Artikel ini membahas teori taksonomi bloom dan penerapannya dalam aplikasi ruangguru.

—

Pernahkah Anda bertanya tentang pendidikan seperti apa yang dibutuhkan anak sejak dini? Terlebih lagi, di masa pandemi yang mengharuskan semua anak terus belajar dari rumah, membuat, mungkin, sebagian dari Anda berpikir keras mencari formula apa yang tepat agar anak tetap mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan sesuai kebutuhan.

Kalau Anda tahu teori taksonomi bloom yang lahir dari pemikiran seorang professor psikologi pendidikan asal Amerika Serikat, pastinya Anda menjadikan momen pandemi ini untuk mempraktekkan teori tersebut kepada anak selama mereka belajar di rumah secara intensif.

Benjamin Bloom, Ph.D. (Sumber: Pinterest.com)

Mengenal Teori Taksonomi Bloom

Pada dasarnya, Bloom menekankan bahwa pendidikan memiliki 3 ranah tujuan. Pertama itu tentang kognisi, maksudnya pendidikan itu cenderung berfokus pada perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, keterampilan berpikir, dan juga pengertian.

Kemudian yang kedua, yaitu ranah afeksi. Pada ranah afeksi ini, pendidikan mengacu pada perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, apresiasi, sikap, dan penyesuaian diri.

Nah, yang ketiga adalah ranah keterampilan. Pada ranah ini, pendidikan mengacu pada perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik, seperti mengetik, menulis dengan tangan, mengoperasikan mesin, atau kegiatan lain seperti berenang.

Bloom juga mengatakan bahwa guru pertama seorang anak adalah orang tua. Menurut penelitiannya, 50% potensi hidup manusia itu terbentuk ketika anak berada dalam kandungan sampai usia 4 tahun. Kemudian 30% potensi dan kemampuan itu tumbuh, juga terbentuk dari usia 4-8 tahun.

Artinya, sekitar 80% pembentukan dan pertumbuhan anak itu terjadi ketika anak belum dan baru masuk sekolah. Maka, akan seperti apa kemampuan dasar, pengetahuan dasar, juga keterampilan dasar anak, tergantung bagaimana pendidikan anak selama di rumah. Barulah sisanya adalah sekolah dan lingkungan di luar rumahnya.

Teori Bloom ini memang menarik. Karena akan menjadi dasar Anda ketika mencari dan mencoba menemukan media belajar apa yang mampu membentuk dan memunculkan potensi dari anak Anda. Jika secara teori pendidikan Anda sudah paham, tentunya Anda akan mampu menilai media belajar apa yang pas dan cocok untuk membantu anak belajar sedari dini.

Baca juga: Pilihan Belajar yang Tepat untuk Anak Selama Pandemi

Apakah Aplikasi Ruangguru Tepat Sebagai Media Belajar Anak?

Seperti judulnya, lewat tulisan ini kita akan membahas mengapa aplikasi ruangguru cocok untuk digunakan oleh anak sejak dini, dan apakah konsep belajar yang diberikan aplikasi ruangguru sesuai dengan teori yang digagas oleh Benjamin Bloom.

Konsep belajar yang diterapkan oleh Ruangguru melalui produk ruangbelajar adalah journey belajar. Apa maksudnya? Kenapa journey? Oke, sebelumnya kita harus sama-sama bersepakat kalau pendidikan itu adalah sebuah proses. Soal hasil, nilai, ataupun peringkat, itu bagian dari proses.

Jadi, karena pendidikan adalah proses, metode belajar di ruangbelajar pun menggunakan konsep journey. Tujuannya memberikan pengalaman belajar kepada anak, mulai dari dasar, sampai pengaplikasiannya di kehidupan sehari-hari.

Ruangbelajar menyajikan konsep belajar menggunakan video belajar animasi, dengan topik belajar yang terstruktur. Setelah itu, anak diuji pemahamannya dengan kuis latihan soal, dan terakhir diberikan rangkuman belajar berbentuk infografis. Rangkuman infografis bertujuan untuk memudahkan anak dalam memahami poin-poin penting dari keseluruhan materi belajar.

Apakah menonton video belajar itu efektif? Pertanyaan ini selalu datang dari orang tua, mungkin juga Anda yang masih ingin tahu lebih banyak tentang efektifitas belajar online.

Pada dasarnya, kemajuan teknologi sangat mempengaruhi perkembangan kualitas audio visual. Audio visual yang dikemas dengan sangat menarik menjadi sebuah konten belajar, akan dengan mudah membuat anak memahami konsep dasar pengetahuan.

Jika kita mengacu pada ranah kognisi yang dimaksud Bloom untuk membuat perilaku-perilaku mengarah pada aspek intelektual, video belajar animasi yang disusun secara terstruktur sangat tepat untuk membuat anak paham dan mulai mengembangkan pengetahuannya.

Baca juga: Info Produk & Harga Paket Ruangguru SD, SMP, SMA, SMK di 2022

Kemudian, untuk membentuk afeksi, anak bisa menggunakan fitur ruangguru adventure. Fitur ini akan memberikan pengalaman seru untuk anak ketika ia belajar. Setiap anak akan memiliki profil dan avatar yang bisa diubah sesuai keinginannya, semakin sering ia belajar, semakin banyak poin yang dimiliki untuk mengubah avatarnya sekeren mungkin.

Hal ini dapat menjadi apresiasi dari jerih payahnya belajar. Ia juga akan menemukan minat dan dengan sendirinya bersikap sesuai dengan pengetahuan yang didapat setelah belajar menggunakan video belajar.

Pada ranah motorik, sudah jelas sebuah aplikasi belajar dengan berbagai macam fitur interaktif, akan memicu perkembangan keterampilan anak.

Jadi, teori taksonomi bloom ini bisa Anda terapkan dengan memberikan aplikasi ruangguru kepada anak Anda. Seperti yang dikatakan Bloom, 3 ranah pendidikan ini sebaiknya diterapkan sejak anak umur 4 tahun sampai usia 8 tahun. Jadi, sangat tepat apabila aplikasi ruangguru ini digunakan oleh semua anak sejak dini. Namun, untuk kontennya sendiri, sudah jelas diperuntukkan bagi anak Anda yang sudah bersekolah. Mulai dari kelas 1 SD sampai SMA.

Nah, di masa pandemi inilah waktu yang tepat untuk membuat anak mulai terbiasa dengan belajar online. Dengan berbagai fitur belajar menarik yang ada di ruangbelajar, ruangbelajarplus, dan berbagai produk lainnya di aplikasi ruangguru yang interaktif, dan terstruktur konsep belajarnya, anak dengan sendirinya dapat mengatur pola belajarnya sendiri tanpa membuat Anda kebingungan.