Lumut (Bryophyta): Pengertian, Ciri-Ciri, Manfaat & Klasifikasinya | Biologi Kelas 10
Kira-kira apa ya manfaat lumut bagi kehidupan? Lalu, seperti apa sih ciri-ciri lumut itu? Yuk, kita bahas secara rinci berdasarkan klasifikasinya di artikel Biologi kelas 10 ini!
—
Apa yang kamu bayangkan jika lewat di sebuah rumah kosong yang sudah bertahun-tahun tidak dihuni? Yup! Kotor dan banyak tumbuhan liar yang tumbuh di sekitarnya! Lengkap sudah kesan seram dari rumah tersebut. Tapi, kenapa ya, tanaman liar bisa tumbuh di rumah atau bangunan kosong? Padahal kan, nggak ada yang menanam dan menyiramnya? Jawabannya adalah karena lumut!
Eh, maksudnya gimana kak? Tanaman liar tadi berasal dari lumut? Bukan… bukan gitu. Yuk, kita bahas tentang lumut secara lebih lengkap di sini ya.
Pengertian Lumut
Lumut adalah tanaman yang pertama kali bisa tumbuh di tempat yang lembab dan tidak. Ini karena spora lumut sifatnya ringan, sehingga mudah terbawa angin, untuk kemudian berkecambah menjadi tumbuhan lumut dewasa di tempat yang lembab.
Nah, tumbuhan lumut itu punya kemampuan untuk melunakkan tanah dan bebatuan, sehingga keberadaan lumut bisa menyebabkan tersedia cukup nutrisi untuk tanaman lain bisa tumbuh dan berkembang. Ini nih, alasan kenapa lumut disebut sebagai vegetasi perintis, atau tanaman pelopor bagi tanaman lain untuk tumbuh. Keren kan?
Lumut sendiri merupakan tumbuhan yang ukurannya kecil, jadi umumnya belum bisa dibedakan antara akar, batang, dan daunnya secara jelas.
Baca Juga: Mengenal Tumbuhan Paku: Daur Hidup, Klasifikasi, dan Jenisnya
Ciri-Ciri Lumut secara Umum
Nah, sebelum kita masuk ke pembahasan ciri-ciri dan manfaat lumut berdasarkan klasifikasinya, sekarang kita bahas ciri-ciri lumut secara umum terlebih dahulu, ya!
Secara umum, lumut memiliki lima ciri yang harus kamu ketahui, yakni:
- Belum bisa dibedakan antara akar, batang, dan daunnya.
- Akarnya berupa akar semu (rhizoid).
- Tidak punya berkas pembuluh (xilem dan floem).
- Mengalami metagenesis (pergiliran keturunan) antara fase gametofit (fase penghasil gamet) dan fase sporofit (fase penghasil spora).
- Pada saat fase gametofit, lumut dapat membentuk gametangia (struktur penghasil gamet) berupa anteridium yang menghasilkan gamet jantan (spermatozoid), serta arkegonium yang menghasilkan gamet betina (ovum).
Klasifikasi Lumut
Setelah tahu ciri-ciri lumut secara umum, kita bahas ciri-ciri dan manfaat lumut bagi kehidupan berdasarkan klasifikasinya, yuk! Lumut sendiri diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yakni lumut hati (hepaticopsida), lumut tanduk (anthocerotopsida), dan lumut daun (bryopsida).
1. Lumut Hati (Hepaticopsida)
Lumut ini bukan lumut yang tumbuh di dalam hati ya. Eaaaaaa….
a. Pengertian Lumut Hati (Hepaticopsida)
Hepaticopsida atau lumut hati adalah lumut dengan bentuk tubuh lembaran dan pipih. Lumut ini umumnya bertahan hidup dengan menempel pada substrat, salah satunya berupa bebatuan, dengan bantuan rhizoid-nya. Oh iya, lumut hati ini biasa ditemukan di habitat yang lembab seperti hutan hujan tropis dan permukaan sungai atau danau.
b. Ciri-Ciri Lumut Hati (Hepaticopsida)
Ada pun ciri-ciri lumut hati ialah:
- Bentuk tubuh atau gametofitnya, umumnya berupa lembaran pipih, maupun berlobus.
- Banyak ditemukan di tempat lembab, seperti hutan hujan tropis.
- Gametangia atau struktur penghasil gametnya berbentuk seperti payung.
- Sporofitnya terletak menggantung pada gametofit betina.
c. Manfaat Lumut Hati (Hepaticopsida)
Lumut hati ini diketahui berpotensi untuk dimanfaatkan di dunia kesehatan. Bukan mengobati galau lho ya, hehe. Tapi, lumut hati ini diduga bermanfaat untuk mengobati penyakit hepatitis C karena mengandung senyawa antivirus. Selain itu, beberapa lumut hati juga diketahui mengandung senyawa antibakteri, antifungi bahkan senyawa lain yang bisa mematikan sel kanker. Tapi, penelitiannya masih dikaji lebih jauh, ya. Tertarik buat ikut meneliti nggak, nih?
