Perumusan dan Pembacaan Teks Proklamasi Hingga Momen Kemerdekaan
Artikel ini membahas tentang peristiwa perumusan dan pembacan teks proklamasi hingga kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan untuk pertama kali.
—
Wah, nggak terasa ya sudah masuk ke pertengahan bulan Agustus, artinya sebentar lagi seluruh masyarakat Indonesia akan merayakan Hari Kemerdekaan yang jatuh pada tanggal 17 Agustus mendatang.
Seperti yang kamu tahu, bulan Agustus adalah salah satu bulan yang paling bersejarah untuk bangsa Indonesia. Pada bulan tersebut sejarah bangsa Indonesia yang panjang berujung pada momen penting, yaitu Indonesia yang merdeka. Nah, bulan Agustus ini jadi momen yang sempurna untuk menghormati jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan negara kita.
Tentunya banyak sekali momen-momen bersejarah lainnya yang terjadi saat memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, salah satunya yaitu perumusan dan pembacaan teks proklamasi. Hmm, seperti apa sebenarnya peristiwa tersebut terjadi?
Sejarah Teks Proklamasi
Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan puncak dari rangkaian peristiwa yang terjadi pada akhir masa pendudukan Jepang di Indonesia. Soekarno dan Moh. Hatta adalah perwakilan bangsa yang menjadi aktor di balik pembacaan teks proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia. Tentunya, momen bersejarah ini tidak lepas dari peran para pahlawan lainnya, seperti Sayuti Melik, Achmad Subardjo, Sukarni, dan B.M. Diah.
Banyak pihak yang ikut terlibat dalam peristiwa tersebut, tidak terkecuali pihak dari dari luar Bangsa Indonesia, yaitu Jepang. Laksamana Tadashi Maeda, seorang perwira tinggi Angkatan Laut Jepang turut membantu proses perumusan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Keterlibatan Laksamana Maeda terjadi karena pada saat perumusan teks proklamasi, rumah milik Tadashi Maeda menjadi tempat berkumpulnya anggota PPKI, golongan muda, serta beberapa pemimpin pergerakan.
Di ruang makan Laksamana Maeda, dirumuskan naskah proklamasi kemerdekaan yang merupakan pemikiran tiga tokoh, yaitu Soekarno, Moh. Hatta, dan Achmad Subardjo di ruang makan rumah Laksamana Tadashi Maeda.
Moh. Hatta dan Achmad Soebardjo menyampaikan pemikirannya secara lisan, sedangkan Soekarno bertindak sebagai penulis konsep naskah proklamasi. Dari hasil pembicaraan ketiga tokoh nasional tersebut, disepakati dialog pertama berbunyi, “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.”
Nah, proses penyusunan naskah ini juga disaksikan golongan muda yang diwakili oleh Sukarni, Sudiro, dan BM Diah. Sementara, dari pihak Jepang ada S. Miyoshi dan S. Nishijima.
Baca Juga: Detik-Detik Menuju Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
By the way, kamu pernah terpikir nggak kira-kira kenapa ya Laksamana Maeda mengizinkan rumahnya dipergunakan sebagai tempat perumusan teks proklamasi?
Yup, selain karena alasan keamanan dan menghindari kecurigaan dari pihak Jepang yang kala itu sudah menyerah kalah kepada pasukan sekutu. Rumah tersebut punya hak imunitas terhadap Angkatan Darat Jepang, sehingga Soekarno dan Moh. Hatta tetap aman. Alasan lainnya, karena Laksamana Maeda bersimpati kepada perjuangan bangsa Indonesia sehingga dengan sukarela menyediakan tempat untuk rapat perumusan teks proklamasi.
Saat ini, rumah Tadashi Maeda telah dijadikan sebagai Museum Perumusan Naskah Proklamasi yang beralamat di Jalan Imam Bonjol Nomor 1, Jakarta Pusat.
Oh ya, kamu tahu nggak teks proklamasi yang kita kenal sekarang awalnya berjudul “Maklumat Kemerdekaan”, lho. Namun, Iwa Kusumasumantri memberi saran bahwa teks tersebut diberi judul, “Proklamasi” saja.
Naskah teks proklamasi ditulis tangan oleh Soekarno, lalu Moh. Hatta dan Achmad Subardjo yang berperan mendikte isi teks proklamasi tersebut.
Setelah teks proklamasi ditulis tangan oleh Soekarno, naskah tersebut disalin dan diketik oleh Sayuti Melik. Nah, ternyata terdapat perbedaan antara naskah yang ditulis tangan oleh Soekarno dan yang diketik oleh Sayuti Melik. Penasaran nggak kira-kira bagian apa yang menjadi perbedaan di antara keduanya? Yuk simak perbedaannya.
