Apa Itu Zat Aditif? Yuk, Ketahui Jenis & Efeknya bagi Tubuh | Fisika Kelas 8
Yuk, kita ketahui bersama mengenai pengertian zat aditif, jenis-jenis, dan segala dampaknya bagi tubuh di artikel Fisika kelas 8 berikut!
—
Kamu tahu gak sih kenapa cilok bisa enak? Atau, kenapa tahu bulat selain digoreng dadakan, asin bumbunya bisa membuat ketagihan?
Tenang, mereka gak masukin narkoba ke makanan kamu kok, mereka cuma menambahkan zat aditif ke dalam bumbu itu. Apa itu zat aditif? Apakah sama dengan zat adiktif? Yuk, kita pelajari!
Jika kamu memasak nasi goreng, gak mungkin kan nasi goreng tersebut gak kamu tambahkan garam, ulekan bawang putih, cabai, dan kecap? Selain itu, jika kamu tidak terlalu suka manis, maka kamu bisa menggorengnya tanpa kecap.
Apa yang terjadi jika nasi goreng tersebut tidak dimasukkan bahan-bahan di atas? Selain hambar, pasti penampakannya menjadi tidak menarik dan baunya tidak menggugah selera, kan.
Oleh karena itu, kita butuh bahan-bahan aditif agar makanannya menjadi lebih nikmat dan menarik. Wah, memangnya, apa sih zat aditif itu?
Pengertian Zat Aditif
Secara umum, zat aditif adalah suatu zat yang ditambahkan ke dalam sebuah produk makanan atau minuman, dengan tujuan untuk meningkatkan penampilan, sifat, dan kualitas makanan.
Contoh zat aditif, yakni pewarna buatan untuk mempercantik warna makanan dan minuman, MSG untuk menguatkan rasa, cuka untuk mengatur keasaman, zat pengawet untuk memperpanjang umur penyimpanan produk, dan lain-lain.
Apa Perbedaan Zat Aditif dengan Zat Adiktif?
Harus dibedakan ya, zat aditif tidak sama dengan zat adiktif. Zat adiktif adalah zat yang menimbulkan ketagihan dan ketergantungan, sedangkan zat aditif adalah zat yang ditambahkan ke suatu produk makanan atau minuman, yang dimaksudkan untuk meningkatkan penampilan, sifat, dan kualitas makanan.
Contoh zat aditif yang paling umum digunakan oleh masyarakat adalah garam, gula, cuka, dan rempah-rempah, atau yang biasa kita kenal dengan sebutan bumbu dapur.
Dari jenisnya, sebenarnya zat aditif itu terbagi menjadi 2 macam, zat aditif alami dan zat aditif buatan(sintetis).
Contoh zat aditif alami dan buatan (sintetis).
Mengapa sampai ada zat aditif buatan? Perkembangan industri dan permintaan manusia tidak dapat terpenuhi karena zat aditif alami membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memprosesnya. Selain itu, zat alami belum tentu bisa didapatkan di semua tempat. Yuk, kita lihat zat aditif apa saja yang sering kita temui!
Jenis-Jenis Zat Aditif
Ada empat macam zat aditif yang sering kita temui di dalam makan atau minuman yang kita konsumsi. Di antaranya sebagai berikut:
1. Bahan Pewarna
Zat aditif bahan pewarna biasanya digunakan untuk mempercantik dan memperkuat warna suatu makanan atau minuman. Hal ini diperlukan karena terkadang, warna bahan yang dipakai sebagai bahan baku dapat luntur ketika dilakukan proses pengolahan. Makanya, bahan pewarna diperlukan dan dipakai dalam industri makanan dan minuman.
Pewarna makanan alami biasanya didapatkan dari penggunaan bahan-bahan alami, misalnya warna kuning dari kunyit, hijau dari daun suji, dan merah dari buah naga. Penggunaan bahan alami ini tidak berbahaya bagi manusia, tetapi warna yang dihasilkan biasanya tidak terlalu cerah dan cepat pudar.
