15 Contoh Cerita Liburan Sekolah Seru Berbagai Tema

contoh cerita liburan

Liburan sekolah memang menjadi hal yang dinanti-nanti. Yuk, simak beberapa contoh cerita liburan sekolah seru dan menarik yang bisa kamu jadikan referensi.

 

Halo guys, gimana nih kabar liburan sekolah kamu? Seru ya pastinya. Ada yang liburan di rumah nenek atau pergi ke pantai? Perjalanan menyenangkan tentunya selalu bisa diceritakan ya.

Liburan sekolah atau liburan kenaikan kelas memang waktu yang paling ditunggu-tunggu karena durasinya yang cukup panjang. Kamu bisa mengisi waktu liburan sekolah dengan berbagai kegiatan, seperti berkunjung ke tempat wisata hingga berpetualang bersama keluarga atau teman.

Biasanya, waktu masuk sekolah nanti, para siswa akan diberi tugas oleh guru untuk membuat karangan atau teks contoh cerita liburan yang menceritakan pengalaman liburan mereka. Nah, jangan-jangan, kamu juga termasuk yang akan menerima tugas ini, nih!

Eits, nggak perlu khawatir karena di artikel kali ini, kita akan membahas beberapa contoh teks cerita liburan berbagai tema, yang bisa kamu jadikan referensi dalam menulis teks cerita liburanmu sendiri.

Kira-kira dalam contoh teks cerita liburan, hal-hal apa saja sih, yang perlu diceritakan? Langsung aja yuk, simak contohnya berikut ini!

Baca Juga: 7 Film Sarat Makna untuk Isi Liburan Sekolah, Wajib Tonton!

 

1. Contoh Cerita Liburan ke Pantai Parangtritis

Liburan Menyenangkan ke Pantai Parangtritis

gambar pantai parangtritis

Gambar Pantai Parangtritis (Sumber: Travel Kompas)

 

Liburan kali ini, aku dan keluargaku memutuskan untuk berkunjung ke Pantai Parangtritis di Yogyakarta. Kami sudah lama mendengar tentang keindahan pantai ini dan memutuskan untuk menghabiskan waktu liburan kami di sana. 

Kami berangkat dari rumah pada Sabtu pagi. Perjalanan menuju Pantai Parangtritis memakan waktu sekitar tiga jam. Kami melewati pemandangan sawah dan perbukitan yang indah selama perjalanan. Setibanya di sana, kami langsung disambut oleh suara ombak yang bergemuruh dan angin laut yang sejuk. 

Pantai Parangtritis terkenal dengan pasir hitamnya yang menawan. Kami segera mencari tempat untuk meletakkan barang-barang kami dan mulai menikmati keindahan pantai. Aku dan adikku langsung berlari menuju pantai untuk bermain air. Ombak di Pantai Parangtritis cukup besar, jadi kami harus berhati-hati saat bermain. 

Selain bermain air, kami juga mencoba berbagai aktivitas lain yang ditawarkan di pantai. Kami naik delman yang ditarik oleh kuda dan berkeliling sepanjang pantai. Pengalaman ini sangat menyenangkan karena kami bisa menikmati pemandangan laut sambil duduk santai di atas delman. 

Setelah puas bermain, kami beristirahat sejenak dan menikmati bekal yang kami bawa. Ibu sudah menyiapkan berbagai macam makanan, mulai dari nasi goreng, ayam bakar, hingga buah-buahan segar. Kami makan sambil menikmati pemandangan laut yang menakjubkan.

Sore harinya, kami berjalan-jalan di sepanjang pantai untuk mencari oleh-oleh. Ada banyak pedagang yang menjual berbagai macam souvenir, mulai dari kaos, topi, hingga kerajinan tangan khas Pantai Parangtritis. Kami membeli beberapa barang sebagai kenang-kenangan.

Menjelang senja, kami duduk di tepi pantai untuk menikmati matahari terbenam. Pemandangan matahari yang perlahan tenggelam di ufuk barat sangat indah dan memukau. Warna langit yang berubah menjadi jingga keemasan menciptakan suasana yang sangat romantis dan tenang.

Liburan di Pantai Parangtritis ini benar-benar menyenangkan dan berkesan. Kami bisa menikmati keindahan alam, bermain air, dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Aku berharap bisa kembali ke sini suatu hari nanti untuk menikmati keindahan Pantai Parangtritis sekali lagi.

Baca Juga: Pengertian Teks Cerita Fantasi, Struktur, Unsur, Jenis & Contoh

 

2. Contoh Cerita Liburan Ke Pantai Pelabuhan Ratu

Liburan Tak Terlupakan ke Pantai Pelabuhan Ratu Sukabumi

Liburan sekolah akhirnya tiba. Setelah berbulan-bulan disibukkan dengan tugas dan ujian, aku merasa sangat membutuhkan istirahat dari rutinitas sehari-hariku. Kali ini, aku dan keluarga memutuskan untuk mengunjungi Pantai Pelabuhan Ratu di Sukabumi, Jawa Barat. Kami telah lama mendengar tentang keindahan pantai ini dan berbagai cerita mistis yang menjadi omongan itu, sehingga membuat kami semakin penasaran.

Kami berangkat dari Jakarta pada hari Jumat pagi, berharap bisa menghindari kemacetan yang biasanya terjadi. Perjalanan menuju Sukabumi memakan waktu sekitar lima jam dengan mobil. Meskipun perjalanan cukup panjang, pemandangan yang kami temui di sepanjang jalan sangat memukau, mulai dari hamparan sawah hijau hingga pegunungan yang menjulang tinggi. Setelah melewati jalanan berkelok-kelok, kami akhirnya tiba di Pelabuhan Ratu.

Setibanya di sana, kami langsung disambut oleh angin laut yang sejuk dan suara deburan ombak yang menenangkan. Kami menginap di sebuah hotel kecil yang berada tepat di pinggir pantai. Dari balkon kamar, kami bisa melihat hamparan pasir putih yang luas dan laut biru yang membentang hingga ke cakrawala. Pemandangan ini benar-benar menyejukkan mata dan pikiran.

Pada hari pertama, kami menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan di sepanjang pantai. Pasirnya yang halus dan bersih sangat nyaman untuk berjalan tanpa alas kaki. Kami juga bermain air dan sesekali mencoba menangkap ikan kecil yang berenang di tepi pantai. Kegembiraan kami bertambah ketika melihat anak-anak lokal bermain sepak bola di pasir, menunjukkan keterampilan mereka dengan penuh semangat.

Hari berikutnya, kami memutuskan untuk mencoba olahraga air. Kami menyewa papan selancar dan mencoba berselancar untuk pertama kalinya. Meskipun awalnya sulit untuk menjaga keseimbangan di atas papan, akhirnya kami bisa menikmati serunya meluncur di atas ombak. Instruktur yang ramah dan sabar membantu kami memahami teknik dasar berselancar, dan kami pun berhasil menangkap beberapa ombak kecil. Sensasi berselancar ini benar-benar mendebarkan dan membuat kami ingin mencoba lagi di lain waktu.

Selain berselancar, kami juga menyewa perahu nelayan untuk berkeliling laut dan mengunjungi beberapa pulau kecil di sekitar Pelabuhan Ratu. Di tengah perjalanan, kami berhenti di sebuah pulau yang sepi dan menikmati snorkeling. Air laut yang jernih memperlihatkan keindahan terumbu karang dan berbagai jenis ikan berwarna-warni yang berenang di sekitar kami. Pengalaman ini begitu mempesona.

Tidak lengkap rasanya jika berkunjung ke Pelabuhan Ratu tanpa mencicipi kuliner lokal. Di malam hari, kami pergi ke pasar ikan dan memilih beberapa ikan segar untuk dibakar. Di pinggir pantai, kami menikmati hidangan laut yang lezat dengan sambal khas Pelabuhan Ratu. Suasana makan malam yang santai dengan suara ombak sebagai latar belakangnya memberikan kenangan tersendiri bagi kami.

