Apa Saja Unsur-Unsur Ekstrinsik Cerpen? | Bahasa Indonesia Kelas 9
Artikel Bahasa Indonesia kelas 9 kali ini akan membahas tentang pengertian dan macam-macam unsur ekstrinsik dalam cerita pendek. Penasaran apa saja unsur-unsur ekstrinsik cerpen tersebut? Simak penjelasannya dalam artikel ini.
—
Sebelumnya, kita sudah belajar mengenai macam-macam unsur intrinsik cerpen, ya. Nah, sekarang, kita akan lanjut memahami unsur-unsur ekstrinsik cerpen. Hayo, ada yang sudah tahu belum perbedaan antara unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik cerpen?
Unsur intrinsik cerpen adalah unsur yang membentuk cerpen dari dalam. Ada 7 macam unsur intrinsik cerpen, yakni tema, tokoh dan penokohan, latar, alur, sudut pandang, amanat, dan gaya bahasa. Sementara itu, unsur ekstrinsik cerpen adalah unsur yang membentuk cerpen dari luar. Unsur-unsur ekstrinsik meliputi nilai-nilai yang berlaku di dalam masyarakat.
Seringkali, cerita yang ditulis dalam cerpen merupakan cerminan dari kehidupan nyata dalam masyarakat. Namun, dari tokoh-tokoh fiktif dalam cerpen, kita dapat menemukan nilai-nilai kehidupan. Ada perbuatan baik yang dapat kita tiru dan ada pula perbuatan buruk yang sepatutnya kita jauhi.
Adapun macam-macam unsur ekstrinsik cerpen, yaitu latar belakang masyarakat, latar belakang pengarang, dan nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen. Yuk, kita bahas satu per satu!
Baca Juga: Mengupas Cerpen: Pengertian, Ciri-Ciri, Unsur, Jenis, Struktur & Contohnya
1. Latar Belakang Masyarakat
Latar belakang masyarakat adalah unsur ekstrinsik cerpen yang mengacu pada lingkungan sosial, budaya, ekonomi, politik, hingga ideologi suatu negara. Unsur ini sangat penting karena dapat mempengaruhi tema cerita, karakter tokoh, dan plot.
Contohnya, cerpen dengan latar belakang masyarakat yang hidup di tahun 1960-an, pasti akan memiliki perbedaan signifikan dalam hal budaya, nilai-nilai, dan peristiwa yang mempengaruhi cerita, dibandingkan dengan cerpen yang berlatar belakang masyarakat yang hidup di zaman sekarang.
2. Latar Belakang Pengarang
Selanjutnya, latar belakang pengarang adalah unsur ekstrinsik cerpen yang mengacu pada informasi seputar penulisnya. Biasanya meliputi latar belakang, aspek-aspek kehidupan, atau pengalaman pribadi penulis. Latar belakang pengarang juga menjadi unsur yang penting karena bisa membantu kita memahami pola tulisan dalam cerita tersebut.
Contohnya, kamu mungkin sudah nggak asing lagi dengan novelis bernama Tere Liye. Tere Liye merupakan seorang penulis yang luar biasa. Ia bisa mengemas cerita yang sederhana, menjadi indah dengan pilihan diksi-diksinya. Sehingga, tak jarang, cerita yang ditulisnya bisa membuat pembaca terenyuh, bahkan sampai menitihkan air mata.
Karya-karya Tere Liye yang best seller di antaranya Tentang Kamu, Rembulan Tenggelam di Wajahmu, Serial Bumi, Hujan, dan masih banyak lagi.
Dengan mengetahui latar belakang pengarang, kita bisa memahami motif dan gaya tulisan cerita tersebut. (Sumber: plus.kapanlagi.com)
3. Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Cerpen
Unsur ekstrinsik cerpen yang terakhir adalah nilai-nilai yang terkandung dalam cerita pendek. Nah, nilai-nilai tersebut meliputi nilai agama, nilai sosial, nilai moral, dan nilai budaya. Berikut penjelasan lebih lengkapnya:
a. Nilai Agama
Nilai agama adalah hal-hal yang berkaitan dengan ajaran agama. Nilai yang terkandung di dalam cerpen ini bisa dijadikan pelajaran dalam kehidupan nyata. Contoh unsur ekstrinsik cerpen yang termasuk nilai agama bisa dilihat dalam potongan bacaan berikut:
Renata rajin mengikuti ibadahnya di hari Minggu bersama keluarganya. Setiap kali memiliki masalah, ia selalu mengunjungi gereja untuk bercerita kepada Tuhannya. Renata yakin bahwa Tuhan selalu memberi solusi yang baik untuk setiap masalah yang dialami oleh umatnya.
Nah, di dalam kutipan cerpen tersebut, kita diajak untuk yakin dan bersabar kalau Tuhan pasti akan membantu dari setiap masalah yang kita hadapi.
b. Nilai Sosial
Nilai sosial adalah nilai yang bisa dipetik dari interaksi-interaksi tokoh-tokoh yang ada di dalam cerpen. Misalnya, interaksi dengan tokoh lain, lingkungan, dan masyarakat sekitar. Contohnya,
Rangga menjadi anak yang cukup terkenal karena sikapnya yang ramah. Banyak warga di sekitar rumah yang senang ketika bertemu dengan Rangga. Alasannya karena Rangga tak pernah absen menyapa warga sekitar ketika ia berangkat sekolah.
