Sejarah, Tokoh, dan Tugas Pasukan AFNEI di Indonesia | Sejarah Kelas 8
Tahukah kamu tentang sejarah datangnya pasukan AFNEI di Indonesia? Yuk, kita sama-sama belajar tentang pasukan AFNEI, mulai dari latar belakang, tugas, hingga tokoh-tokohnya, melalui artikel berikut ini!
—
Hei, kamu tahu nggak? Dulu, setelah Indonesia merdeka dari para bangsa penjajah, ada sekelompok pasukan yang tiba-tiba datang dengan maksud kembali menjajah kembali, lho. Kalian tahu siapa? Mereka adalah pasukan AFNEI. Seperti apa sejarah kedatangan pasukan AFNEI ke Indonesia? Terus baca dan pahami penjelasan di bawah ini ya!
Apa itu Pasukan AFNEI?
AFNEI merupakan singkatan dari Allied Forces Netherlands East Indies. Pasukan AFNEI datang ke Indonesia pada tanggal 29 September 1945. AFNEI adalah pasukan sekutu yang ditugaskan untuk pergi ke Indonesia setelah Perang Dunia II berakhir. AFNEI dipimpin oleh seorang Letnan Jenderal Sir Philip Christison.
Lalu, bagaimana ya asal usul lembaga ini? Berikut sejarahnya!
Baca Juga: Tujuan Kedatangan NICA ke Indonesia
Sejarah Berdirinya AFNEI
Sejarah berdirinya AFNEI sendiri berawal dari aksi terjun payung yang dilakukan oleh Mayor Greenhalgh di lapangan udara Kemayoran, pada 14 September 1945. Mayor Greenhalgh memiliki tugas untuk membuat markas besar pasukan sekutu di wilayah Jakarta. Setelah kedatangannya itu, tibalah kapal Cumberland di Tanjung Priok pada 29 September 1945.
Pasukan tersebut dipimpin oleh Panglima Skuadron (Penjelajah V Inggris) dan Laksamana Muda W.R. Patterson yang merupakan komando dari SEAC (South East Asia Command). SEAC adalah pasukan sekutu dari komando Asia Tenggara, pemimpinnya yaitu Laksamana Lord Louis Mountbatten. Di bawah kepemimpinannya itu, hadirlah pasukan Allied Forces Netherlands East Indies atau biasa disebut AFNEI.
Kedatangan pasukan AFNEI (Sumber: kompas.com)
Tujuan Kedatangan AFNEI
Kedatangan AFNEI di Indonesia mulanya disambut hangat karena mereka mengumandangkan perdamaian. Sehingga, Indonesia menganggap kedatangan tersebut merupakan bentuk pengakuan atas kemerdekaan Indonesia.
Salah satu bentuk respons pemerintah Republik Indonesia dalam menyambut kedatangan pasukan Sekutu adalah memerintahkan semua pejabat daerah untuk membantu kelancaran tugas AFNEI.
Baca Juga: Tokoh-Tokoh yang Berjuang Mempertahankan Kemerdekaan NKRI
Karena merasa tugasnya tidak akan berhasil tanpa bantuan pemerintah Indonesia, Letjen Sir Philip Christison melakukan upaya politik dengan berunding bersama pihak Indonesia pada 25 Oktober 1945. Hasilnya adalah pengakuan Republik Indonesia secara de facto oleh AFNEI sebagai pimpinan militer sementara di Indonesia.
Namun, pasukan AFNEI secara diam-diam membawa para pejabat Netherlands Indie Civil Administratie (NICA), sebuah lembaga bentukan Belanda, yang bertujuan untuk menjadi lembaga pemerintah sipil di wilayah Indonesia.
Pada kenyataannya, tujuan awal kedatangan sekutu AFNEI ke Indonesia adalah untuk membantu Belanda merebut kembali kekuasaan Indonesia dari tangan Jepang yang pada saat itu telah tumbang, bukan untuk mengakui kemerdekaan Indonesia. Demi mencapai tujuan tersebut, pasukan sekutu membebaskan dan mempersenjatai para tahanan Belanda, serta berupaya melucuti dan membubarkan pasukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Tugas AFNEI
Pasukan AFNEI bertugas mengamankan wilayah Indonesia, yaitu pulau Jawa dan Sumatera. Hal ini dikarenakan, pada waktu itu wilayah Indonesia Timur sudah lebih dulu diduduki oleh pasukan sekutu dalam peperangan mereka melawan Jepang.
