Jenis-Jenis Manusia Purba di Dunia | Sejarah Kelas 10

Manusia Purba Dunia

Artikel Sejarah Kelas 10 ini akan membahas tentang jenis-jenis manusia purba yang ada di dunia. Penasaran ada jenis apa aja? Yuk simak pembahasannya sampai habis!

 

Halo guys, gimana kabarnya? Semoga kamu sehat dan panjang umur ya, layaknya umur kehidupan umat manusia di Bumi ini yang sudah mencapai angka jutaan tahun.

Nah, ngomong-ngomong tentang kehidupan umat manusia, sebenernya spesies kita, Homo sapiens, bukanlah satu-satunya spesies manusia yang pernah hidup di Bumi ini lho.

Jutaan tahun yang lalu, pernah hidup manusia sebelum kita. Mereka adalah para pendahulu yang kita kenal dengan sebutan manusia purba. Nah tapi seperti apa sih bentuk tubuh manusia purba itu? Apakah sama seperti bentuk tubuh kita sebagai Homo sapiens? Untuk tau hal itu, kamu harus ngerti dulu yang namanya “Evolusi Manusia”.

 

Evolusi Manusia

Evolusi (dalam kajian biologi) merupakan perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Nah dalam hal ini, manusia pun mengalami evolusi. 

Ngomong-ngomong tentang evolusi, ada satu tokoh yang terkenal banget nih sebagai salah satu tokoh yang mengemukakan tentang teori evolusi, yaitu Charles Darwin, seorang naturalis dan ahli geologi asal Inggris, kamu pernah denger nama tersebut kan?

Dalam bukunya yang berjudul “The Origin of Species”, Darwin mengemukakan teorinya bahwa manusia mengalami evolusi dari jutaan tahun yang lalu sampai masa sekarang. Ia menyatakan bahwa semua organisme yang pernah ada di dunia memiliki nenek moyang yang sama, tak terkecuali manusia.

Eits, tapi kamu harus hati-hati ya dalam menafsirkan teori ini, karena diluar sana banyak orang yang salah sangka mengira manusia adalah keturunan dari kera. Padahal Darwin gak pernah bilang manusia adalah keturunan dari kera. Darwin hanya bilang manusia dan kera itu punya leluhur yang sama, tapi makhluk seperti apa leluhur tersebut belum diketahui. Jadi intinya, manusia bukan keturunan kera ya guys! 

Karena gini, dalam ilmu Biologi, manusia merupakan bagian dari ordo primata dengan jumlah populasi terbanyak di dunia. Manusia juga masuk dalam kingdom animalia yang sama dengan kera, dan kelas mamalia yang berarti hewan menyusui. Jadi sederhananya, manusia hanya mirip dengan kera, tetapi bukan berarti berasal dari kera. Dalam perjalanannya, manusia juga berevolusi bersama orangutan, simpanse, dan gorila.

Oke, di artikel ini kita fokus ke evolusi manusia aja ya! Seperti yang udah dibilang sebelumnya bahwa dari jutaan tahun yang lalu, manusia purba sudah hidup di Bumi ini. Seiring waktu mereka berevolusi sehingga muncullah manusia modern (Homo sapiens). Nah dalam perjalanan evolusi yang panjang tersebut, manusia purba mengalami banyak perubahan baik dalam segi fisik maupun nonfisik, sehingga menyebabkan manusia purba terbagi ke dalam beberapa jenis. Wah ada jenis apa aja ya? Yuk kita kenali jenis-jenis manusia purba yang ada di dunia!

Baca Juga: Perjalanan Panjang Manusia Modern Sejak Zaman Prasejarah | Sejarah Kelas 10

Anyway, kamu juga bisa cari tahu lebih dalam tentang manusia purba dengan tanya ke guru-guru kece dari Ruangguru Privat Sejarah, loh! Bersama Ruangguru Privat, belajar gak hanya menyenangkan, tapi kamu juga akan diajari konsepnya sampai paham. Guru-gurunya juga sudah terstandarisasi kualitasnya. Kamu juga bisa pilih, mau belajar secara luring (offline) atau daring (online). Buat informasi lebih lanjut, boleh klik banner di bawah ini ya!

CTA Ruangguru Privat

 

Jenis-Jenis Manusia Purba di Dunia

Dalam mengkaji evolusi manusia, secara garis besar jenis-jenis manusia itu bisa dikategorikan kedalam tiga jenis besar (genus) yaitu Ardipithecus, Australopithecus, dan Homo. Yuk kita bedah satu-satu! 

 

Ardipithecus

manusia purba

Rekonstruksi Ardipithecus ramidus. Mirip kera ya? (Sumber: humanorigins.si.edu)

 

Fosil manusia purba tertua yang pernah ditemukan adalah Ardipithecus ramidus, yang diperkirakan hidup sekitar 4,4 juta tahun yang lalu. Fosil manusia purba ini ditemukan pada 1994 di Ethiopia, Afrika Timur, oleh Yohannes Haile Selassie. Bagian tubuhnya yang ditemukan berjumlah 35 bagian, berupa tengkorak, gigi, tulang panggul, tangan, dan kaki. Berdasarkan penemuan fosilnya, Ardipithecus ramidus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • tinggi sekitar 120 cm
  • berat rata-rata 50 kg
  • kapasitas otak kecil, antara 300–350 cc
  • gigi seri dan taring besar
  • otot kaki besar.

