80 Contoh Pantun Nasihat, Jenaka & Jenis Lainnya | Bahasa Indonesia Kelas 7
Salah satu bentuk karya sastra lama yang disampaikan secara lisan adalah pantun. Apa itu pantun? Seperti apa ciri-ciri pantun? Yuk, belajar bersama mengenai pengertian, jenis-jenis, dan contoh pantun di artikel Bahasa Indonesia kelas 7 ini!
—
Main di kolam bersama itik
Adik kecil malah tersandung
Wahai engkau nona cantik
Apa yang membuatmu murung?
Apakah sebelumnya kamu pernah mendengar atau membaca kutipan yang memiliki rima seperti di atas? Yup, kutipan berima tersebut bernama pantun. Patuntun atau pantun bermula di daerah Minangkabau, Sumatra yang secara harfiah artinya penuntun.
Dahulu, pantun disusun menggunakan bahasa Melayu. Hal itu karena kebiasaan masyarakat Melayu yang menyukai kata kiasan untuk berkomunikasi. Akan tetapi, setelah berkembangnya zaman, bahasa pantun pun diadaptasi menjadi bahasa Indonesia dan bahasa daerah lainnya.
Pengertian Pantun
Pantun memiliki arti dasa teratur, tersusun; karangan yang disusun menggunakan bahasa terikat atau tidak terikat. Jadi, apa sih pantun itu? Pantun adalah salah satu puisi lama yang bertujuan untuk berkomunikasi, menyampaikan perasaan, saran, larangan, nasihat, kasih sayang, ajaran budi pekerti, moral, serta kritik sosial.
Baca Juga: Pengertian Pantun, Ciri, Fungsi, Struktur, Jenis & Contoh
Ciri-Ciri Pantun
Nah, kamu tahu nggak apa yang membedakan pantun dengan karya sastra lainnya? Yup, pantun memiliki karakteristiknya tersendiri. Ciri-ciri pantun:
- Pantun terdiri atas empat baris dalam satu bait,
- Setiap bait memuat dua baris sampiran dan dua baris isi. Baris sampiran pada pantun terdapat pada bait pertama dan kedua, kemudian isi pantun berada pada bait ketiga dan keempat,
- Bersajak a-b-a-b, dan;
- Mengandung 8–12 suku kata per barisnya.
Sekarang yuk kita bedah pantun berdasarkan ciri-ciri pantun yang sudah kamu ketahui.
Senyummu menandakan penuh tanya
Hilangnya bahagia dalam tawamu
Selamat bermalam minggu semuanya
Semoga rindu menuai temu
1. Pantun terdiri atas empat baris dalam satu bait
Dalam karya sastra, baris biasa disebut dengan larik. Dalam satu bait pantun terdapat empat baris. Berikut ini contoh bait dalam pantun:
Senyummu menandakan penuh tanya (baris 1)
Hilangnya bahagia dalam tawamu (baris 2)
Selamat bermalam minggu semuanya (baris 3)
Semoga rindu menuai temu (baris 4)
2. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran
Sampiran merupakan pengantar yang terdapat pada baris pertama dan baris kedua agar pembaca mau membaca baris ketiga dan keempat.
Senyummu menandakan penuh tanya (sampiran)
Hilangnya bahagia dalam tawamu (sampiran)
3. Baris ketiga dan keempat merupakan isi
Bagian isi merupakan tujuan pantun yang mengandung pesan yang ingin disampaikan orang yang berpantun kepada orang lain. Isi pantun memuat berbagai hiburan, pesan moral, didikan, sindiran, dan sebagainya. Nah, isi pantun juga mengandung pesan yang ingin disampaikan orang yang berpantun kepada orang lain.