Selama liburan, kami juga mendengar cerita-cerita mistis tentang Nyai Roro Kidul, sang Ratu Laut Selatan, yang dipercaya oleh masyarakat setempat sebagai penjaga laut. Meskipun cerita ini menambah sedikit ketegangan, namun hal itu juga menambah daya tarik dan misteri dari Pantai Pelabuhan Ratu.

Hari terakhir, kami menikmati matahari terbit dari pantai. Cahaya matahari pagi yang memantul di permukaan laut menciptakan pemandangan yang begitu indah dan menenangkan. Momen ini menjadi penutup yang sempurna untuk liburan kami di Pelabuhan Ratu.

Kembali ke Jakarta, kami membawa banyak kenangan indah dan pengalaman berharga dari Pelabuhan Ratu. Pantai yang menawan, kegiatan seru, dan kuliner lezat membuat liburan kali ini benar-benar tak terlupakan. Kami pun berjanji akan kembali lagi suatu hari nanti untuk menikmati keindahan Pantai Pelabuhan Ratu yang luar biasa.

 

3. Contoh Cerita Liburan di Rumah

Liburan Seru dan Menyenangkan di Rumah

Liburan sekolah kali ini, aku memutuskan untuk menghabiskan waktu di rumah saja. Meskipun banyak temanku yang pergi berlibur ke berbagai tempat wisata, tapi aku merasa bahwa liburan di rumah pun juga tidak kalah seru dan menyenangkan.

Pada hari pertama liburan, aku bangun lebih siang dari biasanya. Rasanya sangat menyenangkan bisa tidur lebih lama tanpa harus terburu-buru pergi ke sekolah. Setelah bangun, aku membantu ibu menyiapkan sarapan. Kami membuat pancake dengan sirup maple dan buah-buahan segar. Sarapan ini terasa sangat istimewa karena kami bisa menikmatinya bersama-sama tanpa tergesa-gesa.

Setelah sarapan, aku memutuskan untuk membersihkan kamar tidurku secara menyeluruh atau biasa disebut deep cleaning. Aku membersihkan lemari, menyapu lantai, dan menata kembali buku-buku di rak. Aku melakukannya sambil mendengarkan lagu-lagu favoritku yang aku putar melalui smartphone. Ternyata, membersihkan kamar bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan jika dilakukan dengan suasana hati yang baik.

Siang harinya, aku mencoba resep baru yang kutemukan di internet. Aku membuat brownies cokelat dengan tambahan kacang almond. Meskipun awalnya agak sulit, aku merasa puas saat melihat hasil akhirnya. Brownies yang aku buat ternyata sangat lezat dan seluruh anggota keluargaku menyukainya. Kegiatan memasak ini membuatku merasa lebih kreatif dan produktif.

Selain memasak, aku juga menghabiskan waktu dengan menonton film dan serial favorit. Aku menonton beberapa film animasi yang sudah lama ingin kutonton. Menonton film di rumah terasa lebih nyaman karena aku bisa menontonnya sambil duduk santai di sofa dan menikmati camilan.

Di sore hari, aku membaca buku yang sudah lama aku beli tapi belum sempat kubaca. Buku itu berjudul “Petualangan Sherlock Holmes” karya Arthur Conan Doyle. Ceritanya sangat menarik dan membuatku terpaku hingga lupa waktu. Membaca buku ini memberiku kesempatan untuk berimajinasi dan mengembangkan daya pikirku.

Selama liburan di rumah, aku juga mencoba untuk tetap aktif dengan berolahraga. Setiap pagi, aku melakukan latihan ringan seperti yoga dan jogging di sekitar halaman rumah. Olahraga ini membantu tubuhku tetap bugar dan memberikan energi positif sepanjang hari.

Tidak hanya itu, aku juga memanfaatkan waktu liburan untuk belajar hal-hal baru. Aku mengikuti kursus online tentang fotografi dan desain grafis. Kursus ini memberikan banyak pengetahuan dan keterampilan baru yang sangat berguna. Aku bahkan mencoba mengambil beberapa foto di sekitar rumah dengan teknik yang baru aku pelajari.

Selain melakukan aktivitas sendiri, aku juga menghabiskan waktu bersama keluarga. Kami sering bermain permainan papan seperti Monopoli dan Scrabble. Permainan ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mempererat hubungan kami sebagai keluarga. Kami juga sering mengadakan sesi bercengkrama di ruang keluarga, berbagi cerita dan tawa.

Pada malam hari, kami sering berkumpul di halaman belakang untuk menikmati udara malam yang segar. Kami menyalakan lilin dan lampu taman, menciptakan suasana yang hangat dan nyaman. Di sini, kami bercerita tentang hari-hari kami, rencana masa depan, dan berbagi impian. Momen-momen sederhana seperti ini terasa sangat berharga dan mempererat ikatan keluarga kami.

Liburan di rumah kali ini benar-benar memberikan pengalaman yang berbeda. Aku belajar bahwa kebahagiaan tidak selalu harus dicari di tempat yang jauh. Dengan kreativitas, kita bisa menciptakan momen-momen indah bahkan di dalam rumah sendiri. Liburan ini juga mengajarkanku untuk lebih menghargai waktu bersama keluarga dan melakukan hal-hal yang bermanfaat.

Aku merasa sangat puas dengan liburan kali ini. Meskipun tidak pergi ke tempat wisata, aku bisa mengisi waktu liburan dengan banyak kegiatan positif dan menyenangkan. Semoga liburan berikutnya juga akan seindah ini.

 

4. Contoh Cerita Liburan di Rumah Bersama Keluarga

Menemukan Kesenangan di Tempat yang Tidak Terduga

Liburan kali ini terasa berbeda dari sebelumnya. Biasanya, kami sekeluarga menghabiskan waktu liburan dengan bepergian ke luar kota atau bahkan luar negeri. Namun, ada urusan keluarga yang membuat kami memutuskan untuk tetap tinggal di rumah. Meskipun pada awalnya terasa membosankan, ternyata liburan di rumah membawa banyak kesenangan dan pengalaman baru yang tak terduga.

Hari pertama liburan dimulai dengan rencana sederhana: membersihkan dan menata ulang rumah. Kami memulainya dengan membersihkan ruang tamu dan mengganti tata letak furnitur. Ternyata, kegiatan ini tidak hanya membuat rumah terlihat lebih rapi, tetapi juga memberikan suasana baru yang menyegarkan. Setelah seharian beraktivitas, kami merasa puas melihat hasilnya dan menikmati suasana baru di rumah.

Hari berikutnya, kami memutuskan untuk mencoba berbagai resep masakan baru. Ibu sudah menyiapkan bahan-bahan yang dibelinya yang sangat bermacam-macam. Kami sekeluarga berkumpul di dapur, bersemangat mencoba membuat hidangan yang belum pernah kami coba sebelumnya. Mulai dari pasta ala Italia, sushi Jepang, hingga kue-kue tradisional Indonesia. Meskipun hasilnya tidak selalu sempurna, proses memasak bersama sangat menyenangkan dan penuh tawa. Kegiatan ini membuat kami lebih dekat dan mengajarkan pentingnya kerjasama dalam tim.

Selain memasak, kami juga menghabiskan waktu dengan menonton film-film klasik dan baru yang belum sempat kami tonton. Setiap malam, kami mengadakan “malam bioskop keluarga” di ruang tamu. Kami menyiapkan popcorn dan minuman ringan, lalu memilih film yang akan ditonton bersama. Dari film animasi yang menghibur hingga film drama yang mengharukan, kami menikmati setiap momen kebersamaan. Malam-malam tersebut menjadi waktu yang sangat dinantikan oleh semua anggota keluarga.

