Mengatasi Tekanan Hidup dengan Rumus Fisika | Fisika Kelas 11
Pada artikel Fisika kelas XI ini, dibahas rumus tekanan pada benda padat, filosofinya, serta fungsinya di kehidupan sehari-hari.
—
Apa tekanan hidup terberat kamu? Ujian? Uang jajan yang abis padahal baru dikasih? Atau tekanan dari si dia yang pengen kamu berubah jadi orang yang dia mau?
Kadang kala, hidup ini memang terasa nggak adil.
Saat ini, tekanan hidup sepertinya tidak hanya menimpa orangtua. Mereka menyamar ke dalam bentuk lain dan masuk ke dalam kehidupan kita. Dampaknya, banyak anak sekolah yang stres, panik, lalu begitu mau ujian, beramai-ramai kesurupan.
Manusianya takut ujian, setan malah semangat pengen ikut UN.
Beruntungnya, ilmu pengetahuan bisa membantu kamu terhindar dari tekanan pergaulan. Dan bukan. Pada kali ini, jawaban dari pertanyaan “Bagaimana caranya supaya saya bisa menghadapi tekanan kehidupan?” bukan diperoleh lewat psikologi,
tapi fisika.
Iya. Fisika yang kamu pikir sulit dan sumber stres itu.
Secara fisika, sebetulnya tekanan itu dilihat dari berbagai aspek. Ada tekanan yang berkaitan dengan udara, ada juga tekanan yang berkaitan dengan zat cair (hidrostatis), dan tekanan pada benda padat.
Tekanan di kehidupan kita, bisa kita masukkan ke dalam yang terakhir itu.
Kalau kita lihat dari rumusnya, tekanan berbanding lurus dengan gaya (N). Sekarang kamu ingat-ingat, deh, ada nggak temen kamu yang banyak gaya. Nah, bisa jadi tuh dia sebenernya banyak tekanan.
Berdasarkan rumus tekanan tadi, terlihat kalau tekanan berbanding terbalik dengan luas permukaan. Apa tuh maksudnya?
Artinya, semakin kecil luas permukaannya, maka tekanannya akan semakin besar.
Baca juga: Cara Kerja Teropong Bintang dan Rumus Penghitungannya
Kalo kamu diem mulu di rumah. Di tempat yang lingkupnya kecil, kemungkinan stres karena tekanannya akan jauh lebih tinggi. Makanya, perbanyak lah jalan-jalan keluar. Perluas pergaulan. Maka niscaya kamu akan dijauhkan dari stres… dan uang kita cepet abis. 🙁
Oke, oke. Kita sudah menemukan sisi filosofis dari rumus tekanan pada benda padat ini. Lalu, sebenarnya untuk apa, sih, rumus ini dalam kehidupan sehari-hari?
Jawabannya: banyak.
Kamu pasti pernah maku kan?
Bukan. Bukan terpaku ngelihat ketampanan Iqbal. Itu mah saya juga…
Maksudnya, memukul paku ke dinding.
Menurut kamu, kenapa desain paku kayak gitu? Ada bagian yang berujung runcing dan semacam topi datar tempat kita memukul. Kenapa bagian runcingnya yang kita arahkan ke tembok? Kenapa tidak ke dia yang udah ngasih janji tapi isinya omong kosong 🙁 ujung runcing itu yang kita pukul, dan bagian yang datar yang mengarah ke tembok?
Iya, tahu. Mukulnya bakal lebih susah kalo pakunya kita balik. Tapi kenapa?
Karena luas permukaan bagian yang runcing itu lebih kecil. Sehingga, tekanan yang dia hasilkan ke tembok akan lebih besar dibandingkan kalau dibalik. Rumus ini juga lah yang pada akhirnya diterapkan pada desain peralatan masak seperti pisau. Kita memotong dengan bagian yang runcing, pada dasarnya karena bagian itu memberikan tekanan yang lebih besar dibanding bagian yang tidak tumpul.
Jadi, benda-benda yang tajam pada umumnya mempunyai luas permukaan yang kecil, yang pada akhirnya akan membuat tekanan lebih besar. Itulah mengapa, orang yang mulutnya tajam biasanya ngasih tekanan. 🙁
Salah satu bukti lain dari rumus tekanan ini adalah sewaktu kamu mencubit. Coba, deh, kamu cubit temanmu dengan tangan yang mengapit kecil. Bandingkan dengan cubitan dengan tangan lebar. Pasti hasilnya lebih pedas yang kecil, karena luas permukaannya kecil.