5 Dampak dari Bahaya Transfusi Darah yang Perlu Anda Tahu | Biologi Kelas 12
Kamu pernah donor/transfusi darah, RG Squad? Kita semua tahu bahwa transfusi darah sangat bermanfaat dan dapat menyelamatkan nyawa bahaya seseorang dari kematian. Tapi, jika tidak dilakukan dengan prosedur yang benar dan hati-hati, ternyata justru bisa berbahaya! Wah, apa saja ya bahayanya dan bagaimana menanggulanginya? Yuk, kita cari tahu!
1. Infeksi
Tidak bisa dipungkiri bahwa terdapat beberapa penyakit yang bisa menular lewat transfusi darah. Jika darah pendonor tidak steril, ada kemungkinan bakteri dan virus tersalurkan dan menular ke penerima. Hal ini dapat menyebabkan resiko timbulnya penyakit hepatitis B dan C yang menyerang hati, sampai HIV.
2. Kelebihan Cairan
Transfusi darah juga dapat membuat penerima menderita kelebihan cairan di paru-paru. Ini akan menyebabkan jantung tidak berfungsi sempurna dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Sehingga pada akhirnya, kita menjadi sesak napas. Biasanya, kelebihan cairan ini terjadi pada lansia atau orang yang mempunyai riwayat penyakit jantung.
3. Graft-versus host disease (GVHD)
Kalau ada di antara kamu yang punya daya tahan tubuh lemah, berarti kamu harus waspada. Daya tahan lemah di sini maksudnya sistem kekebalan tubuh, ya. Kalau menonton Insta Story mantan lalu tidak bisa tidur, itu juga lemah. Tapi persoalan lain.
Nah, daya tahan tubuh ini berpengaruh apabila kamu menjadi penerima transfusi darah. Kamu harus berhati-hati karena ini bisa berbahaya. Ada kemungkinan sel darah putih yang kamu terima dianggap tubuh kamu sebagai benda asing. Akhirnya, dia melakukan pertahanan diri dan malah menyerang jaringan tubuh kamu. Hasilnya, kamu akan terkena Graft-Versus Host Disease. Wah, bahaya banget, kan?
Untuk mencegah terkena GVHD, darah yang disumbangkan harus diradiasi terlebih dahulu agar sel darah putih pendonor tidak memengaruhi sel darah merah penerima.
4. Alergi
Bahaya transfusi darah juga dapat menimbulkan alergi. Ini dapat terjadi kalau sistem daya tahan tubuh penerima bereaksi terhadap protein atau zat lain. Biasanya, orang yang terkena alergi akan langsung terlihat gejalanya. Misalnya, kulit gatal, kemerahan, ruam.
5. Demam
Demam menjadi salah satu bahaya transfusi darah
(sumber: parents.com)
Demam juga dapat terjadi selama atau setelah transfusi darah. Biasanya, ini bukan bahaya yang serius. Namun, demi kesehatan penerima, ada baiknya transfusi dihentikan dan dilakukan pengecekan oleh dokter.
Nah, itu tadi lima bahaya yang bisa timbul dari transfusi darah. Sebetulnya, jika dilakukan dengan proses yang baik, berbagai penyakit ini tidak akan terjadi. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji kecocokan darah antara pendonor dan penerima terlebih dahulu. Selama sudah cocok, resiko akan bahaya ini akan sangat kecil, kok. Jadi, RG Squad tidak perlu takut, deh!
Kalau kamu ingin tahu lebih lanjut, yuk lihat video animasi keren dan soal-soal latihannya hanya di ruangbelajar!