Salah satu kegiatan yang paling berkesan selama liburan di rumah adalah membuat kebun kecil di halaman belakang. Ayah mengusulkan ide ini, dan kami semua antusias untuk mencoba. Kami membeli berbagai bibit tanaman, mulai dari sayuran, buah-buahan, hingga bunga-bunga yang cantik. Setiap hari, kami merawat kebun kecil kami, menyiram tanaman, dan mengamati pertumbuhannya. Kegiatan berkebun ini tidak hanya memberikan kami kesenangan, tetapi juga rasa tanggung jawab dan kepuasan melihat tanaman tumbuh subur.

Tak hanya itu, kami juga mencoba berbagai permainan papan yang sudah lama tidak kami mainkan. Monopoli, Scrabble, dan berbagai permainan kartu menjadi pilihan utama kami. Ternyata, permainan sederhana ini mampu menghadirkan tawa dan kegembiraan. Kami belajar untuk bersikap sportif dan menikmati setiap momen, baik saat menang maupun kalah. Permainan ini menjadi sarana yang efektif untuk mempererat hubungan keluarga.

Pada akhir pekan, kami mengadakan piknik di halaman rumah. Kami menyiapkan tikar, makanan ringan, dan minuman segar. Dengan suasana yang santai dan cerah, kami menikmati waktu bersama sambil bercerita dan bercanda. Piknik sederhana di halaman rumah ini terasa sangat istimewa dan mengajarkan kami bahwa kebahagiaan bisa ditemukan di tempat yang tak terduga.

Liburan di rumah kali ini mengajarkan kami banyak hal. Kami belajar untuk lebih menghargai kebersamaan dan menikmati hal-hal sederhana yang sering terlewatkan dalam kesibukan sehari-hari. Meskipun tidak pergi ke tempat-tempat wisata yang eksotis, kami menemukan kebahagiaan dan kehangatan dalam kebersamaan di rumah. Liburan ini menjadi pengalaman yang sangat berharga dan meninggalkan kenangan indah yang akan selalu kami ingat.

Kesimpulannya, liburan di rumah tidak selalu membosankan. Dengan kreativitas dan kebersamaan, kita bisa menciptakan momen-momen berharga yang tak terlupakan. Kami menyadari bahwa rumah adalah tempat terbaik untuk menemukan kebahagiaan sejati bersama orang-orang tercinta.

 

5. Contoh Cerita Liburan ke Rumah Nenek

Liburan Penuh Kenangan di Rumah Nenek

Liburan sekolah kali ini, aku dan keluargaku memutuskan untuk berkunjung ke rumah nenek di desa. Kami sudah lama tidak berkunjung ke sana, jadi kami sangat antusias untuk bertemu nenek dan menikmati suasana pedesaan yang sejuk dan tenang.

Kami berangkat pada pagi hari dengan mobil. Perjalanan memakan waktu sekitar empat jam. Sepanjang perjalanan, kami disuguhkan pemandangan sawah hijau dan perbukitan yang indah. Setibanya di desa, udara segar langsung menyambut kami, berbeda sekali dengan udara kota yang penuh polusi.

Nenek menyambut kami dengan senyum hangat di depan rumahnya yang sederhana namun penuh ketenangan. Rumah nenek memiliki pekarangan luas yang dipenuhi berbagai tanaman dan bunga-bunga indah. Aku selalu merasa nyaman dan damai setiap kali berkunjung ke sini.

Hari pertama di rumah nenek, kami langsung menikmati hidangan khas yang dimasak nenek. Ada ayam kampung goreng, sayur lodeh, dan sambal terasi yang pedas namun nikmat. Makan bersama nenek selalu memberikan kehangatan tersendiri, ditambah lagi dengan cerita-cerita masa lalu yang selalu nenek bagikan.

Setiap pagi, aku dan adikku diajak nenek berjalan-jalan ke kebun sayurnya. Kebun nenek sangat luas dan penuh dengan berbagai jenis sayuran, mulai dari cabai, terong, hingga tomat. Nenek mengajarkan kami cara merawat tanaman dengan baik. Kami juga diajak memetik sayuran segar yang akan dijadikan bahan masakan untuk makan siang. Rasanya sangat menyenangkan bisa belajar dan bekerja di kebun bersama nenek.

Di sore hari, kami sering bermain di halaman rumah nenek. Kami bermain layang-layang, bersepeda mengelilingi desa, dan sesekali bermain petak umpet dengan anak-anak tetangga. Suasana desa yang tenang membuat kami merasa bebas dan bahagia. Tidak ada kebisingan kendaraan atau hiruk pikuk kota, hanya suara burung berkicau dan angin yang berhembus sepoi-sepoi.

Salah satu momen yang paling aku tunggu-tunggu adalah malam hari di rumah nenek. Setiap malam, nenek menyalakan lampu minyak dan kami berkumpul di ruang tengah. Nenek bercerita tentang masa kecilnya, tentang perjuangan hidup di masa lalu, dan tentang adat serta tradisi desa yang unik. Cerita nenek selalu menarik dan penuh hikmah. Kami mendengarkan dengan penuh perhatian sambil sesekali bertanya tentang hal-hal yang membuat kami penasaran.

Selain itu, kami juga diajak nenek untuk mengikuti acara-acara desa. Kebetulan, saat itu ada perayaan pesta panen di desa nenek. Kami ikut berpartisipasi dalam acara tersebut, mulai dari membantu persiapan hingga mengikuti arak-arakan keliling desa. Kami juga menikmati berbagai pertunjukan seni tradisional seperti tari-tarian dan wayang kulit. Acara ini memberikan kami kesempatan untuk lebih mengenal budaya dan tradisi desa nenek.

Liburan di rumah nenek tidak lengkap tanpa berkunjung ke sungai yang terletak di pinggir desa. Sungai ini memiliki air yang jernih dan segar. Kami sering pergi ke sana untuk berenang dan bermain air. Nenek biasanya membawa bekal makanan ringan, seperti gorengan dan buah-buahan, yang kami nikmati sambil duduk di pinggir sungai. Suasana di sungai sangat menyegarkan dan menyenangkan.

Selama liburan, kami juga menyempatkan diri untuk membantu nenek dalam kegiatan sehari-hari. Kami membantu nenek memasak, membersihkan rumah, dan merawat kebun. Meskipun terlihat sederhana, kegiatan-kegiatan ini membuat kami merasa lebih dekat dengan nenek dan memberikan rasa senang karena bisa membantu nenek yang sudah mulai lemah karena usia.

Liburan di rumah nenek benar-benar memberikan pengalaman yang berbeda dan berkesan. Suasana desa yang tenang, kehangatan keluarga, serta kegiatan-kegiatan sederhana namun bermakna membuat liburan ini terasa istimewa. Aku merasa sangat bersyukur bisa menghabiskan waktu bersama nenek dan belajar banyak hal dari beliau. Kenangan liburan di rumah nenek akan selalu aku ingat dan kenang sepanjang hidupku.

 

6. Contoh Cerita Liburan ke Kebun Binatang

Petualangan Seru ke Kebun Binatang

gambar kebun binatang

Liburan Sekolah ke Kebun Binatang (Sumber: Okezone Travel)

 

Liburan sekolah kali ini, ayah mengajak kami sekeluarga untuk berkunjung ke Kebun Binatang. Ini adalah kali pertama aku dan adikku berkunjung ke sana, jadi kami sangat antusias dan tidak sabar untuk melihat berbagai macam binatang yang ada di sana.

Kami berangkat dari rumah pada pagi hari. Perjalanan menuju Kebun Binatang memakan waktu sekitar satu jam. Setibanya di sana, kami langsung disambut oleh gerbang besar dengan patung-patung binatang yang megah. Setelah membeli tiket masuk, kami pun masuk ke dalam area kebun binatang.

Langkah pertama kami adalah melihat kandang gajah. Gajah-gajah di sini sangat besar dan mengesankan. Kami melihat mereka makan dan bermain dengan air. Ada juga pertunjukan gajah yang menampilkan keterampilan mereka dalam mengikuti perintah pawang. Aku dan adikku sangat terpesona dengan kecerdasan dan kelincahan gajah-gajah tersebut.

