Punya Banyak Kegiatan, Tasya Bagikan Cara Belajar Efektif Hingga Lolos SIMAK UI 2020
Tasya adalah salah satu pengguna Ruangguru yang berhasil mewujudkan mimpinya masuk ke Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur SIMAK UI. Simak cerita lengkapnya.
—
Dulu, Ibu Kartini pernah berkata, “sampai kapanpun, kemajuan perempuan itu ternyata menjadi faktor penting dalam peradaban bangsa”. Ucapan itu ia lontarkan setelah ia menolak pingitan yang dilakukan kepadanya. Sejak remaja, Kartini sangat senang membaca buku. Karena bukulah satu-satunya jalan untuk ia keluar dari pingitan.
Kakaknya yang bernama Sosro Kartono, pernah berkata kepada Kartini, “Tubuh boleh terpasung, tetapi jiwa dan pikiran harus terbang sebebas-bebasnya,” sambil memberikan sebuah kunci lemari di kamarnya yang berisi tumpukan buku.
Berbicara tentang sosok Kartini, saya juga ingin bercerita tentang salah satu mahasiswi baru Universitas Indonesia. Namanya Tasya Syafira Putri Setya Alamsyah. Sejak kecil ia gemar sekali membaca buku, seperti layaknya Kartini. Tasya juga tumbuh dengan mimpi ingin menjadi seperti mamanya, perempuan karir yang penuh semangat dan memiliki kepribadian yang tangguh.
Maka tak heran, jika ia sangat menyukai buku-buku ilmu pengetahuan, fakta-fakta sejarah, biografi, juga fenomena-fenomena alam. Banyak hal yang menarik yang ingin ia tahu untuk bisa mewujudkan mimpinya itu.
Namun, lewat cerita yang Ia bagikan kepada saya, Tasya mengaku memiliki masalah pada manajemen waktu. Selain fokus belajar, di sekolah Tasya juga aktif mengikuti kegiatan kepanitiaan. Hal itu membuatnya berpikir, bahwa tidak mungkin dirinya menambah jam belajar di bimbingan belajar.
“Jujur aku itu susah banget manajemen waktu. Soalnya banyak banget kegiatan yang harus aku urusin, kayak kepanitiaan dan beberapa kegiatan lainnya. Makanya aku nggak pernah ikut bimbel offline.” Kata Tasya.
Tasya bilang, kalau sejak kecil, Ia punya cara belajarnya sendiri. Ia menanamkan ke dalam dirinya untuk selalu memiliki motivasi. Contohnya saat kelas 1 sd dulu, motivasinya adalah ingin membantu temannya supaya bisa memahami pelajaran matematika. Alhasil, Tasya terus menghafalkan perkalian sampai benar-benar ia pahami, lalu ia pun bisa membantu temannya yang mengalami kesulitan. Itulah motivasi yang membuat Tasya ingin terus belajar.
“Aku seneng banget kalau bisa bantu orang lain tuh,” ucap Tasya.
Beranjak remaja, Tasya pun mengaku pernah mengalami banyak kesulitan belajar. Mulai dari kendala ekonomi yang memaksa ia harus mengurungkan niat mengikuti les, kendala akses belajar yang mengharuskannya mencari kaka kelas yang ingin menyumbangkan buku persiapan ujian mereka kepada Tasya, sampai diejek teman.
“Iya, jadi tuh aku pernah ada di fase down. Dulu, temen SMP aku sampe ngerendahin aku, mereka bilang kalau aku nggak punya masa depan, terus aku juga pernah sampe diketawain di depan umum. Tapi aku nggak menganggap mereka salah. Itu aku jadikan momen untuk introspeksi diriku sendiri.” Kata tasya
Fase down yang dialami Tasya, ternyata tidak berlangsung lama. Ia sama sekali tidak mengambil pusing perkataan teman-temannya itu. Hanya ada satu yang ia pikirkan, yaitu, Tasya harus masuk Perguruan Tinggi Negeri.
Saat mulai memasuki kelas 12, di semester 1 itu ia mulai berlangganan Ruangguru. Untuk membantunya mengulang kembali materi yang diajarkan di sekolah, juga untuk membantunya memahami materi-materi yang nantinya akan diujikan, ia pun membiasakan menonton video belajar, juga mengerjakan latihan soal setelah ia pulang sekolah. Itu semua ia lakukan secara rutin selama kelas 12.
Usaha dan keinginan yang kuat dari Tasya ternyata tidak sia-sia. “Jujur aku ga bohong sama sekali, aplikasi ini ngebantu aku banget, mulai dari video belajar animasi, terus sampe bank soal yang aku suka banget, ngebuat aku bisa jadi top ten ranking Tryout. Bahkan aku sampe ngajarin temen-temen aku yang bimbel,” katanya.
Baca juga: Lulus SBMPTN 2020, Rizky Bagikan Pengalaman Belajar Hingga Masuk UI
Ketika masuk ke semester 2 kelas 12, Tasya yang mendapat kabar kalau UTBK hanya memuat materi TPS, ia memilih fokus untuk belajar SIMAK UI menggunakan ruangguru. Hal itu ia lakukan karena dirinya tidak terlalu menguasai bidang yang diujikan saat UTBK.
Karena dirinya tahu kalau materi ujian SIMAK UI lebih cenderung menguji pengetahuan konseptual pelajaran, ia pun mulai gencar menonton video belajar di aplikasi Ruanggurunya.
“SIMAK UI itu soal-soalnya ngelatih kalian mengerti konsep, makanya di ruangguru diajarin dari konsep awal sampe ada animasinya, itu yang jadi bikin paham banget. Apalagi sekarang ada fitur khusus SIMAK UI,” kata Tasya.
Sampai akhirnya ia mengikuti ujian SIMAK UI, Tasya menceritakan kesannya ketika ia berhadapan dengan soal-soal yang diujikan. Sebagai contoh, katanya, saat ia mengerjakan soal geografi, semuanya jadi lebih gampang, begitu juga dengan soal yang lainnya.
Akhirnya ujian pun selesai. Hari ketika ia menunggu pengumuman SIMAK UI keluar, adalah momen yang sangat menegangkan baginya. Mimpinya sejak dulu yang ingin menjadi perempuan yang sukses dalam meniti karir, masih terbayang dan selalu ia usahakan dalam doa.
Sampai akhirnya hari pengumuman itu tiba,
“Aku lulus SIMAK UI! Aku beneran lulus dan keterima di Vokasi UI! Perasaanku seneng banget saat itu, begitu juga dengan orang tuaku. Jadi, pesanku buat temen-temen semua yang lagi berjuang, jangan mundur satu langkah pun. Karena di luar sana masih banyak orang yang belum bisa ada di langkah kamu yang sekarang, tetep semangat ya!”
—
Apa yang dilakukan oleh Tasya, berangkat dari mimpi yang ia perjuangkan. Ia menemukan cara belajarnya sendiri, yang baginya efektif dan dapat membantunya lebih mudah memahami materi belajar. Nah, kalau kamu mau mengikuti jejak Tasya dengan menggunakan aplikasi Ruangguru, kamu tinggal berlangganan ruangbelajar. Dengan begitu, kamu bisa menonton banyak video belajar yang dijelaskan menggunakan konsep belajar yang terstruktur dan mendalam. Banyak juga latihan soal yang membantmu mengasah kemampuan cara menjawab soal-soal yang rumit.