Contoh Soal AKM Numerasi & Literasi di Asesmen Nasional 2024
Artikel ini memberikan contoh soal AKM Numerasi dan Literasi, serta pembahasannya untuk Asesmen Nasional 2024.
—
Sejak tahun 2021 lalu, Ujian Nasional diganti menjadi Asesmen Nasional yang mengukur tiga komponen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. Menurut menteri Nadiem, AKM adalah kompetensi dasar sebagai tolak ukur penilaian yang lebih komprehensif untuk mengukur kemampuan minimal siswa. AKM sendiri akan terdiri dari tes kemampuan literasi dan numerasi.
Soal AKM ini akan sangat berbeda dengan soal UN, lho, sehingga siswa dan guru harus lebih menyiapkan diri. Berikut ini merupakan 5 bentuk soal AKM:
- Pilihan ganda: memilih satu jawaban benar dari tiap soal.
- Pilihan ganda kompleks: memilih lebih dari satu jawaban benar dalam satu soal.
- Menjodohkan: menjawab dengan menarik garis dari satu titik ke titik lainnya yang merupakan pasangan pertanyaan dengan jawabannya.
- Isian singkat: menjawab berupa bilangan, kata untuk menyebutkan nama benda, tempat, atau jawaban pasti lainnya.
- Uraian: menjawab soal berupa kalimat-kalimat untuk menjelaskan jawabannya.
Nah, berikut beberapa contoh soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang diberikan oleh Kemendikbud.
Baca Juga: Hal-Hal Penting Asesmen Nasional yang Menggantikan UN, Wajib Tahu!
Numerasi
1. Pemahaman Konsep
(Sumber: dok. Kemendikbud)
Sampah anorganik lebih lama terurai dibandingkan dengan sampah organik. Waktu dekomposisi popok sekali pakai lebih lama dari plastik, namun kurang dari kulit sintetis. Berapa waktu dekomposisi yang mungkin dari popok sekali pakai?
- 100 tahun
- 250 tahun
- 375 tahun
- 475 tahun
- 575 tahun
Jawaban:
Perhatikan data pada diagram batang di atas!
- Waktu dekomposisi sampah plastik adalah 400 tahun. Jika diketahui waktu dekomposisi popok sekali pakai lebih lama dari plastik, maka waktu dekomposisi popok akan lebih dari 400 tahun.
- Waktu dekomposisi sampah kulit sintetis adalah 500 tahun. Jika diketahui waktu dekomposisi popok sekali pakai kurang dari kulit sintetis, maka waktu dekomposisi popok akan kurang dari 500 tahun.
Jadi, waktu dekomposisi popok berkisar antara 400 tahun sampai 500 tahun.
Perhatikan pilihan jawaban di atas. Nilai yang berkisar di interval 400 dan 500 adalah pilihan D, yaitu 475 tahun.
Jadi, jawaban yang tepat adalah D.
2. Aplikasi Konsep
(Sumber: dok. Kemendikbud)
Seorang siswa membaca tabel dan diagram di atas. Ia menyatakan selisih waktu dekomposisi pada diagram A sama dengan diagram B. Pernyataan tersebut dikoreksi oleh gurunya. Manakah koreksi yang benar dari guru tersebut?
- Perhatikan jenis material sampah di kedua diagram!
- Perhatikan satuan unit waktu dekomposisi!
- Perhatikan tinggi diagram batang setiap jenis material sampah!
- Perhatikan titik nol dari sumbu diagram!
Jawaban:
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa waktu dekomposisi kertas tisu adalah 5 minggu dan waktu dekomposisi kantong kertas adalah 8 minggu.
Jadi, selisih waktu dekomposisi pada diagram A adalah 3 minggu.
Kemudian diketahui bahwa waktu dekomposisi kulit jeruk adalah 5 bulan dan waktu dekomposisi sisa apel adalah 2 bulan.
Jadi, selisih waktu dekomposisi pada diagram B adalah 3 bulan.
Jika diperhatikan, satuan unit waktu dekomposisi pada diagram A tidak sama dengan diagram B.