Selanjutnya, kami menuju area primata. Di sini, kami melihat berbagai jenis monyet dan kera, termasuk orangutan dan simpanse. Orangutan yang kami lihat sangat lucu, mereka bergelantungan di dahan pohon dan bermain dengan sesamanya. Ada juga simpanse yang pintar dan mampu melakukan berbagai trik yang menghibur.

Kami juga tidak melewatkan kesempatan untuk mengunjungi kandang singa dan harimau. Melihat singa dari dekat membuat kami terkagum-kagum dengan kekuatan dan keagungan mereka. Harimau yang ada di kandang sebelah juga sangat gagah dan terlihat sangat kuat. Ayah menjelaskan kepada kami tentang habitat asli dan kebiasaan hidup singa dan harimau di alam liar.

Setelah itu, kami berjalan ke area burung. Di sini, kami melihat berbagai jenis burung dari seluruh dunia. Ada burung merak dengan bulu-bulunya yang indah, burung kakaktua yang bisa menirukan suara manusia, dan burung elang yang gagah. Kami juga melihat burung cenderawasih yang terkenal dengan keindahan bulunya.

Di tengah perjalanan, kami berhenti sejenak di area piknik untuk beristirahat dan makan siang. Ibu sudah menyiapkan bekal nasi bungkus lengkap dengan lauk pauknya. Kami makan dengan lahap sambil menikmati suasana kebun binatang yang rindang dan sejuk. Setelah makan siang, kami melanjutkan petualangan kami.

Kami mengunjungi area reptil, di mana kami melihat berbagai jenis ular, kadal, dan buaya. Ada ular piton yang sangat besar dan buaya yang terlihat sangat menakutkan. Kami juga melihat kura-kura raksasa yang bergerak dengan sangat lambat. Aku merasa takjub melihat keanekaragaman hewan reptil yang ada di sini.

Area terakhir yang kami kunjungi adalah akuarium besar yang menampilkan berbagai jenis ikan dan hewan laut. Ada ikan pari yang berenang dengan anggun, ikan hiu yang berputar-putar di dalam tangki, dan berbagai jenis ikan berwarna-warni. Aku sangat senang melihat keindahan dunia bawah laut yang ada di akuarium ini.

Sebelum pulang, kami membeli beberapa souvenir di toko yang ada di dalam kebun binatang. Aku memilih kaos bergambar gajah, sedangkan adikku memilih topi dengan gambar harimau. Kami juga membeli beberapa boneka binatang kecil sebagai kenang-kenangan.

Liburan ke Kebun Binatang ini benar-benar memberikan pengalaman yang menyenangkan dan edukatif. Aku belajar banyak tentang berbagai jenis binatang, habitat mereka, dan cara mereka hidup. Selain itu, kebersamaan dengan keluarga membuat liburan ini semakin berkesan. Aku berharap bisa kembali ke sini suatu hari nanti untuk melihat lebih banyak lagi keajaiban dunia binatang.

 

7. Contoh Cerita Liburan Keluarga ke Bali

Liburan Keluarga ke Pulau Bali

Liburan akhir tahun kali ini, keluarga kami memutuskan untuk mengunjungi Pulau Bali, destinasi wisata yang terkenal dengan keindahan alam dan budayanya. Kami berangkat dari Jakarta dengan pesawat pada pagi hari yang cerah. Setibanya di Bandara Ngurah Rai, kami disambut dengan senyuman hangat dan cuaca tropis yang menyenangkan dan menghangatkan.

Hari pertama, kami langsung menuju hotel yang terletak di daerah Kuta. Hotel kami memiliki pemandangan langsung ke pantai, dengan suara deburan ombak yang terdengar jelas dari balkon kamar. Setelah beristirahat sejenak, kami memulai petualangan dengan berjalan-jalan di sepanjang Pantai Kuta. Pantai ini sangat ramai dengan wisatawan yang berjemur, berselancar, dan bermain pasir. Kami tidak melewatkan kesempatan untuk menikmati es kelapa muda yang menyegarkan di bawah pohon kelapa sambil menikmati pemandangan matahari terbenam yang memukau.

Keesokan harinya, kami memutuskan untuk mengunjungi Pura Tanah Lot, salah satu pura ikonik di Bali yang terletak di atas batu karang di tepi laut. Perjalanan ke Tanah Lot cukup menantang, dengan jalan berkelok-kelok dan pemandangan sawah hijau yang menyejukkan mata. Setibanya di sana, kami terpesona oleh keindahan pura yang tampak megah di atas batu karang, dikelilingi oleh laut biru yang tenang. Kami berjalan kaki mendekati pura saat air laut surut, merasakan angin laut yang sejuk, dan mengambil banyak foto sebagai kenang-kenangan. Pura Tanah Lot benar-benar memberikan suasana yang damai.

Hari ketiga, kami mengunjungi Ubud, sebuah daerah yang terkenal dengan seni dan budayanya. Kami memulai hari dengan mengunjungi Monkey Forest, sebuah hutan lindung yang dihuni oleh ratusan kera. Anak-anak sangat antusias memberi makan kera-kera yang lucu dan lincah. Setelah itu, kami mengunjungi pasar seni Ubud yang penuh dengan kerajinan tangan khas Bali, mulai dari patung kayu, lukisan, hingga perhiasan perak. Kami membeli beberapa oleh-oleh untuk dibawa pulang sebagai kenang-kenangan.

Sore harinya, kami menuju Tegalalang Rice Terrace yang terkenal dengan pemandangan sawah berundak yang hijau dan indah. Kami berjalan menyusuri pematang sawah, menikmati udara segar dan pemandangan yang menakjubkan. Di sini, kami juga mencoba ayunan besar yang tergantung di antara pohon kelapa, memberikan sensasi adrenalin dan pemandangan sawah dari ketinggian yang luar biasa. Ayunan ini menjadi salah satu pengalaman tak terlupakan selama di Bali.

Pada hari terakhir, kami memutuskan untuk bersantai di pantai Nusa Dua. Pantai ini lebih tenang dan bersih dibandingkan Kuta, cocok untuk berenang dan snorkeling. Air laut yang jernih memungkinkan kami melihat keindahan bawah laut dengan berbagai ikan berwarna-warni dan terumbu karang yang mempesona. Kami menghabiskan waktu dengan bermain pasir dan berjemur di bawah sinar matahari tropis. Tidak lupa, kami menikmati makan siang di restoran tepi pantai yang menyajikan hidangan laut segar yang lezat.

Liburan keluarga kami di Bali benar-benar memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Setiap hari penuh dengan petualangan baru, keindahan alam, dan kebersamaan yang hangat. Kami belajar banyak tentang budaya Bali yang kaya, menikmati kuliner khas yang lezat, dan menciptakan kenangan indah yang akan selalu kami kenang. Pulau Bali, dengan segala pesonanya, telah mengajarkan kami untuk menghargai keindahan alam dan pentingnya meluangkan waktu bersama keluarga. Kami pulang dengan hati yang penuh kebahagiaan dan rencana untuk kembali suatu hari nanti.

 

8. Contoh Cerita Liburan Bersama Keluarga ke Dufan

Keceriaan Liburan Bersama Keluarga di Taman Bermain Dunia Fantasi

contoh cerita liburan ke dufan

Jalan-Jalan ke Dufan Bersama Keluarga (Sumber: Detik Travel)

 

Liburan kali ini, ayah dan ibu mengajak aku dan adikku, Rina, untuk berlibur ke taman bermain Dunia Fantasi (Dufan) di Ancol, Jakarta. Kami sangat senang karena sudah lama ingin ke sana dan akhirnya bisa merasakan berbagai wahana seru yang ada di Dufan.

Kami berangkat dari rumah pada pagi hari. Perjalanan ke Ancol cukup lancar, dan setibanya di sana, kami langsung disambut oleh suasana yang meriah dengan banyaknya pengunjung dan berbagai atraksi yang menarik. Setelah membeli tiket masuk, kami langsung masuk ke area taman bermain.

