Penelitian Sosial: Pengertian, Manfaat, Fungsi, Jenis, dan Contoh | Sosiologi Kelas 10

Penelitian Sosial

Artikel Sosiologi Kelas X ini membahas tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian sosial. Kita akan membahas tentang pengertian, contoh, karakteristik, manfaat, fungsi, jenis-jenis, dan contoh rancangan penelitian sosial.

 

Siapa disini yang sudah pernah melakukan penelitian sosial? Nah, penelitian sosial adalah sebuah disiplin ilmu yang sangat penting untuk menyusun pemahaman terkait bagaimana fenomena sosial atau permasalahan sosial bisa terjadi di dalam masyarakat.

Penelitian sosial sendiri punya banyak sekali manfaat, seperti mengumpulkan data dan informasi yang akurat serta sistematis terkait banyak aspek yang ada di kehidupan sosial kita.

Sekarang, yuk kita bahas tentang aspek-aspek yang ada di dalam penelitian sosial!

 

Pengertian Penelitian Sosial Menurut Para Ahli

Kita akan membahas tentang pengertian penelitian sosial. Penelitian sosial adalah suatu proses ilmiah untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan kehidupan sosial.

Penelitian sosial biasanya dilakukan dengan berbagai metode yang sistematis dan terstruktur. Metode sistematis dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi yang reliabel dan valid.

Dibawah ini adalah beberapa definisi dari penelitian sosial menurut para ahli.

1. Sarjono Soekanto

Penelitian sosial adalah suatu proses yang sistematis untuk mendapatkan data dan informasi tentang permasalahan sosial. Hal ini bertujuan untuk memahami permasalahan secara mendalam.

2. Bungin

Penelitian sosial adalah suatu proses yang sistematis untuk mengumpulkan informasi dan data tentang suatu fenomena sosial menggunakan metode ilmiah.

3. Nasution

Penelitian sosial adalah proses menemukan pengetahuan baru tentang fenomena sosial dengan metode ilmiah.

Baca Juga: Mengenal Rancangan Penelitian Sosial

 

Karakteristik Penelitian Sosial

Guys, ada banyak karakteristik yang menyusun sebuah penelitian sosial. Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut.

  • Sistematis: Penelitian sosial ini dilakukan dengan cara yang terencana dan terstruktur. 
  • Objektif: Data dan informasi yang dikumpulkan haruslah objektif dan tidak bias.
  • Empiris: Data dan informasi yang dikumpulkan haruslah berdasarkan fakta dan realitas yang sebenarnya terjadi di dalam masyarakat.
  • Verifikasi: Hasil penelitian harus dapat diverifikasi dan diuji ulang oleh orang lain.

 

Ciri-Ciri Penelitian Sosial

Penelitian sosial memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari jenis penelitian lainnya. Beberapa poinnya mirip seperti karakteristik guys. Yuk simak aja beberapa ciri-ciri penelitian sosial:

1. Sistematis

Penelitian sosial harus dilakukan dengan cara yang terstruktur dan terencana. Sistematis berarti peneliti membuat rancangan penelitian yang berisi langkah-langkah penelitian yang jelas dan terarah, dimulai dari perumusan masalah hingga penarikan kesimpulan.

 

2. Objektif

Penelitian sosial haruslah memuat data, dan informasi yang dikumpulkan dalam penelitian sosial haruslah objektif dan tidak bias. Hal ini berarti bahwa data dan informasi yang dikumpulkan harus sesuai dengan kenyataan dan tidak dipengaruhi oleh pendapat atau kepentingan pribadi peneliti. Peneliti menggunakan instrumen penelitian yang valid dan reliabel untuk mengumpulkan data yang objektif.

 

3. Empiris

Data dan informasi yang dikumpulkan dalam penelitian sosial haruslah berdasarkan fakta dan realitas. Hal ini berarti bahwa data dan informasi yang dikumpulkan harus dapat diverifikasi dan diuji ulang oleh orang lain. Peneliti haruslah melakukan observasi dan pengukuran secara langsung untuk mendapatkan data yang empiris.

 

4. Verifikasi

Hasil penelitian sosial harus dapat diverifikasi dan diuji ulang oleh orang lain. Hal ini berarti bahwa penelitian sosial harus dapat diulangi dengan menggunakan metode yang sama dan menghasilkan hasil yang sama. Peneliti haruslah menggunakan metode statistik untuk menganalisis data dan memastikan hasil penelitiannya dapat diverifikasi.

