Teks Argumentasi: Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur, Tujuan, dan Kaidah Kebahasaan | Bahasa Indonesia Kelas 11
Artikel Bahasa Indonesia Kelas XI ini membahas pengertian, tujuan, ciri-ciri, jenis, struktur, dan kaidah kebahasaan teks argumentasi secara lengkap.
—
X : “Jangan cuma bisa kasih opini, tapi kasih argumentasi kamu, dong!”
Y : “Lah? Opini dan argumentasi sama aja kali!”
X : “Empat kata lucu. Opini dan argumentasi sama. Beda woy!”
Y : “Kata siapa beda?”
Kata KBBI, guys! Yups, opini dan argumentasi itu berbeda jika kita menyelisik maknanya di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Namun, kalau ngomongin teks argumentasi, opini justru termasuk bagian dari teks tersebut, loh!
Nahlo, kok bisa? Buat lebih jelasnya, kita coba cari tahu pengertian, tujuan, ciri-ciri, jenis, struktur, dan kaidah kebahasaan teks argumentasi di artikel ini, yuk!
Pengertian Teks Argumentasi
Biar nggak ada salah kaprah lagi, pertama-tama, kita bakal bahas apa itu teks argumentasi? Kalau dicari di KBBI, argumentasi punya dua makna berikut.
- Alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan.
- Teks yang berisi opini penulis yang disertai alasan dan pembuktian yang didukung oleh fakta, disampaikan secara logis dan objektif, bertujuan untuk meyakinkan dan memengaruhi pembaca.
Berdasarkan makna tersebut, pengertian teks argumentasi adalah teks yang memuat pendapat penulis dengan didukung alasan dan bukti yang faktual. Dari pengertian itu, kita tahu bahwa opini merupakan bagian dari teks argumentasi. Hal ini disebabkan opini punya makna ‘pendapat, pikiran, pendirian’ dalam KBBI, ya.
Namun, dalam teks argumentasi, opini tidak akan disampaikan sekadarnya kek “yang penting punya pendapat” gitu, ya. Opini penulis dalam teks argumentasi harus dilengkapi dengan fakta berupa alasan dan bukti yang mendukung. Oleh karena itu, teks argumentasi disebut berisi informasi yang logis dan objektif.
Baca Juga: 100 Contoh Kalimat Fakta & Opini beserta Pengertian, Ciri, Perbedaan
Tujuan Teks Argumentasi
Sebenarnya, kita bisa mengetahui tujuan teks argumentasi dari makna nomor dua kata argumentasi yang sudah kita cari dalam KBBI sebelumnya. Namun, tujuan teks argumentasi tentunya bukan hanya itu saja. Inilah dua tujuan teks argumentasi!
- Teks argumentasi bertujuan untuk meyakinkan dan memengaruhi pembaca. Penulis meyakinkan dan memengaruhi pembacanya dengan cara menyertakan bukti dan alasan yang faktual bersama opininya.
- Teks argumentasi bertujuan untuk mengungkapkan opini penulis terhadap suatu permasalahan. Penulis teks argumentasi dapat menyampaikan opini pro maupun kontra terhadap permasalahan yang dibahas.
Ciri-Ciri Teks Argumentasi
Teks argumentasi memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan teks lain. Apa saja ciri-ciri teks argumentasi?
- Teks argumentasi berisi pendapat penulis, baik pro maupun kontra, tentang suatu permasalahan.
- Teks argumentasi memuat fakta dan data yang menjadi alasan dan bukti untuk mendukung dan memperkuat pendapat penulis.
- Teks argumentasi mengungkapkan informasi berupa analisis data yang logis dan analogi dari permasalahan yang dibahas secara objektif.
- Teks argumentasi bersifat persuasif sehingga dapat meyakinkan, membujuk, dan memengaruhi pembaca.
- Teks argumentasi menggunakan bahasa yang denotatif agar tidak menimbulkan keambiguan dan kesalahpahaman dalam pemahaman informasinya.