Wahana pertama yang kami coba adalah Turangga-Rangga, atau komidi putar. Aku dan Rina memilih naik kuda-kudaan yang berputar dengan musik yang ceria. Kami tertawa riang dan melambaikan tangan ke arah ayah dan ibu yang mengambil foto kami.

Selanjutnya, kami menuju wahana Halilintar, sebuah roller coaster yang terkenal dengan lintasan yang berkelok-kelok dan kecepatan tinggi. Aku merasa sedikit gugup, tetapi juga sangat bersemangat. Ketika roller coaster mulai melaju, perasaan takutku hilang digantikan oleh sensasi adrenalin yang luar biasa. Aku dan Rina berteriak kencang, dan ketika akhirnya kami sampai di akhir lintasan, kami merasa sangat puas dan ingin mencobanya lagi.

Setelah itu, kami mencoba Bianglala, roda raksasa yang menawarkan pemandangan indah dari atas. Kami bisa melihat seluruh area Dufan dan bahkan laut di kejauhan. Dari atas, kami juga melihat banyak wahana lain yang ingin kami coba. Pemandangan dari atas sangat indah, dan angin sepoi-sepoi membuat kami merasa nyaman.

Kami juga tidak melewatkan kesempatan untuk mencoba wahana Istana Boneka. Di sini, kami naik perahu yang membawa kami berkeliling melihat boneka-boneka dari berbagai negara dengan pakaian tradisional mereka. Lagu-lagu yang ceria dan pemandangan yang penuh warna membuat perjalanan ini sangat menyenangkan dan menghibur.

Menjelang siang, kami berhenti sejenak untuk makan siang. Di dalam area Dufan, terdapat banyak pilihan makanan, dan kami memutuskan untuk makan di salah satu restoran cepat saji. Setelah makan, kami beristirahat sejenak sambil menikmati es krim.

Setelah energi kami pulih, kami melanjutkan petualangan ke wahana Tornado. Wahana ini berputar-putar dengan kecepatan tinggi dan membuat kami merasa seperti terbang di udara. Meskipun agak menakutkan, tetapi sensasinya sangat seru dan kami semua tertawa bahagia setelah mencobanya.

Wahana lain yang tidak kalah seru adalah Hysteria. Di sini, kami duduk di kursi yang kemudian diangkat tinggi ke atas dan dijatuhkan dengan cepat. Sensasi jatuh bebas ini membuat perut kami terasa seperti diaduk-aduk, tetapi sangat menyenangkan.

Kami juga mengunjungi wahana permainan air, Arung Jeram. Di sini, kami naik perahu karet yang melaju di atas arus sungai buatan dengan jeram-jeram kecil. Kami basah terkena cipratan air, tetapi justru itu yang membuat permainan ini sangat menyenangkan, terutama di tengah cuaca yang panas.

Hari semakin sore, tetapi kami masih bersemangat untuk mencoba wahana lainnya. Kami menonton pertunjukan 4D yang menampilkan film pendek dengan efek khusus yang membuat kami merasa seperti benar-benar berada di dalam film tersebut. Pertunjukan ini memberikan pengalaman yang berbeda dan sangat menghibur.

Sebelum pulang, kami menyempatkan diri untuk berjalan-jalan di area taman yang dipenuhi dengan lampu-lampu berwarna-warni. Suasana malam di Dufan sangat indah, dan kami mengambil banyak foto sebagai kenang-kenangan. Kami juga membeli beberapa souvenir di toko yang ada di sana, seperti kaos, topi, dan boneka.

Liburan ke Dunia Fantasi ini benar-benar memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Kami bisa mencoba berbagai wahana seru, menikmati waktu bersama keluarga, dan merasakan kebahagiaan yang tiada tara. Aku merasa sangat bersyukur bisa menghabiskan liburan ini dengan keluarga tercinta dan berharap bisa kembali lagi ke Dufan di lain waktu.

Baca Juga: Kumpulan Contoh Teks Cerita Sejarah Singkat Beserta Struktur & Jenisnya

 

9. Contoh Cerita Liburan ke Kolam Renang

Keseruan Liburan di Kolam Renang Indah Permai

Liburan kali ini, keluargaku memutuskan untuk menghabiskan waktu di kolam renang Indah Permai, salah satu tempat rekreasi favorit di kota kami. Meskipun terletak tidak terlalu jauh dari rumah, kolam renang ini memiliki fasilitas yang lengkap dan suasana yang menyenangkan.

Kami tiba di kolam renang pada pagi hari. Udara masih segar dan kolam renang belum terlalu ramai pengunjung. Kami segera menuju bilik ganti untuk mengganti pakaian renang dan bersiap-siap untuk berenang. Aku dan adikku yang paling tidak sabar, langsung melompat-lompat ke kolam renang yang penuh dengan air yang jernih dan segar.

Kami mulai dengan berenang di kolam renang utama yang luas. Airnya tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas, sempurna untuk berenang sepanjang hari. Aku menyelam ke dalam air dan merasa bersemangat karena terkena sentuhan air yang menyegarkan kulit. Adikku lebih suka bermain di tepi kolam, mengejar bola karet dan bermain air dengan teman-teman sebayanya yang baru ditemuinya di kolam pada saat itu.

Setelah beberapa putaran berenang, kami beristirahat sejenak di tepi kolam. Ayah dan ibu memesan beberapa minuman dingin di kafe kolam renang, sementara kami menikmati camilan yang kami bawa dari rumah. Kami duduk di kursi-kursi yang tersedia di tepi kolam, menikmati sinar matahari pagi yang hangat dan menikmati suasana yang tenang.

Tak lama kemudian, kami kembali ke kolam renang untuk mencoba wahana perosotan air yang tersedia di sana. Ada beberapa jenis perosotan, mulai dari yang tinggi dan curam hingga yang lebih landai untuk anak-anak. Aku dan adikku suka mencoba yang paling curam, sementara ayah dan ibu lebih memilih yang lebih landai. Kami berlomba-lomba turun menggunakan perosotan air dan berteriak senang ketika sudah mencapai kolam di bawahnya.

Kami juga mencoba bermain bola air di kolam yang lebih dangkal. Aku, adikku, dan beberapa anak lainnya berbagi bola dan berusaha untuk menjaga bola tetap berada di atas permukaan air. Permainan ini sangat menyenangkan dan membuat kami tertawa bahagia.

Pada tengah hari, kami kembali beristirahat dan makan siang di area tepi kolam renang. Kami membawa bekal makanan ringan dan sandwich yang sudah disiapkan ibu. Makan di sini terasa lebih nikmat karena kami merasa sangat lapar akibat beraktivitas di kolam renang. Kami duduk di bawah payung besar yang memberikan naungan dari sinar matahari dan berbagi cerita-cerita lucu selama makan siang.

Setelah makan siang, kami kembali ke kolam untuk berenang lagi. Kali ini, kami mencoba berbagai permainan air lainnya, seperti bermain water polo dengan bola plastik, atau sekadar bermain-main dengan seluncuran mini yang ada di tepi kolam. Setiap kali kami berlomba-lomba dalam berenang, suara tawa dan ceria terdengar di sekeliling kolam renang.

Menjelang sore, kami beristirahat sejenak di kursi-kursi di tepi kolam, menikmati kesegaran air minum dingin yang kami beli dari kafe. Kami menikmati waktu bersama, bercerita tentang pengalaman hari ini, dan merencanakan aktivitas apa yang akan kami coba di kolam renang lainnya. Suasana sore yang damai dan tenang membuat liburan ini semakin berkesan.

Sebelum pulang, kami mandi dan berganti pakaian di bilik ganti. Aku merasa sangat puas dan bahagia bisa menghabiskan hari liburan di kolam renang Indah Permai bersama keluargaku. Kami berharap bisa kembali ke sini suatu hari nanti untuk menikmati lagi suasana yang menyenangkan sambil bermain air. Liburan kali ini benar-benar meninggalkan kenangan yang indah dalam hati kami.