 

5. Teoritis

Penelitian sosial harus didasarkan pada teori atau kerangka pemikiran yang jelas. Hal ini berarti bahwa penelitian sosial harus memiliki tujuan yang jelas dan ingin menjawab pertanyaan penelitian yang spesifik. Peneliti harus menggunakan teori yang relevan untuk menjelaskan hasil penelitiannya.

 

6. Etis

Penelitian sosial harus dilakukan dengan memperhatikan etika penelitian. Hal ini berarti bahwa penelitian sosial harus dilakukan dengan menghormati hak-hak dan privasi responden. Peneliti haruslah meminta persetujuan terlebih dahulu kepada responden sebelum melakukan penelitian dan menjaga kerahasiaan data responden.

 

7. Bermanfaat

Hasil penelitian sosial diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat. Hal ini berarti bahwa hasil penelitian sosial dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah atau meningkatkan kualitas hidup masyarakat. 

 

Syarat Penelitian Sosial

Penelitian sosial merupakan suatu proses yang sistematis dan ilmiah untuk mendapatkan data dan informasi tentang suatu fenomena sosial. Agar penelitian sosial dapat dikatakan valid dan reliabel, maka perlu memenuhi beberapa syarat, yaitu:

1. Memiliki Rumusan Masalah yang Jelas

Rumusan masalah merupakan pertanyaan yang ingin dijawab oleh penelitian. Rumusan masalah yang jelas akan membantu peneliti dalam menentukan tujuan penelitian, metode penelitian, dan alat pengumpulan data.

 

2. Memiliki Tujuan Penelitian yang Jelas

Tujuan penelitian merupakan pernyataan tentang apa yang ingin dicapai oleh penelitian. Tujuan penelitian haruslah spesifik, terukur, dan achievable.

 

3. Memiliki Manfaat Penelitian yang Jelas

Manfaat penelitian merupakan pernyataan tentang bagaimana hasil penelitian dapat bermanfaat bagi berbagai pihak. Manfaat penelitian haruslah jelas dan realistis.

Baca Juga: Merumuskan Pertanyaan dalam Penelitian Sosial

 

4. Memiliki Tinjauan Pustaka yang Memadai

Tinjauan pustaka merupakan uraian tentang berbagai teori dan penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik penelitian. Tinjauan pustaka akan membantu peneliti dalam memahami konteks penelitian dan mengembangkan kerangka pemikiran.

 

5. Memiliki Metodologi Penelitian yang Tepat

Metodologi penelitian merupakan uraian tentang bagaimana penelitian akan dilakukan. Metodologi penelitian haruslah jelas, sistematis, dan ilmiah.

 

6. Memiliki Alat Pengumpulan Data yang Valid dan Reliabel

Alat pengumpulan data adalah instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data. Alat pengumpulan data haruslah valid dan reliabel, sehingga data yang diperoleh dapat dipercaya.

 

7. Memiliki Teknik Analisis Data yang Tepat

Teknik analisis data adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data yang dikumpulkan. Teknik analisis data haruslah sesuai dengan jenis data dan tujuan penelitian.

 

8. Memiliki Kesimpulan dan Saran yang Jelas

Kesimpulan merupakan pernyataan tentang hasil penelitian yang menjawab rumusan masalah. Saran merupakan rekomendasi yang diberikan berdasarkan hasil penelitian.

 

9. Memiliki Etika Penelitian

Penelitian sosial harus dilakukan dengan memperhatikan etika penelitian. Etika penelitian adalah norma-norma yang harus dipatuhi oleh peneliti dalam melakukan penelitian.

 

10. Memiliki Sistematika Penulisan yang Baik

Laporan penelitian harus ditulis dengan sistematika yang baik, sehingga mudah dipahami oleh pembaca.

 

Kalau kamu tertarik buat cari tahu tentang penelitian sosial lebih lanjut, kamu bisa cek video lebih lengkapnya di ADAPTO, lho!  Di situ kamu akan belajar bareng Master Teacher yang adaptif dan bisa pilih pendalaman materi yang belum tentu diajarkan di sekolah! Wah, daripada penasaran, mending langsung klik link di bawah ini buat materi lebih lengkap!