2. Lumut Tanduk (Anthocerotopsida)
Coba kamu perhatikan selokan di lingkungan sekitar kamu! Ada lumutnya, nggak? Awas ngeliatnya jangan terlalu dekat, nanti kamu nyebur ke dalam selokan, lho! Nah kalau ada lumutnya, biasanya lumut yang hidup di situ merupakan lumut tanduk, teman-teman.
a. Pengertian Lulut Tanduk (Anthocerotopsida)
Lumut tanduk adalah jenis lumut yang hanya memiliki satu buah kloroplas pada tiap selnya, dan punya talus sederhana. Tumbuhan ini biasanya hidup melekat di atas tanah dengan perantara rizoidnya.
Nah, lumut tanduk sebenarnya tidak jauh berbeda dari lumut hati. Perbedaannya hanya dari bentuk sprofitnya. Luhut tanduk punya sporofit berbentuk kampus memanjang dengan hamparan gametofir seperti karpet.
b. Ciri-Ciri Lumut Tanduk (Anthocerotopsida)
Ada pun ciri-ciri lumut tanduk (anthocerotopsida) antara lain:
- Bentuk tubuh atau gametofitnya, umumnya seperti lembaran.
- Habitatnya di daerah dengan kelembaban yang tinggi.
- Sporofitnya tumbuh menjulang pada gametofit, berbentuk kapsul memanjang seperti tanduk, oleh karena itu dinamakan lumut tanduk.
- Memiliki kapsul spora yang membukanya tidak bersamaan, tapi dimulai dari bagian atas sporofit sampai ke bagian bawah.
c. Manfaat Lumut Tanduk (Anthocerotopsida)
Nah, lumut tanduk ini juga punya beberapa manfaat, lho. Salah satunya adalah untuk melindungi benih ikan. Oleh karena itu, lumut tanduk ini biasanya ikut ditambahkan di bagian dasar akuarium. Selain itu, lumut tanduk juga umumnya merupakan tumbuhan pertama yang hidup di suatu lingkungan lembab karena mereka memiliki kemampuan untuk bersimbiosis dengan sianobakteri pengikat nitrogen.
Baca Juga: Macam-Macam Protista Mirip Tumbuhan beserta Ciri-Cirinya
3. Lumut Daun (Bryopsida)
Jenis lumut yang terakhir yaitu lumut daun. Nah, apa ya bedanya antara lumut daun dengan lumut hati dan lumut tanduk?
a. Pengertian Lumut Daun (Bryopsida)
Lumut daun adalah jenis lumut yang punya bagian-bagian utama tumbuhan yang lengkap, seperti akar, batang, dan daun. Oleh karena itu, lumut daun disebut sebagai lumut sejati. Lumut daun melekat di bagian akar pada tempat tumbuhnya. Bentuknya berupa lembaran spiral dan berwarna hijau muda.
Lumut daun tumbuh pada permukaan tanah yang lembab, batang pohon, hingga bebatuan yang lembab. Oleh karena itu, kalau kamu berjalan di atas permukaan tanah yang lembab dan banyak lumutnya, jadinya licin, kan? Hati-hati ya, biar nggak jatuh!
b. Ciri-Ciri Lumut Daun (Bryopsida)
Ada pun ciri-ciri lumut daun antara lain:
- Gametofitnya memiliki akar rhizoid, dengan struktur ‘daun’ yang melekat langsung pada batang.
- Sporofit umumnya tumbuh menumpang pada gametofit, berbentuk tegak dengan tangkai dan kapsul di bagian atasnya.
- Sporofit berwarna hijau ketika muda, tapi akan berubah warna kecoklatan ketika sudah matang dan siap mengeluarkan spora.
- Beberapa anggotanya memiliki kutikula di bagian ‘daun’ yang dapat mencegah hilangnya air.
c. Manfaat Lumut Daun (Bryopsida)
Nah, lumut daun ini memiliki manfaat yang penting banget untuk menjaga keseimbangan ekosistem kita. Salah satunya, karena lumut daun bisa berperan buat menangkap dan ‘menyimpan’ karbondioksida, atau istilahnya carbon sequestration, sehingga bisa meminimalisir pemanasan global. Selain itu, lumut daun juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar, lho! Wah, keren banget ya!
Itu tadi penjelasan tentang pengertian, ciri-ciri, dan manfaat lumut berdasarkan klasifikasinya. Gimana, teman-teman? Penjelasannya sudah bisa kamu pahami belum? Kalau masih bingung, coba cek di ruangbelajar, deh! Di sana penjelasannya lebih lengkap dan detail, lho. Ditambah lagi ada video animasinya yang bikin belajar kamu jadi nggak membosankan. Tonton sekarang, yuk!
Sumber Gambar:
Gambar ‘Lumut Hati’ [Daring]. Tautan: https://en.wikipedia.org/wiki/File:Lunularia_cruciata.jpg (Diakses: 29 Desember 2021)
Gambar ‘Lumut Tanduk [Daring]. Tautan: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Anthoceros_sp.jpg (Diakses: 29 Desember 2021)
Gambar ‘Lumut Daun’ [Daring]. Tautan: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/d6/Aulacomnium_palustre.jpeg (Diakses: 29 Desember 2021)