Alasan Kenapa Harga Bahan Pokok Naik Menjelang Lebaran | Ekonomi Kelas 10
Kenapa sih harga bahan pokok selalu naik saat menjelang lebaran dan saat bulan puasa? Hampir setiap orang pasti mengeluh dengan naiknya harga bahan pokok. Kalau nggak percaya, coba deh kamu tanya ibu kamu di rumah, “Bu, emangnya harga beras, telur, minyak, dan yang lainnya pada naik ya?” Terus dijawab deh sama ibu kamu, “Iya. Makanya mulai besok dan sebulan kedepan, kita makan pake sagu dan singkong rebus ya Nak!” Waduuh. Gimana coba kalau kaya gitu dijawabnya?
Duh, besok belanja apa ya (sumber: giphy.com)
Kamu tahu nggak sih Squad, kalau naiknya harga bahan pokok saat puasa dan menjelang lebaran itu, karena dipengaruhi oleh adanya perubahan pada permintaan dan penawaran. Dalam ilmu ekonomi, ada sebuah konsep yang bernama elastisitas permintaan dan penawaran nih. Yuk kita pelajari lebih lanjut.
Begini, elastisitas dalam ekonomi merupakan suatu tingkat kepekaan pada perubahan jumlah suatu barang, akibat adanya perubahan dari faktor-faktor yang lainnya. Kita bisa bedakan menjadi 3 penyebab dari adanya perubahan pada kuantitas barang, baik barang yang diminta atau yang ditawarkan, di antaranya:
- Harga barang itu sendiri
- Harga barang lain
- Income atau pendapatan
Kemudian, berkaitan dengan 3 poin di atas, terdapat pula 3 macam elastisitas yang perlu kamu ketahui, yaitu:
1. Elastisitas Harga (Price Elasticity)
Elastisitas harga permintaan mengukur persentase perubahan jumlah barang yang diminta terhadap persentase perubahan harga barang itu sendiri.
2. Elastisitas Pendapatan (Income Elasticity of Demand)
Elastisitas pendapatan adalah perubahan dalam permintaan sebagai akibat dari perubahan dalam pendapatan.
3. Elastisitas Silang (Cross Elasticity of Demand)
Elastisitas silang digunakan untuk mengukur besarnya kepekaan permintaan suatu barang jika harga barang lain yang berubah, yaitu harga barang yang ada kaitannya dengan barang tersebut yang berupa barang komplementer dan dapat berupa barang subtitusi.
Sudah paham kan tentang elastisitas dalam ekonomi? Nah sekarang kita bahas tentang elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran ya.
Elastisitas permintaan merupakan pengaruh terhadap perubahan harga pada besar atau kecilnya jumlah barang yang diminta. Bisa diartikan juga sebagai persentase perubahan kuantitas barang yang diminta dengan persentase perubahan harga barang itu sendiri.
Sekarang kita belajar menghitung rumus koefisien elastisitas permintaannya yuk.
Atau bisa juga dengan rumus ini
Keterangan:
Ep = Koefisien elastisitas permintaan
P = Harga awal
Q = Jumlah yang diminta mula-mula (awal)
∆Qd = Perubahan jumlah yang diminta
∆P = Perubahan harga
Coba deh kamu gunain rumusnya buat menghitung seberapa besar persentase permintaan terhadap suatu barang.
Misalnya gini, di sebuah pasar di bulan puasa menjelang lebaran, seorang pedagang daging sapi menjual dagingnya seharga Rp130.000/kg. Dengan harga tersebut, jumlah permintaan daging sebesar 3000 kg. Kemudian pedagang merasa harga tersebut terlalu mahal, ahirnya pedagang menurunkan harga menjadi Rp110.000/kg. Dengan harga tersebut, jumlah permintaan meningkat menjadi 6000 kg daging sapi. Terus coba hitung deh koefisien elastisitas permintaannya. Nah jawaban kamu bisa ditulis di kolom komentar ya.
Elastisitas penawaran mengukur respons (kepekaan) jumlah barang yang ditawarkan akibat perubahan harga. Kemudian kita juga bisa mengukur pengaruh perubahan jumlah yang ditawarkan terhadap harga, dengan menggunakan koefisien elastisitas penawaran. Sekarang kita lihat ya rumusnya
Atau bisa dengan rumus ini
Keterangan:
Es = Koefisien elastisitas penawaran
P = Harga awal
Q = Jumlah yang ditawarkan mula-mula
∆P = Perubahan harga
∆Q = Perubahan jumlah yang ditawarkan
Dengan menggunakan rumus koefisien elastisitas penawaran ini, kamu bisa melihat seberapa besar jumlah barang yang kemudian ditawarkan kepada publik setelah adanya kenaikan harga barang. Dengan begitu, kamu bisa deh menilai seberapa efektif kenaikan harga pada suatu barang, apalagi barang tersebut adalah barang kebutuhan pokok.
Selain itu, berubahnya harga suatu barang juga dipengaruhi oleh jumlah barang yang ditawarkan. Misalnya barang yang ditawarkan lebih sedikit dibanding jumlah permintaan, hal itu dapat memicu kenaikan pada harga barang tersebut.
Naiknya harga bahan pokok menjelang lebaran (sumber: idntimes.com)
Gimana Squad, sekarang sudah mengerti kan cara menghitung elastisitas permintaan dan penawaran? Dan kamu harusnya sudah tahu alasan kenapa harga bahan pokok naik pada saat puasa dan menjelang lebaran. Sebenarnya masyarakat kita ini unik lho, pada saat bulan puasa justru perilakunya lebih konsumtif. Mulai dari menghidangkan makanan yang jumlahnya melimpah saat buka puasa, kemudian padatnya jadwal buka bersama di luar. Kalau sudah begitu, pasti jumlah permintaan bahan pokok makanan di setiap rumah makan juga meningkatkan.
Nah, kalau kamu mau tahu lebih lanjut cara menghitung dengan contoh-contoh soal yang banyak, kamu bisa belajar dengan menggunakan video animasi di ruangbelajar. Kamu bisa belajar dengan santai dan pastinya lebih efektif.
Referensi:
Alam S., (2016) Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Sumber foto:
GIF ‘Orang pusing’ [Daring]. Tautan: https://giphy.com/gifs/starz-sad-3ohs4rFjQPJOuomPFS (Diakses: 15 Desember 2020)
Foto ‘Naiknya harga pokok menjelang lebaran’ [Daring]. Tautan: https://www.idntimes.com/business/finance/nanda-akmalia-1/3-cara-ini-bisa-cegah-naiknya-harga-sembako-saat-ramadan-c1c2 (Diakses: 15 Desember 2020)
Artikel diperbarui pada 15 Desember 2020