Apa Itu Pewarnaan Gram? | Biologi Kelas 10
Pada artikel Biologi kelas X kali ini, kamu akan belajar mengenai pewarnaan gram yang berfungsi untuk membagi bakteri menjadi 2 kelompok besar.
—
Squad, siapa di antara kalian yang suka mewarnai? Dulu pas TK, pasti kamu pernah deh diminta gurumu untuk mewarnai suatu gambar. Ada yang masih suka mewarnai sampai sekarang? Hahaha.
Nah, kamu tahu nggak sih, ternyata warna-warna ini juga ada hubungannya dengan biologi, lho! Khususnya dengan kingdom monera atau bakteri. Wah, warna apa nih yang berhubungan? Nah, yang berhubungan itu bukan warnanya, tapi proses yang namanya pewarnaan gram. Apa sih maksudnya pewarnaan gram ini?
Jadi, pewarnaan gram ini adalah sebuah metode untuk mengkategorikan bakteri ke dalam dua kelompok besar, yaitu bakteri gram-positif dan bakteri gram-negatif. Kedua kelompok bakteri ini dikategorikan berdasarkan sifat kimia dan sifat fisik dinding sel mereka. Wah, ternyata kategorisasi semacam ini berlaku juga di dunia bakteri, ya! Bentuknya kayak apa, sih? Nih, lihat gambar di bawah ini ya!
Oh iya, bakteri dari kedua kelompok ini memiliki zat berlemak dalam jumlah besar di dalam dinding-dinding selnya. Oleh karena itu, mereka menjadi tidak permeabel terhadap zat-zat warna umum. Akibatnya, sel-sel bakteri tersebut tidak terdeteksi oleh metode pewarnaan yang umum, misalnya pewarnaan sederhana atau pewarnaan gram itu sendiri.
Terus, apa dong bedanya bakteri gram-positif dan bakteri gram-negatif?
Yang dimaksud dengan bakteri gram-negatif adalah bakteri yang setelah dilakukan metode pewarnaan gram warnanya akan menjadi warna merah atau merah muda (warna safranin), bukannya warna metil ungu. Wah, berarti bakteri gram-positif kebalikannya, ya? Yap! Bakteri gram-positif akan tetap mempertahankan warna metil ungu gelap setelah dilakukan pewarnaan gram, sehingga warna yang muncul adalah warna ungu.
Baca Juga: Mengenal Ciri-Ciri dan Reproduksi Bakteri
Oh iya, dalam pewarnaan gram ada 4 reagen yang diperlukan. Keempat reagen tersebut adalah zat warna utama (violet kristal), mordan (larutan iodin), pencuci zat warna yang berupa alkohol atau aseton, dan zat penutup, yaitu safranin.
Mordan berfungsi untuk mengintensifkan warna utama, sedangkan pencuci zat warna berfungsi untuk melunturkan zat warna utama. Lalu, zat warna kedua itu fungsinya apa, dong? Fungsinya untuk mewarnai kembali sel-sel yang telah kehilangan warna utama karena efek alkohol.
Kira-kira, seperti apa sih tahap pewarnaan gram? Yuk, simak infografis di bawah ini!
Wah! Ternyata proses warna-warnain bakteri ini seru juga, ya! Ada yang sudah pernah mempraktekkannya secara langsung? Atau kamu ingin mempelajari materi ini lebih lanjut?
Yuk, belajar bareng teman-teman seluruh Indonesia di Brain Academy. Kapan lagi kan bisa belajar lewat live teaching interaktif, dan juga tutor standby yang siap membantumu di Klinik PR! Yuk, download sekarang!
Referensi:
Irnaningtyas. (2016). Biologi untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sumber Foto:
Foto ‘Pensil Warna’ [daring], Tautan: