Beberapa Inovasi Untuk Melestarikan Sumber Daya Alam | Geografi Kelas 11
Artikel Geografi Kelas XI ini menjelaskan beberapa solusi untuk melestarikan sumber daya alam dengan penemuan baru.
—
Seorang ilmuwan alam dan presiden Amerika Serikat ke-26 bernama Theodore Roosevelt pernah berkata, “Ini negaramu. Sayangilah keajaiban alamnya, hargailah sumber daya alamnya, dan lestarikanlah sejarahnya yang suci. Kelak untuk generasi anak cucumu nanti”. Nah, kamu tau nggak arti dari pepatah Beliau itu apa?
Kalau kamu belum tau, artinya adalah kita harus menyayangi sumber daya alam yang ada dari dulu hingga sekarang, nggak hanya memanfaatkannya aja. Emang sih, sumber daya alam itu ada untuk kita gunakan sehari-hari. Mulai dari air, minyak bumi, tanah, udara, dan sumber daya alam lainnya. Tapi kalau dipakai terus-terusan, suatu hari bakalan habis loh.
Waduh, terus gimana dong? Di artikel sebelumnya pernah membahas caranya agar sumber daya alam tidak habis. Kalau sekarang kita akan membahas solusinya yaitu dengan ide-ide baru yang hebat. Kalau kepo, yuk simak terus sampai akhir!
Wind Off-shore di Amerika Serikat dan Eropa
Teman-teman pasti tau kan, kalau keseharian kita nggak terlepas dari energi listrik. Nah, energi listrik itu sumbernya macam-macam seperti air, panas bumi, dan salah satunya adalah angin.
Baca juga: Berbagai Cara Yang Bisa Kamu Lakukan Agar Sumber Daya Alam Tidak Habis
Hah? Angin doang?! Iya! Tau kan, kalau negara-negara di Eropa seperti Denmark dan Belanda menggunakan kincir angin untuk mendapatkan listrik. Tapi karena sekarang teknologi lebih canggih, lagi dikembangin inovasi baru yaitu kincir angin laut atau dikenal dengan wind off-shore.
Wind off-shore artinya adalah angin lepas daratan, karena ya memang dipasang di laut yang tidak terlalu jauh dari daratan. Wind off-shore diciptakan untuk menggantikan sumber daya alam pembangkit listrik yang tidak bisa diperbaharui dan tidak ramah lingkungan kayak minyak bumi dan nuklir. Awalnya sih udah diperkenalkan sama Denmark tahun 1995, tapi sekarang tren wind off-shore mulai diikutin negara-negara Eropa lainnya. Bahkan negara-negara Eropa memiliki ambisi baru yaitu ingin menjadi negara yang paling berkelanjutan dalam mengelola alam (sustainable) di tahun 2030. Salah satu cara untuk mencapai ambisi mereka adalah dengan membangun kincir angin di laut seperti ini.
Kincir angin pembangkit listrik di laut sumber: gycat.com
Oh ya, Amerika Serikat juga ngikutin tren wind-off shore loh. Amerika Serikat sekarang memiliki yang namanya The Revolution Wind Project yang akan dimulai pada tahun 2020 hingga 2023. Proyek ini diperkirakan mampu memberikan stok energi ke sekitar 270.000 rumah setiap tahunnya. Wow banget ya!
Kalau di Indonesia sendiri, pemanfaatan tenaga angin darat udah mulai dibangun juga loh seperti Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Sidrap dan Tolo I di Sulawesi Selatan.
Energi Panel Surya Dari Jendela
Salah satu sumber daya alam yang bisa kita manfaatkan untuk energi listrik adalah panas. Nah, energi panas bisa datang dari mana aja, termasuk matahari. Inovasi perusahaan Physee memanfaatkan panasnya Matahari yang setiap harinya kita nikmatin sebagai energi listrik.
Physee diciptakan oleh seorang ilmuwan asal Belanda Willem Kesteloo pada tahun 2014. Physee adalah perusahaan yang memproduksi jendela, tapi bukan jendela sembarangan loh ya. Jendela yang diproduksi nggak hanya untuk penerangan, tapi juga berfungsi sebagai generator energi listrik. Nama jendela ini adalah Power Window, yaitu jendela transparan yang memiliki dua sisi dan mampu mengubah cahaya matahari yang masuk menjadi listrik.
Memanfaatkan sinar matahari dengan jendela panel surya Power Window sumber: physee.eu
Gimana sih cara kerjanya? Secara singkat, jendela panel surya ini memproduksi energi listrik lewat kepingan kecil panel surya yang ada di sekitar pinggiran jendela. Energi listrik dari jendela tersebut bisa digunakan untuk nge-charge handphone loh.
Sejauh ini, jendela Power Window ini baru dipasang di satu bangunan saja yaitu di gedung Bank Rabobank yang ada di Belanda dengan luas 2,9 meter persegi. Sayangnya jendela ini masih belum bisa menggantikan energi listrik satu bangunan secara keseluruhan, tapi Physee terus mencari solusi dan berinovasi untuk ke depannya. Semangat!
Too Good To Go
Teman-teman pernah nggak kepikiran, kalau ke supermarket kan banyak banget tuh ya sayur dan makanan lainnya. Nah, kira-kira kalau sayur, buah, dan makanan-makanan lainnya itu nggak laku, yang ngabisin siapa ya?
Selama ini biasanya sisa-sisa stok makanan itu dibiarkan kadaluarsa dan dibuang begitu aja. Bayangin deh, warga di kota Jakarta aja membuang sampah makanan hampir 7.000 ton setiap hari, gimana kalau satu dunia??? Duh, sayang banget nggak sih. Mendingan sisanya dikasih aja ke orang yang kurang mampu atau yang emang butuh.
Salah satu solusi cerdas untuk mengatasi sampah dari sisa makanan berlebih adalah aplikasi Too Good To Go. Too Good To Go adalah sebuah perusahaan start-up asal Denmark yang didirikan oleh Mette Lyke di tahun 2016. Sang founder menggunakan aplikasi yang menciptakan sebuah “pasar yang biasanya hanya berujung di tong sampah”. Lewat aplikasi Too Good To Go seseorang bisa menjual makanannya secara online. Terus, siapa yang minat membeli bisa tinggal klik makanannya dan pick-up makanannya dari tempat si penjual.
Praktis banget ya, tapi kalau lokasinya jauh gimana dong? Tenang aja, di aplikasi juga udah diatur kok dan akan diarahin ke lokasi yang paling dekat.
Mengurangi sisa makanan lebih dengan aplikasi Too Good To Go sumber: laptitebulledelo.com
Ide dari Too Good To Go adalah mengumpulkan makanan-makanan yang masih sangat layak dikonsumsi tetapi tidak terjual di supermarket, restoran, dan toko roti. Terus, makanannya dijual kembali dengan harga yang lebih murah supaya laku dan habis tanpa sisa. Soalnya sayang banget kan tuh kalau sampai sisa dan dibuang begitu aja. Bahkan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations) menyatakan kalau sampah makanan adalah salah satu masalah yang paling konyol di dunia.
Disebut masalah yang paling konyol, karena makanan adalah kebutuhan pokok manusia tapi malah berujung menjadi sampah. Setiap tahunnya manusia membuang sekitar 1,3 milyar ton sampah makanan. Sampah makanan ini juga nggak selalu mudah terurai loh teman-teman. Untuk bisa terurai aja butuh waktu bertahun-tahun, ditambah lagi tumpukan sampah makanannya banyak banget. Semakin sampah makanan menumpuk, semakin bisa mengancam sumber daya alam juga seperti pencemaran tanah dan udara.
Sumber daya alam sangatlah penting bagi manusia, sampai PBB aja memasukkan beberapa poin tentang sumber daya alam saat mendeklarasikan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP). Beberapa poinnya adalah
Itulah beberapa inovasi dan solusi untuk melestarikan sumber daya alam kita. Wah, ternyata manusia itu sehebat itu ya. Kita harus bersyukur, manusia diberi akal yang sangat kreatif dan cerdas sampai bisa menciptakan inovasi-inovasi tersebut. Semoga ke depannya Indonesia bisa menikmati inovasi-inovasi itu ya! Buat teman-teman yang belum bisa membuat inovasi kayak gitu, jangan khawatir. Kita bisa kok mulai dari hal-hal kecil, seperti mematikan lampu di siang hari, dan selalu menghabiskan makanan yang kita beli. Walaupun aksinya kecil tapi akan tetap bermakna loh.
Buat teman-teman yang masih belajar, tetap semangat ya! Siapa tau nanti bisa terinspirasi ide yang lebih hebat dan keren. Sekarang, yuk fokus belajar dulu di ruangbelajar! Lewat ruangbelajar, kamu bisa belajar dengan video interaktif yang nggak ngebosenin.
Artikel ini terakhir diperbarui tanggal 07 Desember 2020.
Referensi:
Kincir Angin Laut [Daring]. Tautan:
https://kabar-energi.com/2018/07/06/memanfaatkan-tenaga-angin-energi-terbarukan-indonesia/
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/01/16/090100826/melihat-pltb-sidrap-pembangkit-tenaga-angin-pertama-di-indonesia?page=all
Energi Panel Surya [Daring]. Tautan:
4 Spin-off Energi Hijau dan Terbarukan yang Terlahir dari Riset Akademik
Aplikasi Too Good To Go [Daring]. Tautan:
https://www.bbc.com/indonesia/vert-fut-3925274