Origami: Mengenal Pengertian dan Manfaatnya sebagai Media Belajar
Foto: wakjapan
Origami merupakan seni melipat kertas dari Jepang. Ternyata banyak manfaat yang bisa diberikan oleh origami lho, khusunya sebagai media belajar. Yuk, disimak.
—
Origami, apa yang terlintas di pikiran Bapak/Ibu saat mendengarnya? Pasti Anda akan membayangkan berbagai bentuk kreasinya seperti pesawat terbang, burung, perahu, ikan, dan sebagainya kan?
Istilah origami berasal dari Bahasa Jepang, yaitu ‘ori’ berarti lipat dan ‘gami’ berarti kertas. Jadi, origami bermakna melipat kertas. Tapi, bukan berarti origami ini diciptakan di Jepang lho.
Seni melipat ini pertama kali diperkenalkan di abad pertama zaman Tiongkok kuno tahun 105 Masehi oleh Ts’ai Lun. Kemudian, mulai berkembang dengan pesat di Jepang dan menjadi kebudayaan. Bahkan, setiap aspek kehidupan orang Jepang selalu mengaitkan origami. Kini, seni origami sudah sangat populer di seluruh penjuru dunia.
Di Indonesia, siswa sudah akrab dengan origami sejak usia play group. Bagi mereka, ber-origami adalah bermain dengan kertas. Origami memiliki peran penting sebagai media komunikasi yang menyenangkan antara guru, siswa, juga orangtua. Jika dilatih secara konsisten dan diaplikasikan dengan metode yang tepat, maka bisa meningkatkan daya konsentrasi siswa.
Apa saja manfaat origami bagi perkembangan siswa?
1. Meningkatkan kemampuan berpikir
Hal ini telah ditunjukkan dalam meningkatkan keterampilan visualisasi spasial dengan menggunakan tangan sebagai alat belajar. Keterampilan ini memungkinkan siswa untuk bisa paham mengenai dunia di sekitar.
2. Belajar berkreativitas dengan origami
Kini model origami sudah semakin berkembang. Bukan hanya yang tradisional seperti perahu kertas, pesawat, burung, atau ikan. Siswa tinggal memilih model apa yang disukai. Seiring dengan itu, siswa sudah mahir melipat berbagai macam model dan berbagai gagasan baru akan muncul. Hal ini menandakan bahwa siswa berkreasi menghasilkan sesuatu. Dapat menciptakan mainan hasil karya sendiri, tentu bangga, bukan?
3. Mengikuti arahan
Hal ini bisa jadi luput dari pikiran. Dengan belajar origami, siswa akan mengikuti tahap demi tahap lipatan dengan saksama. Misalnya, membuat berbagai macam hewan, mengenal bentuk geometris sederhana, dan masih banyak lagi. Mereka berarti telah belajar untuk mengikuti petunjuk dan arahan dari guru/orangtua.
4. Membaca gambar/diagram
Selain diarahkan oleh guru, siswa dapat belajar origami melalui diagram, animasi, atau gambar dari sebuah buku origami. Tapi, ini harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa agar tidak kesulitan dalam menyelesaikannya. Jadi, tetap butuh dampingan orangtua/guru. Semakin sering siswa berlatih dengan diagram yang ada, akan meningkat juga kemampuan membaca diagramnya. Proses ini akan merangsang logika siswa untuk memikirkan rangkaian hingga tahapan selesai.
5. Menemukan solusi
Pada tiap diagram origami ada beberapa tahapan di mana itu merupakan rangkaian persoalan lipatan yang sangat beragam. Saat siswa membuat origami dengan cara mengikuti alur diagram, sebenarnya siswa sedang menghadapi suatu persoalan. Jika siswa berhasil mengikutinya, maka ia dapat menyelesaikan persoalan origaminya. Nah, di waktu seperti inilah, siswa belajar bagaimana mengikuti, membaca gambar, dan menyelesaikan persoalan. Tentu ini adalah latihan yang sangat baik bagi siswa untuk belajar memecahkan masalah.
6. Berpikir matematis dan perbandingan (proporsi)
Jenis lipatan origami tradisional biasanya berdasarkan teori matematis, bukan asal lipat. Selain itu, salah satu hal yang menjadi faktor keindahan pada model origami adalah proporsi bentuknya. Setiap lipatan harus proposional. Dengan demikian, aktivitas origami dapat membimbing siswa untuk megenal konsep perbandingan bentuk dan juga berpikir matematis.
7. Pecahan
Salah satu materi yang agak ‘ditakuti’ kebanyakan siswa adalah pecahan. Di kelas, Bapak/Ibu dapat memanfaatkan origami untuk menggambarkan konsep pecahan satu setengah, sepertiga, atau seperempat. Mintalah siswa untuk menunjukkan berapa banyak lipatan yang diperlukan untuk membuat bentuk tertentu.
8. Geometri
Menurut Badan Pusat Statistik Pendidikan Nasional di Amerika tahun 2003, kebanyakan siswa lemah dalam materi geometri. Sejak saat itu, origami dipakai sebagai media pembelajaran di sana. Ini bermanfaat untuk memperkuat pemahaman tentang konsep geometri, rumus, dan label. Siswa juga jadi lebih bersemangat dengan warna-warni kertas lipat.
9. Ilmu Pengetahuan Alam
Bagaimana cara menjelaskan konsep-konsep Fisika dengan menyenangkan? Pakai origami salah satunya. Penjelasan molekul di pelajaran Kimia juga asyik dijelaskan dengan origami. Mulai dicoba ya, Bapak/Ibu.
Gimana, itulah tadi penjelasan mengenai pengertian, asal usul, dan manfaat dari origami. Selain memberikan dampak positif bagi siswa, seni melipat juga bermanfaat untuk orang dewasa. Diantaranya meningkatkan konsentrasi, kreativitas, serta mempertajam daya ingat. Jadi, tidak terbatas pada usia. Jika sudah berhasil menyelesaikan sebuah karya origami, dijamin akan ketagihan untuk membuat yang lebih menantang. Mari, Bapak/Ibu, aplikasikan seni origami di kelas agar mengajar lebih menyenangkan. Belajar juga bisa lebih menyenangkan lewat video ruangbelajar dari Ruangguru. 🙂