 

10. Contoh Cerita Liburan Kenaikan Kelas

Perjalanan Edukasi Seru di Kota Tua

Pada liburan kenaikan kelas kali ini, sekolah kami mengadakan perjalanan edukasi ke Kota Tua, Jakarta. Ini adalah kesempatan pertama bagi kami untuk belajar di luar kelas dan mengenal lebih dekat sejarah serta budaya Indonesia. Kami sangat antusias dan tidak sabar untuk memulai petualangan belajar ini.

Perjalanan dimulai pada pagi hari yang cerah. Kami berkumpul di sekolah dengan seragam pramuka dan tas ransel yang berisi bekal untuk perjalanan. Setelah semua siap, kami naik bus sekolah yang sudah disiapkan untuk mengantar kami ke Kota Tua.

Setibanya di Kota Tua, kami langsung dibagi menjadi beberapa kelompok dengan seorang guru pembimbing. Kelompokku dipandu oleh Pak Budi, guru sejarah yang penuh semangat. Pak Budi memberikan kami peta Kota Tua dan menjelaskan rencana perjalanan hari ini.

Kami memulai perjalanan dengan mengunjungi Museum Fatahillah. Di sini, kami melihat berbagai artefak bersejarah, seperti senjata tradisional, pakaian kuno, dan berbagai benda peninggalan masa lalu. Pak Budi menjelaskan tentang sejarah Jakarta dari masa kolonial Belanda hingga zaman modern, serta peran penting Kota Tua dalam sejarah Indonesia.

Setelah itu, kami berjalan-jalan di sekitar Taman Fatahillah yang indah. Kami melihat bangunan-bangunan tua dengan arsitektur khas Belanda yang masih terawat dengan baik. Kami juga melihat patung-patung dan monumen yang menggambarkan tokoh-tokoh penting dalam sejarah Jakarta.

Kami melanjutkan perjalanan ke Museum Bank Indonesia, di mana kami belajar tentang sejarah uang di Indonesia dan peran bank sentral dalam perekonomian negara. Di sini, kami diperkenalkan dengan berbagai mata uang kuno dan modern, serta proses pencetakan uang yang dilakukan oleh Bank Indonesia.

Selanjutnya, kami mengunjungi Museum Wayang. Di dalam museum ini, kami melihat berbagai jenis wayang kulit, wayang golek, dan wayang klitik yang merupakan bagian dari warisan budaya Indonesia. Kami juga melihat pertunjukan wayang kulit yang diselenggarakan khusus untuk kami, lengkap dengan cerita Ramayana dan Mahabharata yang ditampilkan oleh dalang yang berpengalaman.

Setelah makan siang di salah satu warung kaki lima di sekitar Kota Tua, kami melanjutkan wisata dengan berkeliling Kota Tua dengan menyewa sepeda yang tersedia di sana. Kami memilih warna sepeda sesuai warna favorit kami dan mulai mengayuh sepeda untuk mengelilingi Kota Tua. Kami juga mengambil banyak foto serta membeli souvenir untuk kenang-kenangan.

Kami merasa sangat puas dengan pengalaman belajar yang kami dapatkan di Kota Tua karena kami bisa belajar banyak tentang sejarah, budaya, dan perkembangan Indonesia dari masa ke masa. Liburan kenaikan kelas kali ini tidak hanya mengasah pengetahuan kami, tetapi juga memperdalam rasa cinta kami terhadap tanah air. Kami berharap bisa kembali lagi ke Kota Tua suatu hari nanti.

 

11. Contoh Cerita Liburan Bersama Teman

Petualangan Seru Bersama Teman di Pulau Tidung

Liburan sekolah kali ini, aku dan beberapa teman sekelas memutuskan untuk menghabiskan waktu di Pulau Tidung, salah satu destinasi wisata favorit di Kepulauan Seribu, Jakarta. Kami sangat antusias dan tidak sabar untuk menjelajahi keindahan alam pulau serta menikmati kebersamaan kami sebelum kembali ke rutinitas sekolah yang sibuk.

Kami berangkat dari Jakarta menggunakan kapal pada pagi hari. Perjalanan ke Pulau Tidung memakan waktu sekitar dua jam. Saat kapal berlayar melewati laut yang tenang, kami duduk bersama, bercanda, dan mempersiapkan diri untuk petualangan yang menyenangkan di pulau ini.

Setibanya di Pulau Tidung, kami disambut oleh suasana pantai yang indah dengan air laut yang jernih dan pasir putih yang lembut. Kami langsung menuju penginapan yang sudah kami pesan sebelumnya di tepi pantai. Kami meletakkan barang bawaan dan segera mengganti pakaian untuk bersiap-siap mengeksplorasi pulau.

Pertama-tama, kami menyewa sepeda untuk menjelajahi Pulau Tidung. Kami mengelilingi pulau dengan sepeda, menikmati angin sepoi-sepoi laut, dan menikmati pemandangan alam yang indah di sepanjang perjalanan. Kami berhenti di beberapa spot yang menarik, seperti jembatan cinta yang terkenal di pulau ini, dan mengambil foto bersama sebagai kenang-kenangan.

Setelah puas bersepeda, kami memutuskan untuk snorkeling di perairan sekitar Pulau Tidung. Kami menyewa peralatan snorkeling dan memasuki laut yang jernih untuk melihat keindahan bawah lautnya. Kami melihat terumbu karang yang berwarna-warni dan berbagai jenis ikan yang berenang di sekitar kami. Pengalaman snorkeling ini membuat kami terpesona dengan keindahan alam bawah laut.

Kami kembali ke penginapan untuk makan siang, membawa bekal makanan ringan dan air minum yang kami beli sebelumnya. Kami duduk di tepi pantai, berbagi cerita-cerita lucu tentang pengalaman snorkeling kami, dan menikmati makanan dengan latar belakang ombak yang tenang dan suara burung camar yang riang.

Setelah makan siang, kami melanjutkan petualangan kami dengan menyewa perahu untuk menjelajahi sekitar Pulau Tidung. Kami melihat pulau-pulau kecil di sekitar, menjelajahi gua-gua kecil yang tersembunyi, dan berhenti di beberapa pantai terpencil untuk berenang dan bermain-main di pasir putihnya.

Kami mengakhiri hari dengan menonton matahari terbenam di tepi pantai. Suasana senja yang tenang dan warna-warni langit menjadikan momen ini sangat indah dan berkesan. Kami duduk di tepi pantai, berbicara tentang rencana untuk liburan berikutnya, dan menikmati kebersamaan kami di tengah alam yang damai.

Pulang ke penginapan, kami merasa sangat puas dengan liburan bersama teman di Pulau Tidung. Kami tidak hanya menikmati keindahan alamnya, tetapi juga menikmati momen kebersamaan yang tak terlupakan. Liburan ini tidak hanya menguatkan persahabatan kami, tetapi juga memberi kami kenangan indah yang akan kami kenang sepanjang hidup.

 

12. Contoh Cerita Liburan ke Gunung

Liburan Seru ke Gunung Bromo

gunung bromo

Liburan Seru ke Gunung Bromo (Sumber: Wikipedia)

 

Liburan kali ini, aku dan keluargaku memutuskan untuk berpetualang ke Gunung Bromo. Ini adalah kali pertama kami mendaki gunung bersama-sama. Kami sangat antusias dan tidak sabar untuk menikmati keindahan alam yang ditawarkan Gunung Bromo.

Perjalanan kami dimulai pada Jumat malam. Kami berangkat dari rumah dengan menggunakan mobil. Setelah perjalanan selama beberapa jam, kami tiba di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Kami menginap di sebuah penginapan yang berada dekat dengan pintu masuk taman nasional. Suhu udara di sini sangat dingin, berbeda sekali dengan di kota tempat kami tinggal.