CTA Adapto

 

 

Manfaat Penelitian Sosial

Penelitian sosial sendiri memiliki beberapa manfaat bagi kehidupan kita. Entah untuk pribadi atau lembaga. Manfaat tersebut adalah sebagai berikut.

1. Pemerintah

Hasil penelitian sosial dapat membantu pemerintah dalam membuat kebijakan yang tepat dan efektif sesuai dengan kebutuhan di dalam masyarakat.

2. Masyarakat

Hasil penelitian sosial dapat membantu masyarakat dalam memahami berbagai fenomena dan permasalahan sosial yang terjadi di sekitar mereka.

3. Lembaga sosial

Hasil penelitian sosial dapat membantu lembaga sosial dalam mengembangkan program-program yang tepat dan efektif untuk mengatasi berbagai permasalahan sosial.

4. Peneliti

Hasil penelitian sosial dapat membantu peneliti dalam mengembangkan teori-teori baru tentang berbagai fenomena sosial.

 

Fungsi Penelitian Sosial

Selain memiliki manfaat, penelitian sosial juga memiliki fungsi, beberapa fungsi tersebut antara lain:

1. Fungsi deskriptif

Untuk menggambarkan suatu fenomena sosial secara detail.

2. Fungsi eksplanatif

Untuk menjelaskan mengapa suatu fenomena sosial terjadi.

3. Fungsi prediktif

Untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan.

4. Fungsi kontrol

Untuk mengontrol atau mengendalikan suatu fenomena sosial.

Baca Juga: Teknik Analisis Data Kualitatif pada Penelitian Sosial

 

Tujuan Penelitian Sosial

Penelitian sosial memiliki beberapa tujuan utama, yaitu:

1. Untuk Memperoleh Pengetahuan Baru

Penelitian sosial bertujuan untuk menemukan pengetahuan baru tentang berbagai fenomena dan permasalahan sosial. Pengetahuan baru ini dapat membantu kita dalam memahami dunia sosial dengan lebih baik dan mengembangkan solusi yang tepat untuk berbagai permasalahan yang ada.

 

2. Untuk Menguji Teori

Penelitian sosial dapat digunakan untuk menguji teori-teori yang ada tentang berbagai fenomena sosial. Dengan menguji teori, kita dapat mengetahui apakah teori tersebut benar atau tidak dan perlu dimodifikasi atau tidak.

 

3. Untuk Menyusun Kebijakan

Hasil penelitian sosial dapat digunakan untuk menyusun kebijakan yang tepat dan efektif dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial. Dengan menggunakan data dan informasi yang valid dan reliabel, pemerintah dan lembaga sosial dapat merumuskan kebijakan yang tepat sasaran dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

 

4. Untuk Meningkatkan Pemahaman Masyarakat

Hasil penelitian sosial dapat membantu masyarakat dalam memahami berbagai fenomena dan permasalahan sosial yang terjadi di sekitar mereka. Dengan memahami permasalahan yang ada, masyarakat dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.

 

5. Untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat

Penelitian sosial dapat membantu dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan memberikan solusi untuk berbagai permasalahan sosial. Dengan mengatasi permasalahan sosial, seperti kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan, kualitas hidup masyarakat dapat meningkat.

 

Tujuan penelitian sosial dapat dibedakan berdasarkan jenis penelitiannya:

Penelitian eksploratif

Bertujuan untuk mendapatkan gambaran umum tentang suatu fenomena sosial.

Penelitian deskriptif

Bertujuan untuk menggambarkan suatu fenomena sosial secara detail.

Penelitian eksplanatif

Bertujuan untuk menjelaskan mengapa suatu fenomena sosial terjadi.

Penelitian evaluatif

Bertujuan untuk menilai efektivitas suatu program atau kebijakan.

Baca Juga: Metode Penelitian Kuantitatif: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contohnya | Sosiologi Kelas 10

 

Jenis-Jenis Penelitian Sosial

Jenis-jenis penelitian sosial dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

Jenis-Jenis Penelitian Sosial

 

1. Berdasarkan Tujuan Penelitian

Penelitian eksploratif, penelitian deskriptif, dan penelitian eksplanatif.

2. Berdasarkan Metode Penelitian

Penelitian kualitatif, penelitian kuantitatif, dan penelitian campuran.

3. Berdasarkan Topik penelitian

Penelitian tentang kemiskinan, penelitian tentang pendidikan, penelitian tentang kesehatan, dan lain-lain.