Jenis-Jenis Teks Argumentasi
Salah satu alasan yang membuat teks argumentasi menarik untuk dibaca adalah cara penyajian argumentasi penulisnya yang berbeda-beda. Hal itu pun membuat teks argumentasi terbagi menjadi beberapa jenis. Lalu, apa saja jenis-jenis teks argumentasi tersebut?
Teks Argumentasi Sebab Akibat
Teks argumentasi sebab akibat adalah teks argumentasi yang menjelaskan hubungan kausal suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya. Dalam teks argumentasi ini, penulis akan mengungkapkan bahwa suatu peristiwa yang terjadi (sebab) dapat menimbulkan dampak tertentu (akibat).
Sebagai contoh, penulis menjelaskan bahwa pembukaan lahan hutan secara terus-menerus untuk memenuhi keinginan manusia dapat menimbulkan deforestasi yang juga akan memicu bencana alam dan perubahan iklim. Dalam contoh teks argumentasi sebab akibat itu, peristiwa yang menjadi penyebab adalah pembukaan lahan secara terus-menerus, sedangkan akibat dari peristiwa itu adalah deforestasi yang juga akan memicu bencana alam dan perubahan iklim, ya.
Teks Argumentasi Persamaan
Teks argumentasi persamaan adalah teks argumentasi yang mengungkapkan kesamaan atau kemiripan antara keadaan, konsep, atau entitas yang dibandingkan. Penulis akan menyajikan kesamaan atau kemiripan yang ada sebagai dasar pembuatan argumennya. Contohnya, penulis menjelaskan bahwa sungai mirip seperti tubuh manusia yang memiliki bagian hulu (atas), tengah, dan hilir (bawah) dengan karakteristik yang berbeda sehingga perlakuan dan perawatannya pun harus dibedakan. Gimana? Paham, kan?
Teks Argumentasi Perbandingan
Teks argumentasi perbandingan adalah teks argumentasi yang mengungkapkan persamaan dan perbedaan antara hal-hal yang dibandingkan. Penulis membuat perbandingan agar memudahkan pembaca dalam memahami relevansi argumen dengan pendapatnya.
Misalnya, penulis menyatakan bahwa hukuman bagi para koruptor di Indonesia masih sangat lemah sehingga budaya korupsi sulit hilang. Kemudian, penulis membandingkan dengan hukuman mati bagi koruptor di Cina yang berhasil menurunkan tindak korupsi di sana. Dalam contoh teks argumentasi perbandingan itu, penulis membandingkan hukuman korupsi di Indonesia dan Cina untuk menguatkan pendapatnya tentang masih lemahnya hukuman bagi koruptor di Indonesia.
Teks Argumentasi Otoritas
Teks argumentasi otoritas adalah teks argumentasi yang didasarkan pada pernyataan dari otoritas sebagai sumber yang dianggap memiliki keahlian, pengetahuan, dan wewenang. Penulis akan mengutip informasi yang berasal dari otoritas, baik individu ahli, organisasi, maupun institusi yang memiliki kredibilitas, untuk memperkuat argumennya.
Lalu, apa contoh teks argumentasi otoritas? Contohnya, penulis yang membahas makin sering terjadinya perundungan di kalangan remaja mengutip laporan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menyebutkan peningkatan kasus perundungan remaja yang mencapai 3.800 kasus pada tahun 2023.
Teks Argumentasi Kesaksian
Teks argumentasi kesaksian adalah teks argumentasi yang menunjukkan kesaksian dari seseorang yang terlibat langsung atau terkait dengan permasalahan yang dibahas. Kesaksian dari orang yang terlibat ini akan dijadikan sebagai bukti pendukung argumen penulis. Misalnya, sebagai contoh teks argumentasi kesaksian, penulis berpendapat bahwa Tragedi Kanjuruhan layak disebut sebagai keputusan mentah yang telah mencelakai manusia lalu menunjukkan kesaksian dari penonton yang menyaksikan langsung dan menjadi korban tragedi tersebut.
Baca Juga: Pengertian Teks Eksplanasi, Ciri, Tujuan, Struktur & Contohnya | Bahasa Indonesia Kelas 11
—
Mau belajar lebih dalam tentang Teks Argumentasi? Kamu boleh lho tanya-tanya sama guru kece dari Ruangguru Privat Bahasa Indonesia!