Selamat bermalam minggu semuanya (isi pantun)
Semoga rindu menuai temu (isi pantun)
4. Bersajak a-b-a-b
Pantun memiliki rima akhir atau bersajak a-b-a-b. Rima akhir adalah bunyi yang dihasilkan pada akhir kata setiap baris pantun. Nah, berikut ini contoh pantun dengan rima bersajak a-b-a-b pada contoh pantun di atas:
Senyummu menandakan penuh tanya
Hilangnya bahagia dalam tawamu
Selamat bermalam minggu semuanya
Semoga rindu menuai temu
Pada baris pertama dan ketiga, bunyi yang dihasilkan berakhiran ‘a’ dan ‘nya’. Begitupun pada baris kedua dan keempat, bunyi yang dihasilkan yaitu ‘u’ dan ‘mu’. Nah, itulah yang dimaksud dengan pantun bersajak a-b-a-b.
5. Tiap baris terdiri atas 8 – 12 suku kata
Tiap baris biasanya mengandung setidaknya 8–12 suku kata, yuk kita simak contohnya!
Se-nyum-mu me-nan-da-kan pe-nuh ta-nya (11 suku kata)
Hi-lang-nya ba-ha-gi-a da-lam ta-wa-mu (12 suku kata)
Se-la-mat ber-ma-lam ming-gu se-mu-a-nya (12 suku kata)
Se-mo-ga rin-du me-nu-ai te-mu (10 suku kata)
Cara Membuat Pantun dan Contohnya
Untuk membuat sebuah pantun, kamu bisa memperhatikan contoh langkah pembuatan pantun jenaka berikut ini:
1. Buat dahulu dua baris isi dengan tiap baris memiliki akhir yang berbeda.
Contoh: Aduh pantas kau bau sekali / Ternyata belum mandi enam hari
2. Kemudian buat dua baris sampiran yang bersajak dengan isi.
Contoh: Pak Azka pergi ke Bali / Melihat bule sedang menari.
3. Ganti jika jumlah suku kata per baris belum mencapai 8–12 suku kata.
Gimana? Gampang kan? Nah, sekarang giliran kamu. Ayo, buat pantun di kolom komentar!
Jenis-Jenis Pantun
Jenis-jenis pantun dapat dibedakan sesuai dengan isi atau tujuannya. Apa saja hayoo? Terdapat 5 macam pantun, di antaranya pantun teka-teki, pantun jenaka atau pantun lucu, pantun agama, pantun nasihat, dan pantun kiasan.
1. Pantun Teka-teki
Pantun teka-teki ini berisi pertanyaan yang harus dijawab oleh pendengarnya.
2. Pantun Jenaka
Pantun jenaka adalah pantun yang memiliki isi lucu atau humor. Pantun jenaka banyak digunakan untuk menghibur orang lain.
3. Pantun Agama
Pantun agama adalah pantun yang berisi tentang nasehat atau makna penting tentang agama.
4. Pantun Nasihat
Pantun nasihat adalah pantun yang berisi nasihat atau petuah untuk memberitahu orang lain.
5. Pantun Kiasan
Pantun kiasan adalah sebuah pantun yang berisikan perumpamaan maupun diibaratkan sesuatu.
Baca Juga: Mengenal Syair, Ciri-Ciri, dan Beragam Contohnya
Yuk, belajar buat pantun! Jangan mau kalah sama Jarjit~~~ (Sumber:goinsan.com)
Contoh Pantun Berdasarkan Jenisnya
Nah, supaya lebih paham, yuk simak beberapa contoh pantun berdasarkan jenisnya berikut ini:
Contoh Pantun Nasihat
1.
Ke supermarket beli piring baru
Sekalian juga membeli gelas
Dengarkanlah nasihat ibu bapak guru
Agar menjadi juara kelas
2.
Minyak kayu putih dipakai di badan
Rasanya akan menjadi hangat
Jagalah kebersihan lingkungan
Lingkungan bersih membuat kita sehat
3.
Hari ini hujan deras sekali
Hujannya ditemani petir dan kilat
Jika kamu memiliki mimpi
Harus belajar dengan giat
4.
Minum cincau di siang bolong
Rasa cincaunya segar sekali
Jangan pernah menjadi orang sombong
Agar jauh dari penyakit hati
5.
Ibu dan ayah pergi ke pasar
Membeli buah dan juga beras
Di sekolah rajinlah belajar
Agar dewasa jadi orang cerdas
6.