 

Langkah-Langkah Penelitian Sosial

Penelitian sosial merupakan sebuah proses ilmiah yang sistematis untuk memahami berbagai fenomena dan permasalahan dalam kehidupan masyarakat. Proses ini terbagi dalam beberapa langkah yang terstruktur untuk menghasilkan penelitian yang valid dan reliabel. Berikut adalah penjelasan tentang langkah-langkah penelitian sosial:

1. Merumuskan Rumusan Masalah

Langkah pertama dalam penelitian sosial adalah merumuskan rumusan masalah yang jelas dan spesifik. Rumusan masalah ini menjadi fokus penelitian dan menentukan arah penelitian selanjutnya.

 

2. Melakukan Tinjauan Pustaka

Setelah merumuskan rumusan masalah, peneliti perlu melakukan tinjauan pustaka untuk mempelajari berbagai teori dan penelitian sebelumnya yang terkait dengan topik penelitian.

 

3. Menentukan Metodologi Penelitian

Peneliti perlu menentukan metodologi penelitian yang tepat, termasuk:

  • Pendekatan penelitian: Kualitatif, kuantitatif, atau campuran.
  • Jenis penelitian: Deskriptif, eksploratif, eksplanatif, atau eksperimental.
  • Populasi dan sampel: Subjek penelitian yang akan diteliti.
  • Teknik pengumpulan data: Kuesioner, wawancara, observasi, dan lain-lain.
  • Teknik analisis data: Analisis statistik, analisis kualitatif, dan lain-lain.

 

4. Mengumpulkan Data

Peneliti kemudian mengumpulkan data sesuai dengan metodologi yang telah ditentukan.

 

5. Menganalisis Data

Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis untuk menghasilkan temuan penelitian.

Baca Juga: Teknik Analisis Data Kualitatif pada Penelitian Sosial

 

6. Menarik Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, peneliti menarik kesimpulan yang menjawab rumusan masalah yang diajukan.

 

7. Menyusun Laporan Penelitian

Langkah terakhir adalah menyusun laporan penelitian yang mendokumentasikan seluruh proses penelitian dan hasil penelitian.

 

Topik Penelitian Sosial

Topik penelitian sosial adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan manusia dalam bermasyarakat. Cakupannya sangat luas, mulai dari fenomena sosial yang kasat mata hingga isu-isu kompleks yang mendasari kehidupan masyarakat.

Memilih topik penelitian sosial yang tepat merupakan langkah awal yang penting. Berikut beberapa tips dalam memilih topik penelitian:

  • Sesuai dengan minat dan bakat: Pilih topik yang Anda minati dan memiliki pengetahuan dasar tentangnya.
  • Relevan dengan isu-isu terkini: Pilih topik yang relevan dengan permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat.
  • Memiliki akses data: Pastikan Anda memiliki akses data yang cukup untuk meneliti topik tersebut.
  • Terbatas dan terukur: Rumuskan topik penelitian dengan batasan yang jelas dan terukur.
  • Metodologi penelitian: Pilih metodologi penelitian yang tepat untuk meneliti topik tersebut.

 

Contoh Penelitian Sosial

Berikut adalah contoh rancangan penelitian sosial dengan judul “STRATEGI PEMBERDAYAAN PETANI KOPI DESA GENILANGIT, PONCOL, MAGETAN, JAWA TIMUR“. Contoh ini hanya menampilkan sebagian rancangannya saja, yaa.  

 

Latar Belakang Penelitian

Kegiatan pembangunan masyarakat sangat erat kaitannya dengan peningkatan kapasitas masyarakat. Tujuan pemberdayaan masyarakat adalah untuk menghilangkan kemiskinan, ketimpangan, dan mendorong masyarakat untuk lebih proaktif. Peningkatan kapasitas masyarakat itu sendiri merupakan salah satu upaya menjadikan masyarakat mandiri dengan mewujudkan potensi kapasitas masyarakat.

Pembangunan dan pemberdayaan bisa dimana saja dan kapan saja tergantung sejauh mana masyarakat membutuhkannya. Hal tersebut termasuk dalam masyarakat desa Genilangit, Poncol, Magetan, Jawa Timur. Desa ini Terletak di kecamatan Poncol, kabupaten Magetan, Jawa Timur, desa Genilangit merupakan sebuah desa wisata yang bertempat di antara lereng-lereng perbukitan di kaki gunung Lawu. bisa dibilang, desa Genilangit masih jauh dari hiruk-pikuk suasana perkotaan karena letaknya yang cukup jauh dari Kota.

