5 Mitos dan Fakta Jurusan Hukum yang Akan Mengubah Pandanganmu
Mau masuk jurusan Ilmu Hukum? Sebelum itu, cari tahu dulu yuk mitos dan fakta yang kerap beredar mengenai jurusan ini. Cek kebenarannya berikut ini!
—
Halo! Bagaimana, masih bingung memilih jurusan? Bagi kamu yang masih galau, kali ini kita akan membahas salah satu jurusan yang juga banyak digandrungi yaitu Jurusan Ilmu Hukum. Berbagai stereotype yang beredar mengenai jurusan ini sedikit-banyak bisa menggoyahkan keyakinanmu. Tapi, apa seluruhnya benar? Sebelum percaya, cek kebenarannya dulu yuk!
Mitos #1: Kuliah di jurusan Hukum harus jadi pengacara
Fakta:
Tidak semua yang masuk jurusan hukum harus jadi pengacara atau bekerja di law firm ya. Ketika kamu masuk jurusan ini, kamu akan mendapatkan banyak sekali skill yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan berpikir, menganalisis, menulis, dan problem solving akan sangat diasah. Berbagai skill dasar ini tentu dapat diaplikasikan pada banyak profesi.
Najwa Shihab merupakan salah satu lulusan Hukum (Sumber: idntimes.com)
Tidak melulu seperti yang sering kita tonton di TV, yaitu kasus pidana dan perdata saja. Lihat saja Najwa Shihab, jurnalis cantik nan kritis ini dulunya mahasiswa Hukum, lho. Selain itu ada Once yang memilih berkarier sebagai penyanyi. Bisa dikatakan jurusan ini memiliki fleksibilitas pilihan kerja ketika lulus nanti. Kamu bisa kerja di dunia kreatif, human resource, pengusaha, dan sebagainya.
Mitos #2: Anak Hukum harus pandai bicara di depan umum
Fakta:
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, profesi di bidang hukum itu banyak. Pandai bicara tidak melulu menjadi kualitas nomor satu yang harus dimiliki. Skill yang wajib dimiliki yaitu berpikir strategis, analisis data, mengolah sumber informasi, menyaripatikan apa yang terjadi, dan menemukan solusi. Hal-hal tersebut jauh lebih penting dibandingkan ‘hanya’ jago bicara.
Kemampuan berbicara dengan dasar yang benar (Sumber: thejakartapost.com)
Ketika kamu jadi mahasiswa Hukum, kamu akan belajar bagaimana agar omonganmu lebih berbobot. Jadi kalau hendak menyampaikan sesuatu, memberikan statement, atau debat, harus ada dasarnya. Untuk apa pandai bicara kalau tidak berisi, bukan? Public speaking itu layaknya keyboard komputer, semakin sering mengetik, akan semakin jago pula kita. Jadi kalau ingin pandai bicara di depan umum, kamu bisa lakukan dengan sering berlatih. Terbiasa lihat audience, pasti kamu semakin berani, dan pada akhirnya bisa. Jadi, tidak ada yang perlu ditakutkan ya.
Mitos #3: Anak Hukum harus hafal Undang-undang
Fakta:
Undang-undang yang sebanyak itu harus dihapal? Agak mustahil ya, teman-teman. Saat masuk jurusan hukum, tidak semua undang-undang itu sudah pasti jelas lho. Kamu masih perlu menganalisis, membandingkan dengan undang-undang lainnya, dan menarik kesimpulan. Jadi jangan langsung ditelan bulat-bulat ya.
Undang-undang (Sumber: kominfo.go.id)
Namun, tidak ada salahnya kamu harus tahu dasar penting dari Undang-undang. Tidak mungkin dong di kondisi tertentu seperti, “Saya boleh melakukan hal XYZ tidak?”, terus kamu tidak bisa jawab, harus cek buku Undang-undang dulu? Jangan dihapal, tapi dimengerti. Kalau mengerti, kamu tidak akan lupa.