Buah anggur buah kiwi
Dibawa ke pasar memakai keranjang
Perbaiki dulu diri sendiri
Jangan mengejek dan menghujat orang
7.
Banyak sawah di Desa Jabong
Banyak juga kebun di Desa Cimalaka
Janganlah kamu suka berbohong
Karena dusta membuat celaka
8.
Pergi ke kali untuk menangkap ikan
Ditangkapnya memakai jala
Mari membantu orang yang membutuhkan
Supaya kita mendapat pahala
9.
Pergi ke Semarang bersama adik
Berangkatnya membawa pisang aroma
Rajinlah kamu berbuat baik
Jangan lupa menolong sesama
10.
Pergi ke sawah ada ularnya
Main di kali banyak ikannya
Kalau bermain janganlah lupa
Sholat mengaji tetap dijaga
11.
Di tepi kali saya menyinggah
Menghilang penat menahan jerat
Orang tua jangan disanggah
Agar selamat dunia akhirat
12.
Hati-hati menyeberang
Jangan sampai titian patah
Hati-hati di rantau orang
Jangan sampai berbuat salah
13.
Pergi ke pasar naik motor
Pulangnya beli batagor
Kalau kamu ingin bertambah pintar
Jangan pernah malas untuk belajar
14.
Makan rendang pakai nasi
Nasinya nasi hangat
Untuk meraih mimpi
Harus belajar dengan semangat
15.
Pergi ke sekolah diantar bunda
Pulangnya jalan kaki sendiri
Rajin-rajinlah membaca
Agar cita-cita bisa tercapai
16.
Beli salak beli kedondong
Belinya di pasar Kramat Jati
Jangan pernah menjadi pribadi sombong
Agar terhindar dari penyakit hati
Contoh Pantun Jenaka
17.
Anjing bermain di rawa-rawa
Kera hutan sedang berpacaran
Bagaimana hati tak tertawa
Rambut botak sering sisiran
18.
Pagi-pagi mancing ikan
dapatnya banyak hati pun senang
Badan kurus sedikit makan
Terkena angin langsung terbang
19.
Di kampung ada kali
Di sana ada banyak beruk
Pakai baju susah sekali
Melihat perut semakin gemuk
20.
Ada buaya di rawa-rawa
Buayanya sedang berenang kalem
Pegal pipi ini menahan tawa
Melihat kepala kakak terjepit helm
21.
Pak Bagas liburan ke Bali
Menonton bule sedang menari-nari
Pantas saja kamu bau sekali
Lupa mandi sampai tujuh hari
22.
Berenang jauh para ikan
Mereka bebas hatinya senang
Badan kurus kurang makan
Kalau ditiup goyang-goyang
23.
Jalan-jalan ke pinggir empang
Nemu katak di pinggir empang
Hati siapa tak bimbang
Kamu botak minta dikepang
24.
Beli sabun di sebuah warung
Warung baru milik Fauzan
Diam-diam menutup hidung
Bau kentut penuhi ruangan
25.
Sungguhlah besar hewan badak
Jika berjalan terseok-seok
Kakek tertawa terbahak-bahak
Melihat nenek bermain TikTok
26.
Adik Nia memetik tomat
Tomat merah dibelah dua
Kakek cerita terlalu semangat
Gigi palsunya copot semua
27.
Duduk manis di bibir pantai
Lihat gadis tiada dua
Masa muda kebanyakan santai
Sudah renta sulit tertawa
28.
Burung perkutut
Burung kutilang
Kok kamu kentut
Tidak bilang-bilang
29.
Pergi ke hutan bertemu gajah
Gajah lari dikejar kanguru
Aku sudah siap berangkat sekolah
Ternyata sekarang hari Minggu
30.
Kelapa muda dibikin santan
Dibikinnya saat waktu petang
Buat apa kamu memikirkan mantan
Mending kamu ingat utang
31.
Jalan-jalan ke Surabaya
Jangan lupa oleh-olehnya
Bila kita selalu ceria
Hidup ini pun terasa bahagia
32.