 

Manusia purba Ardipithecus ini memiliki dua spesies yaitu Ardipithecus ramidus dan Ardipithecus kadabba

 

Australopithecus

manusia purba

Rekonstruksi Australopithecus africanus (Sumber: humansorigin.si.edu)

 

Fosil manusia purba Australopithecus banyak ditemukan di Afrika dengan penemuan yang berbeda-beda. Australopithecus terdiri dari beberapa spesies yaitu Australopithecus africanus, robustus, afarensis, dan boisei. Kita bahas satu persatu ya.

 

Australopithecus africanus

Fosilnya ditemukan oleh Raymond Dart, pada 1924, di dekat sebuah pertambangan di Taung, Tanjung Harapan (Botswana) Afrika Selatan. Setelah direkonstruksi ternyata fosil tersebut membentuk kerangka seorang anak yang berusia sekitar 5–6 tahun. Fosil ini kemudian diberi nama Australopithecus africanus, karena hampir mirip dengan penduduk asli Australia.

Ciri-Ciri Australopithecus africanus, yaitu:

  • memiliki tinggi ± 1,5 m
  • volume otak 450–600 cc
  • memiliki tubuh yang ramping
  • bentuk kaki menunjukkan sudah berjalan tegak
  • Australopithecus jantan lebih besar dalam ukuran tubuh, sekitar 20–40% lebih  tinggi, dan 30–40% lebih berat dari perempuan.

 

Australopithecus robustus

Fosilnya ditemukan di Afrika Selatan oleh J.T. Robinson dan Robert Broom. Australopithecus robustus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • gigi dan tulang rahang lebih kuat dibanding Australopithecus africanus
  • berjalan dengan dua kaki dan tegak seperti manusia modern
  • badan lebih besar dan kekar dibanding Australopithecus africanus
  • wajahnya datar, tidak memiliki kening
  • memiliki tulang alis yang besar 
  • volume otak sekitar 525 cc.

 

Australopithecus afarensis

Fosilnya ditemukan di wilayah Afrika Timur. Penemuan fosil yang terkenal adalah fosil berjenis kelamin perempuan yang ditemukan oleh Donald Carl Johanson, pada 1974, di sekitar pulau Hadar, Ethiopia. Fosil tersebut terkenal dengan sebutan “Lucy”.

Ciri-ciri Australopithecus afarensis adalah sebagai berikut:

  • gigi taring besar dan lapisan email gigi tebal
  • tinggi badan laki-laki sekitar 151 cm dan perempuan 105 cm
  • tubuhnya ramping
  • tangan relatif panjang
  • tulang jari membengkok dan ibu jarinya pendek.

 

Australopithecus boisei

Fosilnya ditemukan di Ethiopia, Kenya, dan Tanzania, Afrika Timur. Australopithecus boisei memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • memiliki geraham yang besar yaitu berukuran 0,9 inci
  • volume otak sekitar 410–530 cc
  • muka lebar dan datar
  • bentuk kepala ada yang lonjong, bundar, dan sedang
  • berhidung sedang dan memiliki mulut yang menonjol
  • tinggi badan laki-laki sekitar 137 cm dan perempuan 124 cm. 

 

Baca Juga: Manusia Purba yang Ditemukan di Indonesia | Sejarah Kelas 10

 

Homo

Perubahan paling mendasar pada proses evolusi manusia adalah kemampuannya berjalan tegak dan kapasitas volume otak yang semakin membesar. Genus Homo diyakini oleh para ahli sebagai peralihan dari manusia purba ke manusia modern. Genus Homo memiliki banyak spesies di antaranya Homo rudolfensis, Homo erectus, Homo habilis, Homo sapiens, dan yang lainnya. Di sini kita akan bahas ciri-ciri dari beberapa spesies aja ya.

 

Homo erectus

Homo erectus diyakini sebagai spesies manusia baru hasil evolusi dari Australopithecus. Jenis manusia purba ini ditemukan di beberapa tempat di dunia, antara lain di Afrika (disebut Homo ergaster, Homo rhodesiensis, Homo naledi), di Indonesia (disebut Pithecanthropus), di Tiongkok (disebut Sinanthropus pekinensis dan Sinanthropus lantianensis), dan di Eropa (disebut Homo neanderthal).

