9 Bentuk Usaha Pemerataan Pembangunan di Desa & Kota | Geografi Kelas 12
Bentuk-bentuk bangunan di desa dan kota biasanya sangat berbeda. Hal ini terjadi salah satunya karena adanya ketimpangan pembangunan. Nah, dalam artikel Geografi kelas 12 kali ini, kita akan mempelajari tentang bentuk usaha pembangunan di desa dan kota. Yuk simak selengkapnya!
—
Kamu pernah melihat apartemen pencakar langit di sebuah desa nggak, guys?
Hmm…apakah ada yang salah dari pertanyaan tersebut?
Nggak mungkin lah ya. Masa ada apartemen di desa. Umumnya, apartemen itu adanya di kota. Kalau di desa itu adanya persawahan, peternakan, sama perkebunan. Terlepas dari apartemen nih, kamu pernah ngeh nggak bagaimana kehidupan sosial masyarakat yang tinggal di apartemen dengan masyarakat yang ada di desa?
Pasti berbeda kan? Kehidupan di kota itu identik dengan kehidupan yang glamor dan mewah. Beda dengan kehidupan di desa dengan penuh kesederhanaan. Maka jangan heran jika setelah arus mudik, akan ada arus balik ke kota-kota besar yang jumlahnya malah lebih banyak.
Kenapa?
Ini karena adanya kesenjangan kemajuan dan perkembangan antara kota dan desa, masalah ketenagakerjaan dan lapangan kerja, serta masalah lingkungan hidup. Sadar atau nggak, kesenjangan pembangunan tersebut bisa berdampak pada kedua wilayah (desa dan kota) lho.
Baca Juga: Permasalahan dan Kebijakan Strategi Pembangunan Ekonomi
Nah, dalam artikel berikut akan dijelaskan beberapa bentuk usaha pemerataan pembangunan di desa dan di kota. Kira-kira seperti apa ya bentuk usahanya? Keep scroll ya guys!
1. Percepatan pembangunan secara optimal
Kamu harus tahu, bahwa pembangunan secara optimal yang dimaksud ialah mendorong percepatan pembangunan dan pertumbuhan wilayah-wilayah strategis yang selama ini masih belum berkembang secara optimal.
Misalnya, ada sebuah daerah yang sebenarnya sangat potensial untuk dijadikan objek pariwisata. Nah, infrastruktur daerah tersebutlah yang harus dipercepat pembangunannya.
2. Fokus pengembangan wilayah tertinggal dan terpencil
Ini bisa dilakukan meningkatkan keberpihakan pemerintah untuk mengembangkan wilayah yang tertinggal dan terpencil. Salah satunya dengan kegiatan mengirim guru-guru muda (sarjana pendidikan) untuk mengajari di daerah tertinggal dan terpencil.
3. Mengembangkan wilayah-wilayah perbatasan
Wilayah-wilayah perbatasan di Indonesia memang kurang mendapatkan perhatian dibanding dengan wilayah lain. Nah, untuk mengembangkan wilayah perbatasan itu dapat dilakukan dengan mengubah arah kebijakan pembangunan yang selama ini cenderung berorientasi melihat ke dalam menjadi melihat keluar. Artinya, pemerintah harus bisa melakukan harmonisasi dengan negara tetangga yang ada di perbatasan tersebut.
4. Menyeimbangkan pertumbuhan pembangunan
Emang agak susah sih untuk menyeimbangkan pembangunan antar kota metropolitan, besar, menengah dan kecil secara hierarki dalam suatu sistem pembangunan perkotaan nasional. Namun, pastinya pemerintah akan melakukan usaha terbaiknya untuk bisa menyeimbangkan hal tersebut.
5. Meningkatkan keterkaitan kegiatan ekonomi
Kegiatan ekonomi di pedesaan dan di perkotaan harus ditingkatkan sekaligus terintegrasi. Kenapa? Ya ini kan untuk memudahkan proses produksi, distribusi, hingga sampai ke tangan masyarakat. Makin mudah kegiatan ekonomi antara desa dan kota, maka laju pertumbuhan ekonomi juga akan makin membaik.
Baca Juga: Dampak Perkembangan Kota untuk Masyarakat Desa dan Kota
6. Mengoperasionalisasikan Rencana Tata Ruang
Balik lagi nih guys. Supaya pembangunan itu bisa merata harus menengok kembali ke hierarki perencanaan (RTRW-Nasional, RTRW-Pulau, RTRW-Provinsi, RTRW Kabupaten/Kota) sebagai acuan koordinasi dan sinkronisasi pembangunan antar sektor dan antar wilayah.
7. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat
Kamu pernah melihat kasus busung lapar nggak? Nah, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013, ada dua provinsi yang tingkat gizi buruknya sangat tinggi, yaitu >30%. Provinsi tersebut adalah adalah NTT diikuti Papua Barat.
Data lima tahun yang lalu tersebut menjadi bahan kajian untuk pemerintah dalam pemerataan kebutuhan pokok. Tapi, selain pangan juga jangan dilupakan kebutuhan pokok lainnya yakni sandang dan papan.
8. Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan
Masih sering kita lihat lho, atau mungkin ada di daerah sekitarmu, banyak anak-anak yang belum menerima pendidikan yang layak. Selain itu, kalau kamu pergi ke suatu daerah yang jauh dari pusat kota, tentunya pelayanan kesehatannya belum memadai.
Bisa kamu bayangkan jika ada seseorang sakit dan kemudian harus dirujuk ke pusat pelayanan kesehatan yang ada di kota. Hmmm…butuh waktu dan semoga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap orang yang sakit tersebut ya.
9. Pemerataan kesempatan kerja
Siapa yang saat lebaran nanti/kemarin pulang kampung? Lalu dari kampung membawa saudara untuk mencari pekerjaan di kota besar? Nah, itu salah satu bentuk belum meratanya kesempatan kerja di daerah dan di kota. Bagi orang pedesaan, magnet kota-kota besar masih sangat kuat untuk mengadu nasib.
Baca Juga: Memahami Pembangunan dan Pengembangan Wilayah
Nah, itu dia bentuk usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota. Eiittss, ternyata nggak cuma ada 9 lho bentuk usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota. Penasaran nggak? Semua bentuk usaha pemerataan akan dibahas secara lengkap di video belajar beranimasi.
Buruan daftar yuk di ruangbelajar sekarang. Ada soal latihan plus rangkuman yang pastinya bikin kamu makin paham lho.
Referensi:
Endarto, Danang, Dkk, 2009. Geografi 3 Untuk SMA/MA Kelas XII, Jakarta, Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Sumber Gambar:
Jalan yang rusak menghambat proses pendistribusian logistik, https://ketapangnews.com/2017/05/bahaya-lubang-menganga-di-jalan-ketapang-siduk/
Foto balita yang mengalami gizi buruk, https://kupang.tribunnews.com/2014/05/07/duh-gizi-buruk-bikin-bayi-silvester-kritis-dengan-berat-cuma-23-kg
Artikel ini diperbaharui oleh Adya Rosyada Yonas pada tanggal 17 November 2022.