Buah apel buah tomat
Disimpat di dekap lemari
Bingung mencium bau menyengat
Ternyata ada yang belum mandi
Baca Juga: Cara Membuat Pantun dengan Cepat dan Mudah
Contoh Pantun Teka-Teki
33.
Kalau tuan bawa panci
Pancinya diisi rebung
Kalau tuan bijak sekali
Apa binatang bertanduk di hidung?
(Jawabannya: Badak)
34.
Bermain ke rumah teman
Pulangnya membawa bedak
Lebih lebar kepala dibanding badan
Hewan apa itu coba tebak?
(Jawabannya: Ikan pari)
35.
Hari Senin pergi ke rawa
Hari Kamis pergi ke gelanggang
Halo kakak yang suka tertawa
Raja apa yang kepalanya dipegang?
(Jawabannya: Raja catur)
36.
Di dapur ayah sedang masak
Ternyata masak ikan panggang
Kalau adik bisa menebak
Ular apa yang ada di pinggang?
(Jawabannya: Ikat pinggang)
37.
Belanja ke pasar malam
Malam-malam malah gerah
Waktu kecil bajunya hitam
Sudah besar berbaju merah?
(Jawabannya: Cabai merah)
38.
Pagi-pagi pergi ke pasar yang dekat
Di pasar membeli ayam
Kalau siang tak bisa melihat
Kalau malam matanya tajam?
(Jawabannya: Burung hantu)
39.
Siang-siang minum kelapa
Tak lupa sambil makan pisang keju
Punya ekor disimpan di kepala
Hewan apakah itu?
(Jawabannya: Gajah)
40.
Ke sekolah naik sepeda
Kayuh kencang di jalanan
Bentuk kotak keluar suara
Benda apakah gerangan?
(Jawabannya: Radio)
41.
Main bola sama teman-teman
Baru selesai saat malam hari
Kalau panas tidak digunakan
Kalau hujan dicari-cari
(Jawabannya: Payung)
42.
Pergi ke kota naik taksi
Sambil jalan-jalan keliling kota
Punya dua sayap terbuat dari besi
Benda apakah namanya?
(Jawabannya: Pesawat)
43.
Jalan-jalan ke Ciracas
Jangan lupa membeli padi
Jika engkau memang cerdas
Binatang apa ada tanduk di kaki?
(Jawabannya: Ayam)
44.
Buah melon buah nangka
Dijual di pasar buah-buahan
Coba jawab wahai saudara
Makin diisi makin ringan?
(Jawabannya: Balon)
45.
Pergi ke kota naik angkutan
Tidak lupa berkunjung ke balai kota
Punya sisik, tapi bukan ikan
Punya mahkota, tapi bukan raja
(Jawabannya: Nanas)
46.
Ada tubuh ada tangan
Tiada kepala tiada kaki
Sangat berguna waktu hujan
Apakah dia yang dimaksudkan ini
(Jawabannya: Jas Hujan)
47.
Tinggi duduk di atas sekali
Bukan bulan bukan matahari
Bila malam ia berseri
Bila siang ia berganti
(Jawabannya: Bintang)
48.
Jikalau tuan tajuk cendana
Ambil gantang sukatkan pulut
Jikalau tuan bijak laksana
Binatang apa tanduk di mulut
(Jawabannya: Nyamuk)
Contoh Pantun Kiasan
49.
Kayu mahoni dari Balikpapan
Dikirim memakai pesawat terbang
Jati ditanam penuh harapan
Sebentar tumbuh rumput ilalang
Makna: Harapan seseorang menanam pohon jati agar bermanfaat positif untuk dijadikan sebuah kursi atau meja sebagai kebutuhan sehari-hari, tapi apa daya ada rintangan diumpamakan dengan rumput ilalang yang menghalanginya.
50.
Daun lebar ditanam di pekarangan
Disiramnya pakai air di gelas
Tidak pernah lapuk oleh air hujan
Tidak pernah habis terkena panas
Makna: Jikalau seseorang telah berjasa kepada negaranya, pasti jasanya juga tidak akan terlupakan.
