7 Cara Menjaga Kesehatan Mental Selama Pandemi Covid-19
Artikel kali ini akan memberikan informasi tentang cara menjaga kesehatan mental selama pandemi COVID-19. Kira-kira apa saja yang bisa kita lakukan? Simak penjelasannya di blog Ruangguru kali ini.
—
Tubuh memiliki imunitas yang secara tidak langsung juga dikontrol oleh pikiran dan mental. Adanya berita yang terus-menerus tentang COVID-19 di berbagai media, membuat sebagian orang tua merasa panik akan penyebaran virus ini. Tentunya, bagi orang tua sebaiknya memang tidak menunjukkan rasa kepanikan yang berlebih atas pemberitaan informasi tersebut. Ini akan dicontoh oleh anak dan menimbulkan mental yang tidak baik di kemudian hari.
Lalu apa saja yang bisa orang tua lakukan untuk menjaga kesehatan mental selama pandemi COVID-19? Berikut ada 7 tips yang bisa diterapkan di diri orang tua kemudian diajarkan kepada anak di rumah.
1. Tanamkan orang yang positif COVID-19 bukan sebagai ‘korban’
Pasien dengan COVID-19 (sumber foto: thejakartapost.com)
Begitu banyak pemberitaan tentang orang yang positif terkena COVID-19. Tidak tanggung-tanggung, dijelaskan juga jumlah orang yang meninggal akibat virus ini. Sebagai orang tua, saat anak melihat pemberitaan tersebut, menurut WHO sangat perlu ditekankan bahwa orang yang positif COVID-19, bukan sebagai ‘korban’ dari si virus tersebut. Bangun pemikiran bahwa orang tersebut, ‘memiliki atau punya COVID-19’ di dalam dirinya. Penting untuk memisahkan definisi ini untuk mengurangi stigma negatif dalam pikiran anak.
2. Lakukan hal yang membuat perasaan bahagia
Physical distancing mungkin bagi sebagian orang akan menjenuhkan. Berkegiatan di rumah kadang membuat bosan. Tak ayal, perasaan ini lebih rentan mengganggu kesehatan mental anggota keluarga. Ada baiknya Anda mengajak putra putri di rumah melakukan kegiatan yang bisa menghilangkan rasa bosan. Memasak dan mencoba menu baru bersama buah hati bisa menjadi pilihan yang baik. Atau bisa saja selama anak belajar mandiri di rumah, Anda bisa melakukan berbagai aktivitas favorit Anda.
3. Jangan terlalu sering memantau berita perkembangan COVID-19
Mengurangi menonton berita dengan isu COVID-19(Sumber: nypost.com)
Kekhawatiran tidak dapat dipungkiri ketika Anda terus memantau berita perkembangan COVID-19, baik di televisi atau media daring. Tidak ada salahnya menenangkan diri terlebih dahulu untuk rehat sejenak dari pemberitaan tersebut. Ajak anak untuk juga mengikuti berita perkembangan lainnya. Sekiranya dalam 1 hari cukup mengetahui update pemberitaan ini sebanyak satu atau dua kali.
4. Melihat kisah positif dari pasien yang sudah sembuh
Kebanyakan berita di televisi atau media sosial lebih sering meng-cover tentang jumlah orang yang positif mengidap COVID-19. Sangat disayangkan, cerita dari orang yang sudah sembuh dan berhasil berjuang melawan COVID-19 ini masih kurang. Padahal, kisah mereka sangat baik diberitakan dan dikonsumsi oleh orang tua. Ini akan memberikan semangat positif ke orang tua dan pastinya bisa memberikan semangat juga kepada anak di rumah bahwa COVID-19 itu bisa dilalui.
5. Jangan ragu berkonsultasi dengan psikolog
Berkunjung ke psikolog (sumber: hellosehat.com)
Tidak dipungkiri bahwa pemberitaan berkala tentang COVID-19 ini, sedikit banyak akan memengaruhi kejiwaan sebagai orang tua. Khawatir tentang penularan kepada buah hati menjadi hal yang sebenarnya wajar. Kelola rasa khawatir Anda dengan baik, maka rasa stres pun ikut terkontrol dengan baik. Seandainya pun rasa khawatir, cemas, dan takut tetap menghantui pikiran Anda dan juga anak Anda, tidak ada salahnya Anda menghubungi konselor/psikolog. Harapannya, setelah berkonsultasi ini kekhawatiran Anda dan keluarga terkait COVID-19 bisa berkurang.
6. Penuhi kebutuhan dasar
Selama belajar, bekerja di rumah, dan berkegiatan di rumah pastikan kebutuhan dasar (dalam artian kebutuhan primer) sudah terpenuhi. Stok makanan, minuman, paket internet, dan kebutuhan lainnya harus diperhitungkan dengan matang. Kurangi belanja kebutuhan yang sekiranya bisa ditunda terlebih dahulu.
7. Jalin komunikasi di media sosial
Aplikasi pengirim pesan (Sumber: surabayapagi.com)
Bagi orang tua yang kantor tempat bekerjanya menerapkan work from home, jangan melupakan koordinasi dan hubungan dengan kolega di kantor. Selain itu, anak yang sekolahnya sudah menerapkan belajar jarak jauh, orang tua bisa memanfaatkan media sosial untuk tetap berkomunikasi dengan guru-guru di sekolahnya. Hal tersebut menjadi penting saat social distancing diterapkan di kota-kota yang sudah memberikan status darurat COVID-19.
Itulah 7 cara menjaga kesehatan mental selama pandemi COVID-19. Semoga bisa diterapkan di rumah ya. Untuk menjawab kekhawatiran orang tua akan akses pendidikan anak saat sekolah diliburkan, Ruangguru memiliki video belajar beranimasi dengan ribuan latihan soal dan rangkuman di ruangbelajar. Di sini anak-anak bisa mengikuti kegiatan belajar jarak jauh lewat aplikasi ruangguru setiap harinya. Yuk, download aplikasi Ruangguru sekarang juga!