Belajar nggak cuma menyenangkan, tapi kamu juga bakal diajari konsepnya sampai paham! Para pengajar di Ruangguru Privat juga sudah terstandarisasi kualitasnya, loh. Kamu juga bisa pilih nih, mau diajarkan secara langsung (offline) atau daring (online). Fleksibel, kan? Untuk info lebih lanjut, cuss klik link berikut!
Struktur Teks Argumentasi
Sama dengan teks lainnya, teks argumentasi juga memiliki struktur yang membangunnya. Struktur teks argumentasi terdiri atas tiga bagian struktur berikut.
Pendahuluan
Pendahuluan adalah bagian awal yang berisi pengenalan terhadap topik yang akan dibahas di dalam teks argumentasi. Pada bagian ini, penulis akan menerangkan latar belakang/alasan perlunya membahas topik. Nggak cuma itu, penulis juga akan menyajikan pendapatnya tentang topik sebelum dibahas lebih lanjut di dalam bagian struktur berikutnya.
Badan Argumen
Badan argumen adalah bagian inti dari teks argumentasi yang berisi argumen-argumen pendukung dari pendapat penulis di struktur pendahuluan. Artinya, pada bagian ini, penulis akan mengemukakan alasan dan bukti faktual yang telah disiapkannya untuk mendukung pendapatnya tersebut. Nah, kamu bakal melihat usaha penulis untuk meyakinkan dan memengaruhimu sebagai pembaca di struktur ini.
Kesimpulan
Kesimpulan adalah bagian terakhir yang berisi pemaparan dan penegasan kembali pernyataan pada struktur pendahuluan berdasarkan argumen-argumen dalam struktur badan argumen. Penulis kadang-kadang juga akan mengajak pembacanya untuk bertindak sesuai kehendaknya. Makanya, penulis akan berusaha untuk menyajikan penalaran terhadap keseluruhan argumennya agar dapat diterima.
Kaidah Kebahasaan Teks Argumentasi
Teks argumentasi memiliki beberapa kaidah kebahasaan yang perlu diperhatikan dalam penulisannya, lho! Inilah kaidah kebahasaan teks argumentasi tersebut!
Adverbia
Apakah kamu pernah dengan kata keterangan? Kata keterangan merupakan nama lain dari adverbia. Lalu, apa itu adverbia? Adverbia adalah kata yang digunakan untuk menerangkan kata lainnya, misalnya kata sangat, paling, lebih, tidak, dan bukan.
Dalam teks argumentasi, adverbia yang paling sering digunakan adalah adverbia frekuentatif yang menyatakan keterangan kekerapan suatu tindakan berulang. Contoh adverbia frekuentatif antara lain selalu, sering, kadang-kadang, dan jarang.
Verba
Verba adalah kata yang menggambarkan proses, perbuatan, atau keadaan. Gampangnya, verba adalah kata kerja gitu, ya. Namun, verba yang identik digunakan dalam teks argumentasi adalah verba relasional dan verba mental.
Verba relasional adalah verba yang menghubungkan subjek dan pelengkap dalam sebuah kalimat. Contoh verba relasional antara lain adalah, merupakan, dan mempunyai.
Sementara verba mental adalah verba yang digunakan untuk menyatakan persepsi, afeksi, dan kognisi. Contoh verba mental, yaitu merasa, khawatir, berpikir, dan lain-lain.
Konjungsi
Konjungsi adalah kata yang menghubungkan kata, frasa, klausa, dan kalimat dalam suatu bacaan. Konjungsi berfungsi untuk menghubungkan ide-ide dalam kalimat-kalimat teks argumentasi. Konjungsi ini dibedakan menjadi tiga jenis, yakni konjungsi intrakalimat, konjungsi antarkalimat, dan konjungsi antarparagraf.
Konjungsi intrakalimat menghubungkan kata, frasa, dan klausa dalam sebuah kalimat. Contoh konjungsi intrakalimat, yakni dan, atau, tetapi, sedangkan, dan sebagainya.