Di desa tersebut, terdapat potensi-potensi alam yang kurang lebih sudah dapat dimanfaatkan oleh penduduk desa sekitar. Potensi desa yang sudah menonjol, beberapa diantaranya adalah terbentuknya taman wisata dan bidang pertanian sayur mayur. Selain kedua potensi tersebut, masih ada potensi dari dari bidang tanaman kopi yang perlu dikembangkan dengan serius agar menjadi suatu komoditas bagi para petani karena potensi dari kopi tersebut amat sangat disayangkan apabila hanya segelintir orang yang dapat memanfaatkannya.

 

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

  1. Bagaimana keadaan sosial ekonomi pada usaha-usaha mikro kecil dan menengah pada masyarakat petani kopi desa Genilangit?
  2. Bagaimana strategi pemberdayaan pada masyarakat petani kopi desa Genilangit?

 

Tujuan Penelitian

Setiap pemberdayaan pasti memiliki tujuan yang diinginkan para pemberdaya terhadap sasaran pemberdayaan. Semua tujuan tersebut mengarah ke arah perbaikan suatu kondisi yang ada di dalam masyarakat. Dalam pemberdayaan yang akan dilakukan di Desa Genilangit, Poncol, Magetan, Jawa Timur ini memiliki tujuan sebagai berikut.

  1. Untuk dapat mengetahui keadaan sosial ekonomi pada usaha-usaha mikro dan menengah pada petani kopi desa Genilangit.
  2. Untuk dapat mengetahui dan merancang strategi pemberdayaan pada petani kopi di desa Genilangit.

 

Diharapkan dengan adanya pemberdayaan ini, kemampuan masyarakat untuk memberikan nilai lebih pada wujud budidaya kopi yang ada. Karenanya, masyarakat secara tidak langsung akan belajar lebih banyak dan mampu menguasai cara produksi kopi dari hulu hingga hilir.

 

Manfaat Penelitian

  1. Dilakukannya strategi pemberdayaan untuk dapat memaksimalkan potensi kopi yang dimiliki oleh Desa Genilangit.
  2. Dilakukannya strategi pemberdayaan untuk dapat memberikan penyadaran dan pendidikan terkait kopi terhadap petani di Desa Genilangit sehingga dapat memaksimalkan penjualan dan menaikkan pendapatan petani.
  3. Dilakukannya strategi pemberdayaan petani kopi untuk memiliki suatu sistem alur budidaya kopi sampai dengan penjualan dengan menggunakan potensi sumber daya manusia yang ada melalui kelompok petani kopi.

 

Metodologi Penelitian

Pendefinisian metode FGD berhubungan erat dengan alasan atau justifikasi utama penggunaan FGD itu sendiri sebagai metode pengumpulan data dari suatu penelitian. Justifikasi utama penggunaan FGD adalah memperoleh data/informasi yang kaya akan berbagai pengalaman sosial dari interaksi para individu yang berada dalam suatu kelompok diskusi. Definisi awal tentang metode FGD menurut Kitzinger dan Barbour (1999) adalah melakukan eksplorasi suatu isu/fenomena khusus dari diskusi suatu kelompok individu yang berfokus pada aktivitas bersama diantara para individu yang terlibat didalamnya untuk menghasilkan suatu kesepakatan bersama. Aktivitas para individu/partisipan yang terlibat dalam kelompok diskusi tersebut antara lain saling berbicara dan berinteraksi dalam memberikan pertanyaan, dan memberikan komentar satu dengan lainnya tentang pengalaman atau pendapat diantara mereka terhadap suatu permasalahan/isu sosial untuk didefinisikan atau diselesaikan dalam kelompok diskusi yang kami lakukan.