Kunyit, salah satu pewarna kuning alami (Sumber: obatuntukpenyakit.com)
Karena itu industri sering menggunakan pewarna sintetis yang lebih kuat dan tahan lama dalam memberikan warna. Akan tetapi jika dikonsumsi terlalu banyak pewarna sintetis ini dapat menimbulkan penyakit pada manusia. Contoh zat aditif yang merupakan pewarna sintetis, misalnya kuning FCF, hijau FCF, merah allura, dan masih banyak lagi.
Pewarna makanan sintetis (Sumber: qanaahshop.com)
2. Pemanis Rasa
Sudah jelas, bahan ini digunakan untuk memberikan rasa manis kepada makanan atau minuman. Nah, yang termasuk pemanis alami contohnya gula tebu, gula aren atau gula merah, dan gula kelapa. Gula menjadi manis karena di dalamnya terdapat senyawa sukrosa yang memberikan rasa manis kepada lidah.
Tetapi, gula alami mengandung kalori yang tinggi dan tidak bisa dinikmati oleh orang yang menderita penyakit diabetes melitus. Sehingga diciptakan gula sintetis yang rendah kalori dan dapat dinikmati oleh penderita diabetes, misalnya aspartam, sakarin, atau siklamat.
Baca Juga: Macam-Macam Gerak pada Benda Beserta Contohnya
3. Pengawet
Pengawetan tujuannya adalah untuk memperpanjang kondisi penyimpanan makanan. Hal ini karena suatu bahan makanan pasti mengalami pembusukan.
Pembusukan tersebut bisa terjadi karena berbagai macam hal, misalnya bakteri dan jamur, serangan tikus, atau karena zat di produk itu sendiri, seperti pembusukan yang terjadi pada buah dan sayur.
Tetapi, jika rendangnya sudah seperti di gambar, saya yakin tidak akan awet (Sumber: generasizeru.com)
Pengawetan paling alami dan sederhana adalah membungkus bahan mentah dengan bumbu yang tebal, seperti rendang misalnya. Rendang dapat bertahan hingga kurang lebih 3 bulan, yang penting dipanaskan setiap hari.
4. Penyedap rasa
Bahan ini digunakan untuk memberikan rasa yang berbeda kepada suatu makanan, misalnya rasa asin dari garam, asam dari perasan jeruk, kegurihan dari air rebusan kaldu ayam atau sapi. Itu adalah sebagian bahan penyedap rasa yang alami dan bisa di dapatkan di dapur rumah serta tempat perbelanjaan.
Tetapi, ketenaran semua penyedap alami tersebut kalah oleh penyedap sintetis berikut ini. Karena saking enaknya penyedap rasa sintetis ini, masyarakat terkadang memandang penyedap sintetis ini sangat berbahaya. Monosodium Glutamat, MSG, atau kamu lebih mengenal penyedap rasa buatan ini dengan nama…………… MECIN.
Gak usah pake caption ya, terwakilkan di gambar :”)
Bahaya Zat Aditif bagi Kesehatan
Zat aditif memang bertujuan untuk meningkatkan penampilan makanan menjadi lebih menarik, dan juga kualitas makanan, ya. Tapi, penggunaan zat aditif buatan yang terlalu banyak juga bisa berbahaya bagi tubuh, lho! Berikut adalah dampak zat aditif buatan yang berbahaya bagi kesehatan kita:
Nah, cukup itu saja dulu pembahasan tentang pengertian zat aditif, jenis dan contoh, serta dampaknya bagi tubuh. Jika kamu ingin melihat pembahasan beserta video dari materi ini, langsung saja cus, ke ruangbelajar, di sana ada ribuan video penjelasan yang tidak hanya menarik, berkualitas, tetapi mudah dimengerti, yuk coba!