Konjungsi antarkalimat menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat setelahnya. Contoh konjungsi antarkalimat, yaitu namun, selanjutnya, setelah itu, oleh sebab itu, dan sebagainya.
Konjungsi antarparagraf menghubungkan paragraf-paragraf yang berbeda dalam suatu teks. Contoh konjungsi antarparagraf, yakni berdasarkan, pada akhirnya, seiring berjalannya waktu, dan sebagainya.
Kalimat Opini
Karena berisi opini penulis, teks argumentasi sudah pasti menggunakan kalimat opini dong! Kalimat opini adalah kalimat yang berisi pendapat atau hasil pemikiran individu maupun kelompok. Contoh kalimat opini adalah produksi beras di masa depan mungkin tidak akan mencukupi kebutuhan rakyat jika pembangunan industri selalu mengambil lahan pertanian.
Kalimat Fakta
Selain kalimat opini, teks argumentasi juga menggunakan kalimat fakta ketika menyampaikan alasan, bukti, ataupun data yang mendukung opini penulis. Kalimat fakta adalah kalimat yang berisi informasi yang benar-benar terjadi sesuai kenyataan. Contoh kalimat fakta adalah masyarakat Papua dan Maluku menjadikan sagu sebagai makanan pokoknya.
Baca Juga: Teks Prosedur: Pengertian, Tujuan, Ciri, Jenis, Struktur & Contohnya | Bahasa Indonesia Kelas 11
Cara Membuat Teks Argumentasi
Udah cukup banyak nih pembahasan tentang teks argumentasi. Sekarang cari tahu yuk, gimana sih cara membuat teks argumentasi?
Pertama, kamu perlu menentukan topik yang akan dibahas di teks yang akan kamu buat. Misal, kamu akan membuat teks argumentasi bertema pelanggaran HAM yang terjadi pada tahun 1998.
Kedua, jangan lupa untuk menentukan tujuan dari penulisan untuk meyakinkan atau mencari dukungan. Misal, tujuannya agar masyarakat semakin memahami bahwa masih ada keluarga korban pelanggaran HAM 1998 yang belum mendapatkan kejelasan terkait keberadaan anggota keluarganya yang masih hilang sampai sekarang.
Ketiga, kumpulkan berbagai data yang dijadikan sebagai bukti dalam penulisan. Data ini bisa kamu peroleh dari studi pustaka berupa buku-buku yang mengulas terkait pelanggaran HAM 1998, kliping koran dan majalah, jurnal, artikel kredibel di internet, maupun wawancara dengan pihak-pihak yang sekiranya terlibat. <kalau wawancara agak effort, studi pustaka udah cukup sih. Hehehe.>
Keempat, membuat kerangka paragraf yang berisi ide utama dan ide pendukung. Nah, kamu bisa membuat kerangka paragraf dengan mementukan ide utama dan ide pendukung berdasarkan data yang sudah kamu dapatkan dalam paragraf yang kamu tulis.
Terakhir, jangan lupa untuk melengkapi dan mengembangkan paragraf menjadi rangkaian teks argumentasi yang utuh.
Nah, biar makin kebayang, kamu simak deh contoh teks argumentasi berikut~
Contoh Teks Argumentasi
Pentingnya Membaca Buku di Era Digital
Pendahuluan
Di era digital saat ini, akses informasi sangat mudah didapat melalui internet. Banyak orang beralih ke media digital untuk mencari informasi dan hiburan, mulai dari artikel online hingga video. Namun, di tengah kemajuan teknologi ini, membaca buku tetap menjadi kegiatan yang penting dan bermanfaat. Beberapa orang berpendapat bahwa membaca buku sudah ketinggalan zaman, tetapi sebenarnya kebiasaan ini masih sangat relevan dan memberikan banyak keuntungan.
Badan Argumen
Pertama, membaca buku melatih konsentrasi dan memperdalam pemahaman. Berbeda dengan informasi digital yang sering kali disajikan secara singkat dan penuh distraksi, buku menuntut pembaca untuk benar-benar fokus dalam jangka waktu yang lebih lama. Dengan membaca buku, seseorang dapat menyelami topik secara mendalam, yang akhirnya meningkatkan kemampuan analisis dan berpikir kritis.