FGD yang dilakukan oleh tim pemberdaya ini diterapkan pada para petani di desa Genilangit yang memiliki tanaman kopi di pelataran ladang mereka dan stakeholder yang berperan aktif dalam produksi kopi di desa Genilangit (Pendamping tani, Ketua Komunitas Tani, dan Tokoh pemuda yang bergerak pada pertanian termasuk kopi). Dikarenakan para petani menanam benih yang lain FGD dilakukan salah satunya untuk mencari data informasi terkait seberapa besar pengaruh dari penanaman kopi bagi kehidupan petani. Keseluruhan data yang diperoleh dari FGD yang dilakukan ini adalah sebagai berikut:

  1. Data Jumlah pohon yang dimiliki oleh setiap petani di desa Genilangit.
  2. Data jumlah petani yang memiliki pohon kopi di ladang mereka.
  3. Data kondisi usaha kopi di desa Genilangit.
  4. Data praktek penanaman kopi dari hulu hingga hilir.
  5. Data jumlah kopi saat panen.
  6. Data Kesulitan petani dalam lingkup penanaman, perawatan, hingga panen, dan pasca panen.
  7. Data keberfungsian kopi dibandingkan dengan komoditas lainnya.
  8. Data kelompok tani termasuk kelompok tani kopi.
  9. Data keberfungsian kelompok tani bagi hidup masyarakat tani di desa Genilangit
  10. Dampak penanaman kopi bagi tingkat ekonomi petani.

 

Maka dari itu, usaha pemberdayaan yang kami lakukan adalah dengan cara FGD dengan tujuan agar masyarakat atau petani dapat dengan leluasa menyampaikan keluh kesah dan apa saja hambatan-hambatan yang mereka temui selama menanam dan menjual kopi kepada pengepul yang menjadi kebiasaan mereka. FGD juga dilakukan dengan cara Non-formal, hanya berupa ngobrol-ngobrol biasa dengan para stakeholder seperti disebutkan di atas dan beberapa petani kopi sehingga data dapat dicari secara menyeluruh dari beberapa informan.

FGD juga dilakukan dengan pengepul kopi pada waktu yang berbeda. Tujuan dilakukannya FGD yang terpisah antara petani kopi dan pengepul, ialah bertujuan meminimalisir terjadinya saling ketersinggungan antara petani dan pengepul, sehingga petani dapat terbuka tanpa ada perasaan tidak enak atau takut menyinggung hati pengepul. Begitupun sebaliknya, pengepul dapat dengan leluasa menyampaikan apa saja yang menjadi hambatan dalam usaha produksi kopinya dan mengenai kemampuan dirinya untuk ikut serta memberikan penyuluhan dan pendidikan terhadap petani kopi agar petani mampu mengolah kopi sehingga tidak sekedar menjual biji kopi matang kepada pengepul.

 

Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang kami lakukan di desa geni langit, baik itu melalui pengamatan langsung maupun berdiskusi dengan pihak-pihak terkait, maka kami bisa menggambarkan kondisi masyarakat Genilangit dan menuangkannya ke dalam tulisan seperti dibawah;

1. Deskripsi Lokasi

Jika ditempuh dari kota Solo, desa Genilangit cukup menghabiskan waktu kurang lebih hanya dua jam perjalanan yang lumayan tidak terasa karena di sepanjang perjalanan, kita akan disuguhi pemandangan alam yang memanjakan dan yang terpenting adalah akses menuju Genilangit sudah sangat bagus sehingga tidak mengurangi kenyamanan kita selama panjangnya perjalanan.

Terlebih lagi, perjalanan menuju desa Genilangit akan melewati beberapa tempat pariwisata seperti Cemoro Sewu dan Cemoro Kandang. Kepuasan tersebut akan bertambah jika kita sudah sampai di desa tersebut, Selain penduduknya yang ramah, desa ini juga menyuguhkan hamparan perkebunan sayur yang cukup luas dan hutan-hutan di perbukitan yang kelihatannya masih sangat asri.

Ditinjau dari profil kecamatan Poncol, Kecamatan Poncol merupakan kecamatan yang terletak di bagian barat daya Kabupaten Magetan dan berada pada ketinggian antara 612 meter sampai dengan 1.104 meter di atas permukaan laut (DPL). Batas wilayah Kecamatan Poncol adalah sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Plaosan dan sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Parang dan Ngariboyo.

Selain dengan kedua kecamatan tersebut, Kecamatan Poncol berbatasan langsung dengan kabupaten lain, yaitu di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah.Kecamatan Poncol terdiri dari 1 kelurahan dan 7 desa yang merupakan kecamatan dengan jumlah desa/kelurahan terkecil se-Kabupaten Magetan, dengan luas seluruh Kecamatan Poncol 51,31 km2.

