Mengenal Jenis-Jenis Protista Mirip Jamur (Fungi) | Biologi Kelas 10
Pada artikel kali ini, kamu akan mempelajari tentang jenis-jenis protista mirip jamur (fungi), ciri-ciri yang dimiliki, habitat, cara reproduksi, hingga contohnya. Yuk, baca sampai selesai!
—
Halo, semua! Akhirnya sampai juga pada pembahasan terakhir kita nih, tentang pengklasifikasian kingdom protista. Jika pada pembahasan sebelumnya kita telah membahas tentang jenis-jenis protista mirip hewan dan protista mirip tumbuhan, maka pada pembahasan kali ini, kita akan membahas tentang subkingdom protista yang terakhir, yaitu protista mirip jamur. Hmm, kira-kira apa saja ya jenis-jenis dari subkingdom protista yang terakhir ini? Kalau begitu, langsung saja yuk kita scroll-scroll artikelnya!
Protista mirip jamur adalah protista heterotrof yang memperoleh makanan dari organisme lain dengan cara menguraikan atau menelan makanannya. Protista mirip jamur tidak dimasukkan dalam kelompok jamur sesungguhnya karena memiliki struktur tubuh, cara reproduksi, dan siklus hidup yang berbeda dari jamur sesungguhnya.
Ingat, ya! Protista mirip jamur bukan merupakan jamur sejati, akan tetapi, protista jenis ini memiliki karakteristik yang memang menyerupai jamur sejati. Kelompok protista mirip jamur ini tergolong organisme eukariotik dan bersifat heterotrof, mereka hidup sebagai parasit atau pengurai dan punya struktur penghasil spora atau sporangium. Beberapa dari protista mirip jamur berukuran kecil dan hidup di lingkungan yang lembab atau basah.
Selanjutnya, macam-macam jamur protista dikelompokkan dalam 3 filum (kelas), yaitu jamur lendir plasmodial (Myxomycota), jamur lendir seluler (Acrasiomycota), dan jamur air (Oomycota).
Myxomycota (Jamur Lendir Plasmodial)
Myxomycota disebut dengan jamur lendir karena memiliki protoplasma tanpa dinding sel. Myxomycota adalah kelompok jenis jamur lendir yang berwarna kuning karena memiliki pigmen berwarna kuning atau oranye. Myxomycota bersifat heterotrof, memiliki bentuk tubuh seperti lendir (plasmodium), dan dapat bergerak-gerak seperti amoeba.
Habitat Myxomycota
Myxomycota dapat hidup di tempat yang lembab dan basah seperti hutan basah atau sampah yang basah. Kelompok ini juga dapat ditemui di batang kayu yang busuk, lho!
Reproduksi Myxomycota
Reproduksi myxomycota dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara generatif dan vegetatif. Pada reproduksi secara generatif, akan melibatkan peleburan sel gamet dengan cara singami. Singami adalah peleburan dua buah sel gamet yang memiliki ukuran dan bentuk yang sama tetapi memiliki jenis yang berbeda. Peleburan ini kemudian diikuti dengan peleburan inti yang menghasilkan zigot diploid.
Sedangkan, pada reproduksi secara vegetatif dilakukan dengan spora yang nantinya akan membentuk sel gamet. Spora sendiri adalah satu atau beberapa sel yang bisa berupa sel haploid atau diploid yang dibungkus oleh lapisan pelindung.
Contoh Myxomycota
Contoh myxomycota antara lain Physarum polycephalum dan Dictyostelium discoideum yang keduanya berfungsi sebagai pengurai sampah organik serta pemakan bakteri.
Physarum polycephalum yang hidup di sebatang kayu yang busuk (Sumber: en.wikipedia.org)
Baca juga: Mengenal 5 Macam Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
Acrasiomycota (Jamur Lendir Seluler)
Acrasiomycota adalah jamur lendir seluler yang hidup bebas dan amoeboid (berbentuk menyerupai amoeba), serta memiliki inti bersekat. Jamur kelompok ini memiliki tahapan (fase) makan yang berupa sel-sel yang hidup soliter, tetapi setelah makanannya habis sel-sel tersebut membentuk agregat (koloni) dalam suatu unit.
Habitat Acrasiomycota
Habitat acrasiomycota di tempat-tempat yang mengandung kotoran dan di tumbuhan-tumbuhan yang sudah membusuk.
Reproduksi Acrasiomycota
Reproduksi acrasiomycota dilakukan secara generatif (seksual) dengan singami sel ameboid dan secara vegetatif (aseksual) dengan membentuk tubuh buah (fruiting body).
Contoh Acrasiomycota
Contoh acrasiomycota antara lain Dictyostelium discoideum yang banyak ditemukan di lantai hutan dan menjadi model organisme untuk dipelajari genetika dan biologi molekulernya. Lalu, ada juga Polysphondylium sp. yang bisa membentuk mikrosista, serta Fonticula alba yang tubuh buahnya seperti gunung berapi.
Dictyostelium discoideum (Sumber: wikimedia.org)
Oomycota (Jamur Air)
Oomycota disebut sebagai jamur air karena memang kebanyakan habitat dari spesies jamur air adalah di air, tapi tidak semuanya hidup di air, ya. Oomycota memiliki bentuk yang berbeda dari jamur lendir karena tubuhnya tersusun atas hifa yang tidak bersekat dan punya ciri utama yaitu dinding selnya terbuat dari selulosa.
Habitat Oomycota
Habitat oomycota berada di dalam air, baik itu perairan tawar, kolam, danau, serta di tempat-tempat yang lembab.
Reproduksi Oomycota
Reproduksi oomycota dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara aseksual atau seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan cara membentuk spora yang disebut dengan zoospora. Sedangkan, reproduksi seksual dilakukan dengan cara pembentukan gamet yang kemudian akan berubah menjadi zigot. Nantinya, zigot ini akan membentuk oospora dan akan berkembang menjadi oomycota dewasa.
Contoh Oomycota
Contoh oomycota antara lain Saprolegnia yang bersifat saprofit atau menyerap makanan pada hewan yang sudah mati, Phytophthora infestans yang merupakan parasit pada tanaman kentang, serta Phytophthora nicotianae yaitu parasit pada tanaman tembakau.
Saprolegnia (bercak yang berwarna putih) yang hidup pada ikan (Sumber: abdn.ac.uk)
Itu tadi pembahasan kita tentang jenis-jenis protista mirip jamur (fungi). Nah, dengan terbitnya artikel ini, maka, lengkap sudah pembahasan kita tentang pengklasifikasian pada kingdom protista, ya! Sekarang kamu jadi tahu deh, tentang jenis-jenis dari masing-masing subkingdom protista. Oh iya, kalau kamu masih kurang paham dengan materi ini, kamu bisa gabung di ruangbelajar, lho. Di sana kamu akan belajar melalui video animasi yang menarik dengan para Master Teacher yang asik. Ayo, buruan gabung!
Referensi:
Irnaningtyas. (2016). Biologi untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sumber Foto:
Foto ‘Physarum polycephalum yang hidup di sebatang kayu yang busuk’ [daring], Tautan: https://en.wikipedia.org/wiki/Physarum_polycephalum
Foto ‘Saprolegnia (bercak yang berwarna putih) yang hidup pada ikan’ [daring], Tautan: https://www.abdn.ac.uk/sfirc/research/vaccine-development/parafishcontrol-saprolegnia/
Foto ‘Dictyostelium discoideum‘ [daring], Tautan: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Dictyostelium_discoideum_fb_2.jpg
Artikel ini telah diperbarui pada 10 November 2021.