Oke, di dalam kutipan cerpen tersebut, manakah yang menjadi nilai sosial? Betul, interaksi antara Rangga dengan warga sekitar rumahnya, ya. Dijelaskan kalau Rangga tak pernah absen menyapa warga ketika berpapasan. Itu merupakan nilai sosial yang bisa kita tiru lho, teman-teman.
Baca Juga: Kumpulan Contoh Cerpen Singkat & Menarik beserta Strukturnya
c. Nilai Moral
Nilai moral adalah nilai-nilai yang terkandung di dalam cerpen yang berkaitan dengan akhlak atau etika yang berlaku di dalam masyarakat. Di dalam suatu cerpen, nilai moral bisa menjadi suatu nilai yang baik maupun nilai yang buruk. Contohnya,
Aku pun sudah tidak sabar menghadapi kelakuannya. Ia bersikap semena-mena terhadap teman-temannya. Mulai membentak, memukul, hingga mengambil barang-barang milik teman-temannya termasuk aku. Tiap hari Dito bersikap kasar. Herannya, tidak ada seorang pun yang melawan kelakuan Dito. Semua teman-teman hanya menuruti kemauan Dito saja.
Ada nggak nih temanmu yang punya sifat seperti Dito? Jangan ditiru ya, teman-teman. Nah, sikap yang dimiliki Dito ini menunjukkan nilai moral yang ada pada cerpen karena berkaitan dengan akhlak atau etika. Nilai moral yang baik atau yang buruk, nih? Jawabannya yang buruk, jadi harus kita jauhi.
d. Nilai Budaya
Unsur ekstrinsik cerpen yang terakhir adalah nilai budaya. Nilai budaya adalah nilai-nilai yang berkenaan dengan nilai-nilai kebiasaan, tradisi, dan adat istiadat yang berlaku di masyarakat yang diceritakan di dalam cerpen. Contoh unsur ekstrinsik cerpen yang termasuk nilai budaya terdapat pada potongan cerita berikut ini:
Pagi ini suasana di rumah begitu ramai. Kakakku yang sedang mengandung akan mengadakan acara di rumah. Di desa tempatku tinggal, setiap ada wanita hamil yang usia kandungannya menginjak 7 bulan akan ada acara yang bernama “tingkepan 7 bulanan” atau “mitoni”.
Istilah ini asalnya dari kata pitu yang artinya tujuh, sehingga acara ini dilakukan saat usia kehamilan 7 bulan. Dalam pelaksanaannya, ibu yang hamil 7 bulan akan dimandikan dengan air kembang setaman. Selain itu, disertai juga dengan doa-doa khusus selama acara berlangsung.
Hayo, ada yang tau nggak tradisi yang ada di desa si tokoh aku itu berasal dari mana? Coba jawab di kolom komentar, ya!
Nah, tradisi tingkepan 7 bulanan atau mitoni yang dijelaskan pada kutipan cerpen di atas menandakan adanya nilai budaya dalam cerpen. Jelas, ya?
Baca Juga: Apa Saja Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen?
Oke, setelah kamu mengetahui macam-macam unsur ekstrinsik cerpen, sekarang, coba jawab contoh soal berikut ini, yuk!
Bacalah teks berikut!
“Kemungkinan rambut Anda rontok setelah dikemoterapi,” kata dokter dengan lembut. “Saya siap, Dok. Demi kesehatan saya, Dok,” jawaban Fati.
“Oh iya, ketika obat kemoterapi disuntikkan, pada umumnya pasien merasa sakit,” lanjut dokter.
“Saya paham, Dok. Saya ingin sembuh.”
“Kalau begitu, selamat istirahat.”
Dokter meninggalkan ruang tempat Fati dirawat menuju ruang sebelah untuk memeriksa pasien-pasien lain.
Sikap terpuji dari tokoh Fati adalah …
- Kemauan keras untuk kemoterapi
- Semangat untuk sembuh
- Kemauan keras untuk disuntik
- Semangat untuk berobat ke dokter
Jawaban: B
Pembahasan:
Sikap terpuji merupakan bentuk dari nilai moral. Dalam cerita di atas, kita dapat menemukan sikap terpuji dari tokoh Fati. Kutipan “Saya paham, Dok. Saya ingin sembuh.” Ini menunjukkan bahwa Fati tetap semangat berjuang demi kesembuhannya. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah B.
—
Bagaimana, sudah semakin paham kan tentang unsur-unsur ekstrinsik cerita pendek (cerpen)? Jadi, kamu nggak akan bingung lagi saat mengerjakan soal tentang unsur ekstrinsik cerpen.
Tapi, kalau kamu mau belajar lebih dalam seputar cerpen atau mata pelajaran bahasa Indonesia lainnya, kamu boleh banget join di Ruangguru Privat. Bersama Ruangguru Privat, belajar gak hanya menyenangkan, tapi juga akan dibimbing sampai paham!
Apalagi, pengajar di Ruangguru Privat sudah terstandarisasi kualitasnya. Kamu juga bebas pilih mau belajar secara langsung (offline) atau daring (online). Asyik banget karen abisa fleksibel! Untuk info lebih lanjut, yuk klik link berikut!
Referensi:
Trianto, Agus dkk. 2018. Bahasa Indonesia (edisi revisi). Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Sumber Foto:
Contoh cerpen. Tautan: https://rosimeilani.com/2015/05/13/cerpen-anak-di-majalah-socakoran-sinar-harapan/
https://plus.kapanlagi.com/foto/10-rekomendasi-buku-tere-liye-terbaik-dan-terpopuler-pembaca-novel-wajib-baca.html (Diakses pada 6 November 2023)