Desa Gonggang merupakan desa terluas dengan luas 10,87 km2, sedang Desa Sombo dengan luas 2,74 km2 merupakan desa dengan luas terkecil. Dengan 8 desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Poncol, berarti rata-rata luas tiap desa/kelurahan sebesar 6,41 km2 dan luas tanah pertanian di Kecamatan Poncol sebesar 3.004,96 Hektare dan tanah lainnya seluas 2.125,68 Hektare (Prasetya, 2017).

 

2. Deskripsi Usaha

Tabel. 1.1. Deskripsi Usaha Kopi Genilangit

Usaha Kopi Genilangit

 Usaha Kopi Genilangit

 

Pelaku paling vital dalam usaha ini adalah para petani kopi, yang dimana apabila para petani tidak menanam kopi dan menjualnya kepada pengepul, maka kopi Genilangit tidak akan pernah ada. Peran petani dalam usaha ini ialah menanam, merawat, memanen dan menjual biji kopi mentah yang mereka tanam kepada pengepul. Dengan menjual hasil paennya pada kisaran Rp.35.000/Kg, para petani mendapat keuntungan yang tidak seberapa setiap panennya.

Menurut para petani kopi di desa Genilangit, mereka bisa memperoleh biji kopi sebanyak 25 Kg sampai 30 Kg per sekali panen yaitu enam sampai delapan bulan sekali kurun waktu panen. Jika dikalikan dengan harga penjualan biji kopi kepada pengepul, maka petani hanya akan mendapatkan kisaran pendapatan sebesar Rp.875.000 sampai dengan Rp.1.050.000 dalam kurun waktu tersebut.

Dari hasil diskusi dengan pihak terkait, yaitu para petani kopi, kami dapat menyimpulkan bahwa terdapat permasalahan yang dialami oleh para petani kopi tersebut. Permasalahan bagi para petani kopi diantara lain adalah kurangnya edukasi perihal cara mengolah maupun memproduksi agar rasa yang dihasilkan dapat menimbulkan ciri khas tersendiri bagi para penikmat kopi dan dapat menambah penghasilan dari menjual kopi kepada pengepul seperti biasanya. Selain itu, para petani kopi belum menemukan urgensi agar mereka menjadikan tanaman kopi sebagai komoditas dan dapat disejajarkan dengan sayuran yang mereka tanam di kebun.

 

3. Kondisi Ekonomi Masyarakat Petani Kopi

Masyarakat Genilangit hidup ditengah-tengah kesederhanaan, yang dimana hampir keseluruhan penduduk berprofesi sebagai petani sayur dan penggembala ternak. Petani sayur pun tidak serta merta menjual langsung sayuran yang mereka tanam ke pasar, melainkan kepada para pengepul sayur yang datang langsung ke perkebunan dan rumah-rumah para petani untuk membeli hasil panen dan menjualnya kembali ke pasar luas. Jika kita datang kesana dan melihat langsung kondisi perumahan yang ada, makan kita pasti akan menyepakati bahwa masyarakat Genilangit memang benar hidup ditengah-tengah kesederhanaan dan hanya menggantungkan hidup mereka kepada kebun dan hasil panen sayuran yang mereka tanam.

Hal yang lebih dilihat dari pemberdayaan ini selain kondisi yang sudah dijelaskan di atas adalah bagaimana masyarakat dapat hidup dari sistem pertanian khususnya pertanian kopi. Kondisi masyarakat terkait kopi masih tergantung kepada tengkulak, mereka hanya menjual kopi kepada tengkulak tanpa tahu bagaimana dan seberapa besar penghasilan mereka ketika dapat mengolah kopi tersebut sendiri.

Pendapatan dari menjual buah kopi berwarna merah ini tidak sesuai dengan hasil penjualan kopi berbentuk bubuk oleh tengkulak ke pasaran. Kopi yang ada di desa Genilangit ini terhitung banyak varian yakni Robusta, Arabika dan Liberika (Jarang berbuah), namun lebih banyak komoditas kopi Arabika (Data Hasil Wawancara, 2021).

Kopi Robusta yang dapat dihasilkan dari produksi petani masih belum begitu banyak dan diminati oleh konsumen, berbeda dengan kopi Arabika yang penjualannya sedikit lebih unggul. Setiap petani dapat menghasilkan sekitar 25-30 Kg sekali panen karena masih memiliki sistem tumpang sari. Jika kita konsentrasikan kepada komoditas kopi, 1 hektar tanah akan menghasilkan kopi sekitar kurang lebih 1200 kg kopi arabika (Dirjen Perkebunan, 2016). Hasil yang terlampau jauh itu dikarenakan kopi masih ditanam tumpang sari dengan komoditas yang lain. Ketika dikembangkan butuh pembebasan lahan yang harus dikonsentrasikan pada sistem penanaman yang dikhususkan kepada tanaman kopi.

