Tata Cara Sholat Istikharah, Niat, Doa & Waktu Pelaksanaannya

sholat istikharah

Kamu dihadapkan dengan pilihan sulit? Cobalah untuk melaksanakan sholat istikharah untuk meminta petunjuk dari Allah. Simak caranya berikut!

 

Pernahkah kamu mendengar tentang sholat istikharah? Sholat istikharah merupakan salah satu sholat sunnah dalam agama Islam yang biasa dikerjakan oleh umat Muslim saat menghadapi pilihan hidup yang sulit. Seperti apa tata cara dan bacaan sholat istikharah? Yuk, kita pelajari selengkapnya melalui artikel berikut ini!

 

Pengertian Sholat Istikharah

Sholat istikharah adalah sholat sunnah yang dikerjakan oleh umat Muslim ketika mereka dihadapkan dengan suatu kebingungan di mana mereka harus memilih satu perkara dari dua pilihan atau lebih

Sholat istikharah ini dilakukan dengan harapan agar Allah SWT memberikan petunjuk dan memberikan pilihan yang terbaik di antara pilihan-pilihan yang ada.

Baca Juga: Bacaan Sholat, Tata Cara, Rukun, Jumlah Rakaat & Syarat Sahnya

 

Tujuan Sholat Istikharah

Sebenarnya, sholat istikharah untuk apa, sih?

Sebelum membuat keputusan besar, alangkah baiknya kita meminta petunjuk terlebih dahulu kepada Allah SWT dengan cara melaksanakan sholat istikharah agar pilihan kita diridhoi oleh Allah SWT.

Dengan mengerjakan sholat istikharah, hati kita akan terasa lebih mantap dalam membuat keputusan karena kita melibatkan Allah dan berserah diri pada Allah SWT. Utamanya untuk keputusan-keputusan hidup yang penting dan berjangka panjang, seperti menentukan jurusan kuliah, menentukan karir masa depan, menentukan pasangan hidup, dan lain sebagainya. 

Keutamaan sholat istikharah selain memperoleh petunjuk dari Allah, kita juga bisa mempertebal iman kita kepada Allah karena kita percaya Allah akan memberikan pilihan yang terbaik kepada umat-Nya yang beriman.

Baca Juga: Tata Cara Sholat Jamak dan Qashar beserta Syaratnya

Dasar anjuran shalat istikharah adalah sebagaimana dikutip Imam an-Nawawi dalam Al-Adzkar, sebuah hadits riwayat Imam al-Bukhari, Jabir bin Abdillah berkata:

 

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُعَلِّمُنَا الاسْتِخَارَةَ فِي الأُمُورِ كُلِّهَا كَمَا يُعَلِّمُنَا السُّورَةَ مِنْ الْقُرْآنِ يَقُولُ إذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ

 

Artinya: “Rasulullah saw mengajari kami (para sahabat) untuk shalat istikharah ketika menghadapi setiap persoalan, sebagaimana beliau mengajari kami semua surat dari Al-Quran. Beliau bersabda, ‘Jika kalian ingin melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat sunnah dua rakaat …”’ (HR Imam al-Bukhari). (An-Nawawi, al-Azdkar, 1997: 137).

 

Tata Cara Sholat Istikharah

Bagaimana tata cara pelaksanaan sholat istikharah?

Sholat istikharah berapa rakaat?

Jadi, tata cara shalat istikharah itu sama halnya seperti mengerjakan sholat sunnah lainnya. Terkait berapa rakaat sholat istikharah juga sama halnya dengan sholat sunnah pada umumnya, yakni dua rakaat.

Syarat sholat istikharah juga sama dengan syarat melakukan sholat sunnah lainnya, yakni harus berwudhu dan dalam keadaan suci dari hadas maupun najis.

Untuk cara melakukan sholat istikharah, kamu bisa perhatikan penjabaran berikut ini!

 

1. Membaca Niat

Saat menjalankan sholat fardhu atau sholat sunnah apapun, termasuk sholat istikharah, harus diawali dengan membaca niat. Bacaan niat sholat istikharah, yaitu:

 

 أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

 

Ushallî sunnatal istikhârati rak’ataini lillâhi ta’âlâ.

 

Artinya: “Aku berniat shalat sunnah istikharah dua rakaat karena Allah ta’ala.”

 

2. Takbiratul Ihram

Takbiratul ihram merupakan takbir pertama yang dibaca saat memulai sholat wajib maupun sunnah. Bacaan takbiratul ihram, yaitu:

 

اللَّهُ أَكْبَرُ

 

Allahu Akbar

 

Artinya: “Allah Maha Besar.”