Selain itu, AFNEI juga bertugas untuk menjaga perdamaian, membebaskan orang Belanda dan Eropa lainnya yang sebelumnya ditahan oleh Jepang, serta mengadili pasukan Jepang yang diduga melakukan kejahatan perang selama pendudukan Indonesia.
Secara rinci, beberapa tugas AFNEI di Indonesia adalah sebagai berikut:
- Menerima penyerahan kekuasaan atas Indonesia dari tangan Jepang.
- Membebaskan tawanan perang serta interniran sekutu.
- Mengumpulkan serta melucuti sekelompok orang Jepang untuk dipulangkan.
- Membantu mempertahankan serta menegakkan kedamaian agar bisa menyerahkan kekuasaan ke pemerintah sipil.
- Mengumpulkan keterangan dan menuntut para penjahat perang.
Tokoh-Tokoh Pemimpin Pasukan AFNEI
Pasukan AFNEI terdiri dari tiga divisi, yaitu:
- Divisi India ke-23, di bawah pimpinan Mayor Jendral D.C. Hawthorn yang bertugas untuk daerah Jawa Barat.
- Divisi India ke-5, di bawah pimpinan Mayor Jenderal E.C. Marsergh yang bertugas untuk daerah Jawa Timur.
- Divisi India ke-26, di bawah pimpinan Mayor Jenderal H.M. Chambers yang bertugas untuk daerah Sumatera.
Pasukan AFNEI ini hanya bertugas di Sumatera dan Jawa, sedangkan wilayah Indonesia lainnya diserahkan tugasnya kepada Angkatan Perang Australia.
Hubungan AFNEI dengan Peristiwa 10 November dan Bandung Lautan Api
Peristiwa pembebasan tahanan Belanda oleh AFNEI lantas menyebabkan konflik, sehingga berbagai pertempuran terjadi antara pasukan sekutu dengan tentara Indonesia di berbagai daerah.
Salah satunya, saat pasukan AFNEI melayangkan penyerangan di Penjara Kalisosok pada 27 Oktober 1945. Hal itu berlanjut pada pertempuran di Jembatan Wonokromo pada 30 Oktober 1945 yang mengakibatkan tewasnya Jendral A.W.S. Mallaby. Peristiwa tersebut menyebabkan Mayor Jenderal Mansergh melayangkan ultimatum untuk penyerangan pada 10 November 1945 yang kemudian dikenal sebagai peringatan Hari Pahlawan.
Tidak hanya itu, pasukan AFNEI dan NICA ini juga masih ada hubungannya dengan peristiwa Bandung Lautan Api, loh. Pada tanggal 17 Maret 1946, Panglima Tertinggi AFNEI di Jakarta, Letnan Jenderal Montagu Stopford, memperingatkan kepada Soetan Sjahrir selaku Perdana Menteri RI agar militer Indonesia segera meninggalkan Bandung Selatan sampai radius 11 kilometer dari pusat kota. Hanya pemerintah sipil, polisi, dan penduduk sipil yang diperbolehkan tinggal.
Menindaklanjuti ultimatum tersebut, pada 24 Maret 1946 pukul 10.00, Tentara Republik Indonesia (TRI) di bawah pimpinan Kolonel A.H. Nasution memutuskan untuk membumihanguskan Bandung. Peristiwa pembakaran gedung-gedung dan rumah di Bandung tersebut bertujuan untuk mengusir para penjajah yang berusaha merebut kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga: Upaya Mempertahankan Kemerdekaan RI, Perlawanan Bersenjata
—
Demikian penjelasan mengenai sejarah pasukan AFNEI yang datang setelah kemerdekaan Indonesia. Selain pertempuran bersenjata, Indonesia juga banyak melakukan perjuangan diplomatis demi mempertahankan kemerdekaan, loh. Untuk mempelajari hal ini lebih lanjut, yuk langsung ke aplikasi Ruangguru dan tonton video penjelasannya!
Referensi:
AM, Sardiman. (2017) Sejarah Indonesia Kelas XI Semester 2. Jakarta: Kemendikbud RI.
https://buku.kemdikbud.go.id/katalog/Ilmu-Pengetahuan-Sosial-Kelas-VIII
https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/apa-saja-tugas-afnei-di-indonesia-ini-sejarah-berdirinya-218nn9HC9IC/full
https://www.kompas.com/stori/read/2021/09/17/100000379/tugas-dan-tujuan-pasukan-afnei?page=all
Sumber Foto:
Foto Kedatangan pasukan AFNEI [daring]. Tautan: https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/29/190000869/mendaratnya-pasukan-afnei-inggris-di-surabaya?page=all (Diakses: 26 Oktober 2020)
Artikel terakhir diperbarui pada 23 April 2024.