Pukul tiga pagi, kami bangun dan bersiap-siap untuk mendaki. Kami mengenakan pakaian tebal, membawa perbekalan, dan senter. Kami berangkat menuju Penanjakan, tempat terbaik untuk melihat matahari terbit di Gunung Bromo. Setelah mendaki selama sekitar satu jam, kami tiba di puncak Penanjakan. Langit masih gelap, tetapi bintang-bintang terlihat begitu jelas.

Saat fajar mulai menyingsing, kami disuguhkan dengan pemandangan yang luar biasa. Langit berubah warna dari gelap menjadi jingga keemasan. Perlahan-lahan, matahari muncul di ufuk timur, memancarkan sinarnya yang hangat. Dari ketinggian ini, kami juga bisa melihat Gunung Bromo yang berdiri gagah dengan asap yang keluar dari kawahnya. Pemandangan ini benar-benar menakjubkan dan tak terlupakan.

Setelah puas menikmati matahari terbit, kami melanjutkan perjalanan menuju kawah Bromo. Kami harus melewati lautan pasir yang luas. Di sini, kami menyewa kuda untuk membantu perjalanan kami. Perjalanan dengan kuda ini sangat menyenangkan dan menambah pengalaman baru bagi kami.

Setibanya di kaki Gunung Bromo, kami harus mendaki anak tangga untuk mencapai bibir kawah. Meski terasa melelahkan, semangat kami tidak surut. Sesampainya di atas, kami bisa melihat kawah Bromo yang mengeluarkan asap tebal. Suara gemuruh dari dalam kawah terdengar sangat jelas, menambah kesan mistis namun mengagumkan.

Kami beristirahat sejenak sambil menikmati pemandangan di sekitar. Udara di sini sangat segar, jauh dari polusi kota. Kami juga mengambil banyak foto sebagai kenang-kenangan. Setelah itu, kami turun dan kembali ke penginapan.

Di perjalanan pulang, kami mampir ke desa Tengger, sebuah desa tradisional yang terletak di kaki Gunung Bromo. Penduduk desa ini sangat ramah dan menyambut kami dengan hangat. Kami belajar banyak tentang budaya dan tradisi mereka yang unik. Kami juga mencicipi beberapa makanan khas yang lezat.

Liburan ke Gunung Bromo ini memberikan kami banyak pengalaman baru dan kenangan indah. Keindahan alam, tantangan mendaki, serta keramahan penduduk lokal membuat liburan ini sangat berkesan. Aku berharap bisa kembali ke sini suatu hari nanti untuk menjelajahi lebih banyak lagi keajaiban alam yang ditawarkan oleh Gunung Bromo.

Baca Juga: Mengenal Teks Cerita Sejarah: Pengertian, Ciri, Struktur & Contoh

 

13. Contoh Cerita Liburan ke Bukit Teletubbies

Liburan Bersama Teman ke Bukit Teletubbies Malang

Pada liburan akhir pekan yang lalu, Aku dan tiga teman dekat Aku—Ringgana, Stefany, dan Demus—memutuskan untuk pergi berlibur ke Bukit Teletubbies di Malang. Sudah lama kami mendengar tentang keindahan tempat ini dari berbagai sumber, dan akhirnya kami bisa mengatur waktu untuk mengunjunginya.

Kami berangkat dari Solo pada hari Sabtu malam. Suasana perjalanan sangat menyenangkan dengan canda tawa dan obrolan ringan yang membuat waktu berlalu tanpa terasa. Perjalanan memakan waktu sekitar tiga jam, namun kami merasa sangat antusias dan bersemangat. Jalan menuju Bukit Teletubbies sedikit berliku dan menanjak, namun pemandangan alam yang hijau dan segar membuat kami lupa akan rasa lelah.

Setibanya di Bukit Teletubbies, kami disambut dengan pemandangan yang luar biasa. Bukit-bukit hijau yang bergelombang tampak seperti lanskap dari negeri dongeng. Nama “Teletubbies” sendiri diambil dari bentuk bukit yang menyerupai setting acara anak-anak populer, “Teletubbies”. Kami segera turun dari mobil dan mengabadikan momen tersebut dengan berbagai foto. Langit cerah dan udara sejuk menambah keindahan tempat ini.

Setelah puas berfoto di sekitar bukit, kami memutuskan untuk berjalan kaki menyusuri jalan setapak yang ada di sana. Demus, yang paling aktif di antara kami, memimpin jalan sambil terus bercanda dan membuat kami tertawa. Kami melewati beberapa titik pemandangan yang sangat menakjubkan, dari lembah hijau yang dalam hingga pemandangan pegunungan di kejauhan.

Steffany, yang membawa kamera DSLR-nya, terus mengabadikan setiap momen. Dia bahkan mengajari kami beberapa teknik dasar fotografi, seperti bagaimana menangkap cahaya dan sudut yang bagus. Hasil fotonya memang sangat memuaskan dan kami tidak sabar untuk memamerkan foto-foto tersebut di media sosial.

Tidak jauh dari bukit utama, kami menemukan area yang cocok untuk piknik. Ringgana, yang sebelumnya sudah menyiapkan bekal, segera mengeluarkan makanan yang kami bawa. Kami menikmati sandwich, buah-buahan segar, dan jus dingin sambil duduk di atas tikar. Angin sepoi-sepoi yang berhembus membuat suasana semakin nyaman dan menyenangkan. Kami bercakap-cakap tentang berbagai hal, dari kenangan masa sekolah hingga rencana masa depan.

Setelah makan siang, kami melanjutkan petualangan dengan mengeksplorasi lebih banyak area di sekitar bukit. Kami menemukan beberapa spot menarik, seperti pohon besar yang rindang dan batu-batu besar yang cocok untuk dijadikan tempat duduk. Kami menghabiskan waktu bermain permainan sederhana, seperti tebak-tebakan dan permainan kartu. Suasana sangat hangat dan penuh tawa, membuat kami semakin dekat satu sama lain.

Ketika matahari mulai terbenam, kami memutuskan untuk kembali ke titik awal. Langit berubah menjadi oranye keemasan, menciptakan pemandangan senja yang menakjubkan. Kami duduk di atas bukit, menyaksikan matahari perlahan-lahan tenggelam di balik pegunungan. Momen ini terasa sangat magis dan kami semua terdiam menikmati keindahannya.

Perjalanan pulang terasa sedikit hening namun penuh dengan refleksi. Masing-masing dari kami tenggelam dalam pikirannya, mengenang momen-momen indah yang baru saja kami alami. Setibanya di rumah, kami saling mengucapkan selamat tinggal dengan perasaan puas dan bahagia.

Liburan ke Bukit Teletubbies Malang bersama teman-teman benar-benar memberikan pengalaman yang luar biasa. Keindahan alam, tawa, dan kebersamaan yang kami rasakan menjadi kenangan indah yang akan selalu kami ingat. Kami berjanji untuk melakukan lebih banyak perjalanan seperti ini di masa depan, menjelajahi keindahan alam sembari mempererat tali persahabatan kami.

 

14. Contoh Cerita Liburan ke Luar Negeri

Petualangan Tak Terlupakan ke Tembok Besar China

tembok besar cina

Gambar Tembok Besar Cina (Sumber: Kompas.com)

 

Liburan sekolah tahun ini sungguh spesial bagi kami. Sekolah kami mengadakan perjalanan studi ke Tembok Besar China, salah satu keajaiban dunia yang telah lama menjadi impian banyak orang untuk dikunjungi. Bersama dengan teman-teman sekelas dan guru-guru, kami berangkat dari Jakarta menuju Beijing dengan semangat dan antusiasme yang tinggi.

Penerbangan kami memakan waktu sekitar tujuh jam. Setibanya di Beijing, kami disambut oleh udara musim semi yang sejuk. Hari pertama di Beijing, kami menginap di sebuah hotel di pusat kota, dekat dengan berbagai tempat wisata terkenal. Namun, highlight dari perjalanan ini tentunya adalah kunjungan ke Tembok Besar China yang dijadwalkan pada hari kedua.

