnya sama pemerintah, dan ini kan swasta.
Bentar-bentar, emang sih BUMS ini nggak sama sekali dimiliki oleh pemerintah. Akan tetapi, pemerintah kan punya kewajiban untuk membuat kebijakan yang baik dan relevan untuk mendorong kemajuan usaha yang dijalankan oleh kalangan-kalangan pengusaha ini. Maka dari itu, penting buat pemerintah mengetahui kelayakan dari bisnis yang telah dibuat.
Baca juga: Macam-Macam Bentuk BUMS
Nah, selain 6 studi kelayakan, ada juga nih 7 aspek yang harus dianalisa dalam studi kelayakan.
1. Aspek pemasaran dan pasar
Dalam aspek ini terdapat konsep pemasaran, sasaran pasar, segmentasi pasar, merancang produk, merek, kemasan, label, harga, prosomis, dan saluran distribusi
2. Aspek perilaku konsumen
Pada aspek ini yang dianalisa adalah perilahku konsumen, kemudian juga faktor-faktor yang memengaruhi sikap konsumen, keputusan pembelian konsumen, dan perilaku konsumen setelah pembelian produk
3. Aspek sumber daya manusia
Pada aspek ini, hubungannya dengan manajemen sumber daya manusia, analisis pekerjaan, perencaan sdm, analisis tenaga kerja, seleksi tenaga kerja, perencanaan karir, pelatihan tenaga kerja, penarikan tenaga kerja, manahemen karir, dan juga pengembangan karir
4. Aspek organisasi
Aspek ini berkaitan dengan efektifitas organisasi, pengaruh teknologi terhadap komunikasi, kepemimpinan, hubungan konflik dan kinerja organisasi, serta pengembangan organisasi.
5. Aspek akuntansi
Dalam aspek ini dibahas tentang lingkup pencatatan transaksi keuangan, penyusunan laporan keuangan, neraca, laporan arus kas, laporan perubahan modal, dan laporan laba-rugi
6. Aspek manajemen operasional dan teknologi
Aspek ini meliputi pengertian manajemen operasional, proses produksi, pemilihan teknologi, keputusan dalam manahemen operasional, perencanaan kapasitas, perencanaan lay out ruang kerja, dan perencanaan sistem kerja
7. Aspek keuangan
Pada aspek ini terdapat pembahasan berupa sumber-sumber dana, perkiraan investasi, biaya operasional, perkiraan pendapatan, laporan keuangan, dan rasio keuangan
Ketika aspek-aspek tersebut sudah berhasil dianalisa, artinya kita sudah bisa menjalankan sebuah perusahaan bisnis secara serius dan memastikan perusahaan berjalan dengan baik.
Sekarang kita lihat yuk dampak dari banyak bermunculannya bisnis-bisnis baru, terhadap penurunan angka pengangguran.
Terbukti kan, semua perusahaan itu didirikan oleh anak-anak muda lho. Meskipun masih muda, mereka sudah punya semangat untuk berbisnis, tentunya dengan ide dan tujuan untuk memberi dampak yang luas bagi masyarakat.
Tentunya, ketika mendirikan perusahaannya, anak-anak muda ini melewati langkah-langkah seperti studi dan analisis aspek-aspek kelayakannya. Gimana? Kamu tertarik buat berbisnis? Memulai langkah karir sesuai dengan apa yang kamu inginkan, mengatur waktumu sendiri dan tentunya dengan tujuan memberi dampak yang luas.
Akan tetapi, supaya kamu bisa menjalankan bisnismu dengan baik, kamu tetap harus memelajari segala hal tentang dunia bisnis, mulai dari peraturan sampai manajemennya. Nah kamu bisa banget nih memelajarinya di ruangbelajar. Kamu bisa belajar dengan menonton video pembelajaran dan latihan soal. Dengan begitu, bukan nggak mungkin kamu akan terlatih dan siap mulai membangun perusahaan bisnis.
Referensi:
Alam S. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X Kurikulum 2013. Jakarta: Erlangga.
Artikel ini diperbarui pada 7 Desember 2020.