Belajar Teori Pembentukan Jagat Raya dari Film | Geografi Kelas 10
Artikel ini membahas mengenai teori pembentukan jagat raya dan anggapan pusat jagat raya.
—
“A long time ago in a galaxy far, far away….”
Hayoo.. Bagi yang familiar sama kalimat ini, pasti kenal banget deh asalnya dari mana. Tapi, bagi yang nggak tahu, kalimat ikonik ini berasal dari opening film Star Wars. Ceritanya tentang perang luar angkasa pada sebuah galaksi di jagat raya.
Nah, di luar angkasa itu, pasti banyak sekali benda angkasa seperti galaksi, planet-planet, matahari, asteroid dan yang lainnya. Tahu kan benda-benda angkasa itu ada di mana? Betul sekali. Di jagat raya.
Film Star Wars (sumber: itl.cat)
Apa sih yang dimaksud dengan jagat raya itu?
Jagat raya merupakan alam semesta yang sangat luas dan tidak terukur. Terdiri atas berjuta benda angkasa dan kabut gas (kelompok nebula) yang kemudian tersusun menjadi gugusan bintang.
Bukannya itu tata surya, ya? Nah, memang agak-agak mirip. Tapi sebetulnya tata surya itu sekumpulan benda langit yang isinya ada sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat sama gaya gravitasinya, kayak planet. Jadi, jagat raya itu lebih besar daripada tata surya.
Baca juga: Selain Big Bang, Ini 6 Teori Pembentukan Tata Surya Lainnya
Tapi, pernah terlintas nggak di pikiranmu bagaimana jagat raya terjadi? Nah, ada beberapa teori yang menjelaskan tentang asal usul jagat raya. Simak penjelasan berikut yuk!
Film Interstellar (Sumber: popmovee.com)
Kamu pernah nonton film Interstellar nggak? Kalau pernah, ada satu adegan yang mungkin kamu ingat, yaitu adegan yang menjelaskan tentang lubang cacing. Pada adegan ini, karakter Rom menjelaskan kepada Cooper bahwa Galaksi Bimasakti dengan galaksi yang mereka tuju berjarak sangat jauh, sehingga mereka membutuhkan sesuatu yang dapat dapat memperpendek jarak, yaitu lubang cacing tadi.
Nah, di film ini kan dibilang kalau galaksi Bimasakti dengan galaksi yang para astronot ini tuju jaraknya jauh. Pada kenyataannya galaksi-galaksi yang ada di luar angkasa akan bergerak semakin menjauh satu sama lain. Kok bisa, ya?
Supaya kamu bisa tahu kenapa, coba deh praktekin hal ini:
Ambillah sebuah balon tiup. Buatlah titik-titik menggunakan spidol warna sebelum kamu meniupnya. Lalu, tiup balon tersebut hingga mengembang. Nah, perhatikan deh masing-masing titik tadi. Pas tiup balon itu, titik-titiknya jadi berjauhan, kan? Itulah gambaran teori jagat raya yang mengembang ini.
Film The Theory of Everything (Sumber: amazon.com)
Nah, kalo kamu pernah nonton film The Theory of Everything, kamu mungkin kenal sama teori yang satu ini dan tokoh yang terlibat dengan teori tersebut. Yap, Stephen Hawking dan teori Big Bang. Tapi gengs, jangan salah paham, yang mencetus teori ini bukan Hawking, lho. Melainkan George Lemaître.
Teori Big Bang dicetus oleh George Lemaître pada tahun 1927. Ia mengemukakan bahwa jagat raya pada awalnya berbentuk massa yang tunggal, dengan bentuk yang padat. Massa tunggal itu bersuhu tinggi dan berenergi sangat besar. Akibatnya, massa tersebut meledak dan membuat serpihan-serpihan yang menjadi galaksi-galaksi, bintang-bintang, dan benda angkasa lainnya.
Lalu, kenapa Stephen Hawking terlibat pada teori Big Bang ini? Saat Lemaître mengemukakan teorinya, ia belum menyempurnakan rumus teori tersebut, sehingga belum dipercaya oleh semua astronom. Bertahun-tahun kemudian, Hawking menyempurnakan rumus tersebut dan menjadi salah satu pendukung teorinya.
Film Dead of Night (sumber: imdb.com)
Gengs, mau tau sesuatu yang keren lagi nggak? Ternyata, ada ilmuwan yang membuat teori tentang jagat raya karena terinspirasi dari film, lho! Dulu, Fred Hoyle menonton film Dead of Night. Film yang ia tonton itu memiliki plot cerita yang konstan (tidak berubah) dan tidak ada awal dan akhir. Hal tersebut kemudian menginspirasinya mengemukakan teori tentang permulaan jagat raya.
Plot cerita yang konstan itu kayak gimana sih?
Pada film itu, plot ceritanya bersifat konstan dan membuat loop (siklus yang tak berujung). Kemudian dia mikir, “Apa jangan-jangan jagat raya ini memiliki kondisi yang tidak pernah berubah?” Akhirnya tercetuslah teori keadaan tetap, bahwa jagat raya tidak ada awal dan akhir, keadaannya akan selalu konstan.
Keren, ya bisa mencetus teori dengan belajar dari film! Makanya, kalo kamu mau jadi ilmuwan, banyak-banyak nonton film! Hahahahah. Jadi sudah terbayang, kan gimana jagat raya ini terbentuk? Tapi pernah kebayang nggak sih, apa kira-kira yang jadi pusat jagat raya ini? Untuk menjawabnya, coba perhatikan gambar berikut.
Bagaimana? Seru kan belajarnya? Kamu bisa menambah pengetahuanmu tidak hanya di kelas saja, tapi ketika kamu menonton film. Kamu jadi tahu bahwa ada teori-teori terbentuknya jagat raya, diantaranya ada teori jagat raya mengembang, teori Big Bang dan teori keadaan tetap. Selain itu, terdapat juga anggapan-anggapan tentang antroposentris, geosentris dan heliosentris yang menjelaskan tentang pusat jagat raya.
Masih mau belajar dengan cara yang menyenangkan? ruangbelajar jawabannya! Di sana ada ribuan video animasi pembelajaran yang menyenangkan, sehingga caramu mendapatkan pengetahuan tidak akan membosankan. So, tunggu apalagi, ayo gabung sekarang juga!