Guru Mengajar dari Rumah, tapi Sulit Sinyal Internet? Ini Tipsnya!
Artikel ini berisi informasi bagi guru yang mengalami kesulitan sinyal internet selama proses mengajar dari rumah.
—
Saat artikel ini ditulis, sudah banyak sekali datang keluhan dari para guru di daerah-daerah akibat sulitnya mendapatkan akses internet karena kondisi wilayah mereka yang berada di tempat terpencil. Tetapi, mau nggak mau harus pakai teknologi untuk mengajar siswa kan? Kalau nggak, nanti mereka belajar apa? Benar sih, tapi nggak mesti setiap hari kok, Bapak/Ibu Guru. Jika memang keadaan yang kurang memungkinkan, bisa diakali lho. Misalnya, seminggu sekali melakukan pembelajaran online. Sisanya, siswa bisa diminta melakukan kegiatan edukasi di rumah. Wah, tapi apa ya kegiatannya? Simak di bawah ini, yuk!
1. Mata pelajaran Ekonomi – mempelajari cara kerja bank
Siswa menghitung uang (Sumber: naturallyhealthyparenting.com)
Melalui cara ini, siswa akan memahami dengan secara teknis mengenai fungsi atau peran bank dan juga menghitung persentase bunga bank. Skenario di bawah dapat disesuaikan dengan keinginan Bapak/Ibu Guru. Hal-hal yang dibutuhkan:
- Siswa sebagai pegawai bank
- Minimal satu orang anggota keluarga yang akan menabung
- Minimal satu orang anggota keluarga yang akan meminjam kepada bank
- Sejumlah uang
Aturan main:
- Setiap hari penabung menyetorkan sejumlah uang minimal Rp5.000 ke bank selama satu minggu, dengan bunga tabungan sebesar 1% per satu hari.
- Setiap hari peminjam akan mengambil uang maksimal Rp2.000 kepada bank selama satu minggu, dengan bunga pinjaman sebesar 5% per tiga hari.
- Setelah satu minggu, pihak bank berhak menagih uang dari peminjam beserta bunga.
- Setelah satu minggu, pihak bank akan mengembalikan uang ke penabung beserta bunganya.
Tugas:
- Siswa menghitung jumlah uang yang diterima oleh penabung.
- Siswa menghitung jumlah uang yang dikembalikan oleh peminjam.
- Siswa menghitung keuntungan yang didapatkan oleh bank.
2. Mata pelajaran bahasa Indonesia – menjadi jurnalis
Siswa menulis beritanya sendiri (Sumber: stemcitykids.org)
Setiap harinya selalu ada momen yang dapat dijadikan berita oleh seorang wartawan. Ayo, Bapak/Ibu Guru bisa memanfaatkan situasi saat ini untuk dijadikan tugas siswa, lho. Berikan siswa waktu beberapa hari untuk membuat berita versi dirinya sendiri. Topik bisa disesuaikan, apakah mau berhubungan dengan masa pandemi ini atau mungkin justru berita di luar tema tersebut. Narasumber dapat berasal dari anggota keluarga yang ada di rumah. Alat yang dibutuhkan, yaitu:
- Kertas
- Alat tulis
- Minimal 2 orang narasumber
- Perekam suara (jika ada)
- Kamera HP (jika ada)
- Daftar pertanyaan minimal 10 buah untuk 1 narasumber
Cara mengerjakan:
- Tentukan narasumber pertama dan kedua
- Lakukan perekaman suara
- Mulai wawancara dengan daftar pertanyaan yang sudah dibuat
- Catat semua informasi dan hasil wawancara dengan narasumber
- Foto bersama narasumber saat melakukan wawancara
Tugas:
- Siswa membuat artikel dari hasil wawancara dengan gaya penulisan seperti koran nasional
3. Mata pelajaran bahasa Inggris – menerjemahkan lagu
Siswa mengerjakan tugas dari lagu yang ia sukai (Sumber: yahoo.com)
