4 Strategi Menguasai UN Bahasa Indonesia
Pelajaran yang satu ini sering sekali diabaikan oleh para murid di sekolah. Alasannya tentu saja karena kita merasa sudah bisa toh digunakan sebagai bahasa sehari-hari.
Oleh sebab itu, sebagian dari kita merasa lebih penting untuk belajar bahasa asing yang kita anggap lebih rumit atau lebih keren dibandingkan bahasa ibu kita sendiri. Padahal untuk menguasai penggunaan tata bahasa yang tepat dalam Bahasa Indonesia itu lumayan sulit lho, teman-teman.
Ada banyak kata baku dan tidak baku, aturan tanda baca, berbagai jenis kalimat, idiom, sampai aturan penggunaan huruf kapital yang tidak boleh sembarangan. Topik-topik tersebut juga pasti nanti akan masuk ke dalam soal-soal ujian, baik ujian sekolah dan terutama Ujian Nasional (UN).
Nah, kita tentu harus punya strategi jitu untuk mengerjakan soal ujian Bahasa Indonesia. Dalam artikel kali ini, Ruangguru akan berbagi 4 strategi supaya kita dapat menjawab soal UN Bahasa Indonesia dengan lebih baik lagi.
Apa sajakah? Lanjut baca ya…
1. Cari kata kunci
Strategi ini bisa kamu terapkan saat muncul soal mengubah kalimat tidak efektif menjadi kalimat efektif. Ingat, kalimat efektif belum tentu harus selalu lebih singkat tetapi mencakup semua kata kunci penting dan mampu menjelaskan kembali inti dari kalimat tidak efektif yang menjadi persoalan.
2. Lihat pilihan jawaban terlebih dulu
Kalau biasanya kita harus membaca soal dulu baru kemudian melihat pilihan jawaban, untuk soal penyusunan kalimat, kita bisa langsung saja melihat opsi jawaban. Lihat langsung pilihan pertama dan periksa soal apakah kalimat tersebut pantas sebagai kalimat pembuka. Berikut contohnya:
Cermatilah kalimat-kalimat berikut!
(1) Pengairan selanjutnya dikurangi, terutama pada rase penuaan rimpang, karena tanah yang terlalu basah (menggenang) dapat menyebabkan buruknya rimpang jahe.
(2) Mula-mula air disalurkan melalui saluran pemasukan, kemudia dibiarkan meng-genangi petakan atau bedengan hingga tanah cukup basah.
(3) Selanjutnya, air segera dialirkan melalui saluran pembuangan.
(4) Pengairan harus dilakukan secara kontinu 3 – 5 hari sekali atau bergantung pada keadaan cuaca dan kelembaban tanah.
(5) Pengairan dilakukan dengan cara di-genangi 15 menit atau lebih sehingga tanah cukup basah.
Kalimat-kalimat tersebut dapat dijadikan paragraf yang padu dengan urutan ….
(A) (1), (3), (2), (5), dan (4)
(B) (2), (1), (5), (4), dan (3)
(C) (3), (1), (5), (2), dan (4)
(D) (4), (5), (1), (2), dan (3)
(E) (4), (1), (5), (2), dan (3)
Jawaban : B
3. Hafal ciri-cirinya
Untuk pelajaran Bahasa Indonesia, adalah wajib untuk kita menghafal beberapa aturan baku seperti penulisan gelar atau daftar pustaka, misalnya. Nah, meskipun topik lain tidak bisa dihafal karena harus menyesuaikan dengan konteks soal, namun ada ciri-ciri tetap dari setiap subyek pelajaran Bahasa Indonesia.
Untuk kalimat opini misalnya, ditandai kata-kata ini: sebaiknya, kira-kira, menyatakan, berharap, diharapkan, sekiranya, mungkin. Kalimat opini juga tidak diikuti dengan data otentik berupa angka.
4. Kerjakan soal cukup sulit lebih dulu
Kalau selama ini kita sering mendengar kerjakan soal yang mudah terlebih dahulu, kali ini trik tersebut tidak berlaku. Fokus pada soal yang membutuhkan pemahaman lebih tinggi dulu baru kerjakan soal yang lebih mudah.
Kenapa? Karena sisa waktu yang lebih sedikit akan cukup mengerjakan soal mudah yang tersisa dibandingkan kita menjadi panik karena harus membaca berulang kali soal yang lebih sulit. Ujungnya jadi asal jawab deh ☹
UN yang semakin dekat tentu butuh persiapan yang lebih ekstra, tapi selalu ingat juga untuk work smart not just work hard. Semoga 4 strategi menguasai UN Bahasa Indonesia di atas bisa membantu teman-teman. Kamu bisa bergabung dengan group chat se-Indonesia untuk mendiskusikan materi UN Bahasa Indonesia.
Cheers! ^^