Dengan demikian, koreksi yang benar dari guru tersebut adalah: Perhatikan satuan unit waktu dekomposisi!
Jadi, jawaban yang tepat adalah B.
3. Penalaran Konsep
(Sumber: dok. Kemendikbud)
Pilih setuju atau tidak setuju dan ketik penjelasanmu!
Seorang siswa ingin menggabungkan data waktu dekomposisi sampah organik dan anorganik menjadi sebuah diagram batang. Ibu guru tidak menyarankan hal tersebut. Setujukah kamu dengan saran ibu guru? Jelaskan!
Penjelasan:
Ya, saya setuju dengan saran ibu guru agar tidak menggabungkan waktu dekomposisi sampah organik dan anorganik menjadi sebuah diagram batang karena satuan waktunya berbeda. Walaupun satuannya dibuat sama, akan terlihat ketimpangan pada diagram batangnya, sehingga datanya tidak dapat disajikan dengan baik.
Coba perhatikan, rata-rata waktu dekomposisi sampah anorganik adalah ratusan tahun. Jika ingin dijadikan dalam bulan atau minggu, maka akan sangat besar angkanya, hingga mencapai ribuan bulan atau minggu. Sedangkan, rata-rata waktu dekomposisi sampah organik adalah beberapa bulan atau minggu, paling lama hanya 5 bulan.
Jadi, data waktu dekomposisi sampah organik sebaiknya tidak digabungkan dengan data waktu dekomposisi sampah anorganik dalam sebuah diagram batang.
Baca Juga: Contoh Soal AKM SD Kelas 5 Numerasi dan Literasi beserta Jawabannya
4. Tulis jawabanmu!
(Sumber: dok. Kemendikbud)
Pada toko beras tersebut, jenis beras yang paling banyak terjual adalah ….
Jawaban: Beras Rojolele
Pembahasan:
Berdasarkan diagram batang di atas, diperoleh hasil sebagai berikut:
- Beras IR46 yang terjual adalah 180 kg.
- Beras IR42 yang terjual adalah 80 kg.
- Beras Rojolele yang terjual adalah 650 kg.
- Beras Pandan Wangi yang terjual adalah 380 kg.
- Beras merah yang terjual adalah 70 kg.
Dengan demikian, jenis beras yang paling banyak terjual adalah beras Rojolele sebanyak 650 kg.
5. Tulis jawabanmu!
(Sumber: dok. Kemendikbud)
Berdasarkan banyak beras yang terjual, perbandingan paling sederhana antara beras IR 46 dan Pandan Wangi adalah ….
Jawaban:
Karena yang diinginkan adalah banyak beras terjual, maka perhatikan diagram batang berwarna oranye, khususnya untuk beras IR 46 dan Pandan Wangi. Dari diagram diperoleh bahwa beras terjual untuk IR 46 adalah 180 kg dan beras Pandan Wangi 380 kg, maka perbandingan keduanya, yaitu:
Pecahan di atas dapat kita sederhanakan dengan membagi kedua nilai dengan 20, sehingga diperoleh:
6.
(Sumber: dok. Kemendikbud)
Pilih Benar atau Salah pada setiap pernyataan berikut!
Pernyataan |
Jawaban |
|
Panjang AB = Panjang CD |
Benar |
Salah |
Panjang PQ = Panjang SR |
Benar |
Salah |
Jarak Q ke S = Jarak B ke C |
Benar |
Salah |
Jawaban:
Panjang AB = Panjang CD (Benar)
Perhatikan segi empat ABCD. Sisi AB sejajar dengan sisi CD memiliki panjang yang sama.
Panjang PQ = Panjang SR (Benar)
PQRS merupakan sebuah belah ketupat. Dengan demikian, PS = SR = RQ = PQ
Jarak Q ke S = Jarak B ke C (Salah)
Jarak Q ke S = Jarak B ke T
Literasi Membaca
1. Teks Informasi (Memahami Teks)
(Sumber: dok. Kemendikbud)
Apakah manfaat makan ikan menurut infografis di atas?