Lagu merupakan hiburan bagi banyak orang yang tidak pandang usia. Mulai dari anak-anak hingga dewasa, biasa mendengarkan lagu. Ini saatnya Bapak/Ibu Guru untuk membuat proses belajar di rumah jadi menyenangkan. Caranya? Minta siswa memilih lagu favoritnya yang berbahasa Indonesia, kemudian tugaskan ia untuk menerjemahkan lagu tersebut ke dalam bahasa Inggris. Alat yang dibutuhkan:
- Dua lagu favorit
- Kamus bahasa Indonesia-bahasa Inggris
- Alat perekam
Cara mengerjakan:
- Terjemahkan 2 lagu tersebut
- Sesuaikan lirik baru berbahasa inggris dengan nada asli
- Nyanyikan dan rekam menggunakan alat perekam
Tugas:
- Siswa mengirimkan nyanyian lagu berbahasa Inggris ke guru dalam bentuk pesan suara (voice note)
4. Pelajaran Biologi – menghitung usia pohon
Siswa menghitung usia pohon (Sumber: nationalgeographic.co.uk)
Metode quantum teaching mengajak guru untuk dapat mengajarkan siswa, tentang pengalaman-pengalaman yang ada di sekitar mereka. Salah satu cara sederhana, dengan meminta mereka untuk menghitung usia pohon. Pasti di sekitar halaman rumah siswa, terdapat pohon ‘kan? Hal-hal yang dibutuhkan:
- Cari 5 pohon dengan besaran berbeda
- Meteran kain
- Kertas dan pulpen
Cara mengerjakan:
- Tentukan pohon yang ingin diukur
- Lingkarkan meteran kain pada batang pohon
- Tandai akhir lingkaran meteran kain
- Angka yang tertera pada akhir lingkaran meteran kain, dibagi dengan 2,5.
Misal, jika keliling batang pohon tersebut 250 cm, maka usia pohon tersebut adalah 250 : 2,5 = 100 tahun.
Mengapa dibagi 2,5? Karena rata-rata tumbuhan menambah ketebalan batangnya sebesar 2,5 cm setiap tahun. Ini berarti, tinggal menghitung berapa keliling pohon tersebut kemudian membaginya 2,5. Nah, hasilnya adalah usia pohon. Bukan begitu, Bapak/Ibu Guru?
Tugas:
- Siswa menghitung 5 pohon yang berbeda dan catat dalam tabel lalu laporkan kepada guru
4. Pelajaran Geografi – membuat peta persebaran
Contoh peta persebaran covid-19 di Jawa Timur (Sumber: alinea.id)
Kondisi pandemi covid-19 ini tentunya bisa menjadi media belajar untuk siswa. Beberapa guru bahasa sudah menjadikannya sebagai tema untuk membuat opini singkat, puisi, bahkan lagu tentang virus corona. Nah, guru geografi jangan mau kalah 🙂 Siswa bisa diajak untuk membuat peta persebarannya. Tujuannya? Selain untuk menghilangkan rasa bosan, siswa juga jadi bisa memahami update informasi yang terjadi di daerahnya. Dengan begitu, siswa akan semakin berhati-hati dan tahu pentingnya isolasi diri saat ini. Alat-alat yang dibutuhkan:
- Kertas gambar
- Alat tulis
- Pensil atau spidol warna
- Sumber peta (bisa diperoleh siswa di internet atau koran)
Cara mengerjakan:
- Tentukan wilayah yang akan digambar pada peta.
- Arsir dengan pensil warna berbeda untuk membedakan lokasi yang terdapat positif covid-19, Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan Orang Dalam Pemantauan (ODP).
- Tambahkan informasi pendukung berupa nama lokasi dan angka pasien.
- Tambahkan juga tanggal berdasarkan gambar dibuat.
Tugas:
- Siswa mengirimkan foto peta yang telah digambar dalam bentuk digital
Nah, gimana nih Bapak/Ibu Guru, sudah cukup belum referensi kegiatan yang bisa meminimalisir belajar dan mengajar tanpa internet? Selain daftar aktivitas di atas, bisa juga lho minta siswa untuk belajar pakai video beranimasi di ruangbelajar.