51.
Angin berembus lewat perlahan
Menerjang rumput dimakan keledai
Malu bertanya maka sesat di jalan
Bertanya jadi kunci orang pandai
Makna: Setiap orang hendaklah tidak malu bertanya agar tidak mengalami kesesatan dalam hidupnya. Hal ini juga menjadikan orang tersebut pandai.
52.
Sebatang emas dijual di pasar
Harga murah dibeli Teti
Utang emas masih sanggup dibayar
Utang budi selamanya dibawa mati
Makna: Hal ini mengingatkan bahwa utang budi hendaklah diingat sampai mati.
53.
Pergi ke Inggris sampai ke Jerman
Banyak sungai dengan sampah
Selalu sedia payung sebelum hujan
Jangan biarkan diri kesusahan
Makna: Sebaiknya selalu mempersiapkan segala kebutuhan agar tidak kesusahan di kemudian hari.
54.
Pergi berlibur ke Kota Cianjur
Pulang malam badan meriang
Menangis diri di pintu kubur
Teringat hati tidak pernah sembahyang
Makna: Mengingatkan manusia untuk selalu beribadah selama hidupnya di dunia agar tidak menyesal saat di akhirat.
55.
Naik kereta ke Kediri
Jarak jauh sampai ke Pati
Bagus sekali bentuknya padi
Makin tunduk tanda berisi
Makna: Manusia harus belajar dari padi yang makin merunduk ketika berisi. Hal ini berkaitan dengan rendah hati diri ketika telah memiliki banyak ilmu.
56.
Bunga terang menawan hati
Indah merekah ku pandangi
Gunung tinggi akan ku daki
Biar lautan akan ku sebrangi
Makna: Meski api panas ataupun butuh tenaga ekstra untuk mencapai puncak, apabila sudah bertekad dan semangat maka semuanya akan dilalui.
57.
Pergi ke pasar membeli beras
Membeli cincin berhias permata
Mengharap hujan turun deras
Hanya gerimis sekejap mata
Makna: Mengharapkan keuntungan yang besar, tetapi hanya mendapatkan keuntungan yang sangat kecil.
58.
Melihat ikan di tepi kolam
Pohon pinang jadi tambatan
Air beriak tanda tak dalam
Air tenang menghanyutkan
Makna: Orang yang ilmunya sedikit biasanya banyak bicara. Sedangkan orang yang banyak ilmunya lebih tenang.
59.
Ramai orang di hari Raya
Petik jambu petik kweni
Jika ingin punya sahabat setia
Laba sama dibagi, rugi sama diterjuni
Makna: Kalau ingin memiliki sahabat setia, suka duka harus ditanggung bersama-sama. Jangan hanya satu pihak saja.
60.
Aduhai indahnya berkenalan
Jalan rejeki akan bermunculan
Bagai pungguk merindukan bulan
Sulit bagiku untuk merebut hatimu Dilan
Makna: Ketika kita mencintai seseorang, namun tidak berbalas. Rasanya seperti merana.
61.
Apa gunanya sambal tumis
Kalau tak dicampur asam belimbing
Apa gunanya lama menangis
Tidaklah penuh telaga kering
Makna: Menangis bukanlah sikap yang tepat untuk menghadapi suatu masalah.
62.
Ayam sabung jangan dipaut
Jika ditambat kalah laganya
Asam di gunung ikan di laut
Dalam belanga bertemu juga
Makna: Sesuatu yang sudah jodohnya, meskipun jauh pasti akan bertemu.
63.
Ada ubi di talas
Ada budi ada balas
Sebab pulut santan binasa
Sebab mulut badan merana
Makna: Agar saat susah kita mendapat pertolongan dari orang lain, ada baiknya kita sering berbuat kebaikan juga.
64.
Jalan-jalan ke Pekanbaru
Mampir dahulu membeli rautan
Dunia ini ibarat perahu
Diterjang ombak di lautan
Makna: Sepanjang kehidupan, kita kaan selalu menghadapi cobaan.