Isi Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
a. Isi naskah proklamasi tulis tangan
Naskah asli proklamasi yang ditulis tangan oleh Soekarno (Sumber: cagarbudaya.kemdikbud.go.id)
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan
ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal2 jang mengenai peminda-
han kekoesaan d.l.l, diselenggarakan
dengan tjara saksama dan dalam
tempo jang sesingkat-singkat-
nja.
Djakarta 17-8-’05
Wakil2 bangsa Indonesia
b. Isi naskah proklamasi ketik
Naskah proklamasi ketikan Sayuti Melik (Sumber: cagarbudaya.kemdikbud.go.id)
Pembacan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno berbunyi seperti di bawah ini.
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan
Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoesaan d.l.l, di-
selenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang se-
singkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahun 05
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno/Hatta
Nah, sudah terlihat kan perbedaan dari teks proklamasi yang ditulis tangan oleh Soekarno dan yang diketik oleh Sayuti Melik? Penulisan dari naskah proklamasi yang diketik oleh Sayuti Melik tersebut sedikit berbeda dari konsep (klad) teks proklamasi yang ditulis oleh Soekarno. Beberapa perubahan dalam teks tersebut terletak pada gambar di bawah ini, apakah jawaban kita sama? Hihihi komen di bawah, ya.
Teks proklamasi ini dibacakan oleh Soekarno didampingi oleh Moh. Hatta kemudian diikuti oleh pengibaran bendera merah putih untuk pertama kali. Indonesia berhasil menyatakan kemerdekaannya pada hari Jumat tanggal 17 Agustus tahun 1945 pukul 10.00 WIB, di serambi kediaman Soekarno di jalan Pegangsaan Timur Nomor 56. Karena momen bersejarah tersebut, kini alamat itu dikenal dengan Jalan Proklamasi Nomor 5, Jakarta Pusat.
Pembacaan teks proklamasi oleh Soekarno didampingi Moh. Hatta (Sumber: id.wikipedia.org)
Baca Juga: 3 Tokoh Pengibar Sang Saka Merah Putih Saat Proklamasi Kemerdekaan
Setiap tahun pada tanggal 17 Agustus kita semua pasti ikut serta merayakan kemerdekaan bangsa Indonesia. Tentunya, momen 17-an idealnya bukan hanya selebrasi perlombaan atau perayaan saja, ya. Akan tetapi disertai dengan rasa syukur, saling menghormati dan menjaga keberagaman bangsa Indonesia, melalui berbagai macam cara, seperti upacara bendera dan memegang teguh nilai keberagaman dan toleransi antarsesama.
Nah, hal yang perlu kita ingat, kemerdekaan itu bukan hanya terbebas dari penjajah. Tetapi juga merdeka dari rasa malas, merdeka belajar, merdeka berpendapat, dan merdeka meraih impian. Kamu bisa mengobarkan semangat belajar bersama ruangbelajar, ya!
Referensi:
Tim Penyusun Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Peristiwa Sekitar Proklamasi. 2017. Museum Perumusan Naskah Proklamasi [daring]. Tautan: http://repositori.kemdikbud.go.id/19999/1/komik%20peristiwa%20sekitar%20proklamasi.pdf (Diakses 22 Agustus 2021)
Teks Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia Ketikan yang ditandatangani oleh Soekarno dan Mohammad Hatta. Sistem Registrasi Cagar Budaya [daring]. Tautan: http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2014031700001/teks-proklamasi-kemerdekaan-bangsa-indonesia-ketikan-yang-ditandatangani-oleh-soekarno-dan-mohammad-hatta (Diakses 22 Agustus 2021)
Pamungkas, M. Fazil. Lima Hal Menarik Seputar Malam Perumusan Naskah Proklamasi. 2019. Historia [daring]. Tautan: https://historia.id/politik/articles/lima-hal-menarik-seputar-malam-perumusan-naskah-proklamasi-P1Rx2/page/4 (Diakses 22 Agustus 2021)
Isnaeni, Hendri F. Begini Naskah Proklamasi Dirumuskan. 2015. Historia [daring]. Tautan: https://historia.id/politik/articles/begini-naskah-proklamasi-dirumuskan-P3eXj/page/4 (Diakses 22 Agustus 2021)
Sumber foto:
Mendur, Frans. Indonesia declaration of independence 17 August 1945. Wikipedia [daring]. Tautan: https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Indonesia_declaration_of_independence_17_August_1945.jpg (Diakses 23 Agustus 2021)
Teks Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia Ketikan yang ditandatangani oleh Soekarno dan Mohammad Hatta. Sistem Registrasi Cagar Budaya [daring]. Tautan: http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2014031700001/teks-proklamasi-kemerdekaan-bangsa-indonesia-ketikan-yang-ditandatangani-oleh-soekarno-dan-mohammad-hatta (Diakses 22 Agustus 2021)