Mitos #4: Pengacara itu membela orang yang salah
Fakta:
“Orang yang jelas bersalah, kok malah dibela? Ketika menentukan benar atau salah dalam hukum, apa para pengacara tidak bertentangan dengan hati nurani ya?” Di antara kamu pasti ada yang pernah berpikir demikian.
Pengacara (Sumber: criminaldefencelawyers.com.au
Jadi, dalam hukum, seseorang tidak dipandang bersalah sampai divonis bersalah. Pengacara itu kan seorang penegak hukum. Pada intinya, mereka tidak secara langsung membela seseorang yang dianggap bersalah, tapi membela hukum. Misalnya, ada tersangka teroris, lalu diproses. Nah, tugas pengacara bukan membebaskan si tersangka, tapi mengusahakan agar tersangka tidak dihukum melebihi kesalahannya.
Untuk lebih jelasnya, nanti kamu akan menerima mata kuliah Tanggung Jawab Profesi yang bertujuan untuk membangun culture. Di mata kuliah ini kamu akan mewawancara berbagai profesi di bidang hukum. Selain itu, belajar kode etik dan melakukan pekerjaan penuh integritas.
Mitos #5: Kalau jadi mahasiswa Hukum pasti jadi aktivis
Fakta:
Well, saat masuk hukum kamu akan disuguhi banyak sekali organisasi yang akan membangun karaktermu. So, jangan menutup diri dan banyak-banyaklah berorganisasi selagi kamu masih muda. Tidak akan rugi kok, karena kamu akan belajar kepemimpinan, mempelajari hukum lebih dalam, bekerjasama memecahkan kasus, mempersuasi, dan sebagainya.
Mahasiswa hukum (Sumber: usnews.com)
Misalnya moot court (peradilan semu). Semua ini akan membentuk mental dan menciptakan integritasmu. Nah, dari berbagai kegiatan sejenis ini juga kamu akan banyak bertemu orang baru dan otomatis menambah koneksi. Dalam memperluas networking ini, kamu juga harus terus mengembangkan diri ya. Lakukan apapun dengan sebaik mungkin, dan orang akan tahu siapa dan bagaimana dirimu. Social skill perlu, tapi tetap harus ada kontribusinya dong, istilahnya “bring something to the table.”.
Jadi, bagaimana? Masih mau percaya sama mitos yang beredar? Mulai detik ini, perbanyak baca buku dan berbagai referensi yuk agar pengetahuan semakin kaya. Dengan demikian, pasti pemikiran akan lebih terbuka lagi. Kalau kamu mau masuk jurusan Hukum, persiapkan dulu dirimu dengan ruangbelajar.
Referensi:
Bincang-bincang jurusan dengan Ario Adimas, Dian Widayanti dan Muhammad Reza Pramadea di Ask Me Anything yang diselenggarakan oleh Ruangguru [daring]. Tautan: https://www.facebook.com/ruanggurucom/videos/968773146552714/ (Diakses: 4 Mei 2016)
Sumber foto:
Foto Najwa Shihab [daring]. Tautan: https://www.idntimes.com/news/indonesia/margith-juita-damanik/klarifikasi-fotonya-tommy-soeharto-najwa-shihab-bantah-jadi-antek-orba (Diakses: 3 Juni 2021)
Foto Kemampuan berbicara [daring]. Tautan: https://www.thejakartapost.com/life/2019/06/03/three-tips-to-speak-in-public-with-confidence.html (Diakses: 3 Juni 2021)
Foto Undang-undang [daring]. Tautan: https://aptika.kominfo.go.id/2019/09/rancangan-undang-undang-perlindungan-data-pribadi/ (Diakses: 3 Juni 2021)
Foto Pengacara [daring]. Tautan: https://www.criminaldefencelawyers.com.au/blog/lawyer-salary-australia-how-much-does-a-lawyer-make-in-australia/ (Diakses: 3 Juni 2021)
Foto Mahasiswa hukum [daring]. Tautan: https://www.usnews.com/education/best-graduate-schools/top-law-schools/slideshows/law-schools-with-the-highest-full-time-employment-rates (Diakses: 3 Juni 2021)
Artikel ini diperbarui pada 3 Juni 2021.