 

3. Membaca Doa Iftitah

Selanjutnya yaitu membaca doa iftitah sebagai berikut:

 

اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا

اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ

اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ

لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

 

Allahu akbar Kabiroo Wal hamdu lillaahi Katsiiroo, Wa Subhaanallahi Bukrotan Wa’asyiilaa. Innii Wajjahtu Wajhiya Lilladzii Fathoros Samaawaati Wal Ardho Haniifan Musliman Wa maa Anaa Minal Musyrikiin. Inna Syolaatii Wa Nusukii Wa Mahyaa ya Wa Mamaatii Lillaahi Robbil ‘Aalamiina. Laa Syariika lahu Wa Bidzaalika Umirtu Wa Ana Minal Muslimiin.

 

Artinya: “Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji hanya bagi Allah dengan pujian yang sangat banyak. Maha Suci Allah di waktu pagi dan petang. Sungguh aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan atau tunduk, dan aku tidak termasuk dari golongan orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sungguh sholatku, ibadahku, hidupku matiku hanyalah untuk Allah Tuhan alam Semesta, yang tidak punya sekutu bagi-Nya. Dengan demikian itulah aku diperintahkan. Dan aku adalah termasuk orang-orang Muslim (Orang-orang yang berserah diri).”

 

4. Membaca Surat Al-Fatihah

Selanjutnya yaitu membaca surat Al-Fatihah sebagai berikut:

 

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ

الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ

صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّينَ

 

Bismillaahir rohmaanir rohim.

Alhamdu lillaaHi robbil ‘aalamin.

Arrohmaanir rohim.

Maaliki yaumid din.

Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’in.

Ihdinash shiroothol mustaqim.

Shiroothol ladziina an’amta ‘alaiHim, ghoiril maghdhuubi ‘alaihim waladh dhollin.

 

Artinya: “Dengan nama Allah YangMaha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang Menguasai hari pembalasan. Hanya Engkaulah Yang Kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan pula (jalan) mereka yang sesat.”

 

5. Membaca Surat Pendek

Sebenarnya, dalam melaksanakan sholat fardhu maupun sholat sunnah, membaca surat pendek hukumnya tidak wajib, yang wajib adalah membaca surat Al-Fatihah. Namun, alangkah baiknya jika kita tidak hanya membaca surat Al-Fatihah saja, tetapi melanjutkan dengan bacaan surat pendek.

Ada banyak surat pendek dalam Al-Qur’an yang dapat dibaca ketika ingin melaksanakan sholat istikharah. Namun, sebagian ulama menganjurkan untuk membaca surat Al-Kafirun dan Al-Ikhlas karena dianggap lebih afdhol. Untuk rakaat pertama bisa membaca surat Al-Kafirun, kemudian pada rakaat kedua dapat membaca surat Al-Ikhlas. 

Berikut adalah bacaan surat Al-Kafirun:

 

قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ

لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ

وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ

وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ

وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ

لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ

 

qul yā ayyuhal-kāfirụn

lā a’budu mā ta’budụn

wa lā antum ‘ābidụna mā a’bud

wa lā ana ‘ābidum mā ‘abattum

wa lā antum ‘ābidụna mā a’bud

lakum dīnukum wa liya dīn

 

Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir!” Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.”

 

Kemudian, berikut ini adalah bacaan surat Al-Ikhlas:

 

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ

اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

 

Bismillahirrahmanirrahim.

Qul huwallāhu aḥad.

Allāhuṣ-ṣamad.

Lam yalid wa lam yụlad.

Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad.

 

Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Dan Maha Penyayang. Katakanlah Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”

 

6. Ruku’ dengan Tuma’ninah

Selanjutnya yaitu melaksanakan ruku’ dengan tuma’ninah atau dengan bersungguh-sungguh (khusyu’) dan tidak terburu-buru. Saat melakukan ruku’ harus membaca doa sebanyak 3 kali sebagai berikut:

 

سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ

 

Subhana rabbiyal ‘adhimi wa bihamdihi.

 

Artinya: “Maha Suci Rabbku yang maha Agung dan Maha Terpuji.”

 

7. Melaksanakan I’tidal

Selanjutnya yaitu melaksanakan i’tidal atau berdiri tegak dengan membaca doa sebagai berikut:

 

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

 

Rabbana lakal hamdu mil ‘us samaawaati wa mil ul ardhi wa mil’u maa syi’ta min syai’in ba’du.

 

Artinya: “Ya Allah Ya Tuhan kami, bagi-Mu lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu.”

 

8. Sujud Pertama dengan Tuma’ninah

Selanjutnya yaitu melaksanakan sujud pertama dengan membaca doa sebagai berikut sebanyak 3 kali:

 

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ‎ 

 

Subhaana robbiyal a’laa wa bihamdih. 