Pagi-pagi sekali, kami berkumpul di loby hotel, bersiap dengan pakaian hangat dan sepatu yang nyaman untuk pendakian. Setelah sarapan, kami menaiki bus yang membawa kami menuju bagian Tembok Besar di Badaling, sekitar 70 kilometer dari pusat kota Beijing. Perjalanan ini memberikan kami pemandangan pegunungan yang indah dan desa-desa tradisional yang masih asri.

Setibanya di Badaling, kami tak bisa menahan rasa kagum melihat keagungan Tembok Besar yang menjulang tinggi dan memanjang sejauh mata memandang. Tembok ini begitu megah, berdiri kokoh di atas bukit-bukit dan berkelok mengikuti kontur alam. Kami diberi waktu untuk menjelajahi dan menikmati pemandangan dari atas tembok. Perjalanan mendaki tangga yang curam dan berkelok memberikan tantangan tersendiri, namun semua kelelahan itu terbayar lunas saat kami mencapai puncak dan melihat pemandangan spektakuler di sekeliling kami.

Sepanjang perjalanan di atas tembok, kami juga mendapatkan penjelasan dari pemandu wisata tentang sejarah dan pentingnya Tembok Besar ini. Tembok yang dibangun selama beberapa dinasti ini berfungsi sebagai benteng pertahanan dari serangan musuh dan sebagai jalur komunikasi. Dengan panjang lebih dari 13.000 mil, Tembok Besar ini merupakan simbol dari kerja keras dan ketekunan bangsa China.

Selain menikmati keindahan dan keagungan Tembok Besar, kami juga berkesempatan untuk belajar tentang kebudayaan China. Di sekitar area Badaling, terdapat beberapa toko souvenir dan pusat informasi yang menyediakan berbagai barang antik dan replika sejarah. Aku membeli beberapa souvenir sebagai kenang-kenangan, termasuk replika mini Tembok Besar dan topi khas China.

Setelah beberapa jam menjelajahi Tembok Besar, kami makan siang di restoran lokal yang menyajikan masakan khas China. Kami mencoba berbagai hidangan seperti Peking duck, dumpling, dan mie khas China yang lezat. Ini merupakan pengalaman kuliner yang sangat berbeda dan menyenangkan.

Perjalanan kembali ke Beijing pada sore hari diisi dengan canda tawa dan cerita seru bersama teman-teman. Kami merasa sangat beruntung bisa mendapatkan pengalaman berharga ini. Setibanya di hotel, kami beristirahat sejenak sebelum melanjutkan kegiatan malam yang lebih santai, seperti berjalan-jalan di sekitar hotel dan berbelanja di pasar malam.

Liburan sekolah kali ini tidak hanya memberikan kami pengetahuan baru dan pengalaman budaya yang kaya, tetapi juga mempererat hubungan pertemanan kami. Setiap momen di Tembok Besar China meninggalkan kesan mendalam yang akan selalu kami kenang. Perjalanan ini mengajarkan kami banyak hal tentang sejarah, budaya, dan betapa luas dan indahnya dunia di luar sana.

Tembok Besar China kini bukan lagi sekadar gambar di buku pelajaran, tetapi telah menjadi bagian dari cerita hidup kami. Kami berharap, di masa depan, bisa mengunjungi lebih banyak tempat bersejarah lainnya dan terus belajar dari keajaiban dunia yang luar biasa.

 

15. Contoh Cerita Liburan dalam Bahasa Inggris 

A Memorable Holiday Trip to Bali

Last summer, my family and I embarked on a memorable holiday trip to Bali, Indonesia. It was a much-awaited vacation that we had been planning for months. Bali, known for its stunning beaches, rich culture, and warm hospitality, promised us an unforgettable experience.

We started our journey early in the morning, boarding a flight from Jakarta to Denpasar. As we descended into Bali, I could already see the lush green landscapes and the sparkling blue waters from the airplane window. The excitement among us was palpable.

Upon arrival, we were greeted by our guide who took us to our resort in Ubud, nestled amidst rice paddies and lush forests. The resort itself was a sanctuary of peace and tranquility, with traditional Balinese architecture and friendly staff welcoming us with refreshing drinks.

Our first day was spent exploring Ubud’s cultural attractions. We visited the Sacred Monkey Forest Sanctuary, where cheeky macaques roamed freely among ancient temples and towering trees. It was both thrilling and serene to witness these monkeys in their natural habitat.

The next day, we ventured to the famous Tegallalang Rice Terraces. The emerald-green rice fields cascaded down the hillsides, creating a picturesque landscape that seemed straight out of a postcard. We hiked through the terraces, marveling at the ingenuity of Balinese farmers and soaking in the breathtaking views.

No trip to Bali is complete without experiencing its beaches. We spent a day at Kuta Beach, where the golden sands and rolling waves beckoned us to swim and surf. The sunset at Kuta Beach was mesmerizing, painting the sky in hues of orange and pink as we strolled along the shore.

Another highlight of our trip was a visit to Uluwatu Temple, perched on a cliff overlooking the Indian Ocean. We watched the traditional Kecak dance performance against the backdrop of the setting sun, the rhythmic chanting and dramatic storyline leaving us spellbound.

Throughout our stay, we indulged in delicious Balinese cuisine, from spicy satay skewers to fragrant nasi goreng, served with a side of sambal matah. Each meal was a culinary delight, showcasing the flavors and spices that define Indonesian cuisine.

As our holiday drew to a close, we reflected on the wonderful memories we had created in Bali. From cultural immersion to beach relaxation, every moment had been filled with joy and discovery. Bali had indeed exceeded our expectations, leaving us longing to return and explore more of its beauty and charm.

Our journey back to Jakarta was filled with nostalgia and gratitude for the unforgettable experiences we had shared as a family in Bali. It was a holiday that not only rejuvenated our spirits but also strengthened our bond with each other. Bali will always hold a special place in our hearts as the destination where dreams of a perfect vacation came true.

Demikian contoh teks cerita liburan sekolah dengan berbagai tema yang bisa kamu jadikan referensi. Setiap cerita liburan dapat memberikan pengalaman dan kenangan tersendiri yang bisa kita ceritakan kembali kepada teman sebaya. Nah, kalau kamu sendiri gimana? Liburan sekolah kali ini kamu berlibur kemana, nih? 

Semoga contoh-contoh cerita liburan di atas dapat memberikan inspirasi bagi kamu dan keluargamu untuk merencanakan liburan berikutnya, ya! Setelah liburan usai, jangan lupa untuk kembali belajar bersama Ruangguru!

CTA ruangbelajar

Referensi:

https://kumparan.com/berita-hari-ini/6-contoh-cerita-liburan-sekolah-yang-bisa-dijadikan-referensi-21tDfbndstd (Diakses pada 2 Juli 2024)

https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20240102161920-569-1044420/kumpulan-contoh-cerita-libur-sekolah-di-rumah-saja (Diakses pada 2 Juli 2024)

https://www.inews.id/news/nasional/10-contoh-cerita-pengalaman-liburan-sekolah-menyenangkan-bisa-jadi-referensi-mengerjakan-tugas (Diakses pada 2 Juli 2024)

Sumber Gambar:

https://www.kompas.com/stori/read/2022/06/09/100000079/fungsi-tembok-besar-china-di-masa-lalu-dan-masa-kini (Diakses pada 16 Juli 2024)

https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Bromo (Diakses pada 16 Juli 2024)

https://travel.detik.com/domestic-destination/d-7090674/harga-tiket-masuk-dufan-2023-dan-cara-membelinya (Diakses pada 16 Juli 2024)

https://travel.okezone.com/read/2019/07/04/406/2074694/ditargetkan-jadi-tempat-wisata-kebun-binatang-wajib-sertifikasi-tahun-depan?page=all (Diakses pada 16 Juli 2024)

https://travel.kompas.com/read/2021/06/26/193100527/pantai-parangtritis-tutup-masih-banyak-wisatawan-yang-kecele (Diakses pada 16 Juli 2024)

Kenya Swawikanti