Sinanthropus Pekinensis - Ruangguru

Ilustrasi Sinanthropus pekinensis (Sumber: dokumen Ruangguru)

 

Ciri-ciri fisik manusia purba Homo erectus adalah sebagai berikut:

  • memiliki volume otak sekitar 750–1350 cc
  • memiliki tinggi badan sekitar 165–180 cm
  • memiliki postur tubuh yang tegap
  • mempunyai gigi geraham yang besar dengan rahang yang sangat kuat
  • mempunyai hidung yang tebal
  • memiliki tonjolan kening yang tebal dan melintang di dahi
  • memiliki wajah menonjol ke depan serta dahinya miring ke belakang
  • bagian belakang kepala terlihat menonjol

 

Dari jenis-jenis Homo erectus yang sudah disebutkan di atas, Homo neanderthal merupakan spesies Homo erectus yang paling maju perkembangan fisiknya, dan juga perkembangan otaknya. Karena perkembangannya yang pesat, maka beberapa ahli berpendapat bahwa Homo neanderthal ini bisa juga dikategorikan sebagai Homo sapiens awal yang ditemukan di Eropa dan Timur Tengah.

 

Homo sapiens

Nah akhirnya kita sampai juga nih ke spesies Homo sapiens yang dikenal sebagai manusia modern. Fosil manusia yang benar-benar dianggap sebagai awal manusia modern (Homo sapiens) adalah spesies Cro-Magnon. Fosil ini ditemukan di Eyzies-de-Tayac, Dordogne, Prancis Selatan.

Manusia Cro-Magnon memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • tengkoraknya tinggi dengan atapnya membundar
  • tonjolan tulang kening telah hilang
  • dahinya vertical
  • volume otak mencapai 1.400 cc
  • bentuk muka datar tanpa ada penonjolan pada bagian mulut, karena rahang dan gigi geliginya telah menyusut ukurannya

 

 

manusia purba

Rekonstruksi wajah Cro-Magnon (sumber: britannica.com)

 

Penemuan fosil Cro-Magnon telah menandai munculnya manusia dengan anatomi modern sebagai produk terakhir dari proses evolusi manusia. Jenis manusia Cro-Magnon telah mampu menghasilkan alat-alat yang lebih kompleks, dan diperkirakan jenis inilah yang mendesak populasi jenis manusia neanderthal perlahan-lahan punah.

Baca Juga: Mengenal Peralatan Manusia Purba Zaman Praaksara | Sejarah Kelas 10

Manusia Cro-Magnon muncul pada sekitar 40.000 tahun yang lalu. Pada masa tersebut, manusia modern muncul secara sporadik di seluruh dunia, hingga mendiami Dunia Baru termasuk benua Australia dan Amerika. Kemunculan Homo sapiens di muka bumi ini terkesan serempak, dengan aspek fisik yang jauh berbeda dengan para pendahulunya, baik itu Homo erectus, maupun Homo neanderthal.

Ok jadi kayak gitu ya guys penjelasan tentang jenis-jenis manusia purba di dunia yang erat banget kaitannya sama proses evolusi manusia. Berawal dari jenis manusia purba yang paling tua yaitu Ardipithecus, kemudian seiring waktu mengalami evolusi sampai menciptakan jenis manusia modern yaitu Homo sapiens. Dengan kecerdasannya, Homo sapiens mampu bertahan hidup hingga masa sekarang.

Sip udah selesai nih artikelnya hehe, eh tapi kalo kamu masih mau ngepoin tentang materi manusia purba, kamu bisa juga nontonin video belajarnya ya di aplikasi ruangguru. Pilih aja mata pelajaran sejarah kelas 10, kuy gass nonton lah! Sampai jumpa lagi ya, bye bye 🙂 

IDN CTA Blog ruangbelajar Ruangguru

Sumber referensi:

Gunawan, Restu dkk. 2017. Sejarah Indonesia Kelas X Edisi Revisi. 2017: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Hapsari, Ratna. (2017). Sejarah untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Harari, Y. N. (2022). Sapiens: Riwayat Singkat Umat Manusia. Terjemahan: Damaring Tyas Wulandari Palar. Jakarta: PT. Gramedia

Hasnawati. (2020). Modul Pembelajaran SMA Sejarah Kelas 10. Kemendikbud.

Hirst, K. Kris. 2019 (update). ‘Why Don’t We Call Them ‘Cro-Magnon’ Anymore?’ (Daring). Tautan: https://www.thoughtco.com/we-dont-call-them-cro-magnon-170738 (diakses 16 November 2019)

Sumber foto:

Ardipithecus ramidus.
Tautan:https://humanorigins.si.edu/evidence/human-fossils/species/ardipithecus-ramidus

Australopithecus africanus. Tautan:https://humanorigins.si.edu/evidence/human-fossils/species/australopithecus-africanus

Sinanthropus Pekinensis.
Tautan:https://en.wikipedia.org/wiki/Peking_Man

Homo Rhodesiensis. Tautan:https://en.wikipedia.org/wiki/Homo_rhodesiensis

Cro-Magnon.
Tautan:https://www.britannica.com/topic/Cro-Magnon

Artikel ini pertama kali ditulis oleh Irene Swastiwi Viandari Kharti dan terbit pada 16 April 2018, kemudian diperbarui oleh Hadi Oktama.

Hadi Oktama