Kekurangan yang lainnya juga dari faktor harga yang diterima para petani ketika menjual kopinya. Petani menjual biji kopi basah dengan harga Rp.35.000/Kg, sedangkan seharusnya harga kopi redberry (biji merah) ini dapat berkisar Rp.100.000, 00 /kg untuk biji Arabika (cybex.pertanian.go.id, 2020), untuk biji kopi dari Genilangit memiliki kemungkinan penjualan diatas Rp.75.000 /kg.

Hal ini sungguh jauh ketika petani mengambil jasa tengkulak untuk memasarkan hasil taninya. Hal yang selanjutnya yang tentu tidak sebanding dengan hasil penjualan kopi bubuk dalam 480 gramnya mencapai Rp.50.000 oleh tengkulak, sedangkan dapat menghasilkan lebih besar dari itu karena harga kopi basahnya mencapai harga yang lebih besar daripada kopi bubuk yang dijual dari desa Genilangit.

Oleh karena itu dibutuhkan beberapa cara untuk dapat memberdayakan petani kopi agar dapat menjualnya dalam bentuk bubuk. Beberapa cara yang dilakukan adalah penyadaran kepada petani kopi untuk concern dalam mengolah kopi menjadi setengah jadi, membuat komunitas petani kopi, menjembatani pelatihan pengolahan kopi dari buah hingga berbentuk bubuk dengan melibatkan tokoh masyarakat sebagai orang yang berpengaruh terhadap tengkulak dan petani kopi, berdiskusi dengan petani kopi dan tokoh masyarakat untuk merumuskan strategi pemasaran.

 

4. Strategi Pengembangan

Berdasarkan analisis SWOT yang sudah dilakukan, menghasilkan beberapa konsep pemberdayaan yang dapat dilakukan di desa Genilangit sebagai berikut:

  1. Karena sudah ada kelompok tani, dan mereka sudah terorganisir pada kelompok tani. Pemberdayaan yang akan dilakukan dengan cara mengorganisir petani menjadi suatu wadah kelompok tani kopi.
  2. Kurangnya jumlah kopi yang dihasilkan yang disebabkan oleh kurangnya lahan, maka pemberdaya mencoba untuk memfokuskan lahan tanam kopi.
  3. Kurangnya pengetahuan atas pengolahan kopi, ketika sudah ada kelompok tani kopi, akan lebih mudah mentransfer pengetahuan terkait pengolahan kopi dari hulu hingga hilir.
  4. Kurangnya pengetahuan terkait pemasaran yang ada, maka sangat tepat ketika diterapkan pemberdayaan terkait pemasaran kopi.
  5. Adanya tengkulak yang merupakan tokoh yang penting juga dalam pemberdayaan ini, maka pemberdayaan harus juga melibatkan semua elemen yang ada sehingga meminimalisir konflik di dalam masyarakat.

Penelitian sosial merupakan alat yang penting untuk memahami berbagai fenomena dan permasalahan dalam kehidupan masyarakat. Dengan melakukan penelitian sosial, kita dapat memperoleh data dan informasi yang valid dan reliabel untuk merumuskan kebijakan yang tepat dan efektif dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial.

Gimana guys? Sekarang sudah paham belum tentang rancangan penelitian? Kalau kamu masih bingung, yuk tanyakan langsung dengan Master Teacher Sosiologi di Ruangguru Privat. Ada banyak Master Teacher Sosiologi yang pasti bisa bantu jawab pertanyaan dan kesulitan kamu dalam belajar Sosiologi.

Bersama Ruangguru Privat, belajar gak hanya menyenangkan, tapi juga akan dibimbing  sampai paham! Apalagi, pengajar di Ruangguru Privat sudah terstandarisasi kualitasnya. Kamu juga bebas pilih mau belajar secara langsung (offline) atau daring (online). Asyik banget karen abisa fleksibel! Untuk info lebih lanjut, yuk klik link berikut!

CTA Ruangguru Privat

Ringgana Wandy Wiguna