Cara Menulis Teks Laporan Hasil Pengamatan | Bahasa Indonesia Kelas 6
Saat mengamati kacang hijau, Made bingung bagaimana cara menuliskan hasil pengamatannya dalam bentuk laporan. Made pun meminta bantuan Puti untuk menjelaskan. Sebenarnya gimana sih caranya? Yuk, kita pelajari bersama di Bahasa Indonesia Kelas 6!
—
Hari ini, siswa kelas 6 SD Nusantara ditugaskan oleh Bu Nana untuk menuliskan teks laporan hasil pengamatan.
Made terlihat fokus mengamati gelas berisikan kapas dan kacang hijau. Seketika, ia terlihat bimbang ketika ingin menuliskan hasil pengamatannya.
“Kamu kenapa sih Made?” tegur Puti mendadak.
“Aku sudah selesai mengamati proses pertumbuhan kacang hijaunya. Tapi, aku bingung harus menuliskan hasil pengamatan ini dari mana. Kamu tau nggak bagaimana cara membuat teks laporan hasil pengamatan?” balas Made sambil menggaruk-garuk kepalanya.
Baca Juga: Apa Itu Teks Laporan Hasil Pengamatan?
“Tau dong! Untuk membuat teks laporan, ada langkah-langkah yang bisa kamu lakukan. Seperti ini kalau dilihat,” kata Puti.
“Wah, ternyata ada lima langkah yang harus dilakukan saat menulis laporan hasil pengamatan, ya. Kamu bisa jelaskan satu per satu nggak, Put?” sambung Made.
“Bisa, dong! Kita mulai dari yang pertama, yaitu menuliskan judul untuk teks laporan hasil pengamatan. Judul ini harus sesuai dengan pengamatan yang sudah kamu lakukan.”
“Hmmm… Berarti judulnya adalah pertumbuhan kacang hijau!”
“Benar sekali, Made! Setelah membuat judul, langkah yang kedua adalah menuliskan tujuan dari pengamatan yang kamu lakukan. Tujuannya, supaya pembaca dapat memahami isi teks laporan hasil pengamatan yang dibuat.”
Made tampak serius mendengarkan Puti.
“Kita lanjut ke langkah yang ketiga ya, yaitu menuliskan hasil pengamatan sesuai data dan fakta yang diperoleh. Data bisa berupa angka, hari, dan tanggal. Sementara, fakta adalah hal yang benar-benar terjadi saat kamu melakukan pengamatan. Misalnya, kamu mengamati proses pertumbuhan kacang hijau menjadi kecambah. Nah, kamu bisa menuliskan data yang kamu punya tentang perkembangan tanaman tersebut,” lanjut Puti.
“Contoh penulisannya itu seperti apa ya, Put?” potong Made yang masih tampak bingung.
“Contohnya, data pada hari pertama menunjukan fakta belum ada perkembangan pada biji kacang hijau. Sedangkan pada hari ketiga, batang terlihat tumbuh semakin tinggi. Jadi kamu bisa tuliskan datanya sesuai dengan proses yang terjadi saat pengamatan. Nah, sebelum aku jelaskan langkah keempat, sampai di sini kamu sudah paham belum, Made?”
“Sudah! Sekarang aku jadi lebih paham, ayo lanjut ke langkah keempat, Puti,” celetuk Made.
“Oke! Pada langkah keempat, kamu bisa melengkapi teks laporan hasil pengamatan dengan gambar. Tujuannya, untuk memudahkan pembaca memahami hasil pengamatan yang sudah kamu lakukan,” imbuh Puti.
“Lalu kita sampai deh di langkah yang terakhir, yaitu membuat kesimpulan hasil pengamatan. Kesimpulan ini berupa gagasan akhir yang didapatkan dari hasil proses pengamatan. Kesimpulannya dituliskan dalam bentuk singkat, agar informasinya mudah dipahami oleh pembaca.”
“Berarti dari semua langkah-langkah tadi jadinya seperti ini ya, Put?”
“Tepat, Made!”
“Yeay! Karena penjelasanmu sekarang, aku jadi ngerti dan selesai mengerjakan tugas dari Bu Nana. Terima kasih, Puti!” seru Made.
“Sama-sama, Made!” balas Puti, “Sekarang, ayo kita kumpulkan tugasnya bareng-bareng ke Bu Nana.”
“Ayo! ” sambut Made.
Menulis teks laporan hasil pengamatan ternyata menyenangkan dan tidak sulit ya! Kalau kamu masih ingin belajar lebih banyak lagi dengan Puti, Made, dan teman-temannya, caranya gampang banget. Kamu bisa menggunakan aplikasi Ruangguru dan berlangganan ruangbelajar. Yuk, segera download aplikasinya!
Materi oleh: Afny Irfani
Disunting oleh: Permata Hisra Marota