Baca Juga: Contoh Puisi Pendek berdasarkan Jenisnya
Contoh Pantun Agama
65.
Kemumu di dalam semak
Jatuh sehelai selarasnya
Meski ilmu setinggi tegak
Tidak sembahyang apa gunanya
66.
Kepak sayap berirama
Burung bangau turun ke sawah
Tauhid adalah yang utama
Sebagai kunci menuju surga
67.
Buat patung untuk dijual
Patungnya terbuat dari tanah
Jika kau ingin beramal
Pahamilah makna istiqomah
68.
Burung nuri, burung merpati
Terbang tinggi jauh melayang
Jika ingin terhibur hati
Ingatlah Tuhan Maha Penyayang
69.
Terang bulan terang cahaya
Cahaya memancar ke Tanjung Jati
Jikalau hendak hidup bahagia
Beribadahlah sebelum mati
70.
Percuma punya liontin emas
Bila emasnya emas yang palsu
Percuma punya otak yang cerdas
Bila sembahyang saja tak mau
71.
Anak udang di balik batu
Jangan ditangkap dengan jala
Dirikanlah sembahyang lima waktu
Itu dia rukun kedua
72.
Selagi langit masih senja
Ayo kita segera berangkat
Selagi usia masih muda
Ayo kita segera tobat
73.
Pergi ke Bekasi bikin gerah
Nginep seminggu eh malah betah
Meskipun lelah jangan menyerah
Hidup memang untuk ibadah
74.
Makan salad isi kani
Makan pempek isi adaan
Sungguh indah dunia ini
Hidup rukun dalam perbedaan
75.
Burung nuri di atas dahan
Terbang pergi ke lain pohon
Hidup mati di tangan Tuhan
Kepada Allah dita bermohon
76.
Sungguh indah pintu di pahat
Burung puyuh di atas dahan
Kalau hidup hendak selamat
Taati selalu perintah Tuhan
77.
Ketika peniti patah
Jangan gantikan dengan busa
Ketika hati melemah
Jangan lupakan Yang Maha Esa
78.
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
79.
Beli sikat ke pasar baru
Juga tasbih buat pak Amat
Mari berzakat wahai kawanku
Harta bersih jiwa pun sehat
80.
Daun terap di atas dulang
Anak udang mati di tuba
Dalam kitab ada yang terlarang
Yang haram jangan dicoba
—
Nah, itu dia pembahasan tentang pengertian, ciri-ciri, dan contoh pantun dalam berbagai jenis. Sudah cukup jelas atau masih bingung nih? Semoga sudah cukup jelas, ya. Kalau kamu masih mau belajar lebih banyak tentang pantun, yuk tonton video belajar beranimasi dengan latihan soal serta rangkuman di ruangbelajar!
Trianto, Agus. 2007. Pasti Bisa Pembahasan Tuntas Kompetensi Bahasa Indonesia untuk SMP dan MTs Kelas VII. Erlangga.
Widiarko, Iqbal. 2022. 26 Contoh Pantun Agama, Penuh Petuah dan Anjuran Kebaikan [online at] https://www.celebrities.id/read/contoh-pantun-agama
Dewantari, Tiara Syabanira. 2022. Contoh-Contoh Pantun Berdasarkan Jenis beserta Penjelasannya. [online at] https://www.brainacademy.id/blog/contoh-pantun
Yuda, Alfi. 2022. 20 Contoh Pantun Jenaka yang Lucu dan Menghibur. [online at] https://www.bola.com/ragam/read/5055493/20-contoh-pantun-jenaka-yang-lucu-dan-menghibur
Ahmad. ND. 80+ Kumpulan Contoh Pantun Nasehat Terbaik dan Maknanya. [online at] https://www.gramedia.com/literasi/contoh-pantun-nasehat/
Sumber Gambar:
Gambar ‘Contoh Pantun Jarjit’ [Daring]. Tautan: https://www.goinsan.com/2022/05/30-pantun-jarjit-singh-yang-lucu-gambar.html (Diakses pada 25 Januari 2023)