- Mengandung nutrisi yang diperlukan oleh tubuh.
- Mengandung vitamin B6 lebih banyak bila dibandingkan dengan udang.
- Berperan penting dalam pertumbuhan bayi hingga usia 3 tahun.
- Membantu tubuh memproduksi sel-sel baru
- Menurunkan kemungkinan terserang penyakit jantung.
Jawaban:
Pilihan B tidak tepat karena kandungan ikan yang lebih banyak dari udang adalah Omega 3, bukan vitamin B.
Pilihan C tidak tepat karena keterangan “hingga usia 3 tahun” bertentangan dengan informasi “Berperan penting dalam peningkatan gizi, terutama 1000 hari pertama”. Kata “terutama” menunjukkan bahwa kandungan ikan akan lebih berperan dalam peningkatan gizi pada anak usia 1000 hari pertama (3 tahun), tetapi bukan berarti tidak berperan setelah anak berusia lebih dari 3 tahun.
Pilihan D tidak tepat karena pada infografis tercantum bahwa kandungan ikan dapat membantu ‘memperbaiki sel-sel yang rusak’. Namun, kata ‘memperbaiki’ (sel yang rusak) memiliki arti yang berbeda dengan ‘memproduksi sel-sel yang baru’.
Pilihan E tidak tepat. Meskipun informasi tentang manfaat ikan untuk jantung terdapat di dalam bacaan, tetapi infografis di atas tidak hanya fokus membahas hal tersebut. Secara keseluruhan, infografisnya membahas berbagai nutrisi yang terkandung dalam ikan beserta manfaatnya.
Pada infografis disebutkan bahwa ikan bergizi tinggi. Bergizi artinya sama dengan mengandung nutrisi. Nutrisi yang terkandung pada ikan dibutuhkan untuk mencegah kerusakan sel tubuh, memperbaiki sel tubuh yang rusak, menjaga pertumbuhan anak terutama 1.000 hari pertama, meningkatkan kecerdasan otak, dan mengurangi risiko berbagai penyakit. Dengan kata lain, ikan mengandung nutrisi yang diperlukan oleh tubuh.
Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah A.
Baca Juga: Contoh Soal AKM SMP Kelas 8 Numerasi dan Literasi beserta Jawabannya
2. Teks Informasi (Menginterpretasi dan Mengintegrasi Teks)
(Sumber: dok. Kemendikbud)
Manakah pernyataan yang merupakan fakta atau opini terkait ironi konsumsi ikan di Indonesia.
Pernyataan |
Jawaban |
|
Tingkat konsumsi ikan di Indonesia jauh lebih rendah dari negara tetangga. |
Fakta |
Opini |
Pendistribusian ikan tidak berjalan baik. |
Fakta |
Opini |
Pengolahan maupun pengawetan ikan masih tertinggal. |
Fakta |
Opini |
Potensi ikan di Indonesia hampir mencapai 10 juta ton. |
Fakta |
Opini |
Jawaban:
Fakta adalah hal yang merupakan kenyataan atau sesuatu yang benar-benar terjadi, sedangkan opini adalah pendapat, pikiran, atau pendirian.
Pernyataan |
Jawaban |
|
Tingkat konsumsi ikan di Indonesia jauh lebih rendah dari negara tetangga. |
Fakta |
Opini |
Pendistribusian ikan tidak berjalan baik. |
Fakta |
Opini |
Pengolahan maupun pengawetan ikan masih tertinggal. |
Fakta |
Opini |
Potensi ikan di Indonesia hampir mencapai 10 juta ton. |
Fakta |
Opini |
Pernyataan 1 dan 4 merupakan fakta karena disertai data-data berupa tingkat konsumsi ikan selama dua tahun dan potensi sumber daya ikan.
Pernyataan 2 dan 3 merupakan opini karena keduanya adalah pendapat pribadi penulis tentang penyebab rendahnya konsumsi ikan di Indonesia. Pada teks, tidak terdapat data yang mendukung kedua pernyataan tersebut.