 

Artinya, “Mahasuci Rabb-ku Yang Mahatinggi, dan memujilah aku kepada-Nya.”

 

9. Duduk di Antara Dua Sujud

Selanjutnya yaitu duduk di antara dua sujud dengan bacaan doa sebagai berikut:

 

 رب اغْفِرلي وَارْحَمْنِى واجبرني وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِى وَاهْدِنِى وَعَافِنِى وَاعْفُ عَنِّى

 

Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii.

 

Artinya: “Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, perbaikilah keadaanku, tinggikanlah derajatku, berilah rezeki dan petunjuk untukku”

 

10. Sujud Kedua

Selanjutnya yaitu melaksanakan sujud kedua dengan membaca doa yang sama seperti sujud pertama, yaitu doa sebagai berikut sebanyak 3 kali:

 

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ‎ 

 

Subhaana robbiyal a’laa wa bihamdih. 

 

Artinya, “Mahasuci Rabb-ku Yang Mahatinggi, dan memujilah aku kepada-Nya.”

 

11. Berdiri Kembali dan Melanjutkan Rakaat yang Kedua Hingga Salam

Setelah itu, berdiri kembali dan melanjutkan rakaat yang kedua hingga salam. Pada rakaat kedua, urutan dan bacaannya sama dengan rakaat pertama. Perbedaannya hanya pada bacaan surat pendek yang tadi sudah dijelaskan, kemudian melaksanakan duduk tahiyat akhir setelah sujud kedua, dan terakhir ditutup dengan salam.

 

12. Duduk Tahiyat Akhir

Pada saat tahiyat akhir, bacaan doa yang dilafalkan adalah sebagai berikut:

 

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله

اَلَّلهُمَّ صَلِّ عَلَي مُحَمّدْ وعلى آلِ مُحَمَّد كَمَا صَلَّبْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلعَلَي مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْد

 

Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibatul lillaah, Assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh, Assalaamu’alainaa wa’alaa ‘ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, Waasyhadu anna Muhammadar rasuulullaah. Allahhumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa shallaita ‘alaa Ibraahim, wa ‘alaa aali Ibraahim. Wabaarik ‘alaa Muhammad, wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa baarakta ‘alaa Ibraahim, wa ‘alaa aali Ibraahim. Fil ‘aalamiina innaka hamiidum majiid.

 

Artinya: “Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan bagi Allah, salam, rahmat, dan berkahNya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi (Muhammad). Salam keselamatan semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang saleh-saleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad. Sebagaimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia di seluruh alam.” 

 

13. Membaca Salam

 

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

 

Assalamu’alaikum Warahmatullah.

 

Artinya: “Semoga keselamatan serta rahmat Allah dan juga keberkahannya terlimpah untukmu.”

Baca Juga: Bacaan Niat Sholat Tahajud, Doa, Tata Cara & Waktu Pelaksanaannya

 

Doa Sholat Istikharah

Setelah selesai salam, kemudian kita bisa membaca doa sholat istikharah dan artinya berikut ini:

 

اللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ وَعَـاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَبَارِكْ لِي فِيهِ ثُمَّ يَسِّرْهُ لِي وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ عَاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ أَيْنَـــمَا كَانَ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ وَ صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ  

 

Allâhumma shalli wa sallim ‘alâ sayyidina muḫamamdin, Alḫamdulillâhi rabbil ‘âlamîn. Allâhumma innî astakhîruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa lâ aqdiru, wa ta’lamu wa lâ a’lamu, wa anta ‘allâmul ghuyûb. Allahumma fa-in kunta ta’lamu hâdzal amra khairun lî fî dînî wa dun-yâya wa ‘âqibati amrî ‘âjilihi wa âjilihi faqdurhu lî wa bârik lî fîhi tsumma yassirhu lî. Wa in kunta ta’lamu anna hâdzal amra syarrun lî fî dînî wa dun-yâya wa ‘âqibati amrî ‘âjilihi wa âjilihi fashrifnî ‘anhu washrfhu ‘annî waqdur liyal khaira haitsu kâna ainamâ kânû innaka ‘alâ kulli syai-in qadîr. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidina muḫamamdin, walḫamdulillâhi rabbil ‘âlamîn. 