Kedua, buku adalah sumber pengetahuan yang terpercaya dan teruji. Penulisan buku umumnya melalui proses penelitian dan penyuntingan yang ketat, sehingga informasi yang disajikan lebih akurat dibandingkan dengan banyak konten online yang sering kali tidak terverifikasi. Hal ini sangat penting dalam dunia pendidikan dan pengembangan diri.
Ketiga, membaca buku juga memberikan manfaat emosional dan psikologis. Banyak penelitian menunjukkan bahwa membaca fiksi, misalnya, dapat meningkatkan empati dan pemahaman terhadap orang lain. Selain itu, membaca buku juga bisa menjadi sarana relaksasi yang efektif, membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental.
Kesimpulan
Meskipun dunia digital menawarkan kemudahan akses informasi, membaca buku tetap memiliki peran penting dalam pengembangan intelektual dan emosional. Buku menyediakan sumber pengetahuan yang mendalam, terpercaya, dan juga menumbuhkan kebiasaan positif seperti konsentrasi dan empati. Oleh karena itu, membaca buku seharusnya tidak ditinggalkan, melainkan dipertahankan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: 20 Contoh Teks Argumentasi Singkat dalam Berbagai Tema | Bahasa Indonesia Kelas 11
—
Dari artikel ini, kamu sudah tahu dong, ya, pengertian, tujuan, ciri-ciri, jenis, struktur, dan kaidah kebahasaan teks argumentasi. Biar pemahamanmu terhadap teks argumentasi lebih lengkap, belajar di ruangbelajar, yuk! Belajarmu dijamin akan lebih seru dengan video-video pembelajaran interaktif yang tersedia di sana.
Referensi:
Aulia, Fadillah Tri. 2023. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X (Edisi Revisi). Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Lianovanda, Devi. 2024. “Teks Argumentasi: Struktur, Ciri, Jenis, Tujuan, dan Contoh” (daring). Tautan: https://www.brainacademy.id/blog/teks-argumentasi (Diakses 1 Oktober 2024).
Megasari, Paradisa Nunni. 2023. “Teks Argumentasi: Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur, Jenis, dan Contohnya” (daring). Tautan: https://www.detik.com/jateng/berita/d-6518668/teks-argumentasi-pengertian-ciri-ciri-struktur-jenis-dan-contohnya (Diakses 1 Oktober 2024).
Tim Editor Kumparan. 2024. “Bagaimana Cara Menganalisis Kaidah Kebahasaan Teks Argumentasi? Ini Jawabannya” (daring). Tautan: https://kumparan.com/ragam-info/bagaimana-cara-menganalisis-kaidah-kebahasaan-teks-argumentasi-ini-jawaba-23RHrNT7Iim/full (Diakses 1 Oktober 2024).
Utami, Annisa Dwi dkk. 2024. Struktur dan Ciri-Ciri Teks Argumentasi dalam Bahasa Indonesia: Analisis dan Contoh. Jurnal Riset Ilmu Pendidikan, Bahasa, dan Budaya, Volume 2, Nomor 3. Padang: Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang.
Wutsqaa, Urwatul. 2022. “Contoh Kata Kerja Material dan Relasional serta Penggunaannya” (daring). Tautan: https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6444181/contoh-kata-kerja-material-dan-relasional-serta-penggunaannya (Diakses 1 Oktober 2024).
Yudhistira. 2021. “Konjungsi Koordinatif, Korelatif, Subordinatif, dan Antarkalimat” (daring). Tautan: https://narabahasa.id/artikel/linguistik-umum/kalimat/konjungsi-koordinatif-korelatif-subordinatif-dan-antarkalimat/ (Diakses 1 Oktober 2024).
Yudhistira. 2021. “Transisi Antarparagraf” (daring). Tautan: https://narabahasa.id/artikel/linguistik-umum/wacana/transisi-antarparagraf/ (Diakses 1 Oktober 2024).