3. Teks Informasi (Mengevaluasi dan Merefleksi Teks)
(Sumber: dok. Kemendikbud)
Pilih pada satu pilihan jawaban kemudian tuliskan alasanmu di dalam kotak jawaban!
Seorang pengamat nutrisi mengatakan bahwa slogan “Sehat cerdas dan pintar karena makan ikan” adalah berlebihan. Setelah membaca ketiga teks, setujukah kamu dengan pernyataan pengamat nutrisi tersebut?
- Setuju
- Tidak Setuju
Jelaskan alasanmu!
Jawaban: SETUJU
Ketiga teks di atas memang memberikan informasi bahwa ikan sangat bermanfaat bagi tubuh, terutama dalam peningkatan gizi dan kecerdasan. Namun, tidak terdapat informasi bahwa ikan merupakan satu-satunya bahan makanan yang dapat membuat kita sehat, cerdas, dan pintar. Faktanya, manusia juga membutuhkan faktor-faktor lain, seperti konsumsi sayuran dan buah-buahan yang disertai olahraga untuk menjadi sehat dan belajar untuk menjadi cerdas.
4. Teks Sastra (Memahami Teks)
(Sumber: dok. Kemendikbud)
Mengapa segumpal tanah liat itu demikian lama berada di tempat penyimpanan?
Jawaban:
Tanah liat berada di bagian paling bawah dan hampir di pojok dari tempat penyimpanan yang terbuat dari kayu. Karena keberadaannya itu, tanah liat menjadi sulit ditemukan sehingga ia berada di tempat penyimpanan dalam waktu yang lama.
5. Teks Sastra (Menginterpretasi dan Mengintegrasi Teks)
(Sumber: dok. Kemendikbud)
Si anak laki-laki telah meninggalkan segumpal tanah liat itu dalam bahaya. Bahaya apakah itu?
Jawaban:
Bahaya yang dimaksud dalam cerita tersebut adalah tanah liat akan mengering dan mengeras sehingga harapannya untuk menjadi sesuatu mungkin tidak akan terwujud.
6. Teks Sastra (Mengevaluasi dan Merefleksi Teks)
(Sumber: dok. Kemendikbud)
Si gadis kecil adalah orang yang sangat penting dalam cerita ini. Jelaskan mengapa dia penting di dalam semua kejadian cerita itu?
Jawaban:
Cerita di atas mengisahkan tanah liat yang sudah lama tidak tersentuh oleh siapa pun. Tanah liat tersebut ingin agar dirinya menjadi sesuatu yang berguna. Gadis kecil dalam cerita di atas merupakan orang yang sangat penting dalam cerita tersebut karena ia berhasil membuat tanah liat menjadi sebuah barang yang berguna sesuai harapan si tanah liat itu.
—
Baca Juga: Contoh Soal AKM SMA Kelas 11 Numerasi dan Literasi beserta Jawabannya
So, itulah beberapa contoh soal AKM Numerasi dan Literasi yang bisa kamu jadikan bahan latihan untuk Asesmen Nasional 2024 nanti. Untuk menguasai Asesmen Nasional, kamu harus mempelajari konsep setiap materi pelajaran dengan baik, bukan hanya menghafal materi. Nah, mulailah dari sekarang memahami konsep dasar dengan bantuan video beranimasi dan ribuan latihan soal di ruangbelajar.
Referensi:
Abduh, Moch. ‘Pendidikan Kompetensi Peserta Didik Melalui AKM (Asesmen Kompetensi Minimum)’, Kemendikbud, Jakarta, 18 Agustus 2020, disampaikan pada Webinar Lembaga Komite Sekolah Nasional (LKSN).
Sandi, Elisabeth Diandra. ‘Kemendikbud: Ini Ragam Jenis Soal Asesmen Kompetensi Minimum 2021’, 13 Oktober 2020 [daring]. Tautan: https://www.kompas.com/edu/read/2020/10/13/092828771/kemendikbud-ini-ragam-jenis-soal-asesmen-kompetensi-minimum-2021?page=all (Diakses: 22 Oktober 2020)