 

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku beristikharah dengan pengetahuan-Mu, aku memohon kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan sementara aku tidak mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak tahu. Engkaulah yang mengetahui perkara yang gaib.    Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku dalam bagi agamaku, kehidupanku, akhir urusanku, duniaku, dan akhiratku, maka takdirkanlah hal tersebut untukku. Mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, kehidupan, akhir urusanku, duniaku, dan akhiratku, maka palingkanlah aku darinya dan palingkanlah dia dariku. Takdirkanlah yang terbaik untukku apapun keadaannya. Sesungguhnya engkau Yang Maha Bisa atas segala sesuatu.” 

 

Selesai membaca doa shalat istikharah mohon petunjuk di atas, selanjutnya kita bisa menyebutkan permohonan kita untuk diberi petunjuk dalam membuat keputusan dan menentukan pilihan hidup. Kita juga bisa membaca dzikir setelah sholat istikharah untuk mempererat hubungan kita dengan Sang Pencipta.

 

Waktu Pelaksanaan Sholat Istikharah

Kapan sholat istikharah dilakukan?

Sebaiknya kita melaksanakan sholat istikharah jam berapa? 

Apakah sholat istikharah harus tidur dulu?

Sejatinya, tidak ada patokan tertentu terkait waktu sholat istikharah, namun sholat istikharah dianjurkan untuk dikerjakan pada malam hari atau saat sepertiga malam, karena itu merupakan waktu yang paling mustajab untuk memanjatkan doa.

Oleh karena itu, kita bisa tidur terlebih dahulu sebelum kita bangun di sepertiga malam untuk melaksanakan sholat istikharah dan sholat malam lainnya, seperti sholat tahajud.

 

Jawaban Sholat Istikharah

Lalu, setelah selesai mengerjakan sholat istikharah, apa yang harus kita lakukan? Seperti apa petunjuk dari Allah yang akan datang kepada kita?

Petunjuk yang Allah berikan kepada hamba-Nya yang memohon arahan melalui sholat istikharah tidaklah menentu. Petunjuk ini dapat berupa mimpi, firasat, ketenangan hati, tanda-tanda dalam kehidupan sehari-hari, dan sebagainya.

Sebagai contoh, ada orang yang diberi petunjuk melalui mimpi, misalnya ia sedang kebingungan memilih jurusan kuliah kedokteran atau teknik. Kemudian, setelah mengerjakan sholat istikharah, ia bermimpi menjadi seorang dokter yang sedang bekerja di rumah sakit. Ketika terbangun, ia merasa hatinya senang dan tenang ketika teringat mimpi tersebut. Artinya, Allah memberi petunjuk bahwa sebaiknya ia memilih jurusan kedokteran.

Baca Juga: Tata Cara Sholat Qodho, Syarat, Niat, dan Hukumnya

Petunjuk dan isyarat dari Allah bisa jadi beragam dan tidak terduga-duga, namun satu hal yang perlu kamu percaya adalah Allah akan selalu memberi kita ketenangan hati ketika kita sudah membuat keputusan. 

Jika kamu memutuskan A namun kamu tidak merasakan ketenangan atau kedamaian hati, bisa jadi pilihan A tersebut bukanlah yang terbaik untuk kamu. Bisa jadi kegelisahan tersebut adalah isyarat dari Allah agar kamu membuat keputusan yang lain. Jadi, tetap yakin dan percaya kepada Allah, lalu ambillah keputusan yang paling membuat hatimu damai.

Demikian penjelasan lengkap mengenai sholat istikharah meliputi pengertian, tata cara pelaksanaan, serta bacaan niat dan doanya. Bagi kamu yang saat ini sedang dihadapkan pada pilihan hidup yang sulit, semoga dengan melaksanakan sholat istikharah dapat membawamu pada pilihan yang terbaik serta membawamu pada kedamaian dan ketenangan hati. Tetaplah yakin dan percaya bahwa Allah SWT akan selalu menyertai kita dan tidak akan meninggalkan kita sendirian di dunia yang keji ini. Aamiin.

Lalu, buat kamu yang punya banyak pertanyaan lainnya, mending segera tanyakan langsung melalui kakak-kakak Tutor di Ruangguru Privat deh! Para pengajar di Ruangguru Privat juga sudah terstandarisasi kualitasnya, loh. Klik banner di bawah ini untuk info lebih lanjut!

CTA Ruangguru Privat

Referensi:

https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7252526/sholat-istikharah-niat-tata-cara-doa-dan-keutamaannya (Diakses pada 3 Agustus 2024)

https://jabar.nu.or.id/ubudiyah/amalan-sholat-istikharah-dan-isyarat-petunjuk-dari-al-qur-an-vqmYj (Diakses pada 3 Agustus 2024)

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20231120131701-284-1026565/niat-tata-cara-dan-doa-sholat-istikharah-sesuai-sunah (Diakses pada 3 Agustus 2024)

Kenya Swawikanti